Anda di halaman 1dari 3

Reptil (Buaya ) bernafas dengan paru-paru Reptil kususnya Buaya bila

menyelam didalam air paru-paru sementara tidak berfungsi sehingga


rongga mulut dapat difungsikan karena otomatis dapat digunakan
makan atau mencari mangsa
sedangkan fungsi kulit otomatis berfungsi ,bukannya kulit permukaan
,akan tetapi membran kulit melapisi rektum pada anusnya
Didalam rektum terdapat pembuluh kapiler baik venule maupun
arteriolus sehingga terjadi pertukaran O2 (oxygen) maupun CO2
Sehingga posisi rektum berdenyut mengembang dan mengempis
akhirnya terjadi pernafasan ekstra sel yang dilanjutkan pernafasan intra
sel dalam tubuh

Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi
dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis
pada saat buaya menyelam.

Buaya
SISTEM PENCERNAAN Pada umumnya reptile adalah karnivora
(pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya
terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.

1. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah
dengan ujung bercabang dua. Reptilia pemakan insekta memiliki
lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura
lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular
berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di
bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya
berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah
menelan mangsanya. Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi
kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah
gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut. MULUT

2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga


mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di
dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan Lambung
(ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan
pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar
dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses
pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara
mekanik dan kimia. kerongkongan Lambung

3. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara
pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya
menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang.
Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya. Intestinum
4. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang
dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica
fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang
berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung
dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-
kuningan

5. Sistem Sirkulasi Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu: 2


atrium -1 atrium dekster (serambi kanan) -1 atrium sinister (serambi
kiri) 2 ventrikel -1 ventrikel dekster (bilik kanan) -1 ventrikel sinister
(bilik kiri)

6. Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.


Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda. Pada
buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen
panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan
untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di
air.

7. Sistem sirkulasi semua reptil tidaklah sama…… Pola squamata : Pola


ini ditandai dengan tiga ruang jantung (2 atria dan 1 ventrikel
jantung). Atrium kanan menerima darah miskin oksigen lalu
diteruskan ke cavum venosum ventrikel. Atrium kiri menerima darah
kaya oksigen dari paru-paru lalu diteruskan ke cavum arteriosum,

8. Pola varanid : Kelompok kadal-kadalan biasanya memiliki tingkat


metabolisme yang lebih tinggi dari reptil lainnya dan memilliki
sedikit perbedaan struktur jantung. Pola ini memiliki karakteristik
berjantung tiga ruang tetapi cavum venosumnya lebih kecil dari pada
cavum venosum pada pola Squamata. Selain itu peredaran darahnya
ganda.

9. Pola crocodilian : Jantungnya terdiri dari empat ruangan (dua atria


dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran sempit, yaitu foramen
Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama (arteri kanan dan
arteri kiri). Dua system arteri ini muncul dari ruang ventrikel yang
berbeda (arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri kanan dari
ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk
melakukan anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan tubuh)
pada kondisi tertentu, misalnya ketika menyelam dalam air.

Anda mungkin juga menyukai