Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIOLOGI SISTEM SARAF DAN FISIOLOGI SISTEM

KARDIOVASKULER

DISUSUN OLEH

NAMA/NPM:

 RINO TETILEWAN/ 12113201220136


 NOVIA E TATUHEY/ 12113201220126
 MICHELLA WALALAYO/ 12113201220117

KELOMPOK: 2

PRODI/KELAS: KESEHATAN MASYARAKAT/ D

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

KESEHATAN MASYARAKAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Fisiologi sistem saraf
dan Kardiovaskuler” dengan tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknik
penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-
pihakyang membantu dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan
makalah berikutnya

Sekian kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Tuhan
senantiasa memberkati segala usaha kita Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................1

DAFTAR ISI ......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Fungsi Sistem saraf........................................................................................................6

2.2 Implus Saraf ..................................................................................................................9

2.3 Sistem Saraf Pusat Otak................................................................................................10

2.4 Sistem saraf perifer........................................................................................................12

2.5 Sistem saraf otonom...................................................................................................... 13

2.6 Pengertian Sistem Kardiovaskuler.................................................................................15

2.7 Komponen Sistem Kardiovaskuler................................................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................................25

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................25

3.2 SARAN..........................................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ
terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan
fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama antara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis (serasi),maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau
pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sistem koordinasi.

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur
oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang
atau implus saraf ke pusat susunan saraf dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap rangsang tersebut.

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf lingkungan internal dan
stimulus eksternal terpantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas atau
sensitifitas terhadap stimulus dan konduktifitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu
respon terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama: input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor,yang terletak di tubuh baik
eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral), Antivitasintegratif. Reseptor
mengubah stimulus menjadi implus listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak
dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterprestasi dan mengintergrasi stimulus,
sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi. Output motorik, input dari otak dan
medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh yang disebut
sebagai efektor.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di peroleh beberapa rumusan masalahnya antara lain:

1. Fungsi sistem saraf


2. Implus saraf
3. Sistem saraf otak
4. Pengertian sistem kardiovaskuler
5. Komponen sistem kardiovaskuler
6. Fisiologi jantung

1.3 Tujun Penulisan

Dari beberapa rumusan masalah di atas dapat di ambil beberapa tujuan di antaranya:

1. Untuk mengetahui fungsi sistem saraf


2. Untuk mengetahui apa itu implus saraf
3. Untuk mengetahui sistem saraf otak
4. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan sistem kardiovaskuler
5. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler
6. Untuk mengetahui apa itu fisiologi jantung
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Sistem Saraf

 Fungsi Sistem Saraf Yaitu :


1. Mendeteksi Perubahan dan Merasakan Sensasi
2. Mengantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3. Mengelola informasi sehingga dapat di gunakan segera atau menyimpannya
untuk masa mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran.
 Sistem saraf dapat di bedakan atas 2 divisi anatomi yaitu :
1. Sistem saraf pusat (sentral), terbagi atas :
a. Otak
b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
2. Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas :
a. Divisi aferen, membawa informasi ke SSP ( memberitahu SSP mengenai
lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang di atur oleh SSP.
b. Divisi eferen, informsi dari SSP di salurkan melalui divisi eferen ke
organ efektor (otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk
menimbulkan efek yang di inginkan), terbagi atas :
1) Sistem saraf somatik, yang terdiri dari serat-serat neuron motorik
yang mempersarafi otot-otot rangka
2) Sistem saraf otonom,yang mempersarafi otot polos, otot jantung
dan kelenjar, terbagi atas :
a). Sistem saraf simpatis
b). Sistem saraf parasimpatis
Neuron (sel saraf)

 Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 10 saraf atau neuron.


 Neuron merupakan unit structural dan fungsional sistem saraf
 Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel, nukleus,
mitokondria, retikulum endoplasma,badan gogi, di luarnya banyak terdapat dendrit,
kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson
 Dendrit menyediakan daerah yang luas untuk hubungan dengan neuron lainnya.
Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan
meneruskannya ke badan sel.
 Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier, inti selschwan, butiran
neurotransmiter
 Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalahserabut eferen karena membawa
sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf
yang berisi vesikel-vesikel yang mengandung neutransmitter. Terminal inilah yang
berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutnya.

