Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

“DETEKSI DINI MASALAH STUNTING PADA ANAK BALITA


DI DESA BOLAANG KEC BOLAANG TIMUR KAB BOLAANG
MONGONDOW”

DOSEN :Drs. MEILDY PASCOAL, M.Kes

Disusun Oleh:
Adelia Ares

Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika


Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Manado
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat-Nya Sehingga
saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik, meski pun masih banyak
kekurangan pada Proposal ini. Laporan praktek lapangan dengan topik
Permasalahan Stunting Pada Masyarakat di Desa Bolaang kec,bolaang
timur,kab.bolaang mongondow.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Lingkungan masyarakat di


Desa Bolaang kec,bolaang timur,kab.bolaang mongondow, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan kegiatan penilaian
masalah Stunting. Tak Lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan pihak-pihak yang ikut membantu dalam penilaian masalah
Stunting.

Saya menyadari bahwa Laporan praktek lapangan ini masih belum


sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakanlaporan praktek lapangan ini. Akhir kata semoga Dlaporan
praktek ini dengan topik Masalah Stunting ini bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Manado, September 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................................. 4

Bab II. Tinjauan Pustaka

1. Status Gizi.............................................................................................
2. Stunting.................................................................................................
3. Penyebab Stunting................................................................................
4. Penilaian Stunting Secara Antropometri...............................................
5. Dampak Stunting..................................................................................
6. Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita..............................................
Bab III. Metode Pelaksanaan

A. Jenis Kegiatan.......................................................................................
B. Prosedur Kegiatan.................................................................................
C. Populasi dan Sampel.............................................................................

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Karakteristik Sampel........................................................................
B. Pembahasan......................................................................................

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................


Lampiran

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan
minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit
gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang di
akibat oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh
kita mengalami gangguan gizi.Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam
pemenuhan nutrisi untuk anak yang di indikasikan oleh berat badan dan tinggi
badan anak.Status gizi juga di definisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrien.Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada
data antropometri serta biokimia dan riwayat diet.

Deteksi dini adalah sebuah proses pengungkapan akan adanya


kemungkinan mengidap suatu penyakit. Untuk menghindari terjadinya sakit,
maka pelu upaya dini untuk mengenal kondisi, ini diharapkan untuk
mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan gangguan dan gejala-gejala
sebagai bentuk deteksi diagnosis.Deteksi yang biasa dilakukan adalah
mengenali gejala-gejala abnormalitas (ketidakwajaran) suatu
penyakit.Pendekatan diagnosis ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kekalutan yang lebih para yang dapat merusak kepribadian. Hal ini dapat
membantu individu dalam mengembangkan cara berfikir, cara berperasaan,
dan cara berperilaku yang baik dan benar sehingga eksistensi seseorang bisa
diterima dan diakui dalam lingkungan sosial sebagai sosok insan yang sehat
dan sempurna.

Deteksi dini juga sebagai bentuk pencegahan sejak awal terhadap indikasi-
indikasi akan terjadinya gangguan. Tujuan deteksi dini adalah untuk
memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap kondisi
psikologis yakni kondisi mental dan jiwa spiritual yang ada dalam diri
individu untuk menghindari dan menanggulangi akan terjadinya gangguan
penyakit. Deteksi dini terhadap gangguan juga memberikan manfaat yaitu
mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh serta perasaan sesuai
dengan penerimaan diri, membantu memahami tingkah laku manusia dan
membantu manusia untuk memperoleh kepuasan pribadi, dan dalam
penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat serta membantu
individu untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek, fisik, mental, dan sosial.
Disamping itu deteksi dini mempunyai fungsi dan tujuan yaitu : fungsi
pemahaman, pengendalian, peramalan, pengembangan, pencegahan dan
perawatan. Melakukan deteksi dini terhadap gangguan mental seseorang akan
terhindar dari hal-hal atau keadaan yang dapat membahayakan jiwa dan
mental.

Konsumsi makanan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan


gizi sebagai sumber tenaga, mempertahankan ketahanan tubuh dalam
menghadapi serangan penyakit dan untuk pertumbuhan.Faktor utama yang
memperngaruhi pola konsumsi yaitu jumlah (porsi) makanan, jenis makanan
dan frekuensi makan.

Faktor yang mempengaruhi status gizi antara lain asupan makan, aktivitas
fisik, body image, dan jenis kelamin. Kebutuhan gizi pada remaja relatif lebih
besar karena masih mengalami pertumbuhan. Umumnya remaja melakukan
aktivitas fisik yang tinggi dibanding usia lainnya sehingga diperlukan zat gizi
lebih banyak. Dengan aktivitas yang padat dan frekuensi makan yang kurang
menyebabkan pemenuhan zat gizi yang kurang menyebabkan kurangnya status
gizi.

2. Rumusan Masalah
Apakah ada masalah stunting pada anak balita masyarakat di Desa
Bolaang,Kab.Bolaang Mongondow
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui upaya deteksi permasalahan Stunting pada masyarakat di Desa
Bolaang.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui permasalahan Stunting masyarakat di Desa Bolaang.
2) Mengetahui status gizi masyarakat di Desa Bolaang.

