DISUSUN OLEH :
SISKA LORENZA
NIM: P05160018091
DISUSUN OLEH :
SISKA LORENZA
NIM: P05160018091
ii
iii
iv
Program Studi Diploma III Sanitasi, Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2021
Siska Lorenza
ABSTRAK
v
Diploma III Sanitation Study Program, Department of Environmental
Health
Bengkulu Health Ministry Polytechnic
Scientific Writing, June 2021
Siska Lorenza
ABSTRACT
vi
BIODATA PENULIS
Nama
Siska Lorenza
Tempat Tanggal Lahir Apur,07 April 2000
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Status Perkawinan Belum Kawin
Anak ke 1 (Satu)
Jumlah Saudara 2 (Dua)
Alamat Desa Apur, Kecamatan
Sindang Beliti Ulu,
Kabupaten Rejang Lebong,
Provinsi Bengkulu.
Nama Orang Tua
Ayah Suwandi
Ibu Elvina
Instagram Siskalorrrs
Facebook Siska Lorenza
WhatsApp 0857-8347-4144
Email Siskalorenza029@gmail.c
om
Riwayat Pendidikan
SD SD Negeri 01 Sindang
Beliti Ulu
SMP SMP Negeri Belitar Muka
SMA Madrasah Aliyah Negeri
01 Rejang Lebong
Perguruan Tinggi Jurusan Kesehatan
Lingkungan
Prodi DIII Sanitasi
Poltekkes Kemenkes
Bengkulu Tahun 2021
vii
MOTO
“HIDUP ITU PILIHAN”
viii
PERSEMBAHAN
Saya mempersembahkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang telah saya susun dengan
Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat-Nya sehingga KTI ini
Kepada orang tua yang paling kusayangi, yang telah memberi semangat,
saran dan motivasi serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan untukku
M.Kes dan Ibu Mely Gustina, SKM., M.Kes yang telah membimbing,
memberi saran dan kritikan sehingga KTI ini dapat terselesaikan dengan
semestinya.
yang telah memberi saran dan kritikan yang membangun dan sekaligus
sudah berkenan menguji KTI ini hingga dapat terselesaiakan dengan baik.
Kepada teman seperjuangan saya (Tiara Anugrah Ilahi, Oka Istu Sadewa,
Putri, Tiara Anugrah Ilahi, Endah Yukindarti, Sepsika, Zeni Anitari, Meta
ix
Kepada Teman-Teman Seangkatan EHD 10 Kesehatan Lingkungan yang
menyenangkan. Serta nama nama yang tidak cukup untuk kusebut satu
bantuannya<3.
Last but not least, I wanna thank me for believing in me, I wanna thank me
for doing all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I
wanna thank for never quitting, for just being me at all times <3.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya serta
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Analisis Pengelolaan Sampah Medis Padat Di
dengan baik dan tepat waktu sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini telah mendapat masukan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran
perbaikan.