Sel saraf menurut bentuk dan fungsinya terbagi atas :

1.Sel saraf Sensoris (neuron aferen)

Sel saraf ini menghantarkan implus (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat,
dendritnya berhubungan dengan reseptor ( penerima rangsangan) dan ujung aksonnya
berhubungan dengan sel saraf asosiasi. Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis
stimulusnya yaitu :
 Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri,suara,raba
 Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin
 Noiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperti nyeri

2. Sel saraf motoris

Sel saraf ini mengirim implus dari sistem saraf pusat ke otot atau skelet yang hasilnya berupa
tanggapan terhadap rangsangan. Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron
motoris pada medula spinalis, Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan
dasar motorik yaitu :

 Aktivitas volunter (di bawah kemauan)


 Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil
 Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan mulus.

3. Sel saraf intermedit/Asosiasi (interneuron)

Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lainnya. Beberapa intrneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir,belajar
dan mengingat. Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :

 Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris
 Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron
yang lainnya.
2.2 Implus Saraf

Implus saraf di sebut juga rangsang saraf adalah pesan saraf yang di alirkan sepanjang akson
dalam bentuk gelombang listrik. Terjadinya implus listrik pada saraf sama dengan implus
listrik yang di bangkitkan dalam serabut otot.

Sebuah neuron yang tidak membawa implus di katakan dalam keadaan polarisasi, di mana
ion Natrium lebih banyak di luar sel dan ion kation dan ion negative lebih banyak dalam sel
suatu rangsangan membuat membrane lebih permeable terhadap ion natrium yang akan
masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan depolarisasi di mana sis luar akan bermuatan
negative dan sisi dalam bermuatan positif. Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane
neuron menjadi lebih permeable terhadap ion kalium, yang akan segera keluar dari sel.
Keadaan ini memperbaiki muatan positif di luar sel dan muatan negatif di dalam sel, yang di
sebut repolarisasi. Kemudian pompa natrium dan kalium mengembalikan natrium keluar dari
ion kalium ke dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan menghantarkan
implus lain. Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan
dapat di ukur dalam hitungan milidetik.

Implus yang di terima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Gerak Sadar. Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi oleh karena di
sengaja atau disadari. Implus yang menyebabkan gerakan ini di sampaikan melalui
jalan yang panjang. Bagannya sebagai berikut.

b. Gerak Refleks. Gerak Refleks adalah gerak yang tidak di sengaja atau tidak di sadari.
Implus yang menyebabkan gerakan ini di sampaikan melalui jalan yang sangat
singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.

1) Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu


2) Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke
mata
3) Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk
4) Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
5) Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.

2.3 Sistem Saraf Pusat Otak.

Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh,
terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang
kuat. Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:

1. Otak besar (serebrum)


Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak,bentuk telur dan mengisi penuh
bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu, untuk pusat
pengaturan semua aktivitas mental yang berkenan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran pusat menangis, keinginana buang air
besar maupun kecil, terdiri atas:
 Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan implus
untuk pergerakan volunteer. Area motorik kiri mengatur pergerakan sisi
kanan tubuh dan sebaliknya.
 Lobus oksipital (belakang), untuk pusat penglihatan.
 Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran.
 Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap
panas,dingin,sentuhan, dan tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan, ingatan,
kemauan dan sikap

2. Batang Otak (Truncus serebri)


Terdiri dari:
a. Diensephalon
Merupakan bagian batang otak paling atas, terdapat di antara serebrum dan
mesensepholan. Adapun fungsinya, yaitu:
 Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah
 Respiratori
 Mengontrol kegiatan refleks
 Membantu pekerjaan jantung
b. Mesensepholan ( otak tengah ) terletak di antara pons dan Dienspholan. Di
depan otak tengah ada talamus dan hipotalamus, fungsinya:
 Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan
 Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata
 Memutar mata dan pusat pergerakan mata

c. Pons varoli
Terletak antara medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:
 Menghubung antara serebrum dan medula oblongata
 Pencernaan pusat saraf N, Trigeminus N, Optalmicus N, Maxillaris
dan N Mandibularis
3. Sumsum tulang belakang ( medulla spinalis )
Merupakan bagian yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama ganglion
radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak berpasangan
kiri dan kanan. Fungsi sumsum tulang belakang adalah:
 Penghubung implus dari dan ke otak
 Memungkinkan jalan terpendek pada refleks
 Organ ini mengurus persarafan tubuh anggota badan dan bagian kepala
4. Cairan serebrospinal
 Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak yang
terletak antara arkonoid dan piameter
 Lapisan pelindung otak ( piameter, arknoid dan durameter )
 Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung protein
Fungsinya :
 sebagai bantalan untuk jaringan otak dan medula spinalis.
 sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan
otak serta medula spinalis.