4. Manfaat
Bagi masyarakat dapat mengetahui status gizi pada balita dan dapat
mengetahui cara agar balita terhindar dari masalah gizi stunting sejak bayi
lahir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian stunting

Stunting atau pendek adalah status gizi yang ditandai dengan gangguan
pertumbuhan (pendek) berdasarkan parameter atropetri tinggi badan yaitu
Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U). Hasil pengukuran berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD
sampai dengan -3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely
stunted). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
asupan zat gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Stunting merupakan dampak dari berbagai faktor seperti berat lahir yang
rendah, stimulasi dan pengasuhan anak kurang tepat, asupan nutrisi kurang,
dan infeksi berulang serta berbagai faktor lingkungan lainnya. Stunting
terjadi dimulai dari janin dalam kandungan serta akan nampak saat anak
berusia dua tahun. Kekurangan zat gizi pada anak usia dini dapat
meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya
mudah terserang penyakit, dan akan memiliki postur tubuh tidak maksimal
saat dewasa.

2. Faktor Penyebab Stunting 


Menurut BAPPENAS (2013), stunting pada anak disebabkan oleh banyak
faktor, yang terdiri dari faktor langsung maupun tidak langsung. Adapun
faktor-faktor penyebab stunting adalah sebagai berikut:

a. Asupan gizi balita 


Asupan gizi yang adekuat sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh balita. Masa kritis ini merupakan masa saat balita
akan mengalami tumbuh kembang dan tumbuh kejar. Balita yang
mengalami kekurangan gizi sebelumnya masih dapat diperbaiki dengan
asupan yang baik sehingga dapat melakukan tumbuh kejar sesuai dengan
perkembangannya.

b. Penyakit infeksi 
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penyebab langsung
stunting. Anak balita dengan kurang gizi akan lebih mudah terkena
penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sering diderita balita seperti
cacingan, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diare dan infeksi
lainnya sangat erat hubungannya dengan status mutu pelayanan kesehatan
dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku sehat.

c. Faktor ibu 
Faktor ibu dapat dikarenakan nutrisi yang buruk selama prekonsepsi,
kehamilan, dan laktasi. Selain itu juga dipengaruhi perawakan ibu seperti
usia ibu terlalu muda atau terlalu tua, pendek, infeksi, kehamilan muda,
kesehatan jiwa, BBLR, IUGR dan persalinan prematur, jarak persalinan
yang dekat, dan hipertensi.

d. Faktor Genetik 

Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil proses


pertumbuhan. Melalui genetik yang berada di dalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal ini
ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya
pertumbuhan tulang.

e. Pemberian ASI Eksklusif 

Masalah-masalah terkait praktik pemberian ASI meliputi Delayed


Initiation, tidak menerapkan ASI eksklusif dan penghentian dini konsumsi
ASI. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama untuk mencapai tumbuh kembang
optimal. Setelah enam bulan, bayi mendapat makanan pendamping yang
adekuat sedangkan ASI dilanjutkan sampai usia 24 bulan. Menyusui yang
berkelanjutan selama dua tahun memberikan kontribusi signifikan terhadap
asupan nutrisi penting pada bayi.

f. Ketersediaan pangan 

Ketersediaan pangan yang kurang dapat berakibat pada kurangnya


pemenuhan asupan nutrisi dalam keluarga itu sendiri. Rata-rata asupan
kalori dan protein anak balita di Indonesia masih di bawah Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dapat mengakibatkan balita perempuan dan
balita laki-laki Indonesia mempunyai rata-rata tinggi badan masing-masing
6,7 cm dan 7,3 cm lebih pendek dari pada standar rujukan WHO.

g. Faktor sosial ekonomi 

Status ekonomi yang rendah dianggap memiliki dampak yang


signifikan terhadap kemungkinan anak menjadi kurus dan pendek. Status
ekonomi keluarga yang rendah akan mempengaruhi pemilihan makanan
yang dikonsumsinya sehingga biasanya menjadi kurang bervariasi dan
sedikit jumlahnya terutama pada bahan pangan yang berfungsi untuk
pertumbuhan anak seperti sumber protein, vitamin, dan mineral, sehingga
meningkatkan risiko kurang gizi.

h. Tingkat Pendidikan 

Pendidikan ibu yang rendah dapat mempengaruhi pola asuh dan


perawatan anak. Selain itu juga berpengaruh dalam pemilihan dan cara
penyajian makanan yang akan dikonsumsi oleh anaknya. Penyediaan
bahan dan menu makan yang tepat untuk balita dalam upaya peningkatan
status gizi akan dapat terwujud bila ibu mempunyai tingkat pengetahuan
gizi yang baik. Ibu dengan pendidikan rendah antara lain akan sulit
menyerap informasi gizi sehingga anak dapat berisiko mengalami stunting.

