KARDIOVASKULER
DISUSUN OLEH
NAMA/NPM:
KELOMPOK: 2
FAKULTAS KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Fisiologi sistem saraf
dan Kardiovaskuler” dengan tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknik
penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-
pihakyang membantu dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan
makalah berikutnya
Sekian kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Tuhan
senantiasa memberkati segala usaha kita Amin.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................25
3.2 SARAN..........................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ
terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan
fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama antara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis (serasi),maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau
pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sistem koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur
oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang
atau implus saraf ke pusat susunan saraf dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap rangsang tersebut.
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf lingkungan internal dan
stimulus eksternal terpantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau
sensitifitas terhadap stimulus dan konduktifitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu
respon terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama: input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor,yang terletak di tubuh baik
eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral), Antivitasintegratif. Reseptor
mengubah stimulus menjadi implus listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak
dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterprestasi dan mengintergrasi stimulus,
sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi. Output motorik, input dari otak dan
medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh yang disebut
sebagai efektor.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di peroleh beberapa rumusan masalahnya antara lain:
Dari beberapa rumusan masalah di atas dapat di ambil beberapa tujuan di antaranya:
PEMBAHASAN
Sel saraf ini menghantarkan implus (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat,
dendritnya berhubungan dengan reseptor ( penerima rangsangan) dan ujung aksonnya
berhubungan dengan sel saraf asosiasi. Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis
stimulusnya yaitu :
Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri,suara,raba
Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin
Noiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperti nyeri
Sel saraf ini mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau skelet yang hasilnya berupa
tanggapan terhadap rangsangan. Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron
motoris pada medula spinalis, Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan
dasar motorik yaitu :
Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lainnya. Beberapa intrneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir,belajar
dan mengingat. Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :
Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris
Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron
yang lainnya.
2.2 Implus Saraf
Implus saraf di sebut juga rangsang saraf adalah pesan saraf yang di alirkan sepanjang akson
dalam bentuk gelombang listrik. Terjadinya implus listrik pada saraf sama dengan implus
listrik yang di bangkitkan dalam serabut otot.
Sebuah neuron yang tidak membawa implus di katakan dalam keadaan polarisasi, di mana
ion Natrium lebih banyak di luar sel dan ion kation dan ion negative lebih banyak dalam sel
suatu rangsangan membuat membrane lebih permeable terhadap ion natrium yang akan
masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan depolarisasi di mana sis luar akan bermuatan
negative dan sisi dalam bermuatan positif. Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane
neuron menjadi lebih permeable terhadap ion kalium, yang akan segera keluar dari sel.
Keadaan ini memperbaiki muatan positif di luar sel dan muatan negatif di dalam sel, yang di
sebut repolarisasi. Kemudian pompa natrium dan kalium mengembalikan natrium keluar dari
ion kalium ke dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan menghantarkan
implus lain. Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan
dapat di ukur dalam hitungan milidetik.
Implus yang di terima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak Sadar. Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi oleh karena di
sengaja atau disadari. Implus yang menyebabkan gerakan ini di sampaikan melalui
jalan yang panjang. Bagannya sebagai berikut.
b. Gerak Refleks. Gerak Refleks adalah gerak yang tidak di sengaja atau tidak di sadari.
Implus yang menyebabkan gerakan ini di sampaikan melalui jalan yang sangat
singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh,
terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang
kuat. Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:
c. Pons varoli
Terletak antara medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:
Menghubung antara serebrum dan medula oblongata
Pencernaan pusat saraf N, Trigeminus N, Optalmicus N, Maxillaris
dan N Mandibularis
3. Sumsum tulang belakang ( medulla spinalis )
Merupakan bagian yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama ganglion
radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak berpasangan
kiri dan kanan. Fungsi sumsum tulang belakang adalah:
Penghubung implus dari dan ke otak
Memungkinkan jalan terpendek pada refleks
Organ ini mengurus persarafan tubuh anggota badan dan bagian kepala
4. Cairan serebrospinal
Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak yang
terletak antara arkonoid dan piameter
Lapisan pelindung otak ( piameter, arknoid dan durameter )
Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung protein
Fungsinya :
sebagai bantalan untuk jaringan otak dan medula spinalis.
sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan
otak serta medula spinalis.
