Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYAKIT MALARIA
Mata klinik sanitasi Kesehatan

Disusun Oleh :
Kelompok 1 Reguler 2

1. Desi Eka Safitri 2013451056


2. Dicky Nanda Rhamadan 2013451058
3. Dinda Mutiara 2013451059
4. Eka Lidya 2013451060
5. Erika Mulia Panca Putri 2013451062
6. Hanif Fadhila 2013451066
7. Lidiya Adelia 2013451082
8. M. Fajri Darmawan 2013451085
9. May Sinta Arlinda 2013451088
10. Muhammad Fachri Nasa 2013451091
11. Nelyana Putri 2013451096
12. Ni Made Dwi Fitria 2013451099

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D3 SANITASI
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Klinik Sanitasi selain
itu, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta
pengetahuan bagi penulis dan juga bagi para pembacanya.

Dalam menyusun makalah ini, penulis berusaha sebaik mungkin untuk


mendapatkan sumber-sumber dan informasi, baik dari buku-buku ataupun
website-website. Terima kasih kepada dosen pengampu : Agus Sutopo,ST.,MPH
yang telah membimbing dalam penyelesaian makalah ini, teman-teman yang telah
membantu, dan pihak-pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapinya. Penulis
meminta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.

Bandar Lampung, 25 Juli 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Pengertian malaria...........................................................................................5
2.2 Penularan malaria............................................................................................5
2.3 Penyebab malaria.............................................................................................6
2.4 Waktu dan gejala Terjadinya Penyakit malaria............................................7
2.5 Faktor Orang Terkena malaria Daya Tahan Tubuh Yang Kurang.............8
2.6 Cara Pencegahan malaria................................................................................8
2.7 Cara Pengobatan Kepada Penderita TBC......................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit dari genus
Plasmodium yang menyerang sel eritrosit ditandai dengan gejala berupa
demam, menggigil, anemia, dan splenomegali dalam kondisi akut ataupun
kronis yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina yang terinfeksi.1,2 Ada lima spesies Plasmodium yang dapat
menyebabkan malaria pada manusia diantaranya P. falciparum dan P.
vivax yang umumnya dijumpai pada semua negara dengan malaria. Dua
spesies ini paling sering dijumpai di Indonesia. Spesies lainnya yaitu P.
ovale dan P. malariae banyak dijumpai di Indonesia Timur.3
Perkembangan terbaru ditemukan satu spesies lain yang dapat
menyebabkan malaria yaitu P. knowlesi di Malaysia yang sebelumnya
hanya menyerang primata. 4,5 P. knowlesi juga ditemukan menyebabkan
malaria di Indonesia tepatnya di Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan.3,6 Malaria masih menjadi masalah kesehatan global terutama di
kawasan tropis dan subtropis negara berkembang sampai saat ini. World
Malaria Report 2015 menyatakan bahwa penyakit malaria telah
menyerang 106 negara di dunia.7 Tahun 2016 ditemukan 216 juta kasus
baru malaria dan 445.000 kematian. Wilayah Afrika menyumbang
sebagian besar kasus malaria global (90%), diikuti oleh wilayah Asia
Tenggara (7%), dan Mediterania Timur (2%). Angka kematian akibat
malaria tahun 2015 di wilayah Asia paling tinggi berada di India dengan
jumlah
384 jiwa, sedangkan Indonesia berada pada posisi kedua dengan
jumlah 157 jiwa.8 Menurut WHO, angka morbiditas dan mortalitas akibat
malaria cenderung menurun pada periode 2005-2015. Meskipun demikian,
masih ada lebih kurang 3,2 milyar jiwa atau hampir separuh penduduk
dunia berisiko tertular penyakit malaria.