i. Pengetahuan gizi ibu 

Pengetahuan gizi yang rendah dapat menghambat usaha perbaikan gizi


yang baik pada keluarga maupun masyarakat sadar gizi artinya tidak hanya
mengetahui gizi tetapi harus mengerti dan mau berbuat. Tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentang kebutuhan akan zat-zat
gizi berpengaruh terhadap jumlah dan jenis bahan makanan yang
dikonsumsi. Pengetahuan gizi merupakan salah satu faktor yang dapat
berpengaruh terhadap konsumsi pangan dan status gizi. Ibu yang cukup
pengetahuan gizinya akan memperhatikan kebutuhan gizi anaknya agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

j. Faktor lingkungan 

Lingkungan rumah, dapat dikarenakan oleh stimulasi dan aktivitas yang


tidak adekuat, penerapan asuhan yang buruk, ketidakamanan pangan,
alokasi pangan yang tidak tepat, rendahnya edukasi pengasuh. Anak-anak
yang berasal dari rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas air dan
sanitasi yang baik berisiko mengalami stunting.

3. Penilaian Secara Langsung


Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian,
yaitu: pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biokimia,
dan pemeriksaan biofisik. Pengukuran antropometri adalah berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh
antara lain: berat badan, panajng badan atau tinggi badan, lingkar kepala,
lingkar lengan atas dan tebal lemak bawahkulit. Tinggi badan merupakan
parameter antropometri untuk pertumbuhan linear dan merupakan
parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang,
jika umur tidak diketahui secara tepat.
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan,
yang relative kurang sensitive terhadap masalah kekurangan gizi dalam
waktu yang pendek. Pengaruh kekurangan zat gizi terhadap tinggi badan
akan nampak dalam waktu yang relative lama.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang badan atau tinggi
badan harus memiliki ketelitian 0,1 cm.15Bayi atau anak yang tidak dapat
berdiri dengan tegak dapat diukur panjang badan sebagai pengganti tinggi
badan. Pengukuran panjang badan dilakukan pada bayi atau anak berumur
kurang dari 2 tahun menggunakan alat pengukur Panjang badan yang
disebut infatometer. Anak yang berumur lebih dari 2 tahun diukur dengan
menggunakan alat ukur microtoise.
4. Penilaian Secara Tidak Langsung
Berdasarkan Supariasa, dkk (2012) Penilaian status gizi secara tidak
langsung dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Survei konsumsi makanan
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi. Survei konsumsi makanan dapat memberikan gambaran
tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan
individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
2. Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
3. Faktor ekologi
Malnutrisi berhubungan dengan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis, ekonomi, politik dan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti
iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.
5. Penilaian Stunting SecaraAntropometri
Untuk menentukan stunting pada anak di lakukan dengan cara
pengukuran. Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak
umur di atas dua tahun. Antropometri merupakan ukuran dari tubuh
sedangkan antropometri gizi adalah jenis pengukuran dari beberapa bentuk
tubuh dan komposisi tubuh menurut umur dan tingkatan gizi,yang digunakan
untuk mengetahui ketidak seimbangan energi dan protein.Antropometri
dilakukan untuk pengukuran pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.
Standar digunakan untuk standarisasi pengukuran berdasarkan
rekomendasi NationalCanter ofHealth Statistics (NCHS) dan WHO.
Standarisasi pengukuran ini membandingkan pengukuran anak dengan
median,dan standardeviasi atauZ-score adalah unit standardeviasi untuk
mengetahui perbedaan Antara nilai individu dan nilai tengah (median)
populasi referent untuk umur/ tinggi yang sama, dibagi dengan standar
deviasi dari nilai populasi rujukan. Beberapa keuntungan penggunaan Z-score
antara lain untuk mengidentifikasi nilai yang tepat dalam distribusi
perbedaan indeks dan peredaan umur, juga memberikan manfaat untuk
menarik kesimpulan secara statistic dari pengakuran antropometri.
Indikator antropometrik seperti tinggi badan menurut umur adalah
penting dalam mengevaluasi kesehatan dan status gizi anak-anak pada
wilayah dengan banyak masalah gizi buruk. Dalam menentukan klasifikasi
gizi kurang dengan stunting sesuai dengan “Cutoffpoint”,dengan penilaian Z-
score, dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi badan menurut
umur (TB/U) standa rbaku WHO-NCHS.
Berikut Klasifikasi status gizi stunting berdasarkan indikator TB/U:
a. Sangat pendek: Z-score< -3,0
b. Pendek: Z-score < -2,0 s.dZ-score ≥ -3,0
c. Normal :Z-score ≥ -2,0

6. Pencegahan Stunting yang akan di lakukan di Desa bolaang

1. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil. Ibu hamil perlu mendapatkan
makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi), dan
terpantau kesehatannya.
2. ASI ekslusif sampai dengan usia 6 bulan dan setelah usia 6 bulan diberikan
makanan pendamping ASI (MP ASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya. 
3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya strategis
untuk mendeteksi terjadinya gangguan pertumbuhan. 
4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga
kebersihan lingkungan. Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan
akan memicu gangguan saluran pencernaan yang membuat energi untuk
pertumbuhan akan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi
infeksi. Semakin lama menderita infeksi maka resiko stunting akan semakin
meningkat.