Sistem saraf perifer mempunyai dua subdivisi fungsional utama yaitu, sistem somatik
dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur fungsi-fungsi
seperti kontraksi otak untuk memindahkan suatu benda, sedangkan sistem otonom tidak
dipengaruhi oleh kesadaran dalam men gatur kebutuhan tubuh sehari-hari, sistem saraf
otonom terutama terdiri atas saraf motorik viseral (eferen) yang menginversi otot polos
organ visera, otot jantung, pembuluh darah dan kelenjar eksokrin.
12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) yang terdiri dari 3 pasang saraf
sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 saraf pasang gabungan
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) yang terdiri dari 8
pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul daan 1 saraf ekor.
2.5 SISTEM SARAF OTONOM ( tak sadar )
Neurotransmitor adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi sebagai
komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor.
Neourotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia
bekerja, sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui
fosforilasi protein sinapsis. Menyebar secara cepat sepanjang celah sinapsis antara
ujung neuron dan berikatan dengan resptor spesifik pada sel target ( pasca sinapsis).
Adapun jenis-jenis neuron transmiter yaitu:
1. Acetylcolin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis
2. Norepinefrin dan Epinefrin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis
3. Dopamin
Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra dopamin
menyebabkan vasodilatasi, relaksasi saluran cerna, meningkatkan sekresi kelenjar
ludah ( salivas ) dan sekresi insulin.
4. Serotonin
Terdapat di saluran cerna, yaitu di medula spinalis dan hipotalamus, fungsinya
menghambat implus nyeri dan mengatur perasan seseorang.
5. Asam gamma aminobutirat (GABA)
Bersifat inhibisi pada otak medula spinalis dan retina, berperan dalam mekanisme
kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi
6. Histamin
7. Prostaglandin
8. Asam glutamat
Sistem saraf otonom memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem prasimpatis.
1. Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis, memiliki
neurotransmiter norefinefrin / adrenalin disebut juga saraf adrenegrik fungsinya
mempertahankan derajat keaktifan ( menjaga tonus vaskuler ), memberi respon pada
situasi stres seperti trauma, ketakutan, hipoglikemi, kedinginan dan latihan.
2. Saraf prasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,
neurotransmiternya yaitu asetikolin disebut juga saraf kolinegrik, fungsinya menjaga
fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.
Dalam sistem yang kompleks ini, jantung bertindak sebagai pompa, memaksa darah
untuk bergerak melalui tubuh dengan relaksasi sehingga lebih banyak darah dapat masuk ke
tiap ruangan-ruangannya. Mayoritas darah terdiri dari plasma,cairan berair penuh dengan
protein. Kurang dari setengahnya darah terdiri dari trombosit dan sel darah merah dan putih.
Trombosit membantu darah untuk membeku jika seseorang menderita luka atau perdarahan.
Sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular karena pembuluh darah
dan darah adalah penting untuk kesehatan yang baik. Sistem kardiovaskular adalah sebagai
pekerja keras tubuh, terus menerus bergerak untuk mendorong darah ke sel. Jika sistem
penting ini berhenti bekerja, tubuh akan mati. Jantung berkontraksi lebih dari 100.000 kali
sehari karena mendorong darah melalui pembuluh darah. Saat berkontraksi, memaksa darah
ke dalam aliran darah. Darah mengangkut nutrisi dari sistem pencernaan dan oksigen dari
paru-paru ke sel-sel tubuh. Kemudian darah membawa produk limbah yang dikeluarkan oleh
ginjal dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru.