xi
6. Ibu Deri Kermelita, SKM., MPH, sebagai penguji II dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu dan memeberikan saran
perbaikan.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
banyak membantu dari segi dukungan, doa serta tenaganya dalam membantu
10. Teman-teman seperjuangan Diploma III angkatan 2018 (EHD 10) yang
Penyusun menyadari pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna, maka dari itu penyusun mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun agar dapat membantu perbaikan
selanjutnya. Sedikit banyaknya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
Penyusun
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1. Tujuan Umum ................................................................. 6
2. Tujuan Khusus................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
1. Manfaat Bagi Peneliti ...................................................... 7
2. Manfaat Bagi Rumah Sakit .............................................. 7
3. Manfaat Bagi Akademis .................................................. 7
E. Keaslian Penelitian ............................................................... 8
xiii
2. Klasifikasi Rumah Sakit .................................................... 10
C. Fungsi Rumah Sakit .............................................................. 12
D. Sampah Rumah Sakit ............................................................ 13
1. Limbah Padat Medis ........................................................ 14
2. Limbah Gas ..................................................................... 18
3. Limbah Cair ................................................................... 18
E. Sumber Sampah Medis Rumah Sakit .................................... 18
F. Dampak Sampah Medis Rumah Sakit ................................... 19
G. Pengelolaan Sampah Medis Rumah Sakit.............................. 20
1. Tujuan Pengelolaan Sampah Medis ................................. 20
2. Syarat Lokasi Pengelolaan Sampah Medis ...................... 20
3. Sistem Pengelolaan Sampah Medis .................................. 30
4. Alat Pelindung Diri .......................................................... 30
H. Kerangka Teori ..................................................................... 33
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum .................................................................. 42
1. Gambaran Lokasi Penelitian ............................................ 42
2. Sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Curup Kabupaten Rejang Lebong ...................... 43
B. Jalannnya Penelitian .............................................................. 45
1. Tahap Persiapan Penelitian .............................................. 45
2. Tahap Penelitian .............................................................. 45
3. Tahap Pengolahan Data ................................................... 45
C. Hasil Penelitian ..................................................................... 50
1. Sistem Pengelolaan Sampah Medis .................................. 56
2. Pengelolaan Sampah Medis ............................................. 56
D. Pembahasan .......................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 62
B. Saran ..................................................................................... 63
1. Bagi rumah sakit .............................................................. 63
2. Bagi akademik ................................................................. 63
3. Bagi penulis ..................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 64
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
berupa limbah, baik limbah padat, gas, dan cair, yang mengandung kuman
patogen, zat –zat kimia serta alat-alat kesehatan yang pada umumnya bersifat
harinya dan seringkali bersifat toksik, terutama sampah padat, baik itu sampah
medis maupun sampah non medis, hasil kajiaan terhadap 100 rumah sakit di
jawa dan bali menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah sebesar 3,2
berupa sampah domestik sebesar 76,% dan berupa sampah infeksius sebesar
1
376.089 ton/hari. Dari gambaran tersebut diketahui bahwa rumah sakit
optimal, untuk pengelolaan limbah padat sebagian besar rumah sakit telah
melakukan pemisahan antar limbah medis dan limbah non medis yaitu sekitar
80, 7% tetapi terdapat masalah dalam hal pewadah. Hanya sekitar 20,5% yang
khususnya rumah sakit, bila tidak ditangani dengan benar akan dapat
penyakit menular yang bersumber dari limbah rumah sakit (WHO, 2005).
2
Salah satu upaya yang dilakukan rumah sakit dalam rangka penyehatan
dari rumah sakit, karena dengan pengelolan limbah yang baik akan
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
Penelitian Aruna, dkk (2011) menjelaskan bahwa dampak yang muncul akibat
kontak langsung dengan limbah medis yang berasal dari fasilitas rumah sakit
adalah infeksi yang ditularkan melalui darah, cairan tubuh, muntahan, dan lain-
infeksi virus pada darah. Salah satu contoh kasus penularan penyakit akibat
penanganan limbah yang kurang baik yaitu pada tahun 1999, WHO
HIV, 2 di antaranya menimpa petugas yang menangani limbah medis. Hal ini
menunjukkan bahwa perlunya pengelolaan limbah yang baik tidak hanya pada
limbah medis tajam tetapi meliputi limbah rumah sakit secara keseluruhan
(Udayana, 2010).
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di
3
Disamping pengelolaan sampah medis pada petugas pun perlu
diperhatikan dalam penggunaan APD yang lengkap guna mencegah hal yang
tidak di inginkan baik itu penularan maupun kecelakaan akibat sampah medis
benda tajam.
Karya Tulis Ilmiah bagi penulis dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah
medis padat yang telah ditetapkan pada peraturan yang ada. Rumah Sakit
Bengkulu dengan kelas C dan merupakan satu-satunya rumah sakit yang ada
di daerah tersebut. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan analisa
guna mengetahui apakah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup telah
memenuhi standar pada pengelolaan sampah medis padat dengan tujuan untuk
nosokomial.