1
Perubahan hematologi merupakan komplikasi yang paling umum
terjadi pada infeksi malaria. Kelainan hematologi pada malaria yang telah
dilaporkan adalah anemia, trombositopenia, dan leukopenia hingga
leukositosis.12 Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit yang mengakibatkan kadar hemoglobin menurun sehingga jumlah
oksigen yang dibawa tidak cukup di jaringan perifer.13 Beberapa
mekanisme terjadinya anemia pada penyakit malaria yaitu penghancuran
eritrosit yang mengandung parasit, diseritropoesis (gangguan dalam
pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang),
hemolisis oleh karena proses kompleks imun yang dimediasi komplemen
pada eritrosit yang tidak terinfeksi, dan pengaruh sitokin.1,14 Anemia
terutama tampak jelas pada malaria falciparum dan malaria kronis dengan
penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat.1450.000 sel/µl.
Trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit menjadi <150.000
sel/ µl di dalam darah.15 Infeksi malaria menyebabkan abnormalitas pada
struktur dan fungsi trombosit. Penurunan jumlah trombosit pada malaria
berkaitan dengan berbagai penyebab diantaranya lisis yang dimediasi
imun, sekuestrasi pada limpa, gangguan pada sumsum tulang dan
fagositosis oleh makrofag.16 - 11.000 sel/µl. Peningkatan jumlah leukosit
melewati batas tertinggi disebut leukositosis dan penurunan di bawah batas
terendah disebut leukopenia.17 Berdasarkan ada atau tidaknya granula di
dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi agranulosit (limfosit dan
monosit) dan granulosit (basofil, eosinofil, dan neutrofil).17 Monosit
berperan penting sebagai respon imun didapat non spesifik terhadap
parasit malaria, sedangkan limfosit berperan sebagai respon imun spesifik.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud penyakit malaria ?
2. Siapa saja yang dapat tertular penyakit malaria ?
3. Mengapa penyakit malaria bisa terjadi?
4. Kapan terjadinya penyakit malaria ?
5. Bagaimana gejala penyakit malaria ?
6. Bagaimana cara penanggulangan atau pencegahan malaria ?
7. Bagaimana cara pengobatan kepada penderita malaria ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu penyakit malaria
2. Mengetahui siapa saja yang dapat tertular penyakit malaria
3. Mengetahui terjadinya penyakit malaria
4. Mengetahui kapan terjadinya penyakit malaria
5. Untuk mengetahui gejala-gejala malaria
6. Mengetahui cara penanggulangan atau pencegahan malaria
7. Mengetahui bagaimana gejala dan cara mencegah penyebaran
penyakit malaria

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian malaria
Penyakit malaria adalah kondisi demam intermiten dan remiten yang
disebabkan oleh parasit protozoa yang menyerang sel darah merah. Parasit
ini ditularkan oleh nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Juga,
salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu
hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat
menurunkan produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di
sebagian besar wilayah Indonesia. Dalam rangka pengendalian penyakit
malaria banyak hal yang sudah maupun sedang dilakukan baik dalam skala
global maupun nasional.

Malaria merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan


Milenium (MDGs), dimana ditargetkan untuk menghentikan penyebaran
dan mengurangi kejadian insiden malaria pada tahun 2015 yang dilihat
dari indikator menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat
malaria. Global Malaria Programme (GMP) menyatakan bahwa malaria
merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan,
monitoring dan evaluasi, serta diperlukan formulasi kebijakan dan strategi
yang tepat. Di dalam GMP ditargetkan 80% penduduk terlindungi dan
penderita mendapat pengobatan Arthemisinin based Combination Therapy
(ACT). Dan melalui Roll Back Malaria Partnership ditekankan kembali
dukungan tersebut. Karena pentingnya penanggulangan Malaria, maka
beberapa partner internasional salah satunya Global Fund, memberikan
bantuan untuk pengendalian malaria.

2.2 Penularan malaria


Malaria termasuk penyakit menular yang beberapa tahun terakhir
gencar diperangi organisasi kesehatan di berbagai belahan dunia. Penyakit

4
ini bisa menular dengan perantara gigitan nyamuk anopheles betina
terinfeksi parasit plasmodium. Nyamuk anopheles betina dikenal sebagai
“nyamuk malam” karena paling sering menggigit antara senja sampai
menjelang fajar. Jika nyamuk menggigit penderita malaria, nyamuk bisa
terinfeksi malaria dan menyebarkan parasit ke orang lain.