2.4 SISTEM SARAF PERIFER ( tepi )

Sistem saraf perifer mempunyai dua subdivisi fungsional utama yaitu, sistem somatik
dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur fungsi-fungsi
seperti kontraksi otak untuk memindahkan suatu benda, sedangkan sistem otonom tidak
dipengaruhi oleh kesadaran dalam men gatur kebutuhan tubuh sehari-hari, sistem saraf
otonom terutama terdiri atas saraf motorik viseral (eferen) yang menginversi otot polos
organ visera, otot jantung, pembuluh darah dan kelenjar eksokrin.

Sistem saraf perifer terdiri dari :

 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial) yang terdiri dari 3 pasang saraf
sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 saraf pasang gabungan
 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) yang terdiri dari 8
pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul daan 1 saraf ekor.
2.5 SISTEM SARAF OTONOM ( tak sadar )

Sistem saraf otonom bersama-sama dengan sistem endokrin mengkoordinasi


pengaturan dan intergrasi fungsi-fungsi tubuh. Sistem saraf mengirimkan sinyal pada
jaringan targetnya melalui transmisi implus listrik secara cepat melalui serabut-
serabut saraf yang berakhir pada organ efektor dan efek khusus akan timbul sebagai
akibat pelepasan substansi neuromediator ( Neurotransmiter ).

Neurotransmitor adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi sebagai
komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor.
Neourotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia
bekerja, sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui
fosforilasi protein sinapsis. Menyebar secara cepat sepanjang celah sinapsis antara
ujung neuron dan berikatan dengan resptor spesifik pada sel target ( pasca sinapsis).
Adapun jenis-jenis neuron transmiter yaitu:

1. Acetylcolin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis
2. Norepinefrin dan Epinefrin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis
3. Dopamin
Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra dopamin
menyebabkan vasodilatasi, relaksasi saluran cerna, meningkatkan sekresi kelenjar
ludah ( salivas ) dan sekresi insulin.
4. Serotonin
Terdapat di saluran cerna, yaitu di medula spinalis dan hipotalamus, fungsinya
menghambat implus nyeri dan mengatur perasan seseorang.
5. Asam gamma aminobutirat (GABA)
Bersifat inhibisi pada otak medula spinalis dan retina, berperan dalam mekanisme
kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi
6. Histamin
7. Prostaglandin
8. Asam glutamat
Sistem saraf otonom memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem prasimpatis.

1. Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis, memiliki
neurotransmiter norefinefrin / adrenalin disebut juga saraf adrenegrik fungsinya
mempertahankan derajat keaktifan ( menjaga tonus vaskuler ), memberi respon pada
situasi stres seperti trauma, ketakutan, hipoglikemi, kedinginan dan latihan.
2. Saraf prasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,
neurotransmiternya yaitu asetikolin disebut juga saraf kolinegrik, fungsinya menjaga
fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.

2.6 Pengertian sistem kardiovaskuler


Sistem kardiovaskular dikenal sebagai sistem peredaran darah, adalah sistemdari tubuh
yang terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem kardiovaskular bertanggung
jawab untuk mengangkut darah. Mengingat sistem kardiovaskular menggerakkan darah ke
seluruh tubuh, sel-sel akan menerima oksigen dan nutrisi. Karbon dioksida dan limbah
lainnyadikeluarkan dari tubuh juga. Kata kardiovaskular berasal dari kardia kata Yunaniyang
berarti “jantung” dan vasculum kata Latin yang berarti “pembuluh kecil.”

Dalam sistem yang kompleks ini, jantung bertindak sebagai pompa, memaksa darah
untuk bergerak melalui tubuh dengan relaksasi sehingga lebih banyak darah dapat masuk ke
tiap ruangan-ruangannya. Mayoritas darah terdiri dari plasma,cairan berair penuh dengan
protein. Kurang dari setengahnya darah terdiri dari trombosit dan sel darah merah dan putih.
Trombosit membantu darah untuk membeku jika seseorang menderita luka atau perdarahan.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular karena pembuluh darah
dan darah adalah penting untuk kesehatan yang baik. Sistem kardiovaskular adalah sebagai
pekerja keras tubuh, terus menerus bergerak untuk mendorong darah ke sel. Jika sistem
penting ini berhenti bekerja, tubuh akan mati. Jantung berkontraksi lebih dari 100.000 kali
sehari karena mendorong darah melalui pembuluh darah. Saat berkontraksi, memaksa darah
ke dalam aliran darah. Darah mengangkut nutrisi dari sistem pencernaan dan oksigen dari
paru-paru ke sel-sel tubuh. Kemudian darah membawa produk limbah yang dikeluarkan oleh
ginjal dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru.

