SISTEM INTEGUMEN
Disusun oleh
Kelompok 1 (Kelas D)
2021
KATA PENGANTAR
Terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas Rahmat-nya lah
kami bisa menyelesikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua itu hanya
karena berkat serta tuntnan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun
ini berisi tentang Anatomi dan fisiologi sistem integumen mata kuliah ilmu dasar
keperawatan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, dosen dan sema yang telah membantu
membantu yang kami tidak bisa sebut satu persatu.
kami menyadari bahwa “tak ada jalan yang tak berkelok, tak ada gading yang tak retak”,
begitu pula dengan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi karya yang lebih baik.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati semoga makalah ini bermanfaat untuk semua
pihak yang membutuhkan. Amin.
KELOMPOK 1D
Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................................................1
Tujuan:.........................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
Page | ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem integumen
(dari bahasa Latin integrate, yang berarti "menutupi") dan Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Fungsi utama dari sistem
integumen adalah untuk memberikan tubuh penghalang atau pelindung antara organ-organ di
dalam tubuh dan perubahan lingkungan di luar. Buku the hand Sistem integumen terdiri dari
organ terbesar dalam tubuh, yaitu kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur
internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan
hormon. Selain itu Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri,
virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. perlu diketahui bahwa Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini
memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Kulit adalah
yang terbesar dan terberat dalam organ tubuh, mewakili empat persen dari berat rata-rata tubuh
manusia. Rata-rata orang ditutupi dengan sekitar 20 kaki persegi (1,9 meter persegi) kulit, yang
beratnya sekitar 5,6 pon (2,7 kilogram).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen.
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit. Rambut muncul dari epidermis (kulit
luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh dibawah dermis. Serta pada kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi
utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur.
Page | 1
Tujuan:
Mengetahui pengertian sistem integumen Mengetahui susunan lapisan kulit 1.3. strukture,
fisiologiMampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.
2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.
3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.
4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 3
Gambar 1.1.1 (gambaran umum sistem integumen)
Page | 4
Kulit tersusun atas tiga Lapisan:
a. Epidermis
Page | 5
Epidermis terdiri dari epitel, yang disebut epitel skuamosa berlapis keratin dan berisi
empat tipe sel kunci : (Nursing & Students, n.d.)
Keratin, Keratin adalah protein berserat yang kuat yang membantu melindungi kulit dan
jaringan di bawahnya dari panas, mikroorganisme dan bahan kimia.
Melanosit Embrio yang sedang berkembang menghasilkan pigmen melanin dari
melanosit. Melanosit adalah paling melimpah di epidermis penis, puting susu, areola,
wajah dan anggota badan. Melanin bertanggung jawab atas warna alami kulit seseorang,
dan membantu untuk mempertahankannya dari efek merusak dari matahari.
sel Langerhans mengatur reaksi imun di kulit sebagai pertahanan terhadap
mikroorganisme yang menyerangnya (Lewis andRoberts, 2009); sel-sel ini sangat rapuh
jika terkena sinar matahari.
Sel Merkel Sel Merkel memiliki kemampuan untuk melakukan kontak dengan proses
perataan dari neuron sensorik (kontak sinaptik); ini adalah struktur yang disebut cakram
taktil (kadang disebut cakram Merkel). Sel Merkel dan cakram taktil (sel paling sedikit
pada epidermis) mendeteksi sentuhan sentuhan (Totora dan derrickson, 2011).
b. Dermis
Page | 6
Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan diatas jaringan subkutan
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. . Dermis terdiri dari jaringan ikat yang di lapisan
atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan di bagian bawah terjalin lebih longgar (pars
reticularis). Lapisan pars reticularis mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus. Dermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang
sering dianggap sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Bagian ini
terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm. Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit
berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat
kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-
jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.Faktor lain yang menyebabkan kulit
berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. . Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua
macam kelenjar yaitu kelenjar keringat (Sudorifera) dan kelenjar palit (Sebacea)
Page | 7
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan
dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu
kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-
97% air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula
minyak, gliserida dan sampingan dari metabolisme seluler. Kelenjar keringat ini terdapat
di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Kelenjar keringat apokrin hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah
rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Page | 8
c. Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
B. Fungsi Kulit
a. Pelindung atau proteksi. Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk
menutupi jaringan jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari
pengaruh pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
b. Penerima rangsang. Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran.
Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
c. Pengatur panas atau thermoregulasi. Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi
dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya
dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6
derajat Fahrenheit atau sekitar 36,50C.
d. Pengeluaran (ekskresi). Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari
kelenjar kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan
membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.
