Anda di halaman 1dari 16

SISTEM SIRKULASI PADA UNGGAS

Peredaran darah unggas tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-
pembuluh darah. Darah pada unggas tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti. Jantung unggas
berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang
berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas
arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang bercabang
lagi menjadi arteri - arteri vang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan
sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke kanan (arkus aortikus yang
menuju ke kiri rnereduksi). pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan
membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kana hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru -paru), yang kemudian bercabang
menuju paru-paru kiri dan kanan.

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:


1.Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari kepala,anggota
depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung
2.Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh
ke jantung.
3.Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri serta membawa darah
menuju serambi kiri jantung

Mekanisme Sirkulasi Parva Dan Magnum Pada vertebrata


A. Sistem peredaran darah kecil / parva :
Ventrikel dexter → arteri pulmonalis → pulmo → vena pulmonalis → atrium sinister
B. Sistem peredaran darah besar / magnum :
Ventrikel sinister → aorta → arteri → pembuluh kapiler yang meliputi arteriole dan venula → vena cava
superior dan vena cava inferior → sistema porta hepatica → atrium dexter.
Defenisi dan Fungsi Sistem Sirkulasi Unggas
Sistem sirkulasi darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari
sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Sistem
sirkulasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu sistem kardiovaskular (peredaran darah) dan
sistem limfatik. Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, yang memompa dan mempertahankan
aliran darah, arteri yang mengangkut darah pergi dari jantung, arteriol, pembuluh kecil yang
menuju ke pembuluh yang lebih kecil lagi yaitu kapiler, venul, pembuluh halus yang
menampung isi kapiler

Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi  kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor zat
makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna, menghantarkan
hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan secara umum untuk memelihara
lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan
berfungsi secara optimal.

Kecepatan aliran darah yang melewati sebagian besar jaringan dikendalikan oleh respon dari
kebutuhan jaringan terhadap zat makanan. Jantung dan sirkulasi selanjutnya dikendalikan untuk
memenuhi curah jantung dan tekanan arteri yang sesuai agar aliran darah yang mengalir di
jaringan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu, sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. Karena sirkulasi
sistemik menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan tubuh kecuali paru, dapat juga disebut
sirkulasi besar atau sirkulasi perifer.

Bagian fungsional sirkulasi, fungsi arteri adalah untuk mentransport darah ke jaringan di bawah
tekanan yang tinggi. arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri dan
berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan di lepaskan ke kapiler.
Aeteriol memiliki dinding otot yang kuat seingga dapat menutup arterio secara total, atau dengan
berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali  lipat. Fungsi kapiler adalah untuk
pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan
cairan interstisial. Untuk dapat melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan
memiliki banyak pori-pori kapiler yang sangat kecil, yang permeable terhadap air dan zat
bermolekul lainnya. Venula mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung
menjadi vena yang semakin besar. Vena berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari
venula kembali ke jantung yang sama pentingnya juga, vena berperan sebagai penampung darah
utama ekstra.
Sistem pencernaan unggas
BAB I
ISI
  Pencernaan merupakan serangkaian proses yang terjadi didalam saluran pencernaan yaitu memecah
bahan makanan menjadi bagian atau pertikel yang lebih kecil, dari senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana hingga larut dan dapat diabsorpsi lewat dinding saluran pencernaan untuk memasuki sisitem
peredaran darah atau getah bening, selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh. Organ pencernaan unggas
berupa saluran berkembang sesuai dengan evaluasi yang diarahkan untuk terbang. Modifikasi yang
terjadi dalam sistem pencernaannya sangat sederhana. Unggas tidak lagi memiliki gigi dan tulang rahang
yang besar berikut ototnya, yang berkembang adalah paruh, lidah, rempela. Unggas memakan beragam
pakan dari biji-bijian ikan dan cacing serta rerumputan maka ragam sistem pencernaannya berkembang
sesuai dengan makanan utamanya. 
  Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesori. Saluran pencernaan merupakan
organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik dalam
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, oesophagus, crop, proventriculus, gizzard, duodenum,
usus halus, ceca, rectum, cloaca, dan vent. Sementara organ asesori terdiri dari pancreas, hati, dan
limpa. Sistem pencernaan atau digestivus pada unggas terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Tractus alimentarius meliputi organ- organ : 
a. Mulut 
  Mulut unggas umumnya disebut dengan paruh. Fungsi utamanya untuk memegang, menyobek,
memecahkan makanan atau mangsanya. Bentuk paruh bermacam-macam. Berbentuk runcing jika
makanan utamanya adalah bijian kecil, dan berbentuk runcing bengkok dapat digunakan untuk
menyobek mangsanya dan memecah bijian yang besar yang keras serta berbentuk seperti sendok
sehingga mudah digunakan untuk menyaring dan menangkap makanan yang bercampur air. Mulut pada
unggas ditandai dengan tidak adanya bibir, pipi, dan gigi. Pengganti fungsi gigi, pada mulut terdapat
paruh dan lidah.
  Fungsi paruh adalah untuk menyobek dan mengambil makanan, sedangkan lidah unggas yang panjang
dan terdapat penyaluran fungsi untuk memaksa bahan makanan masuk kedalam kerongkongan atau
oesophagus. Mulut mensekresikan saliva 12 cc per 24 jam. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa saliva unggas mengandung amylase dan sedikit lipase. Saliva dalam jumlah sedikit dikeluarkan
dalam mulut untuk membantu pada proses penelanan. Makanan selama dalam mulut tidak terjadi
mastikasi, karena makanan lewat dengan cepat masuk lewat oesophagus ( gullet ).