2.7 Komponen sistem kardiovaskuler


Sistem Kardiovaskuler terdiri dari 3 komponen utama:

1. Jantung
2. Pembuluh
3. Darah

A. JANTUNG
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks) diantara
kedua paru.Selaput yang melapisi jantung disebut yang melapisi jantung perikardium
yang terdiri atas 2 lapisan
 Perikardium parietalis,yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
selaput paru
 Perikardium viseralis ,yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang
juga disebut epikardium
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang
berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.

a. STRUKTUR JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:
 Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.
 Lapisan tengah merupakan lapisan berotot,disebut miokardium.
 Lapisan dalam disebut endokardium.

b. RUANG JANTUNG
Jantung terdiri dari 4 ruang,yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(serambi),dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
a. Atrium
1) Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah
oksigen dari seluruh tubuh.Darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior,vena kava inferior,serta sinus koronarius yang berasal dari
jantung sendiri.Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan ke
ventrikel kiri.
2) Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui
4 buah vena pulmonalis.Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.
b. Ventrikel
1) Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kiri kemudian
dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis.
2) Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian
memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

c. Pengaruh ion pada jantung

1.) Pengaruh ion kalium

2.) Pengaruh ion kalsium

3.) Pengaruh ion natrium

d. Sistem konduksi jantung

1.) Sinoatrial node ( SA node)

2.) Atrioventrikular node (AV node)

3.) Bundel antrioventrikuler

4.) Serabut penghubung terminal

e. Siklus jantung

Jantung memiliki empat pompa yang terpisah, dua pompa primer antrium
dan dua pomp tenaga ventrikel. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya
potensial aksi secara spontan.

f. Jantung sebagai pompa

Pada setiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara berurutan dan
teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup.pada saat itu
jantung bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar
keseluruh tubuh. Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan
didalam rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan ini
menyebabkan darah mengalir dari rongga yang tekanannya lebih tinggi
keteknan yang lebih rendah.

1.) Fungsi atrium sebagai pompa, dalam keadaan normal darah mengalir
terus dari vena-vena besar kedalam atrium. Kira-kira 70% aliran ini
langsung mengalir dari atrium ke vetrikel walaupun atrium belum
berkontraksi.

2.) Fungsi ventrikel sebagai pompa: pengisian ventrikel dan pengosongan


ventrikel selama sistole.

g. Periode ejeksi
h. Diastole
i. Periode relaksasi isometrik
j. Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung

1.) Autoregulasi intrinsik pemompan akibat perubahan volume darah yang


mengalirke dalam jantung.

2.) Refleks yang mengawasi kecepatan dan kekuatan kontaksi jantung


melalui saraf otonom.

k. Curah jantung

Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam satu menit disebut curah
jantung dan jumlah darah yang dipompakan ventrikel pada setiap kali
sitole disebut volume sekuncup dengan demikian curah jantung sama
dengan isi sekuncup x frekuensi denyut jantung permenit. Pada setiap
sistole 120 cc, isi sekuncup sebesar 80 cc dan pada akhir sistole masih
tersisa 40 cc darah dalam fertikel. Jumah darah yang tertinggi ini
dinamakan volume residu.

Besar curahan jantung seseorang tidak sama, bergantung pada keaktifan


tubuhnya. Curahan jantung merupakan faktor utama dalam serkulasi yang
mempunyai peran penting dalam transportasi darah yang mengandung
berbagai nutrisi. Jumlah darah yang dipompakan oleh fertikel bergantung
pada kebutuhan jaringan perifer terhadap oksigen, nutrisi dan ukuran
tubuh sehingga diperlukan suatu indikatir fungsi jantung lebih akurat.
l. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pekerjaan jantung

1) Beban awal, otot jantung diregangkan sebelum fetrikel kiri


berkontraksi, berhubungan dengan panjang otot jantung.

2) Kontratilitas (kemampuan), bila saraf simpatis yang menuju kejantung


dirangsang maka ketegangan keseluruhan akan bergeser keatas, atau
kekiri, atau meningkatkan kontratilitas.

