Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT PADA DAERAH

KEPULAUAN AMBON

STUNTING

UTS

DISUSUN

NAMA: MICHELLA WALALAYO

NPM: 12113201220117

PRODI/KELAS: KESEHATAN MASYARAKAT/D

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

KESEHATAN MASYARAKAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang MAHA ESA, karena atas
berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan Makalah Masalah Kesehatan Masyarakat
tepat pada waktunya.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran dari Ibu. I. V.Lawalata, SKM, M.
Kes.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu. I. V.Lawalata, SKM, M. Kes selaku
dosen Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, atas Makalah yang diberikan ini bisa menambah
pengetahuan dan wawasan bagi saya.

Saya menyadari bahwa pengetahuan saya masih sangat terbatas. Oleh karena itu kritik
dan saran dari Dosen sangat di harapkan demi perbaikan penulisan Makalah kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5

2.1 Pengertian......................................................................................................................5

2.2 Faktor-Faktor penyebab stunting...................................................................................5

2.3 Dampak Stunting...........................................................................................................6

BABIII penutup...................................................................................................................7

3.1Kesimpulan.....................................................................................................................7

3.2saran................................................................................................................................7

Daftar Pustaka
BAB I

Pembahasan

1.1 Latar Belakang

Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada
hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan
ketika kebutuhan normal terhadap satu atau beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi
tersebut hilang dengan jumlah yang lebih besar dari pada yang diperoleh.

Pada Tahun 2022 ada empat desa negeri dan kelurahan yang lolos stunting, yakni
Negeri amahusu, Desa galala, kelurahan mangga dua, dan Amantelu. Pemerintah Kota
Ambon pada tahun 2022 menetapkan 38 desa, negeri, keluraha sebagai lokus stunting dengan
verifikasi terhadap 13.122 anak. Dari jumlah tersebut, terdapat 600 anak stunting dengan
prevelensi 4,6% , setelah dilakukan validasi data hingga oktober 2022 terdapat 510 anak
stunting. Dari jumlah tersebut terdapat penurunan angka kasus, disebabkan empat wilayah
tersebut dinyatakan bebas kasus stunting.

Ada 5 penyebab stunting di Kota Ambon yakni asupan gizi kalori, jumlah anggota
keluarga yang banyak didalam satu keluarga, sanitasi, asupan gizi dan ASI eksklusif. Dari
jumlah 510 penderita stunting di Kota Ambon, 201 penderita karena kurang asupan gizi
karena pendapatan orang tua, 110 penderita di sebabkan faktor lingkungan atau sanitasi, dan
119 karena pola asuh orang tua.

Stunting bukan hanya soal Balita saja, tetapi remaja-remaja putri yang akan menjadi
ibu rumah tangga juga perlu diperhatikan mulai dari meminum tablet tambah darah hingga
diberikan asupan yang bergizi sehingga nantinya melahirkan anak-anak yang bebas stunting.
1.2 Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu stunting


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stuntinhg
3. Dampak yang terjadi setelah stunting
4. Bagaimana cara mencegah terjadinya stunting

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dampak-dampak yang terjadi pada anak pengidap stunting


2. Mengetahui cara mencegah terjadinya stunting
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian

Stunting adalah masalah gizi yang disebabkan oleh asupan gizi ynag kurang dalam
waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting
terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Menurut WHO, 2012 stunting merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan anak
yang terlalu rendah. Stunting atau terlalu pendek berdasarkan umur adalah tinggi badan yang
berada dibawah minus dua standar deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi WHO child growth
standard.

Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang
tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta
prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap
sebagai salah satu faktor resiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

2.2 Faktor-faktor penyebab Stunting

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor. WHO (2013) membagi penyebab
terjadinya stunting pada anak menjadi 4 kategori besar yaitu, faktor keluarga dan rumah
tangga, makanan tambahan/ komplementer yang tidak adekuat, menyusui dan infeksi. Faktor
keluarga dan rumah tangga dibagi lagi menjadi faktor meternal dan faktor lingkungan rumah.

a. Faktor meternal berupa nutrisi yang kurtang pada saat prekonsepsi, kehamilan pada
usia remaja, kesehatan mental, intrauterine growth restriction (IUGR) dan kelahiran
preterm, jarak kehamilan yang pendek, dan hipertensi.
b. Faktor lingkungan rumah berupa stimulus dan aktivitas anak yang tidak adekut,
perawatan yang kurang, sanitasi dan pasukan air tidak adekuat, akses dan ketersediaan
pangan yang kurang, alokasi makanan dalam rumah tangga yang tidak sesuai, edukasi
pengasuh yang rendah.

Faktor yang menyebabkan stunting adalah pemberian ASI yang salah bisa karena inisiasi
yang terlambat, tidak ASI eksklusif, penghentian menyusui yang terlalu cepat. Infeksi klinis
dan subklinis seperti infeksi pada usus : diare, environmental enteropathy, infeksi cacing,
infeksi pernafasan, malaria, nafsu makan yang kurang akibat infeksi, dan inflamasi.