(RSUD) Curup Kabupaten Rejang Lebong dari tahun 2018 hingga tahun 2021
4
service. Setelah disimpan di TPS sampah medis kemudian diangkut oleh pihak
ke 3 yakni Pt. DAS setiap satu bulan sekali. Proses pengelolaan tahap
pemusnahan oleh PT.DAS ini telah dilakukan dari tahun 2017 hingga saat ini.
kemudian ke pengolahan akhir yakni pihak ke tiga PT. DAS. Namun pada
terlihat di beberapa ruangan di RSUD tong sampah yang telah rusak tidak
diganti dengan tong sampah yang memenuhi syarat dan sampah medis yang
tergeletak begitu saja didepan TPS karena kapasitas ruang TPS yang tidak
mampu menampung sampah medis yang terlalu banyak dan di tempat umum
pun tidak disediakan tempat pemilahan antara sampah organik dan sampah
lengkap yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang ada. Hal
didapatkan rata-rata 21 kilogram per minggu, dan timbulan sampah non medis
5
sampah medis di RSUD Curup mengalami peningkatan sebanyak 15-20%
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Lebong.
6
c. Diketahui pewadahan sampah medis padat dari masing-masing unit
Rejang Lebong.
Rejang Lebong.
D. Manfaat Penelitian
7
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Tahun
Judul Nama Perbeda
No Hasil Penelitian Penelitia
Penelitian Peneliti an
n
1 Sistem Sri Tidak ada 2018 Waktu
Pengolahan Handayani pemilahan antara dan
Sampah Medis A. Lagimpe, sampah medis tempat
dan Non Medis dkk dan non medis
di Rumah Sakit
Umum Daerah
Poso
2 Evaluasi Nila Belum 2018 waktu
Pengelolaan Himayati, sepenuhnya dan
Limbah Medis dkk. benar dan tempat
Padat Bahan sesuai menurut
Berbahaya dan Permen
Beracun (B3) LHK No 56 th.
di Rumah Sakit 2015,
Tk. Ii 04 diantaranya
.05.01 Dr. kesalahan pada
Soedjono upaya
Magelang pemilahan
limbah infeksius
dan limbah non
medis sehingga
ditemukan
limbah
yang tidak
sesuai
tempatnya
3 Analisis Amrullah Proses 2015 Waktu
Pengelolaan pengumpulan, dan
Limbah Medis pemilahan, tempat
Puskesmas di sampai dengan
Kec. Babulu penyimpanan
Kabupaten limbah
Penajam Paser medisnya
Utara masih banyak
Berdasarkan belum sesuai
Permenkes No dalam
27 Th. 2017 pengelolaannya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
pencegahan penyakit mulai dari diagnosis dini dan pengobatan yang tepat,
maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
(Ditjen PPM dan PLP, 2004). Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
sakit maupun sehat, dapat menjadi tempat sumber penularan penyakit serta
9
menghindari risiko tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah di fasilitas
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
kekhususan lainnya.
kelas A, B, C dan D
10
a. Rumah Sakit Kelas A
subspesialis. Baik sarana dan prasarana serta peralatan rumah sakit tipe
11
keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, serta
sakit dan terluka. Sehubungan dengan fungsi dasar ini, rumah sakit melakukan
12
lainnya. Penelitian juga merupakan fungsi penting. Dalam zaman modern ini
masyarakat juga telah menjadi fungsi rumah sakit. Jadi fungsi rumah sakit
bermacam-macam sampah yang berupa benda cair, padat, dan gas. Hal ini
Sampah non medis adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman
2017). Adapun yang termasuk dalam limbah non medis adalah kertas,
plastik, kaleng, sisa makanan atau sampah yang tidak terkontaminasi darah
13
dengan baik. Berdasarkan jenisnya limbah medis yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit terdiri dari limbah padat medis, limbah gas dan limbah
cair.