3) Beban akhir, ristensi(tahanan) yang harus diatasi waktu darah


dikeluarkan dari fertikel, suatu beban fertikel kiri untuk membuka katup
seminularis, aouta, dan mendorong darah selama kontraksi.

4) Frekuensi jantung, dengan meningkatnya frekuensi jantung akan


memperberat pekerjaan jantung.

m. Bunyi jantung

Bunyi jantung terjadi karena getaran udara dengan intensitas dan frekuensi
tertent. Bunyi jantung 1 mempunyai frekuensi lebih rendah dari bunyi
jantung dua dan berlangsung lebih lama. Bunyi jantung satu disebabkan
oleh:

1) Faktor otot

2) Faktor katup

3) Faktor pembuluh

c. KATUP JANTUNG

1. Katup Antrioventikuler
Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel, katup antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup
trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.

Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel


pada waktu diastole ventrikel,serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol
ventrikel.

1. Katup Semilunar
Katup pulmonal,terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan
Katup aorta,terletak ventrikel kiri dan aorta. Kedua ketup semilunar terdiri 3 daun
katup. Adanya ketup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah
aliran balik ke pertikel sewaktu diastole ventrikel.

Fungsi umum otot jantung

1. Sifat ritmisitas/otomatisotot jantung scara potensial dapat berkontraksi tanpa


adanya rangsangan dari luar.

2. Mengikuti hukut gagal atau tuntas. Bila impuls yang dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab
susunan otot jantung sensitif sehingga impuls jantung segera dapat mencapai
semua bagian jantung.

3.Tidak dapat berkontaksi tetanik, refraktor absolutbpada otot jantung berlangsung


sampai sepertiga masa relaksasi jantung merupakan upaya tubuh untuk
melindungi diri.

4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang otot, bila seberkas otot rangka diegang
kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan
kekuatn tertentu.

3. Arteri Koroner
Arteri koronel adalah cabang pertama diri sirkulasi sistemik. Sirkulasi koronel
terdiri dari : arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di
sebelah atas daun ketup aoerta yang disebut “sinus valsava”

4. Vena Jantung

Disteribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan disteribusi arteri koroner.


Sistem vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anerior, sinus
koronaria.

B. Pembuluh Darah

Ateri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh
jaringan tubuh. Dinding ateri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding ateri banyak
mengandug jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil
saat dilastol.
Dindingnya kuat, tebal, dan elastis terdiri dari :
a) Tunikaintima, lapisan dalam terhubung dengan darah terdiri dari jaringan
endotelium.
b) Tunikamedia, lapisan tengah terdiri dari jaringan otot polos yang bersifat
elastis.
c) Tunika eksterna atau aventisia, lapisan luar terdiri dari jaringan ikat
berguna menguatkan arteri.
Tunika intima diperdarahi oleh darah yang mengalir di pembuluh darah, tunika
media dan adventisia di perdarahi oleh vasorum. Dipersarafi oleh saraf otonom:
vasomotor: vasokontriktor dan vasodilator. Sehingga dapat berkontruksi atau
berdilatasi.

Ateriola merupkan cabang paling ujungdari sistem ateri, berfungsi sebagai


ketup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Asteriol
mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu kontriksi atau dilatasi beberapa
kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapliler. Otot
ateriol dipersarpi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi.
Ateriol merupakan penentu utama resistensi atau tahanan aliran
darah, perubahan pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada
resistensi.

 Dindingnya tertanda otot polos dan sesikit serabut elastis.


 Tunika adventisia tipis
 Dapat berkontraksi dan berdilatasi
 Berperan dalam mempertahankan tekanan darah

 Kapiler

Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi
sebagai jembatan di antara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa
darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan
berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme
berpindah dari jantung ke dalam darah.

Fungsi:

 Menghubungkan arteri dan vena


 Tempat pertukaran zat
 Menyerap zat makanan ( pada usus)
 Menyaring darah atau filterasi (pada ginjal)

 Vanula

Dari kapiler darah mengalir kedalam vanula lalu bergabung dengan vanula lain
kedalan vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Fungsinya:

 Terhubung sebagai saluran pengumpul


 Dindingnya lemah tetapi peka pada pertemuan antara kapiler dan vanula
terdapat sfingtrr postkapiler.

 Vena

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar dari pada
arteri, sehingga vena adapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu di bawah tekanan. Karena
tekanan dalam sistem rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga
mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai dengan
kebutuhan darah.