2.3 Dampak Stunting

Stunting dapat memberikan dampak bagin kelangsungan hidup anak. WHO (2013)
membagi dampak yang diakibatkan oleh stunting menjadi dua yang terdiri dari jangka pendek
dan jangka panjang. Dampak jangka pendek dari stunting adalah di bidang kesehatan yang
daoat menyebabkan peningkatan moralitas dan morbiditas, di bidang perkembangan berupa
penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa, dan di bidang ekonomi berupa
peningkatan pengeluaran untuk biaya kesehatan.

Stunting juga dapat menyebabkan dampak jangka panjang di bidang kesehatan berupa
perawatan yang pendek, peningkatan resiko untuk obesistas dan komorbidnya, dan penurunan
kesehatan reproduksi, di bidang perkembangan berupa penurunan prestasi dan kapasitas
belajar dan di bidang ekonomi berupa penurunan kemampuan dan kapasitas kerja.

Stunting pada usia 2 tahun juga memberikan dampak ketika dewasa berupa
pendapatan perkapita yang rendah dan juga meningkatnya porbilitas untuk menjadi miskin.
Stunting juga berhubungan terhadap meningkatnya jumlah kehamilan dan anak dikemudia
hari, sehingga Hoddinott menyimpulakn bahwa pertumbuhan yang terhambat di kehidupan
awal dapat memberikan dampak buruk terhadap kehidupan, sosial, dan ekonomi seseorang.

2.4 Mencegah Stunting

Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun
pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan,
kognitif, dan fungsional ketika dewasa.

a. Perbaiki asupan nutrisi


Penanganan bagi para penderita stunting yang paling utama yakni dengan
pemberian nutrisi secara layak dan mencukupi, mulai dari menu karbohidrat
layaknya dalam bentuk nasi dan roti, protein dalam segala jenis lauk baik dari
nabati seperti tahu ataupun hewani layaknya menu olahan telur dan
seterusnya.
b. Lakukan pengobatan
Prosedur yang satu ini harus dilakukan secara spesifik apabila memang
ditemukan gejala penyakit yang memang melatar belakangi munculnya
kekurangan gizi tersebut, semisal pengobatan secara intensif pada diare
lanataran infeksi maupun permasalahan pencernaan lain yang berhubungan
langsung dengan sistem serap nutrisi pada tubuh yang umumnya terletak pada
saluran usus, fokus terapi untuk penyakit pemicu ini akan semakin dapat
memaksimalkan pada penanganan pada gejala stunting secara sekaligus.
BAB III

penutup

3.1 Kesimpulan

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting
terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun

Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor. WHO (2013) membagi penyebab
terjadinya stunting pada anak menjadi 4 kategori besar yaitu faktor keluarga dan rumah
tangga, makanan tambahan / komplementer yang tidak adekuat, menyusui, dan infeksi.
Faktor keluarga dan rumah tangga dibagi lagi menjadi faktor maternal dan faktor
lingkungan rumah.

Dampak stunting dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampa pendek dan dampak panjang Dampak
jangka pendek dari stunting adalah di bidang kesehatan yang dapat menyebabkan
peningkatan mortalitas dan morbiditas, di bidang perkembangan berupa penurunan
perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa, dan di bidang ekonomi berupa peningkatan
pengeluaran untuk biaya kesehatan sedangkan dampak panjang di bidang kesehatan berupa
perawakan yang pendek, peningkatan risiko untuk obesitas dan komorbidnya, dan penurunan
kesehatan reproduksi, di bidang perkembangan berupa penurunan prestasi dan kapasitas
belajar, dan di bidang ekonomi berupa penurunan kemampuan dan kapasitas kerja.

Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan cara Perbaiki asupan nutrisi Lakukan
pengobatan Minimalisir kebiasaan buruk dan Pemaksimalan keseimbangan ekonomi

3.2 Saran

Makalah yang kami buat ini pastinya masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Makalah
yang mungkin masih jauh dari kesempurnaan ini belum dapat memberikan penjelasan
maupun pemaparan yang sangat mendetail, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca
agar tidak hanya terpaku pada makalah ini saja dan mengkritik guna untuk menyempurnakan
makalah ini.terima kasih
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com

www.lifestyle.kompas.com /2017

WHO. 2010. Monitoring and Evaluation of Health Systems Strengthening: An Operational


Framework. Geneva, WHO. http://www.who.int/
healthinfo/HSS_ManE_framework_Oct_2010. pdf (sitasi 12 Agustus 2014)

www.gizigizi.com/artikel/detail/kekurangan-asupan-zinc-dan-protein-dapat-menyebabkan-
Stunting-Pendek-pada-anak

Anda mungkin juga menyukai