Page | 9
e. Penyimpanan. Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
f. Penyerapan terbatas. Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang
larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim
muka.
g. Penunjang penampilan.
Page | 10
Kutikula terluar adalah satu lapisan sel yang tumpang tindih dengan ujung bebas
menunjuk ke atas. Kutikula memperkuat dan memadatkan lapisan dalam, tetapi abrasi
cenderung mengikis ujung batang, memperlihatkan medula dankorteks dalam pola yang
dikenal sebagai ujung bercabang.
2. Kuku
Kuku memberikan penutup pelindung untuk ujung jari tangan dan kaki. Kuku rapat
dikemas, mati, keras, sel-sel epidermis keratin yang membentuk penutup yang bersih dan padat
di atas jari-jari Struktur kuku yang seperti tanduk adalah hasil dari jumlah keratin yang
terkonsentrasi; tidak ada ujung saraf di kuku. Lawton (2006) mencatat bahwa kuku bertindak
sebagai kekuatan tandingan untuk ujung jari, ujung jari memiliki banyak ujung saraf,
memungkinkan seseorang untuk menerima informasi tentang objek yang disentuh. (Nursing &
Students, n.d.)
Bulan sabit putih yang ada di ujung proksimal kuku dikenal sebagai lunula dan dibentuk
oleh udara yang bercampur dengan matriks keratin Kutikula (juga disebut eponychium) adalah
stratum korneum yang memanjang di atas proksimal ujung badan kuku. Pertumbuhan kuku
bervariasi, rata-rata mereka tumbuh dengan kecepatan 0,01 cm per hari (1 cm per 100 hari).
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan; misalnya umur individu,
waktu dalam setahun, jumlah latihan yang dilakukan, serta keturunan faktor (Haneke, 2006).
Pertumbuhan kuku bisa tertunda karena trauma dan peradangan; perubahan dalam integritas
kuku dapat disebabkan oleh cedera atau infeksi. Dalam beberapa kasus, bukti dari Penyakit
sistemik dapat diidentifikasi dari kondisi kuku, misalnya penyakit kardiopulmonal kronis atau
infeksi jamur (Timby,2012).
Page | 11
Gambar 7 (anatomi kuku)
Suhu tubuh tetap cukup konstan sekitar 36,8°C di berbagai suhu lingkungan memastikan
bahwa kisaran optimal untuk aktivitas enzim diperlukan untuk metabolisme dipertahankan.
Dalam kesehatan, variasi biasanya dibatasi antara 0,5 dan 0,75 °C, meskipun sedikit naik di
malam hari, saat berolahraga dan pada wanita setelah ovulasi. Untuk mempertahankan suhu
konstan ini, sistem umpan balik negatif mengatur keseimbangan antara panas yang dihasilkan
dalam tubuh dan panas hilang dari lingkungan. Ketika tingkat metabolisme meningkat, suhu
tubuh meningkat, dan ketika menurun suhu tubuh turun. (Waugh & Grant, 2014)
Beberapa energi yang dilepaskan selama aktivitas metabolisme berada di bentuk panas;
organ yang paling aktif menghasilkan panas paling banyak. Organ utama yang terlibat adalah
• otot rangka – kontraksi otot rangka menghasilkan sejumlah besar panas dan lebih banyak lagi
berat latihan otot, semakin besar panasnya diproduksi. Menggigil juga melibatkan otot rangka
kontraksi, yang meningkatkan produksi panas ketika ada risiko suhu tubuh turun di bawah
normal.
Page | 12
• hati sangat aktif secara metabolik, yang menghasilkan panas sebagai produk sampingan.
Tingkat metabolisme dan panas produksi meningkat setelah makan.
• organ pencernaan yang menghasilkan panas selama peristaltic dan reaksi kimia yang terlibat
dalam pencernaan.
Bukan hanya itu, Sebagian besar kehilangan panas dari tubuh terjadi melalui kulit.
Sejumlah kecil hilang di udara kadaluarsa, urin dan feses. Hanya kehilangan panas melalui kulit
yang dapat diatur; kehilangan panas oleh rute lain tidak dapat dikendalikan. Kehilangan panas
melalui kulit dipengaruhi oleh perbedaan antara suhu tubuh dan suhu lingkungan, jumlah
permukaan tubuh yang terpapar dan jenis pakaian yang dikenakan. Insulasi udara terhadap
kehilangan panas saat terperangkap dalam lapisan pakaian dan di antara kulit dan pakaian.
Dalam radiasi, mekanisme utama, bagian tubuh yang terbuka memancarkan panas
jauh dari tubuh.
Dalam penguapan, tubuh didinginkan sebagai panas tubuh mengubah air dalam
keringat menjadi uap air.