Membawa darah kejantung. Dinding terdiri dari tiga lapisan seperti arteri tetapi lebih
tipis. Sifatnya dibandingkan dengan arteri:

 Vena kurang elastis


 Mempunyai katup
 Lebih cepat kolap

C. Darah

Sirkulasi darah dibagi menjadi dua bagian :

1. Sirkulasi Pulmonal :

 Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.


 Memenuhi kebutuhan yang berbeda.
 Memerlukan tekangan permulaaan yang besar.
 Banyak mengalami banyak tekanan.
 Kolom hidrostatik panjang.

Serkulasi darah dari vertikel kanan jantung msuk ke paru paru kemudian
kembali ke atreum kiri. Aliran darah dari vertikel kanan-arteri pulmonalis-
paru-paru-vena pulmonalis-atrium kiri.

 Ateri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi.


 Vena pulmenal mengandung darah yang teroksigenasi.
 Paru-paru ateri pulnomalis membaji arteri yang lebih kecil, ateriol, dan
kapiler.

2. Sirkulasi sistemik

 Hanya mengalirkan darah keparu.


 Hanya berfungsi untuk paru-paru.
 Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
 Hanya sedikit mengalami tekanan.
 Kolom hidrostatiknya pendek.

Darah dipompa keluar dari vertikal kiri melalui aorta keseluruh tubuh kembali ke
atrium kanan jantung melalui kanan vena, cava superior dan interior. Aliran darah dari
vertikel kiri-aorta-ateri-arteriora-kapiler-vanula-vena-vena cava intrior, superior-
antirum kanan.

 Pembagian jumlah darah dalam pembuluh darah.

Darah adalah connective tissue yang memungkinkan adanya komunikasi antara sel
dalam tubuh dan dengan lingkungan seperti membawa : oksigen, zat-zat gizi, sekresi
hormon, produksi panas, zat kekebalan, dan lain-lain.

Jumlah : 7% dari BB (5,6 liter pada pria dengan BB Kg) pada wanita lebih sedikit.

Komposisi : plasma 55% dan sel 45%.

 Sel darah terdiri dari : eriprosit, leulkosit dan trombosit


 Plasma terdiri dari : air 91%, protein 8% (albumin, logulin, protobin,
fibrinogen), mineral 0,9% nacl, netrium, bikarbonat, kalsium, pospor, fe, dll

Prosentase volume darah dalam pembuluh darah

a) Jantung = 9%
b) Pembuluh darah paru = 12%
c) Arteri besar = 8%
d) Arteri kecil = 15%
e) Arteriola = 2%
f) Kapiler = 5%
g) Vena kecil, vanula, sinus = 25%
h) Vena besar, resevoar vena = 34%
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf.Sistem saraf memiliki fungsi yaitu; Mendeteksi Perubahan dan
Merasakan Sensasi, Mengantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain, Mengelola
informasi sehingga dapat di gunakan segera atau menyimpannya untuk masa mendatang
sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran. Implus saraf adalah pesan saraf yang di alirkan
sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik. Implus yang di terima oleh reseptor dan
disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor
yang di sebabkan oleh dua gerakan yaitu gerakan sadar dan gerakan refleks.

Otak Terdiri dari 3 bagian besar yaitu, Otak Besar,otak kecil,dan batang otak yang mana
otak besar mempunyai fungsi yaitu mengatur gerakan tubuh, kemampuan berbahasa, berpikir
dan menyimpan memori. Otak kecil juga mempunyai fungsi yaitu pengendali gerakan,
menjaga postur tubuh dan keseimbangan, serta menerima sekaligus mempelajari gerakan
baru sedangkan Batang otak mempunyai fungsi sebagai stasiun pemancar yang
menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang serta mengirim dan menerima pesan
antara berbagai bagian tubuh dan otak.

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, Dalam
sistem yang kompleks ini, jantung bertindak sebagai pompa, memaksa darah untuk bergerak
melalui tubuh dengan relaksasi sehingga lebih banyak darah dapat masuk ke tiap ruangan-
ruangannya Sistem Kardiovaskuler terdiri dari 3 komponen utama yaitu Jantung, Pembuluh
dan Darah.

3.2 Saran

Dari Materi di atas yang telah di jelaskan kami sebagai penulis menyarankan agar kita
semua harus memahami dengan benar sistem saraf dalam tubuh manusia dan penting untuk
kita memahami tentang kardiovaskular agar kita terhindar dari kelalaian yang berkaitan
dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan
kesehatan terhadap jantung kita.

Anda mungkin juga menyukai