7. Manfaat Kegiatan
1) Mahasiswa dapat mengetahui masalah Stunting pada keluarga, bayi, balita,
anak sekolah, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia di Desa Bolaang
Kabupaten Bolaang Mongondow
2) Masyarakat dapat mengetahui bagaimana pola konsumsi yang baik untuk
mencegah terjadinya masalah stunting di Desa Bolaang Kab,Bolaang
Mongondow.

8. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yaitu masyarakat setempat yang berada di daerah tempat


penelitian, terutama balita, anak sekolah, remaja, dewasa, ibu hamil, dan ibu
menyusui.
Tabel 1: Keterlibatan Khalayak Sasaran
Khalayak Kegiatan Sasaran
Para balita 0-2 dan 2-5 - Penelitian Masalah Dapat Meningkatkan
tahun stunting pada balita pemahaman tentang
di desa bolaang. Penanganan masalah
- Untuk dapat stunting yang terjadi
mengetahui berapa didesa bolaang.
banyak masalah
stunting yang ada di
desa bolaang.

9. Tentang Pengabdian masalah stunting


a. Kerangka Pecahan
Stunting merujuk pada kondisi tinggi anak yang lebih pendek dari

tinggi badan seumurannya, yang disebabkan kekurangan asupan gizi dalam

waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Ketika dewasa

anak yang mengalami stunting rentan terhadap serangan penyakit tidak

menular seperti jantung,stroke, diabetes, ataupun gagal ginjal.selain itu faktor

gizi, stunting disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat

turutama, ibu hamil, ibu balita, dan kader posyandu. Adapun kerangka

pemecahan masalahnya adalah sbb:

Masalah stunting hasil

Asupan Gizi Status kesehatan Penyebab


langsung

Ketahanan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Penyebab


pangan sosial kesehatan pemukiman tidak
(ketrsedian (normal,mak (kesehatan (air,sanitasi,k langsung
keterjangkau ananan bayi akses ondisi
an dan akses dan anak pelayanan bangunan).
oangan gizi). higiene,pendi preventif dan
dikan,tempat kuratif ).
kerja).
Pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan, urbanisasi,
proses
globalisasi, sistem pangan, perlindungan sosial, sistem kesehatan,
10. Pencegahan
pembangunan Stunting yang
pertanian akan di lakukan
dan pemberdayaan di lingkungan 7 bahu.
perempuan.
5. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil. Ibu hamil perlu mendapatkan
makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi), dan
terpantau kesehatannya.
6. ASI ekslusif sampai dengan usia 6 bulan dan setelah usia 6 bulan
diberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) yang cukup jumlah dan
kualitasnya. 
7. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya strategis
untuk mendeteksi terjadinya gangguan pertumbuhan. 
8. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta
menjaga kebersihan lingkungan. Rendahnya sanitasi dan kebersihan
lingkungan akan memicu gangguan saluran pencernaan yang membuat
energi untuk pertumbuhan akan teralihkan kepada perlawanan tubuh
menghadapi infeksi. Semakin lama menderita infeksi maka resiko
stunting akan semakin meningkat.

1. Manfaat Kegiatan
3) Mahasiswa dapat mengetahui masalah Stunting pada keluarga, bayi,
balita, di Desa Bolaang Kec.Bolaang timur,Kab.Bolaang Mongondow.
4) Masyarakat dapat mengetahui bagaimana pola konsumsi yang baik
untuk mencegah terjadinya masalah stunting di Desa Bolaang
Kec.Bolaang timur,Kab.Bolaang Mongondow.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. JenisKegiatan

1. Survey Observasi : Menanyakan kuosioner dan dijawab oleh


responden
2. Waktu : Sabtu, 18 September 2020
3. Tempat pelaksana : Desa Bolaang,kec.bolaang tumur,kab
bolaang
Mongondow
4. Sasaran kegiatan : Baduta dan Balita

B. Prosedur Kegiatan

1. Melakukan izin pelaksanaan kegiatan


2. Berangkat ke lokasi kegiatan
3. Turun dimasyarakat melakukan penilaian status gizi
4. Tiba dirumah-rumah responden
5. Memperkenalkan diri
6. Meminta ijin untuk mengajukan beberapa bertanyaan sesuai kuisioner.
7. Setelah mendapat ijin, maka responden harus menjawab sepertanyaan
8. Setelah selesai melakukan wawancara, ucapankan terima kasih kepada
responden maupun keluarga.
9. Demikian selanjutnya bagi keluarga yang lain