Dalam konduksi, pakaian dan benda lain bersentuhan langsung dengan kulit
mengambil panas.
Dalam konveksi, udara melewati bagian tubuh yang terbuka dipanaskan dan naik,
udara sejuk menggantikannya dan arus konveksi diatur. Konveksi juga
menyejukkan tubuh saat memakai pakaian, kecuali saatmereka tahan angin.
Page | 13
Saat suhu tubuh meningkat sebesar 0,25 hingga 0,5 ° C yang dikeluarkan kelenjar
keringat keringat ke permukaan kulit. Penguapan keringat mendingin tubuh, tetapi lebih lambat
dalam kondisi lembab. Kehilangan panas dari tubuh dengan penguapan air melalui kulit dan
udara kedaluwarsa masih terjadi bahkan ketika suhu lingkungan rendah. Ini disebut kehilangan
air yang tidak terlihat (sekitar 500 mL per hari) dan disertai dengan kehilangan panas yang tidak
dapat dirasakan. Pengaturan aliran darah melalui kulit. NS jumlah panas yang hilang dari kulit
sangat tergantung pada aliran darah melalui kapiler dermal. Saat suhu tubuh meningkat, arteriol
melebar dan lebih banyak darah masuk ke jaringan kapiler di kulit. Kulitnya hangat dan merah
muda dalam warna. Selain menambah jumlah keringat diproduksi, suhu kulit naik dan lebih
panas hilang secara radiasi, konduksi dan konveksi.
Jika suhu lingkungan rendah atau jika produksi panas menurun, arteriol di dermis
menyempit. Ini mengurangi aliran darah ke permukaan tubuh, melestarikan panas. Kulit tampak
lebih pucat dan terasa sejuk. Pengaturan aliran darah melalui kulit. jumlah panas yang hilang dari
kulit sangat tergantung pada aliran darah melalui kapiler dermal. Saat suhu tubuh meningkat,
arteriol melebar dan lebih banyak darah masuk ke jaringan kapiler di kulit. Kulitnya hangat dan
merah muda dalam warna. Selain menambah jumlah keringat diproduksi, suhu kulit naik dan
lebih panas hilang secara radiasi, konduksi dan konveksi. Jika suhu lingkungan rendah atau jika
produksi panas menurun, arteriol di dermis menyempit. Ini mengurangi aliran darah ke
permukaan tubuh, melestarikan panas. Kulit tampak lebih pucat dan terasa sejuk.
Secara umum, kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya, sebagai presepsi
sensori, pengatur suhu tubuh dan tekanan darah, sintesis vitamin, serta sebagai tempat
pengeluaran/sekresi keringat. Tujuan pemereiksaan fisik disini adalah mengetahui kondisi kulit,
rambut, dan kuku. Sebagai contoh, warna kulit dapat berubah menjadi kuning (ikterik) pada
beberapa gangguan hati. Penderita diabetes mellitus yang tidak dapat terkontrol dapat mengalami
gangguan kulit berupa kematian sel-sel kulit (gangren). Pemeriksaan fisik disini meliputi
inspeksi dan palpasi.
Prosedur pemeriksaan fisik integument
Page | 14
a. Alat khusus
1. Stetoskop
2. Pencahayaaan yang cukup
3. Handscon sekali pakai
b. Persiapan pasien
1. Untuk pengkajian total seluruh permukaan kulit, pasien harus melakukan
beberapa posisi.
2. Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh.
3. Bila area yang diperiksa tidak bersih atau tertutup kosmetik, sebaiknya kita
bersihkan dahulu untuk memungkinkan inspeksi yang adekuat.
INSPEKSI
Area terbuka,
genetalia, jaringan
Deposisi melanin hemokromatosis parut, sering
hemosiderin menyeluruh
Page | 15
Biru (sianosis) Deoksihemoglobin Ansietas/dingin Kuku,kadang bibir
meningkat akibat
hipoksia, yang
merupakan Bibir, mukosa,
periferal/kapiler atau Penyakit jantung/ mulut, lidah, kuku
sentral/aterial paru-paru
Bibir, mukosa,
Hemoglobin abnormal Methemoglobinemia mulut, lidah
didapat/
kongengital
;sulfhemoglobinemi
a
Biru kemerah- Kombinasi akibat Polositemia Wajah,konjungtiva,
merahan jumlah total mulut, tangan, kaki
haemoglobin
meningkat,peningkatan
hemoglobin reduksi,
dan statis kapiler
Merah Peningkatan visibilitas
oksihemoglobin
karena:
Dilatasi atau Demam alcohol, Wajah dan dada
peningkatan peradangan lokal atau daerah sekitar
jumlah peradangan
pembulu darah
superfisial atau
peningkatan
aliran darah
Penggunaan Lingkungan yang Area yang terkena
oksigen di kulit dingin dingin (mis.
