DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Sistem Saraf” dapat kami selesaikan
dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.3.1 Neuron.............................................................................................................................4
2.4 Neurotransmitter.................................................................................................................6
2.5 Synaps................................................................................................................................6
2.7.1 Otak.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berperan dalam
mengendalikan seluruh fungsi tubuh (Riyanto, 2018). Sistem tersebut terdiri dari sel-sel
neuron yang memiliki kemampuan untuk mengirim informasi melalui jalur sinyal listrik
dan kimia (Ariawan, 2018). Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang
diikat oleh sel-sel glia (Sukardi, 1985). Selain neuron, sistem saraf juga terdiri dari sel-
sel pendukung atau glia yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan aktivitas
neuron (Kristanto, 2020)
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem saraf?
2. Untuk mengerti bagaimana sistem saraf dibagi?
3. Untuk mengerti bagaimana sistem saraf disusun?
4. Untuk mengerti bagaimana mekanisme jalannya impuls pada sistem saraf?
5.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Alat komunikasi
Sistem saraf berfungsi sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar. Hal ini
dilakukan melalui alat indera seperti mata, hidung, telinga, kulit, dan lidah.
2. Alat pengendali
Sistem saraf juga berfungsi sebagai alat pengendali atau pengatur alat-alat tubuh
sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsinya.
Yang terakhir, sistem saraf memiliki fungsi sebagai pusat pengendali tanggapan atau
reaksi tubuh terhadap perubahan sekitar. Jaringan saraf terdapat pada seluruh alat-alat
tubuh sehingga dapat mengendalikan seluruh alat tubuh.
Neuron ini mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari 3
komponen : satu nukleus tunggal, badan nissi, dan neurofibril.
b. Dendrite
Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk
mengantar impuls ke sel tubuh.
c. Akson
Suatu prosesus tunggal yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. Bagian ini
mengantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain atau ke badan sel
neuron yang menjadi asal akson.
1. Neuron sensorik (aferen) mengantar impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ
indera atau suatu organ internal ke sistem saraf pusat (SSP).
2. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
3. Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan
neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.
1. Neuron unipolar yang hanya mempunyai satu serabut dibagi menjadi satu
cabang sentral. Jenis neuron ini merupakan neuron-neuron sensorik saraf perifer.
2. Neuron bipolar yang mempunyai dua serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis
ini banyak ditemukan di retina mata dan dalam telinga dalam.
3. Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan satu akson. Jenis ini sering
ditemukan sistem saraf sentral.
2.3.3 Sel Neuroglia
Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang secara
keseluruhan menyokong, melindungi, dan sumber nutrisi sel saraf pada otak dan
medulla spinalis. Sedangkan, sel Schwann merupakan pelindung dan penyokong
neuron-neuron diluar sistem saraf pusat. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel
neuron yang dapat diidentifikasikan dalam 4 kategori, yaitu :
1. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang berfungsi sebagai “sel pemberi
makan” bagi neuron yang halus. Bagian ini juga membentuk dinding perintang
antara aliran kapiler darah dengan neuron sekaligus mengadakan pertukaran zat
diantara keduanya.
2. Oligodendrosit menyerupai astrosit, namun badan selnya kecil. Sel glia tersebut
bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam susunan saraf pusat.
3. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki
peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan
dianggap berperan penting dalam proses melawan infeksi.
4. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan
ronggal medulla spinalis. Sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus
Coroideus ventrikel otak.
2.5 Synaps
Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron
lain atau dengan organ-organ efektor dan merupakan satu-satunya tempat dimana suatu
impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang antara satu
neuron dan neuron berikutnya dikenal dengan celah sinaptik (Synaptic cleft). Neuron
yang menghantarkan impuls saraf menuju sinaps disebut neuron prasinaptik dan neuron
yang membawa impuls dari sinaps disebut neuron postsinaptik.
1. Gerak sadar
Gerak ini terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini
dismapaikan melalui jalan yang panjang.
2. Gerak reflex
Gerakan ini adalah suatu gerakan yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak.
2.7.1 Otak
Otak adalah organ yang vital dan sangat kompleks. Pengolahan informasi di
otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjamahan neuron
sensorik. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah
dan otak belakang. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah
berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman (Campbell,
2006). Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), thalamus, dan hippothalamus.
Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak yang mencakup 85% dari
volume seluruh bagian otak. Bagian tersebut berperan paling penting dalam
penerjemahan informasi yang diterima dari mata, hidung, telinga dan bagian tubuh
lainnya. Otak besar terbagi dua, yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. Bagian kanan
otak besar berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri dan berkaitan dengan
penyelesaian masalah di bidang seni atau kreativitas. Bagian kiri otak besar
mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan dan berkaitan dengan penyelesaian
masalah dalam bidang logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi.
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada
mata. Selain itu, terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola
mata. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit Parkinson
(Parkinson’s Disease). Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak
menghasilkan neurotransmitter dopamin.
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medulla oblongata, dan
pons varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh, koordinasi gerakan otot
dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas.
Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar
akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian
otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang
belakang yang dinamakan medula oblongata. Saluran tersebut berperan dalam mengatur
pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, dan batuk.
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lainyang berfungsi untuk mengkoordinasi, menafsirkan
dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri
atas milyaran sel neuron dan sel pendukung. Fungsi neuron dapat dibagi menjadi neuron
sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi
neuron unipolar, bipolar dan multipolar.
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh,
baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang
(spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf
sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut
saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi
Kontraksi Otot Rangka. Medan: Fakultas Kedokteran USU
Nur. I. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia. Bandung: Sekolah Tinggi Farmasi
Purves, D., Augustine, G. J., Fitzpatrick, D., Katz, L. C., LaMantia, A. S.,
McNamara, J. O., & Williams, S. M. 2018. Neuroscience. Massachusetts:
Sinauer Associates.
Shepherd, G. M. 2003. The Synaptic Organization of the Brain. Oxford: Oxford
University Press.
Squire, L. R., Berg, D., Bloom, F. E., du Lac, S., Ghosh, A., & Spitzer, N. C.
2012. Fundamental Neuroscience. Massachusetts: Academic Press.
Haryanto, A., & Suryadi, D. 2017. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Haryanto, A., & Suryadi, D. 2020. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Jakarta:
Salemba Medika.
Hadi, S., & Fadilah, N. 2019. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. Malang: CV.
Mitra Sejahtera.
Kristanto, H., & Suyatna, F. D. 2020. Fisiologi Sistem Saraf. Jakarta: Erlangga.
Herculano-Houzel, S. 2011. Not All Brains Are Made the Same: New Views on
Brain Scaling in Evolution. Brain, Behavior and Evolution. Switzerland: Karger.