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Jumlah populasi pada Masyarakat Bolaang,kec.bolaang tumur,kab
bolaang Mongondow berjumlah 175 orang. Terdiri dari 68 laki-laki dan
107 perempuan.
2. Sampel
Jumlah sampel yang diukur dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat berjumlah 10 Orang yang dilaksanakan pada 10 Rumah
Warga Bolaang kec,bolaang timur kab.Bolaang Mongondow.dari 10
Balita, dengan total jenis kelamin 0 Perempuan dan 0 Laki-laki.
3. Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan dalam pengukuran status gizi meliputi :
Mikrotois, Timbangan Injak dan Kuesioner.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Ibu

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Ibu di desa Bolaang Induk.kec


Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Umur N %
20- 30 tahun 4 40
31 - 39 tahun 5 50
40 tahun 1 10
Jumlah 10 100 %

Karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa lebih banyak


responden yang berada pada rentang 31-39 tahun sebanyak 5 orang ( 50%), pada
rentang usia 40 sebanyak 1 orang ( 10 % ), dan Usia 20-30 tahun sebanyak 4
orang ( 40 %). Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, usia
produktif angkatan kerja yaitu antara 15-64 tahun. Sehinggga dari hasil baseline
diketahui bahwa seluruh responden termasuk dalam usia produktif. Usia produktif
memiliki kaitan terhadap kesempatan mengasuh anak terutama dalam hal
pengolahan makanan.

Gangguan gizi pada balita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik langsung
maupun tidak langsung. Beberapa faktor merupakan karakteristik ibu.( Andra
Novitasari1 , Hestu Waluyo1 , Aditya Yodha Anfasa1 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang)

Di Indonesia pada tahun 2007 dari 4,1 juta balita yang mengalami malnutrisi,
sebanyak 3.38 orang mengalami gizi kurang, dan 755.000 dengan resiko gizi
buruk (Depkes RI, 2008). Kekurangan makanan yang bergizi dapat menyebabkan
retardasi pertumbuhan anak, karena Makanan mempunyai peran yang penting
dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh kembang sehingga
membutuhkan gizi yang baik berbeda dengan orang dewasa.( Jurnal Obstretika
Scientia, Soetjaningsih,2007 )

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan Ibu di desa Bolaang


Induk.kec Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Tingkat Pendidikan N %
Tamat SD 1 10
Tamat SMP 2 20
Tamat SMA 6 60
Tamat Perguruan Tinggi 1 10
Jumlah 7 100 %

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh hasil


bahwa jumlah responden yang tingkat pendidikannya SMA lebih banyak yaitu 6
orang ( 60 %) dibandingkan dengan yang pendidikannya hanya sampai SD
sebanyak 1 orang ( 10% ), SMP sebanyak 2 orang (20%), dan yang lulus
Perguruan Tinggi sebanyak 1 orang ( 10 % ) . Latar belakang pendidkan orang tua
memegang peranan penting dalam kehidupan berkeluarga semakin tinggi tingkat
pendidikan ibu anak diharapkan pengetahuan gizi dan kesehatannya akan lebih
baik sehingga memungkinkan dimilikinya informasi tentang gizi dan kesehatan
yang lebih baik pula dan akan berimplikasi pada konsumsi pangan melalui cara
pemilihan bahan pangan dan pengolahan makanan.

Gizi merupakan bagian penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, karena


terdapat keterkaitan dan berhubungan dengan kesehatan dan kecerdasan
Proverawati dan Erna, 2010.( Nining Yuliani Rohmatun Program studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammmadiyah Surakarta; Email :
niningyulianir@rocketmail.com)

Pendidikan ibu merupakan modal utama dalam penyusunan makan keluarga,


pengasuhan dan perawat anak1. Meningkatnya pendidikan wanita
menimbulkan kesadaran untuk mengembangkan diri maupun mengaktualisasi
potensi dalam bentuk merintis karier maupun melakukan kegiatan sosial.
(Khairun NisahDosen Prodi KimiaUniversitas Islam NegeriBandaAceh,Indonesia)

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Ibu di desa Bolaang


Induk.kec Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Pekerjaan N %
Ibu Rumah Tangga 7 70%
Pedagang/Wiraswasta 2 20 %
Pegawai Swasta 0 0
PNS 1 10%
Jumlah 10 100 %

Karakteristik orang tua berdasarkan pekerjaan diketahui lebih banyak yang


tidak bekerja atau berperan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu 7 orang ( 70
%). Bauer (2006) dalam Adelia (2012) menjelaskan bahwa Ibu yang tidak bekerja
memiliki waktu lebih banyak yang dapat dihabiskan dengan anak mereka.Mereka
dapat mengatur pola makan anak, melakukan variasi pengolahan makanan,
melatih dan mendidik anak sehingga perkembangan anak lebih baik dibandingkan
dengan ibu yang bekerja.

