Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Viryan Azis menyebutkan, partisipasi pemilih pada Pemilu
2019 meningkat dibandingkan pemilu sebelumnya. Jika dibandingkan 2014, peningkatan angka
partisipasi hampir 10 persen. "Ada peningkatan, partisipasi masyarakat di (Pemilu) 2019 ini 81 persen,
meningkat dari Pilpres 2014 yang 70 persen, pileg 2014 yang 75 persen," kata Viryan di Kantor KPU,
Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).
Viryan mengklaim, angka partisipasi pemilih sebesar 81 persen relatif sama dengan angka
kepercayaan publik terhadap KPU. Menurut survei yang dilakukan sebelum hari pemungutan suara,
tingkat kepercayaan publik terhadap KPU di atas 80 persen. Angka 81 persen itu, kata Viryan, bahkan
melampaui target nasional soal partisipasi pemilih yang mematok angka 77,5 persen.
"KPU berterima kasih. Jadi maknanya adalah 81 persen masyarakat percaya dan berharap hanya
dengan pemilu kita bisa menentukan pemimpin kita secara demokratis, dan itu sudah dilakukan," ujar
Viryan. "Dan kami berterima kasih kepada pihak yang mendukung, dan ini prestasi terbaik sejak tahun
2009, ini yang tertinggi," lanjut dia. Menurut data yang dihimpun KPU, jumlah pemilih Pemilu 2019 yang
berada di dalam maupun luar negeri mencapai 199.987.870. Sementara, pemilih yang menggunakan
hak pilihnya sebanyak 158.012.506.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPU Sebut Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2019
Capai 81 Persen", https://nasional.kompas.com/read/2019/05/27/16415251/kpu-sebut-partisipasi-
pemilih-pada-pemilu-2019-capai-81-persen. Penulis : Fitria Chusna Farisa, Editor : Inggried Dwi
Wedhaswary)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 81
persen. Partisipasi pemilih meningkat dari pemilu 2014.
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Thantowi menyebut tren penurunan partisipasi pemilih (voters
turnout) sebenarnya pernah terjadi sejak pemilu 1999 hingga 2009.
"Artinya, makin sedikit pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada periode 1999-2009," kata
Pramono di Jakarta, Kamis, 30 Mei 2019.
Pada tahun 1999, partisipasi pemilu legislatif saat itu mencapai 92,96 persen. Jumlah itu turun menjadi
84,07 persen untuk pileg 2004, sementara Pilpres 2004 angka partisipasi pemilih pada putaran I
sebesar 79,76 persen dan putaran II sebesar 74,44 persen.
Tren penurunan partisipasi pemilih kembali terjadi pada Pemilu 2009. Pada pileg 2009, jumlah
partisipasi pemilih hanya mencapai 70,99 persen, sementara untuk Pilpres hanya sebesar 72,09.
"Tren itu untungnya tidak berlanjut terus. Sejak pemilu 2014 terjadi rebound, tren peningkatan kembali
yang syukurnya, terus berlanjut di Pemilu 2019 ini. Bahkan hingga melampaui target nasional sebesar
77,5 persen," ujarnya.
Pada Pileg 2014, angka partisipasi pemilihnya mencapai 75,11 persen. Namun untuk Pilpres 2014
masih mengalami penurunan ke angka 69,58 persen.
Namun, pada Pemilu 2019, angka partisipasi pemilih baik pileg maupun pilpres mengalami peningkatan
drastis. Untuk pileg, partisipasi pemilih mencapai 81,69 persen, sementara pilpres mencapai 81,97
persen.
"Terlepas dari apapun motivasinya, namun yang jelas bahwa semakin banyak pemilih yang
menggunakan kedaulatannya untuk memilih wakil-wakilnya sebagai pemimpin negeri ini," tandasnya.
(https://www.medcom.id/pemilu/news-pemilu/1bVyLM1N-partisipasi-pemilih-meningkat-drastis-di-
pemilu-2019)
Berikut ini adalah daftar Partai Politik Peserta PEMILU 2019 beserta Nomor Urut dan Ketua Umumnya.
Sumber referensi: situs/website KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA dan Wikipedia
serta https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-partai-politik-peserta-pemilu-2019/)