1. Jantung
2. Pembuluh
3. Darah
A. JANTUNG
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks) diantara
kedua paru.Selaput yang melapisi jantung disebut yang melapisi jantung perikardium
yang terdiri atas 2 lapisan
Perikardium parietalis,yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru
Perikardium viseralis ,yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang
juga disebut epikardium
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang
berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.
a. STRUKTUR JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:
Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.
Lapisan tengah merupakan lapisan berotot,disebut miokardium.
Lapisan dalam disebut endokardium.
b. RUANG JANTUNG
Jantung terdiri dari 4 ruang,yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(serambi),dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
a. Atrium
1) Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah
oksigen dari seluruh tubuh.Darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior,vena kava inferior,serta sinus koronarius yang berasal dari
jantung sendiri.Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke
ventrikel kiri.
2) Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui
4 buah vena pulmonalis.Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.
b. Ventrikel
1) Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kiri kemudian
dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
2) Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian
memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.
e. Siklus jantung
Jantung memiliki empat pompa yang terpisah, dua pompa primer antrium
dan dua pomp tenaga ventrikel. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya
potensial aksi secara spontan.
Pada setiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara berurutan dan
teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup.pada saat itu
jantung bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar
keseluruh tubuh. Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan
didalam rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan ini
menyebabkan darah mengalir dari rongga yang tekanannya lebih tinggi
keteknan yang lebih rendah.
1.) Fungsi atrium sebagai pompa, dalam keadaan normal darah mengalir
terus dari vena-vena besar kedalam atrium. Kira-kira 70% aliran ini
langsung mengalir dari atrium ke vetrikel walaupun atrium belum
berkontraksi.
g. Periode ejeksi
h. Diastole
i. Periode relaksasi isometrik
j. Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
k. Curah jantung
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam satu menit disebut curah
jantung dan jumlah darah yang dipompakan ventrikel pada setiap kali
sitole disebut volume sekuncup dengan demikian curah jantung sama
dengan isi sekuncup x frekuensi denyut jantung permenit. Pada setiap
sistole 120 cc, isi sekuncup sebesar 80 cc dan pada akhir sistole masih
tersisa 40 cc darah dalam fertikel. Jumah darah yang tertinggi ini
dinamakan volume residu.
m. Bunyi jantung
Bunyi jantung terjadi karena getaran udara dengan intensitas dan frekuensi
tertent. Bunyi jantung 1 mempunyai frekuensi lebih rendah dari bunyi
jantung dua dan berlangsung lebih lama. Bunyi jantung satu disebabkan
oleh:
1) Faktor otot
2) Faktor katup
3) Faktor pembuluh
c. KATUP JANTUNG
1. Katup Antrioventikuler
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel, katup antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.
1. Katup Semilunar
Katup pulmonal,terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan
Katup aorta,terletak ventrikel kiri dan aorta. Kedua ketup semilunar terdiri 3 daun
katup. Adanya ketup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah
aliran balik ke pertikel sewaktu diastole ventrikel.
2. Mengikuti hukut gagal atau tuntas. Bila impuls yang dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab
susunan otot jantung sensitif sehingga impuls jantung segera dapat mencapai
semua bagian jantung.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang otot, bila seberkas otot rangka diegang
kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan
kekuatn tertentu.
3. Arteri Koroner
Arteri koronel adalah cabang pertama diri sirkulasi sistemik. Sirkulasi koronel
terdiri dari : arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di
sebelah atas daun ketup aoerta yang disebut “sinus valsava”
4. Vena Jantung
B. Pembuluh Darah
Ateri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh
jaringan tubuh. Dinding ateri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding ateri banyak
mengandug jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil
saat dilastol.
Dindingnya kuat, tebal, dan elastis terdiri dari :
a) Tunikaintima, lapisan dalam terhubung dengan darah terdiri dari jaringan
endotelium.
b) Tunikamedia, lapisan tengah terdiri dari jaringan otot polos yang bersifat
elastis.
c) Tunika eksterna atau aventisia, lapisan luar terdiri dari jaringan ikat
berguna menguatkan arteri.