medis, maka jenis limbah padat medis dapat digolongkan sebagai berikut
(Adisasmito, 2007).
tajam, sisi ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
pipet Pasteur, pecahan gelas dan pisau bedah. Semua benda tajam ini
infeksi.
b. Limbah Infeksius
14
perawatan/isolasi penyakit menular. Namun beberapa institusi
tinggi infeksi kuman terhadap pasien lain, staf dan populasi umum
d. Limbah Sitotoksik
e. Limbah Farmasi
15
terkontaminasi, obat-obatan yang dikembalikan oleh pasien atau
f. Limbah Kimia
Dalam hal ini dibedakan dengan buangan kimia yang termasuk dalam
g. Bahan Radioaktif
h. Limbah Klinis
16
2) Golongan B, terdiri dari syrenge bekas, jarum, cartride, pecahan
tertentu.
Tabel 2.1
Jenis Wadah Dan Label Limbah Medis Padat Sesuai Kategorinya
Warna
Kontainer/
No Kategori Lambang Keterangan
Kantong
Plastik
1 Kantong boks timbal
dengan symbol radioaktif
Radioaktif Merah
17
3. Limbah Gas
Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal
Permenkes, 2017).
4. Limbah Cair
air bilasan ruang pelayanan medis apabila tidak dikelola dengan baik
Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal
unit kerja dimana sebagian dari ruangan ini dapat menghasilkan limbah
medis.
18
Tabel 2.1
Jenis Sampah/Limbah Padat Menurut Sumbernya
menjadi sarang serangga dan tikus. Disamping itu didalam sampah juga
dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan cidera. Partikel debu dan sampah
2002).
19
Aruna, et al. (2011) menjelaskan bahwa dampak yang muncul akibat
kontak dengan limbah medis yang berasal dari fasilitas rumah sakit adalah
infeksi yang ditularkan melalui darah, cairan tubuh, tinja, muntahan, dan lain
infeksi virus pada darah. Maka dari itu sampah-sampah yang berasal dari sisa-
sisa kegiatan dirumah sakit perlu dikelola dengan baik dan benar terutama
sampah medisnya.
2017)
a. Tidak menjadi sumber bau, asap, debu, bising, lalat dan binatang
20
pengolahan sampah medis dengan menggunakan Pembakaran secara
tertutup /Insenerator.
dipisahkan.
alur limbah padat (Solid Waste Stream) yang mudah, aman, efektif
21
biaya untuk daur ulang, pengomposan, atau pengelolaan
selanjutnya.
limbah.
limbah medis.
22
3) Penggunaan warna pada pada setiap kemasan dan atau wadah
akan diangkut.
23
e) Pengelolan sampah medis.
peralatan:
lembaran spora.
2) Gelombang mikro
lembaran spora.
lembaran spora.
24
4) Insenerator
kaidah 8De/2De.
d. Penguburan
dipenuhi meliputi:
badan airnya.
25
3) Lapisan bawah kuburan limbah harus dilapisi dengan lapisan
rutin.
1) Penimbunan saniter.
2) Penimbunan terkendali.
lain:
26
a. Pemilahan Sampah Medis
27
Terdapat minimal 1 (satu) buah untuk setiap kamar atau sesuai
d. Penyimpanan Sementara
28
1) Cara penyimpanan limbah B3 harus dilengkapi dengan SPO
B3 tersebut adalah:
29
Toksik/flammable/campuran sesuai dengan
tempat kerja.
digunakan oleh pekerja demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta
benda tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara,
renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung
kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung
30
b. Alat pelindung tangan
arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat
patogen (virus, bakteri) dan jasad renik. Jenis pelindung tangan terdiri
dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain
atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang
basah atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya
d. Pakaian pelindung
atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin
31
bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact)
seperti virus, bakteri dan jamur. Jenis pakaian pelindung terdiri dari
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi
benda tajam. Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata
32
H. Kerangka Teori
Rumah Sakit
Keterangan :
Diteliti =
Tidak diteliiti =
33
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Rancangan Penelitian
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian.
