Anda di halaman 1dari 4

Burung Kutilang (P.

auirigaster)
Burung kutilang adalah burung kicau yang sering di lombakan dalam kontes
burung kicau. Burung Kutilang sangat digemari oleh penggemar burung kicau di
Indonesia. Hal ini karena burung Kutilang mempunyai keistimewaan, yaitu dapat
meniru suara kicauan burung lain.
Burung kutilang ini biasanya hidup secara berkelompok baik ketika
bertengger di pohon ataupun ketika mereka mencari makanan mereka seringkali
terlihat bergrombol.
Burung Kutilang ini biasanya dapat kita lihat di alam terbuka seperti di hutan,
di persawahan, di pinggir-pinggir jalan yang memiliki pohon atau bahkan di dekat
tempat tinggal kita.
Burung kutilang ini mempunyai ukuran atau panjang tubuh kurang lebih 20
cm. Pada bagian punggung dan ekornya ditutupi bulu berwarna coklat kelabu.
Sedangkan pada bagian leher,dada, dan perut ditutupi bulu yang berwarna putih
kelabu. Dan pada bagian atas kepalanya seperti bagian topi,dahi dandan jambul di
tutupi bulu berwarna hitam.

Di bawah ini adalah klasifikasi ilmiah dari burung kutilang :


Kingdom :Animalia
Phylum :Chordata
Class :Aves
Order :Passeriformes
Family :Pycnonotidae
Genus :Pycnonotus
Species :P.aurigaster
Sistem pencernaan pada burung Kutilang.
Pada prinsipnya sistem pencernaan burung kutilang dibagi menjadi 3 macam
yaitu :
1. Sistem Pencernaan Secara Mekanis
Secara Mekanis dirongga mulut bahan pakan didorong secara mekanis oleh
lidah menuju kerongkongan (oesophagus) disini bahan pakan tersebut menuju
tembolok, selanjutnya didorong menuju empedal dan didalam empedal (ampela)
bahan makanan mengalami proses pengecilan partikel secara mekanis agar luas
permukaan serapannya menjadi lebih luas atau lebar dan enzim pencernaan dapat
melakukan penetrasi lebih dalam.
2. Sistem Pencernaan Secara Enzimatis
Kelenjar yang banyak didalam tubuh burung kutilang mampu mencerna
pakan secara enzimatis, di dalam rongga mulut bahan makanan dicerna oleh
amilase ptyalin untuk mengubah pati menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Di dalam lambung, pakan yang dalam proses pencernaan (ingesta) diasamkan oleh
keberadaan asam khlorida (HCI) atau asam lambung. Asam ini sangat penting
untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin yang sangat dibutuhkan untuk
mencerna protein menjadi pepton (senyawa protein yang lebih sederhana)
sehingga dapat diserap oleh usus halus.
Kemudian ingesta didorong menujuusus halus yang terdiri dari 3 bagian yaitu
duodenum, jejunum dan illeum. Pada dinding doudenum ini terdapat pangkreas
yang menghasilkan beberapa enzimseperti amilase dan lipase. Amilase untuk
mencerna pati menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Lipase penting untuk
mencerna lemak menjadi asam lemak yang akan diserap oleh usus halus.
Kemudian mengalami absorbsi nutrien dalam usus halus , ingesta selanjutnya
didorong menuju usus besar dan disini sedikit mengalami absorbsi nutrien.
3. Sistem Pencernaan Secara Biologis
Secara biologis sistem pencernaan ini dilakukan oleh mikroba sehinggaproses
pencernaan ini kemudian disebut pencernaan secara mikro-biologis. Proses
pencernaan secara mikro-biologis terjadi ketika ingestatertahan didalam usus
besar, seperti sekum dan usus besar.

Sistem Ekskresi
Burung kutilang memiliki ginjal dengan tipe metanefros. Burung tidak
memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui
lubang kloaka. Urine pada burung diekskresikan dalam bentuk asam urat.
Metabolisme burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus
memiliki dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada
jumlah nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3ginjal burung,
terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100kali lipat jumlah nefron pada
manusia. Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara
pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang
memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi.
Sistem Pernapasan
Sistem pernafasan burung Kutilang terdiri dari :
a.Lubang Hidung Luar
b. Lubang Hidung Dalam
c. Celah Tekak
d. Trakea
e.Siring
f. Paru-paru

Sistem Sirkulasi
Alat sirkulasi darah berupa jantung yang terdiri dari 4 ruang dengan sekat
sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi darah Aves sama dengan sirkulasi
darah pada manusia. Alur sirkulasi darah pada Aves. Darah dari vena kava masuk
ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-paru kembali ke atrium kiri melalui
vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di ventrikel kiri darah dipompa ke
seluruh tubuh melalui aorta.

Pernapasan Saat Terbang


Pada saat terbang pernapasan burung tidak menggunakan paru-paru,
melainkan kantong udara antar tulang korakoid, prosesnya sebagai berikut.
 Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka mengakibatkan
kantong udara antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang
terletak di bawah ketika mengembang.
 Udara masuk ke kantong udara yang berada di bawah ketiak.
 Terjadi proses masuknya udara(inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya
difusi O2 dan CO2 dalam paru-paru.
 Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara
yang berada di bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantorng
udara antartulang korakoid mengembang.
 Kemudian udara masuk ke dalam kantong udara antar tulang korakoid.
 Sehingga terjadilah ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O2dan
CO2.

Sistem Reproduksi
Sistem Reproduksi Pada Aves Kelompok burung merupakan hewan ovipar.
Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap
terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan.
 Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya
licin,terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial.Pada
musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan
spermatozoa.
 Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis.Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada
burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang
membentuksebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere
bagian posteriordari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula
yang bermuara di kloakasebagai duktus ejakulatori.duktus eferen
berhubungan dengan epididimis yang kecilkemudian menuju duktud
deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannyadengan ureter ketika
masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina.
 Ovarium,ovarium kutilang yang berkembang hanya yang kiri,dan terletak
di bagian dorsal rongga abdomen.
 Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah
kiri,bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfingdan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagaiostiumyang dikelilingi oleh fimbre-fimbre.Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin,selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar.Uterus atau shell gland
untuk menghasilkan cangkang kapur.

Peran burung kutilang dalam proses daur nitrogen.


Burung kutilang adalah burung pemakanbuah-buahan yang halus teksturnya
seperti buah pisang dan papaya. Buah yang dimakan oleh burung kutilang akan
dicerna oleh burung kutilang dalamtubuhnya.Dan sisa-sisa makananya akan
dikeluarkan melalui kloakanya dan berbentuk peses. Dalam pesesini terkandung
banyak bahan kimia organic diantaranya nitrogen (N). Nitrogen ini,merupakan
bahan penyedia energy bagi bakteri penambat nitrogen (N).Contoh bakterinya
adalah bakteri Rhizobium. Setelah Nitrogen ditambat oleh bakteri tersebut maka
hal iniakan menyebabkan tanah mengandung banyak nitrogen. Dan tanah yang
banyakmengandung nitrogen adalah tanah yang subur dan baik untuk di Tanami.
Dan akan menghasilkan sumber makanan kembali bagi burung kutilang tersebut
dan tentunya juga untuk hewan lain dan juga manusia.

Anda mungkin juga menyukai