Bagi suatu negara, anak merupakan aset yang sangat berharga, sehingga masa
anak-anak dinamakan masa emas. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada
masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Meningkatnya pendidikan wanita menimbulkan kesadaran
untuk mengembangkan diri maupun mengaktualisasikan potensinyadalam
merintis karier maupun melakukan kegiatan sosial.( Tita Restu Yuliasri, Esti
Nugraheny, AtikaAkademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan
Bantule-mail: tita_dheta@yahoo.com)

Program imunisasi di Indonesiamerupakan salah satu upaya pentingpemerintah


untuk menurunkan AngkaKematian Bayi ( AKB ) karenapenyakit
menular masih merupakanmasalahkesehatanutama,yangbeberapa diantaranya
dapat dicegahdengan imunisasi Depkes RI,2001.( Mahasiswa D III Prodi
Kebidanan STIKES `Aisyiyah Yogyakarta2DosenPembimbing Karya
Tulis IlmiahSTIKES `Aisyiyah Yogyakarta3Dosen Penguji Karya
Tulis Ilmiah STIKES `Aisyiyah Yogyakarta)

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan di desa Bolaang Induk.kec


Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Pengetahuan tentang N %
stunting
Baik 5 50
Cukup 2 20
Kurang 3 30
Jumlah 10 100 %
Karakteristik berdasarkan pengetahuan ibu secara keseluruhan lebih
banyak yang baik berjumlah 5 orang (50.%), dan 3 orang tua lainnya
memiliki pengetahuan yang kurang (30.%) dan cukup berjumlah 2 orang (20 %).
Pengetahuan tentang gizi pada orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
diantaranya adalah umur dimana semakin tua umur sesorang maka proses
perkembangan mentalnya menjadi baik, intelegensi atau kemampuan untuk
belajar dan berpikir abstrak guna, menyesuaikan diri dalam situasi baru,
kemudian lingkungan dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal baik
juga buruk tergantung pada sifat kelompoknya, budaya yang
memegang peran penting dalam pengetahuan, pendidikan merupakan hal
yang mendasar untuk mengembangkan pengetahuan, dan pengalaman yang
merupakanguru terbaik dalam mengasah pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

Stuntingadalah masalah utama yang berdampak pada kehidupan sosial


ekonomi dalam masyarakat. Prevalensi Balita pendek di Indonesia masih
tinggi sebesar 29% dan merupakan masalah kesehatan yang harus
ditanggulangi.( Andi Julia Rifiana* &Linda Agustina**Program Studi D-IV
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas NasionalKorespondensi:
eviriviana@yahoo.co.id)

Stunting pada masa balita perlu mendapat perhatian khusus termasuk pada
anak usia 2-3 tahun. Proses pertumbuhan pada usia 2-3 tahun cenderung
mengalami perlambatan sehingga peluang untuk terjadinya kejar tumbuh lebih
rendah dibanding usia 0-2 tahun Rahayu, 2011.( Rilyani¹, Eka
Trismiyana²Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas KedokteranUniversitas
Malahayati Bandar LampungEmail:bunda_agungbana@yahoo.com)
B. Analisis Data Balita
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Balita di desa Bolaang Induk.kec
Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Umur (Bulan) N %
0 - 24 5 50
25 – 48 3 30
49 - 60 2 20
Jumlah 10 100 %

Dari tabel di atas diketahui bahwa Untuk kelompok umur balita berada
pada kelompok umur 0 -24 bulan yaitu 5 anak (50 %) kelompok umur 25 – 48
bulan yaitu 3 anak (30%) dan kelompok umur 49 – 60 yaitu 2 anak ( 20% ).

Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan
masalah gizi lebih.( Abd. Farid LewaPoliteknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palu)

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia sejak dalam
kandungan sampai dengan lanjut usia. Undang-undang kesehatan tahun
2009 menyebutkan prioritas utama upaya perbaikan gizi di Indonesia adalah
kelompok rawan yang salah satunya adalah bayi dan balita.( Nurul Prihastita
Rizyana1, Yulia21Program Studi Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Alifah PadangIndonesiaEmail :prihastitan@gmail.com)

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Balita di desa Bolaang


Induk.kec Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Jenis Kelamin N %
Laki - Laki 6 60
Perempuan 4 40
Jumlah 10 100 %

Dari tabel diketahui jumlah balita laki – laki 6 anak (60,%) lebih banyak
dari jumlah balita perempuan 3 anak (40%).

Masalah gizi pada hakikatnyamerupakan masalah gangguan gizi


yangpenting baik di negara berkembangmaupun negara maju.
Prevalensi yangtinggi terdapat pada anak-anak di bawahumur 5 tahun
(balita), ibu hamildan ibumenyusui. Empat masalah gizi yangutama di
Indonesia sampai saat ini yaitukekurangan energi protein (KEP),kekurangan
vitamin A, kekurangan zatbesi, gangguan akibat kurang yodium.( Imran
Tumenggunge-mail: imrantumenggung@yahoo.co.id )

WHO memperkirakan angka kematian balita akibat ISPA di negara


berkembang sebanyak 40 per 1000 kelahiran hidup.Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang dengan kejadian ISPA yang menempatiurutan pertama
pada kelompok bayi dan balita. Kejadian ISPA di Indonesia diperkirakan
sebesar 3 sampai 6 kali pertahun.( Ranny Ranantha L.1, Eni Mahawati2,
Kriswiharsi Kun S.21Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang2Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro SemarangEmail : ranantha90@gmail.com)