Penggunaan APD
padat Sampah
medis Medis TMS
Pengangkutan
Penyimpanan Sementara
34
Keterangan : MS/TMS sesuai peraturan yang ada
Per.08/Men/Vii/2010, dan
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
35
dan non nilai
medis serta persent
melakukan ase
pemisahan yang
dengan didapat
menyesuaikan kan 70-
kode warna 100%
kantong
sampah, TMS :
pemilahan Tidak
dilakukan dari memen
awal dengan uhi
menyediakan syarat
tong sampah jika
yang berbeda nilai
sesuai dengan persent
jenisnya, ase
melakukan yang
pemisahan didapat
dengan kan
menyesuaikan <70%
label kantong
sampah,
melakukan
pencatatan
volume
sampah medis
setiap
harinya,
pemilahan
sampah medis
harus di
lengkapi
dengan SPO
3. Pewadahan Pewadahan Observasi Ceklis MS : Nominal
sampah sampah medis Memen
medis yaitu uhi
melakukan syarat
pewadahan jika
yang berbeda nilai
antara limbah persent
medis dan ase
non medis, yang
penyediaan didapat
tong sampah kan 70-
dengan 100%
36
jumlah dan
volume yang TMS :
memadai, Tidak
didalam 24 memen
jam sampah uhi
diangkut 2x syarat
dari tempat jika
pewadahan, nilai
melakukan persent
program ase
upaya yang
pembersihan didapat
tong sampah kan
menggunakan <70%
air dan
disinfektan
secara
regular,
mengganti
tong sampah
yang rusak
atau tidak
berfungsi
dengan tong
sampah yang
memenuhi
persyaratan,
dan
penempatan
tong sampah
yang strategis.
4. Pengangkuta Observasi Ceklis MS : Nominal
n sampah Pengangkutan Memen
medis rumah sampah medis uhi
sakit yaitu syarat
pengangkutan jika
yang nilai
menggunakan persent
troli khusus, ase
menggunakan yang
symbol dan didapat
manifest kan 70-
sampah 100%
medis, alat
pengangkut
dibersihkan
37
secara TMS :
berkala, Tidak
pengangkutan memen
melewati jalur uhi
khusus yakni syarat
tidak melalui jika
ruangan nilai
pelayanan persent
atau ruang ase
kerja yang yang
padat dengan didapat
pasien, kan
pengunjung, <70%
dan karyawan
rumah sakit,
menggunakan
alat
pengangkut
yang terbuat
dari bahan
yang kuat,
kedap air dan
permukaanny
a mudah
dibersihkan,
dan sampah
diangkut
berdasarkan
kapasitas alat
pengangkut.
5. Penyimpanan Observasi Ceklis MS : Nominal
sementara Penyimpanan Memen
sampah sementara uhi
medis sampah medis syarat
yaitu jika
menggunakan persent
wadah sesuai ase
dengan jenis nilai
sampah, yang
menggunakan didapat
warna kan 70-
kantong 100%
sesuai dengan
jenis. (Merah
untuk limbah
radioaktif,
38
Kuning untuk TMS :
limbah Tidak
infeksius dan memen
limbah uhi
patologis, syarat
Ungu untuk jika
limbah persent
sitotoksik, ase
Cokelat untuk nilai
limbah bahan yang
kimia didapat
kedaluwarsa, kan
tumpahan, <70%
atau sisa
kemasan, dan
limbah
farmasi ),
menggunakan
wadah sesuai
dengan jenis
label dan
symbol,
penyimpanan
sampah medis
harus sesuai
dengan
kapasitas
TPS,
dilengkapi
dengan SPO,
dan
ditempatkan
di TPS limbah
khusus B3
medis.