Namun, perlu diingat, penyakit ini tidak bisa menular secara langsung
dari satu penderita ke orang sekitarnya.Setelah digigit nyamuk yang
terinfeksi malaria, parasit penyebab penyakit malaria bakal memasuki
aliran darah dan bersarang di liver atau hati. Infeksi akan berkembang di
liver sebelum masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah
merah. Parasit tersebut juga bisa tumbuh dan berkembang biak di sel darah
merah. Secara berkala, sel darah yang terinfeksi bisa pecah, dan
melepaskan lebih banyak parasit ke dalam darah. Sel darah yang terinfeksi
biasanya pecah setiap 48 sampai 72 jam. Setiap kali pecah, penderita akan
mengalami demam, menggigil, dan berkeringat. Selain menular lewat
gigitan nyamuk, penyakit malaria juga bisa menular lewat transfusi darah
dan berbagi jarum suntik yang tidak steril. (Soewandi, 2021)

2.3 Penyebab malaria


Lebih spesifik lagi, penyakit ini disebabkan melalui gigitan nyamuk
anopheles betina yang terinfeksi. Ada lima spesies parasit yang
menyebabkan malaria pada manusia. Namun, P. falciparum dan P. vivax,
merupakan ancaman terbesar.  Setelah memasuki tubuh manusia, parasit
akan melakukan perjalanan ke hati, berkembang biak, dan menyerang sel
darah merah yang bertugas membawa oksigen. Setelah masuk ke dalam
darah, parasit akan bertelur dan berkembang biak sampai sel darah merah
pecah. Kalau sudah begini, kondisi tubuh akan mengalami sakit dari
sebelumnya.
Malaria tidak dapat menular dari orang ke orang, tapi itu bisa menyebar
dengan cara berikut:
1. Dari ibu hamil ke bayinya yang belum lahir
2. Berbagi jarum
3. Transfusi darah

5
4. Transplantasi organ

a. Faktor Risiko Malaria


Nyamuk penyebab malaria dapat bertahan hidup di iklim tropis dan
subtropis. Untuk yang tinggal di kondisi ini berpeluang mengalami
kondisi ini. Selain kondisi lingkungan, seseorang juga berisiko
terinfeksi penyakit ini bila imun tubuhnya lemah, termasuk
terinfeksi HIV.
1) Gejala Malaria
Penyakit malaria memiliki beberapa gejala menonjol yaitu
menggigil, demam, dan keluar keringat yang banyak. Beberapa
gejala lain yang dapat diketahui lainnya adalah: 
2) Demam Periodik
Ini karena berkaitan dengan pecahnya skizon yang
mengeluarkan berbagai antigen. Proses pematangan skizon
berbeda tiap jenis plasmodium.
a) P. falciparum (demam hampir setiap hari)
b) P. vivax/ovale (demam setiap 3 hari/tertiana)
c) P. malariae (demam setiap 4 hari / kuartana)
d) Splenomegali : merupakan gejala malaria kronik.
3) Anemia 
Terjadi akibat pecah atau tidaknya eritrosit yang terinfeksi.
4) Gejala Sistemik lainnya
Sakit kepala, mual muntah, nyeri otot, berkeringat dan
kedinginan, merasa bingung, lelah, sakit perut, diare,
kehilangan selera makan, nyeri otot, kulit dan sklera kuning,
sakit tenggorokan, batuk dan kesulitan bernapas. (Makarim,
2022)

2.4 Waktu dan gejala Terjadinya Penyakit malaria


Nyamuk Anopheles biasanya memasuki rumah di antara pukul 5 sore
dan 9.30 malam, serta di pagi hari. Waktu menggigitnya dimulai dari

6
senja, dan masa paling aktif nyamuk Anopheles dalam menggigit manusia
adalah antara tengah malam dan pagi hari.

Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk.


Gejala muncul dalam tiga tahap selama 6–12 jam, yaitu menggigil, demam
dan sakit kepala, lalu keluar banyak keringat dan lemas sebelum suhu
tubuh kembali normal. (Na'imah, 2021)

2.5 Faktor Orang Terkena malaria Daya Tahan Tubuh Yang Kurang
Semua orang bisa terkena malaria. Namun, ada beberapa orang yang
lebih berisiko untuk terkena penyakit ini. Orang-orang biasanya tertular
malaria apabila mereka tinggal atau bepergian ke tempat dengan kasus
malaria yang tinggi. Negara dengan kasus malaria yang tinggi adalah
Afrika Selatan. Di Indonesia sendiri, malaria masih banyak ditemukan di
provinsi Papua dan Papua Barat.

Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang tertular


malaria:

1. Tinggal atau bepergian ke negara-negara dengan kasus malaria yang


tinggi
2. Memiliki sistem imun tubuh yang buruk, seperti anak-anak, ibu hamil,
atau orang dengan penyakit autoimun
3. Tinggal di daerah terpencil dengan fasilitas kesehatan yang minim.
(Plus, 2019)

2.6 Cara Pencegahan malaria


Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles, oleh karena itu
pencegahannya adalah dengan merubah pola perilaku manusia agar
nyamuk tidak muncul. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran
penyakit malaria:

1. Gunakan kelambu ketika tidur


2. Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang
selama beraktivitas

7
3. Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat
menjadi tempat persembunyian nyamuk
4. Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang
bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)
5. Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET
(diethyltoluamide)
6. Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di
pagi dan sore hari
7. Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria
yang tinggi minimal sebulan sekali. (Soewandi, 2021)

2.7 Cara Pengobatan Kepada Penderita malaria


Pengobatan malaria dilakukan sesuai dengan jenis malaria, tingkat
keparahan gejala, dan kondisi pasien. Untuk pengobatan jenis malaria
yang disebabkan oleh Plasmodium vivax yang tergolong ringan, penderita
akan diberikan obat rawat jalan berupa ACT atau obat chloroquine. Selain
itu untuk mencegah kambuhnya malaria jenis ini, ditambahkan juga obat
primaquine. Sedangkan untuk jenis malaria yang disebabkan oleh
Plasmodium falciparum dengan derajat gejala sedang, penderita akan
dirawat di ruang non ICU rumah sakit. Bagi penderita dengan derajat
gejala berat, penderita akan dirawat di ICU (Intensive Care Unit) dan
diberikan obat melalui suntikan selama 24 jam pertama.

Apabila sahabat sehat hendak berkunjung ke daerah endemi penyakit


ini seperti di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat,
serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra dianjurkan untuk
mengonsumsi obat pencegah malaria. Obat tersebut harus diminum selama
4 hingga 8 minggu. Diminum seminggu sebelum pergi ke daerah tersebut
sampai 4 minggu setelah pulang. Obat diminum setiap hari dan pada jam
yang sama. (Soewandi, 2021)

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini dapat disimpulkan bahwa malaria adalah
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina yang
terinfeksi, yaitu parasite plasmodium. Dengan gejala menggigil, demam,
dan mengeluarkan banyak keringat, sakit kepala, nyeri otot, mual/muntah,
sakit perut, sakit tenggorokan, batuk dan kesulitan bernafas. Maka,
pencegahannya dengan melakukan langkah – langkah 3M ( Menguras
penampuangan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang
bekas), pasang obat nyamuk dan rutin melakukan fogging masal di daerah
dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali. Pengobatan
malaria sesuai dengan jenis malaria tingkat keparahan gejala, dan kondisi
pasien.

3.2 Saran
Untuk menghindari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kita
harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang salah satu nya adalah
memperhatikan kondisi rumah dan lingkungan sebagai upaya pencegahan
penyakit yang paling mudah dilakukan dan diperlukannya edukasi berupa
penyuluhan tentang bahaya pencegahan dan pengobatan malaria kepada
masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Makarim, d. F. (2022, Mei 31). Dipetik Juli 25, 2022, dari Malaria:
https://www.halodoc.com/kesehatan/malaria

Na'imah, S. (2021, Januari 8). Dipetik Juli 25, 2022, dari Mengenal Ciri - Ciri
Nyamuk Anopheles Penyebab Penyakit Malaria:
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-serangga/nyamuk-malaria/

Plus, D. C. (2019, April 22). Dipetik Juli 25, 2022, dari Kenali Segera Pencegahan
dan Penanganan untuk Penyakit Malaria: https://www.emc.id/id/care-
plus/kenali-segera-pencegahan-dan-penanganan-untuk-penyakit-malaria

Soewandi. (2021, November 12). Dipetik Juli 25, 2022, dari Penyebab, gejala, dan
Pengobatan Malaria:
https://health.kompas.com/read/2021/04/28/080100768/5-penyebab-
penyakit-malaria-dan-penularannya?page=3

10

Anda mungkin juga menyukai