Tunika intima diperdarahi oleh darah yang mengalir di pembuluh darah, tunika
media dan adventisia di perdarahi oleh vasorum. Dipersarafi oleh saraf otonom:
vasomotor: vasokontriktor dan vasodilator. Sehingga dapat berkontruksi atau
berdilatasi.
Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi
sebagai jembatan di antara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa
darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan
berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme
berpindah dari jantung ke dalam darah.
Fungsi:
Vanula
Dari kapiler darah mengalir kedalam vanula lalu bergabung dengan vanula lain
kedalan vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Fungsinya:
Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar dari pada
arteri, sehingga vena adapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu di bawah tekanan. Karena
tekanan dalam sistem rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai dengan
kebutuhan darah.
Membawa darah kejantung. Dinding terdiri dari tiga lapisan seperti arteri tetapi lebih
tipis. Sifatnya dibandingkan dengan arteri:
C. Darah
1. Sirkulasi Pulmonal :
Serkulasi darah dari vertikel kanan jantung msuk ke paru paru kemudian
kembali ke atreum kiri. Aliran darah dari vertikel kanan-arteri pulmonalis-
paru-paru-vena pulmonalis-atrium kiri.
2. Sirkulasi sistemik
Darah dipompa keluar dari vertikal kiri melalui aorta keseluruh tubuh kembali ke
atrium kanan jantung melalui kanan vena, cava superior dan interior. Aliran darah dari
vertikel kiri-aorta-ateri-arteriora-kapiler-vanula-vena-vena cava intrior, superior-
antirum kanan.
Darah adalah connective tissue yang memungkinkan adanya komunikasi antara sel
dalam tubuh dan dengan lingkungan seperti membawa : oksigen, zat-zat gizi, sekresi
hormon, produksi panas, zat kekebalan, dan lain-lain.
Jumlah : 7% dari BB (5,6 liter pada pria dengan BB Kg) pada wanita lebih sedikit.
a) Jantung = 9%
b) Pembuluh darah paru = 12%
c) Arteri besar = 8%
d) Arteri kecil = 15%
e) Arteriola = 2%
f) Kapiler = 5%
g) Vena kecil, vanula, sinus = 25%
h) Vena besar, resevoar vena = 34%
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf.Sistem saraf memiliki fungsi yaitu; Mendeteksi Perubahan dan
Merasakan Sensasi, Mengantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain, Mengelola
informasi sehingga dapat di gunakan segera atau menyimpannya untuk masa mendatang
sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran. Implus saraf adalah pesan saraf yang di alirkan
sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik. Implus yang di terima oleh reseptor dan
disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor
yang di sebabkan oleh dua gerakan yaitu gerakan sadar dan gerakan refleks.
Otak Terdiri dari 3 bagian besar yaitu, Otak Besar,otak kecil,dan batang otak yang mana
otak besar mempunyai fungsi yaitu mengatur gerakan tubuh, kemampuan berbahasa, berpikir
dan menyimpan memori. Otak kecil juga mempunyai fungsi yaitu pengendali gerakan,
menjaga postur tubuh dan keseimbangan, serta menerima sekaligus mempelajari gerakan
baru sedangkan Batang otak mempunyai fungsi sebagai stasiun pemancar yang
menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang serta mengirim dan menerima pesan
antara berbagai bagian tubuh dan otak.
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, Dalam
sistem yang kompleks ini, jantung bertindak sebagai pompa, memaksa darah untuk bergerak
melalui tubuh dengan relaksasi sehingga lebih banyak darah dapat masuk ke tiap ruangan-
ruangannya Sistem Kardiovaskuler terdiri dari 3 komponen utama yaitu Jantung, Pembuluh
dan Darah.
3.2 Saran
Dari Materi di atas yang telah di jelaskan kami sebagai penulis menyarankan agar kita
semua harus memahami dengan benar sistem saraf dalam tubuh manusia dan penting untuk
kita memahami tentang kardiovaskular agar kita terhindar dari kelalaian yang berkaitan
dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan
kesehatan terhadap jantung kita.