1. Populasi Penelitian
39
Dalam ), Ruang Mawar (Anak), Ruang Anggrek ( Bedah ), Ruang ICU,
Edelwis ( Isolasi ).
2. Sampel Penelitian
Curup, Jalan. Jalur Dua Nomor. 10A Kel. Talang Rimbo Lama Kec. Curup
1. Data Primer
Curup.
40
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
F. Analisis Data
2. Analisa Data
41
BAB IV
A. Gambaran Umum
bukit yakni sebelah barat di apit oleh pegunungan Bukit Barisan dan
sebelah timur di apit oleh Bukit Kaba dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Lawang
Rawas
Bengkulu Tengah
berada di Jalan. Jalur Dua Nomor. 10A Kel. Talang Rimbo Lama Kec.
42
2. Sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup
a) Poliklinik umum
1) General check up
h) Poliknik jiwa
i) Poliknik neurologi
j) Poliknik DOTS
kelamin
43
l) Poliknik gizi
4) Instalasi bedah/operasi/OK
6) Instalasi haemodialisa
1. Instalasi radiologi
2. Instalasi laboratorium
3. Instalasi farmasi
4. Instalasi gizi
6. Instalasi sanitasi
2. Kelas I
3. Kelas II
4. Kelas III
44
B. Jalannya Penelitian
medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup Kabupaten Rejang
Lebong.
Agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka
2. Tahap penelitian
C. Hasil Penelitian
45
1. Sistem Pengelolaan Sampah Medis Padat
Per.08/Men/Vii/2010
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Penggunaan APD Pengelolaan Sampah Medis Padat di
RSUD Curup
diantaranya yaitu alat pelindung tangan, dan alat pelindung kaki alat
pelindung mata dan muka ( masker khusus), serta terdapat 2 item APD
yang tidak digunakan oleh petugas yakni pakaian pelindung dan alat
46
pelindung kepala. setiap petugas cleaning service harus menggunakan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pemilahan Sampah Medis Padat di RSUD Curup
47
c. Pewadahan Sampah Medis Padat
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pewadahan Sampah Medis Padat di RSUD Curup
Ruang Poliklinik Gigi, Ruang Polklinik Bedah dan Ruang UGD, yang
48
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengangkutan Sampah Medis Padat di RSUD Curup
100%.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Penyimpanan Sementara Sampah Medis Padat di
RSUD Curup
49
memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No 7 Tahun
D. Pembahasan
1. Penggunaan APD
tajam atau benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar
oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro
organisme) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala terdiri
dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, penutup
berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api,
50
suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus
patogen (virus, bakteri) dan jasad renik. Jenis pelindung tangan terdiri
dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau
kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia dan
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim,
atau licin, bahan kimia dan jasad renik, dan/atau bahaya binatang dan
lain-lain.
d) Pakaian pelindung
seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang
kimia, cairan dan logam panas, uap panas, benturan (impact) dengan
51
bakteri dan jamur. Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests),
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia
badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas, radiasi
benda tajam. Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata
Pada saat bertugas petugas cleaning service rumah RSUD Curup hanya
tangan, alat pelindung kaki dan alat pelindung mata dan muka. APD yang
APD adalah pakaian atau peralatan khusus yang dipakai oleh pekerja,
petugas medis ataupun cleaning service untuk melindungi diri dari agen
52
infeksius. APD ini digunakan/dipakai memiliki dua fungsi, yaitu untuk
(Apriluana,2016:83).
jenis cairan tubuh, sekret dan selaput lendir. Selain melindungi, APD juga
(APD) yang dipakai saat bekerja yang sesuai dengan indikasi alat pelindung
53
c) pemilahan dilakukan dari awal dengan menyediakan tong sampah yang
2015 tentang tata cara dan persyaratan teknik pengelolahan limbah B3 dari
Limbah padat (solid waste stream) yang mudah, aman, efektif biaya
54
c. Pemilahan akan mengurangi jumlah Limbah B3 yang terbuang bersama
lainnya
Limbah.