menurun Telinga)
Kuning (ikterik) Kadar bilirubin Penyakit hati, Lebih tampak
meningkat hemolysis sel darah meningkat pada
merah konjungtiva
daripada selaput
lender yang lain dan
bagian yang lain
Karotenemia Kadar karotin Peningkatan asupan Telapak tangan,
meningkat karotin dari sayur telapak kaki, wajah,
dan buah-buahan; tidak mempengaruhi
miksedema, konjungtiva atau
hipopituitarisme, selaput lender yang
diabetes mellitus, lain.
anoreksia nervorsa
Uremia kronis Akibat retensi Penyakit ginjal Banyak terjadi pada
kromogen urinaria kronis area terbuka,
Page | 16
mungkin
menyeluruh; tidak
mengenai
konjungtiva dan
selaput lender
lainya
Warna berkurang Penurunan kadar
melanin
Kelainan Albinisme Kekurangan pigmen
bawaan tidak pada, kulit, rambut,
dapat mata
membentuk
Kehilangan Vertiligo Tidak sempurna,
melanin Tinea versikolor simetris sering pada
(infeksi jamur yang area yang terbuka
umum) Dada, punggung
atas, leher
Kemunduran visibilitas
oksihemoglobin
Aliran darah Sinkop, syok Sering pada wajah,
menurun dalam beberapa variasi konjungtiva, mulut,
aliran darah normal kuku
superfisial
Kadar oksi Anemia Sering pada wajah,
hemoglobin konjungtiva, mulut,
menurun kuku Area yang
Edema Sindrom nefrotik dalam
Lesi kulit primer dan sekunder
Gambar Keterangan
Lesi primer Macula : perubahan warna kulit, tidak
teraba, dengan batas jelas, kurang dari 1
cm
Page | 17
dalamnya
Page | 18
Ekskoriasi : hilangnya jaringan sampai
dengan stratum papilare
Page | 19
Spliter hemorranges Endocarditis bacterial
Trichinosis trauma
PALPASI
1. Tekstur kulit.
Normalnya kulit adalah elastis dan dapat cepat kembali apabila dilakukan
pencubitan yang disebut turgor kulit baik .
2. Kelembapan
Normalnya kulit akan teraba kering. Apabila ada peningkatan aktivitas dan
kecemasan maka kelembapan akan meningkat.
3. Suhu.
Normalnya suhu kulit adalah hangat.
4. Mobilitas dan turgor
Ketika mengkaji secara terpusat, diatas klavikula, kulit seharusnya mudah
untuk dicubit, dan cepat kembali ke posisi awal. Mobilitas kulit menurun
pada scleroderma atau pada pasien dengan peningkatan edema. Turgor
kulit menurun pada pasien dehidrasi.
5. Edema, nonpitting atau pitting edema
Page | 20
Nonpitting edema, tidak terdepresi dengan palpasi, terlihat pada pasien
dengan respon inflamasi lokal dan disebabkan oleh kerusakan endotel
kapiler. Kulit terlihat merah, keras, dan hangat. Pitting edema biasanya
pada kulit ekstremitas dan dapat menimbulakan depresi ketika dilakukan
palpasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dupree, P. (n.d.). by Janet Rae-Dupree and Pat DuPree ‰. In Production.
Ninla Elmawati Falabiba, Anggaran, W., Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A., Wiyono, B.
Page | 21
., Ninla Elmawati Falabiba, Zhang, Y. J., Li, Y., & Chen, X. (2014). THE HANDY
ANATOMY ANSWER. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents
(Vol. 5, Issue 2).
Nursing, F., & Students, H. (n.d.). Fundamentals of Anatomy and Physiology for Nursing and
Healtcare Student.
Pack, P. E., & Bassett, S. (2013). CliffsNotes Anatomy & Physiology Quick Review. In Journal
of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Valerie C. Scanlon and Tina Sanders. (2007). List of Boxes Clinical applications of the book ’ s
anatomical and physiological information are set apart from the text in boxed inserts and
often deal with aspects of pathophysiology . A list of these boxes is presented here for your
convenience .
Waugh, A., & Grant, A. (2014). Ross and wilson Anatomy and Physiology in health and in
illness. In Journal of Petrology (Vol. 148, p. 553).
http://dx.doi.org/10.1016/j.jsames.2011.03.003%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gr.2017.08.001
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.precamres.2014.12.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.prec
amres.2011.08.005%0Ahttp://dx.doi.org/10.1080/00206814.2014.902757%0Ahttp://dx.
Page | 22