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan frekuensi stunting Balita di desa


Bolaang Induk.kec Bolaang timur.kab Bolaang Mongondow.
Masalah Stunting yg ada N %
di desa bolaang induk
Normal 10 100 %
Stunting -
Jumlah 10 100 %

Berdasarkan masalah stunting pada anak balita 0 – 2 dan 2 – 5 tahun di


desa bolaang induk kec. Bolaang timur.kab bolaang mongondow semua normal

Stunting pada masa balita perlu mendapat perhatian khusus termasuk pada
anak usia 2-3 tahun. Proses pertumbuhan pada usia 2-3 tahun cenderung
mengalami perlambatan sehingga peluang untuk terjadinya kejar tumbuh lebih
rendah dibanding usia 0-2 tahun(Rahayu, 2011).( Rilyani¹, Eka
Trismiyana²Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas KedokteranUniversitas
Malahayati Bandar LampungEmail:bunda_agungbana@yahoo.com)
Stunting menurut WHO (World Health Organization) Child Growth Standard
didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi
badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD.(
Nanang Saputra Ponamon,Joy. A. M. Rattu*,Maureen I. Punnuh Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Samratulangi Manado)

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Stunting merupakan masalah kesehatan yang menyerang bayi dan
Balita akibat permasalahan Gizi yang buruk yang menyebabkan
terjadinya kegagalan dalam pertumbuhan. Kurangnya pengetahuan
Ibu tentang Stunting, pentingnya ASI eksklusif, pengaruh penyakit
infeksi dan Sanitasi lingkungan yang buruk juga menjadi pemicu
terjadinya Stunting pada Anak-anak.

B. SARAN
Diperlukan edukasi yang harus dilakukan oleh pihak kesehatan
terlebih Ahli Gizi terhadap Ibu maupun calon Ibu mengenai
permasalahan kesehatan yang dapat menyerang anak-anak di usia
pertumbuhan yang dapat meyebabkan permasalahan- permasalahan
serius dalam Kesehatan anak-an
DAFTAR PUSTAKA

 Trihono, dkk. 2015. Pendek (stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya.


Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan.
 World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards:
length/height for age, weight for age, weight for lenght, weight for height and
bodymass index for age. Geneva: Departement of Nutrition for Health and
Development.
 UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The achievable imperative for
global.
 Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Balita Pendek. Jakarta: Pusat Data
dan Infomasi KEMENKES RI.
 Bappenas. 2013. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000
HPK). Jakarta: Bappenas.
 Millennium Challenge Account. 2014. Sanitasi dan Kebersihan untuk
Pertumbuhan Anak yang Sempurna. Jakarta: Proyek Kesehatan & Gizi
Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting (PKGBM).
LAMPIRAN

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE
A.
IDENTITAS IBU
1. Nama : Lisa patangin
2. Umur : 35 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : Bolaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan a. PNS
b. Polisi / TNI
c. Wiraswasta
d. KaryawanSwasta
e. Petani / Buruh
f. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama :Quenningsi
2. Umur : 2 thn 6 bln
3. JenisKelamin : perempuan
4. Berat Badan Lahir : 3,3 kg
5. Panjang Badan Lahir :49,5cm
6. Berat Badan Saat Ini : 11,8 kg
7. Panjang Badan Saat Ini : 88,6 cm

NO PERTANYAAN KODE
1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya
tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