Berdasarkan hasil observasi dan tabel diatas pemilahan sampah medis padat
Rumah Sakit Umum Daerah Curup Rejang Lebong yakni terdapat kotak
sampah yang berbeda antara sampah medis dan sampah non medis,
memiliki tutup, kedap air, penempatan tong sampah yang mudah dijangkau
atau strategis, dilapisi dengan kantong plastic dengan warna dan kode yang
berbeda kuning untuk sampah medis dan hitam untuk sampah non medis,
55
persyaratan kesehatan berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI No 7
Tahun 2019 pada tahap pewadahan yang memenuhi syarat diantaranya jika:
1) Pewadahan yang berbeda antara limbah medis dan limbah non medis
5) Mengganti tong sampah yang rusak atau tidak berfungsi dengan tong
tiap tiap ruangan yang berfungsi untuk mewadahi atau menampung sampah
memiliki tutup yang dilapisi berupa kantong dengan warna, symbol dan
label yang sesuai dengan fungsinya. Hal ini dilakukan demi menghindari
56
Apabila benda tajam seperti jarum suntik yang berasal dari limbah
hepatitis B dan C serta HIV. Selain itu buangan limbah rumah sakit lainnya
juga dapat menyebabkan penyakit antara lain kolera, tifoid, malaria, dan
(memenuhi syarat)
sampah, tidak melalui ruang pelayanan atau ruang kerja, troli yang terbuat
dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, kedap air dan diangkut
pelayanan atau ruang kerja yang padat dengan pasien, pengunjung dan
57
e) Menggunakan alat pengangkut yang terbuat dari bahan yang kuat,
nilai estetika di ruangan penghasil sampah agar terlihat bersih dan tertata
rapi.
58
Dari hasil observasi pengelolaan sampah medis pada tahap
Dari hasil observasi sampah medis yang dihasilkan dari setiap ruangan
Poliklinik Gigi, Ruang Poliklinik Bedah, Ruang IGD dan Ruang Radiologi
symbol dan label wadah sesuai dengan jenis, dilengkapi dengan SPO .
warna didalam TPS dan kapasitas TPS khusus menyimpan sampah medis
yang tidak digunakan dengan semestinya. Sangat terlihat ruang TPS yang
sudah tidak cukup untuk menampung sampah medis dari hasil sisa kegiatan
letakkan di teras depan TPS yang kemudian diangkut satu bulan sekali oleh
Sementara (TPS).
59
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup terdapat satu tempat
selanjutnya akan diangkut satu bulan sekali dan dikelola oleh pihak ke 3
yakni Pt. DAS dengan kapasitas pengangkutan mencapai kurang lebih 200
ton.
medis
60
kerasnya efek negative pada petugas pengangkut offsite sampah medis di
Dari hasil observasi dan tabel diatas pengelolaan sampah medis pada
61
BAB V
A. KESIMPULAN
sebagai berikut:
100%.
100%.
62
B. SARAN
secara baik.
kali dalam satu bulan agar terhindar dari perkembang biakan vektor
menumpuk.
2. Bagi Akademik
3. Bagi Peneliti
63
DAFTAR PUSTAKA
Adi sasmito, wiku. (2009). Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
64
Farsida, Mirzan Zulyanda, Analisis Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam
Penanganan Sampah Medis Pada Petugas Cleaning Service Di Rsud
Kabupaten Bekasi Tahun 2016, JURNAL KESEHATAN VOL 12 NO
1TAHUN 2019
65
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
: P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.
PPM & PLP, Direktorat Jenderal, 2004. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit. Bakti
Husada, Jakarta. Press. Yogyakarta.
Siregar, 2004, Farmasi Rumah Sakit Teor Dan Penerapan. cetakan I, Penerbit
EGC, Jakarta.
66
L
A
M
P
I
R
A
N
67
DOKUMENTASI PENELITIAN
68
MANIFEST PENGANGKUTAN SAMPAH MEDIS
69
LEMBAR OBSERVASI
70
CEKLIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CURUP
KABUPATEN REJANG LEBONG
72
CEKLIS PENGGUNAAN APD
73
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : -
Petugas pengelolaan
sampah
menggunakan
0%
pakaian pelindung
4.
pada saat pengelolaan
sampah medis
YA - - - - - - - - - - - - MS : -
TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TMS :12
Petugas pengelolaan
sampah
menggunakan
pelindung mata dan
20%
muka (masker
5.
khusus) pada saat
pengelolaan sampah
medis.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : -
PERSENTASE 60% (TMS)
74
CEKLIS PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PADAT
75
D. Melakukan
pemisahan dengan
menyesuaikan label
kantong sampah
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
E. Melakukan
pencatatan volume
sampah medis
setiap harinya.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - TMS : 0
F. Pemilahan
sampah medis harus
di lengkapi dengan
SPO.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
PEWADAHAN Memenuhi syarat
A. Melakukan dengan nilai
pewadahan yang persentase 100%
berbeda antara
limbah medis dan
2. non medis.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
B. Penyediaan tong
76
sampah dengan
jumlah dan volume
yang memadai
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
C. Didalam 24 jam
sampah diangkut
2x dari tempat
pewadahan
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
D. Melakukan
program upaya
pembersihan tong
sampah
menggunakan air
dan disinfektan
secara regular.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
E. Mengganti tong
sampah yang rusak
atau tidak berfungsi
dengan tong
sampah yang
memenuhi
persyaratan
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
77
F. penempatan tong
sampah yang
strategis.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
PENGANGKUTAN Memenuhi
A. Menggunakan troli syarat dengan
khusus nilai persentase
100%
MS : 12
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
B. Alat pengangkut
sampah
menggunakan
label.
MS : 12
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3.
TMS : 0
TIDAK - - - - - - - - - - - -
C. Alat pengangkut
dibersihkan secara
berkala..
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
D. Pengangkutan
melewati jalur
khusus yakni tidak
melalui ruangan
pelayanan atau
78
ruang kerja yang
padat dengan
pasien,
pengunjung, dan
karyawan rumah
sakit.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
E. Menggunakan alat
pengangkut yang
terbuat dari bahan
yang kuat, kedap
air dan
permukaannya
mudah
dibersihkan.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
F. Sampah diangkut
berdasarkan
kapasitas alat
pengangkut.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
79
4. A. Penyimpanan syarat dengan
sementara sampah nilai persentase
medis 66, 68%
menggunakan
wadah sesuai
dengan jenis
sampah. (sampah
medis dan sampah
non medis)
MS : 12
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
B. Penyimpanan
sementara sampah
medis dengan
menggunakan
warna kantong
sesuai dengan jenis.
(Merah untuk
limbah radioaktif,
Kuning untuk
limbah infeksius
dan limbah
patologis, Ungu
untuk limbah
sitotoksik, Cokelat
untuk limbah bahan
kimia kedaluwarsa,
tumpahan, atau sisa
kemasan, dan
limbah farmasi ).
80
YA - - - - - - - - - - - - MS : 0
C. Penyimpanan
sementara sampah
medis dengan
menggunakan
wadah sesuai
dengan jenis label
dan symbol.
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
D. Penyimpanan
sementara sampah
medis sesuai
dengan kapasitas
TPS.
YA - - - - - - - - - - - - MS : 0
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS : 0
81
F. penyimpanan
sementara sampah
medis ditempatkan
di TPS limbah B3
YA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ MS : 12
TIDAK - - - - - - - - - - - - TMS: 0
82
83
84
85
86
87
88