No PERTANYAAN KODE
B.
IDENTITAS IBU
1. Nama : mayu mayutu
2. Umur : 32 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : Bolaang induk
5. Pendidikan f. TidakSekolah / TidakTamat
SD
g. Tamat SD / Sederajat
h. Tamat SMP / Sederajat
i. Tamat SMA / Sederajat
j. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan g. PNS
h. Polisi / TNI
i. Wiraswasta
j. KaryawanSwasta
k. Petani / Buruh
l. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama :Kevin
2. Umur : 3 thn 1 bln
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 3,2 kg
5. Panjang Badan Lahir :50 cm
6. Berat Badan SaatIni : 14 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 96,5cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu tahu bagamaina cara a. Ya
untuk mencegah stunting? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur f. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
a. Selalu
bulan ter akhir? b. Sering
c. Kadang
d. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE
C.
IDENTITAS IBU
1. Nama : mona kaluma
2. Umur : 29 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : Bolaang induk
5. Pendidikan k. TidakSekolah / TidakTamat
SD
l. Tamat SD / Sederajat
m. Tamat SMP / Sederajat
n. Tamat SMA / Sederajat
o. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan m. PNS
n. Polisi / TNI
o. Wiraswasta
p. KaryawanSwasta
q. Petani / Buruh
r. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama : alisyah
2. Umur : 9 bln
3. JenisKelamin : perempuan
4. Berat Badan Lahir : 3 kg
5. Panjang Badan Lahir :49 cm
6. Berat Badan SaatIni : 8 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 67,5cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : mika kasantu
2. Umur : 40 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : Bolaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan a. PNS
b. Polisi / TNI
c. Wiraswasta
d. KaryawanSwasta
e. Petani / Buruh
f. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama : Fabiola
2. Umur : 4 thn 7 bln
3. JenisKelamin : perempuan
4. Berat Badan Lahir : 3,1 kg
5. Panjang Badan Lahir :50 cm
6. Berat Badan SaatIni : 15,5 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 102 cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : putri sukandi
2. Umur : 33 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : balaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan a. PNS
b. Polisi / TNI
c. Wiraswasta
d. KaryawanSwasta
e. Petani / Buruh
f. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama : gimas
2. Umur : 1 thn
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 3 kg
5. Panjang Badan Lahir :49 cm
NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : mila mamnto
2. Umur : 25 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : balaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan f. PNS
g. Polisi / TNI
h. Wiraswasta
i. KaryawanSwasta
j. Petani / Buruh
k. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama :Rey managin
2. Umur : 2 thn
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 3,1 kg
5. Panjang Badan Lahir :50 cm
6. Berat Badan SaatIni : 10,5 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 81,5 cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : Stella mau
2. Umur : 27 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : balaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan f. PNS
g. Polisi / TNI
h. Wiraswasta
i. KaryawanSwasta
j. Petani / Buruh
k. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama :putri anggraini
2. Umur : 2 thn
3. JenisKelamin : perempuan
4. Berat Badan Lahir : 2,9 kg
5. Panjang Badan Lahir :49 cm
6. Berat Badan SaatIni : 10 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 79 cm
NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : Nivita bua
2. Umur : 30 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : bolaang induk
5. Pendidikan a. TidakSekolah / TidakTamat SD
b. Tamat SD / Sederajat
c. Tamat SMP / Sederajat
d. Tamat SMA / Sederajat
e. Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan a) PNS
b) Polisi / TNI
c) Wiraswasta
d) KaryawanSwasta
e) Petani / Buruh
f) Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama :putra aliando
2. Umur : 3 thn
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 2,9kg
5. Panjang Badan Lahir :50 cm
6. Berat Badan SaatIni : 14,4 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 97 cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : Ewi posuma
2. Umur : 35 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : balaang induk
5. Pendidikan a) TidakSekolah / TidakTamat SD
b) Tamat SD / Sederajat
c) Tamat SMP / Sederajat
d) Tamat SMA / Sederajat
e) Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan f. PNS
g. Polisi / TNI
h. Wiraswasta
i. KaryawanSwasta
j. Petani / Buruh
k. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama : alif patah
2. Umur : 5 thn
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 2,9 kg
5. Panjang Badan Lahir :49 cm
6. Berat Badan SaatIni : 14 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 101 cm
NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

QUESIONER STUNTING
DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

NO PERTANYAAN KODE

IDENTITAS IBU
1. Nama : rani
2. Umur : 34 tahun
3. JenisKelamin : perempuan
4. Alamat : balaang induk
5. Pendidikan f) TidakSekolah / TidakTamat SD
g) Tamat SD / Sederajat
h) Tamat SMP / Sederajat
i) Tamat SMA / Sederajat
j) Tamat Diploma / Sarjana
6. Pekerjaan f. PNS
g. Polisi / TNI
h. Wiraswasta
i. KaryawanSwasta
j. Petani / Buruh
k. Ibu RumahTangga

IDENTITAS BAYI/BALITA
1. Nama : alif patah
2. Umur : 5 thn
3. JenisKelamin : laki-laki
4. Berat Badan Lahir : 2,9 kg
5. Panjang Badan Lahir :49 cm
6. Berat Badan SaatIni : 14 kg
7. Panjang Badan SaatIni : 101 cm

NO PERTANYAAN KODE

1. Apakah ibu pernah mendengar a. Ya


tentang stunting ?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
2. Apakah Ibu a. Ya
tahubagamainacarauntukmencegah b. Selalu
stunting? c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
3. Apakah anak ibu ditimbang setiap a. Ya
bulan?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
4. Apakah anak ibu pernah di ukur a. Ya
Panjang/tinggi badannya dalam 6
bulan terakhir? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah
5. Jika pernah anak ibu di ukur bb dan a. Posyandu
tb-nya di mana? b. Pustu
c. RS
d. Rumah bersalin
e. Posyandu keliling
6. Kapan pertama kali ibu a. Setelah bayi lahir
memberikan ASI kepadaBayi? b. 1 jam setelah lahir
c. 3 jam setelahlahir
d. 3 harikemudian

7. Apakah bayi hanya mendapatkan a. Ya


ASI selama 6 bulan pertama? b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
8. Apakah mengalami  peningkatan a. Ya
tekanan darah selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
9. Apakah Ibu pernah mengalami a. Ya
perdarahan  saat  hamil?       
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidak pernah
10. Apakah Ibu mengonsumsi makanan a. Ya
bergizi selama hamil?
b. Selalu
c. Sering
d. Kadang
e. Tidakpernah

LAMPIRAN DOKUMENTAS

Anda mungkin juga menyukai