b. Oesophagus 
  Membentang disepanjang leher dan thorax, kemudian berakhir di proventriculus, merupakan
penghubung antara dasar mulut (pharynx) dengan crop dan ventriculus. Oesophagus atau kerongkongan
berupa pita tempat pakan melalui saluran ini dari bagian belakang mulut pharynx ke proventriculus.

c. Crop (Tembolok)
  Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi
kantong yang dikenal sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan,
pakan disimpan dalam tembolok hanya sementara. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan
disini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok. Di
samping itu terdapat beberapa bakteri yang aktif yang dapat menghasilkan asam organik, yaitu asam
asetat dan asam laktat.
d. Proventriculus
  Proventriculus adalah suatu peleburan dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard
(empedal). Biasanya disebut glandula stomach atau true stomach,disini gastric juice diproduksi. Pepsin,
suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hydrochloric acid disekresi oleh glandular cell,
oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan
disini, akan tetapi sekresi enzim mengalir ke dalam gizzard sehingga dapat bekerja disini. 

e. Gizzard
  Gizzard disebut juga muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian
atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat, sehingga ayam mampu
menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi.
Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel pakan
yang lebar besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Gizzard biasanya mengandung material
yang bersifat menggiling, seperti grit, karang, dan batu kerikil. Partikel pakan segera digiling menjadi
partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam
beberapa menit, tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam. Gastric
juice tidak dapat bekerja/ mencerna cellulose, biji-bijian dan tidak dapat bekerja aktif, sebelum makanan
tadi dihaluskan dan dihomogenkan oleh fungsi gizzard. Gizzard juga berfungsi sebagai filter, bahkan
makanan yang telah halus masuk kedalam duodenum satu menit setelah terbentuk ingesta.

f. Usus Halus
  Organ tubuh ini menghubungkan gizzard dengan usus besar. Usus halus terdiri dari (1, 7 duodenum )
yang berbentuk huruf “ U “ pada suatu bagian dan bagian lain melingkar. Di dalam rongga perut usus
halus digantungkan oleh selaput penggantung yang disebut mesentrium. Rata-rata panjang usus halus
pada ayam betina 62 inci. Usus halus berfungsi dalam digesti, absorpsi, penyerapan zat makanan yang
larut dalam garam organik.
  Usus halus secara anatomis dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Segmen
yang pertama, duodenum, bermula dari ujung distal gizzard. Bagian ini berbentuk kelokan, disebut
sebagai duodenal loop. Pankreas mensekresikan pancreatic juice yang mengandung enzim amylase,
lipase, dan tripsin.
  Jejunum dan ileum merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernaan ayam. Beberapa
ahli menyebut kedua segmen ini sebagai usus halus bagian bawah.
  Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak sekali vili. Setiap vilus mengandung pembuluh
limfe yang disebut lacteal dan pembuluh kapiler. Terdapat banyak mikrovilli pada permukaan villi yang
berfungsi melakukan absorpsi hasil pencernaan.
  Pada usus ayam bagian yang jelas terlihat adalah duodenum. Dinding usus halus mensekresikan
intenstinal juice yang mengandung erepsine yang berguna untuk digesti gula.
g. Ceca
  Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca (usus buntu ).
Panjang setiap ceca dalam keadaan normal sekitar 6 inci atau 15 cm. Unggas dewasa yang sehat, ceca
berisi pakan lembut yang keluar – masuk, akan tetapi tidak ada bukti mengenai peran serta dalam
pencernaan, hanya sedikit air diserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa
bakteri. Fungsi caeca belum diketahui pasti, akan tetapi diduga berfungsi mencerna serat kasar.

h. Usus Besar
  Usus besar merupakan rectum, pada ayam dewasa panjangnya hanya sekitar 10 cm dengan diameter
sekitar dua kali usus halus. Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka.

i. Cloaca
  Cloaca merupakan penghubung usus besar dan anus, dan muara bagi sisa-sisa hasil metabolisme dalam
bentuk materi faeces dari usus besar, telur dari oviduct dan urine dari ureter. Kloaka berarti common
sewer atau tempat saluran umum tempat saluran pencernaan dan reproduksi bermuara.

j. Vent atau Anus


  Merupakan lubang penghubung cloaca dengan dunia luar. Anus merupakan saluran lubang, dimana
faeces, urine dan atau telur lewat, sedangkan vent adalah bibir dari anus yang berbentuk bundar atau
lonjong.
  
2. Organ asesori meliputi organ-organ:
a. Pancreas 
  Pancreas terdapat pada lipatan duodenum dan menghasilkan pancreatic juice yang mengandung
amylase, ipase, dan trypsin untuk mencerna karbohidrat, lemak dan protein. Pancreas terletak diantara
duodenal loop pada usus halus. Pankreas merupakan suatu kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
endokrin maupun sebagai kelenjar eksokrin. Pancreas sebagai kelenjar endokrin, berfungsi
mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Pancreas sebagai kelenjar eksokrin, berfungsi
mensekresikan cairan yang diperlukan bagi proses pencernaan di dalam usus halus yaitu pancreatic
juice. Cairan ini selanjutnya mengalir ke dalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran pancreas),
dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati, lemak dan protein.
  Beberapa enzim dari pancreas disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif pada
saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim proteolitik yang diaktifkan dalam usus
halus oleh enterokinase, suatu enzim yang disekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen diaktifkan
menjadi tripsin, kemudian tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogen menjadi kimotripsin. Enzim yang
lainnya-nuklease, lipase, dan amylase – disekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa enzim membutuhkan
kondisi lingkungan optimal dapat berfungsi.

b. Lever (Hati)
  Organ ini terdiri dari dua lobus yang berwarna cokelat dan terletak pada daerah gizzard dan duodenum
yang menghasilkan empedu berwarna kehijauan dan bersifat alkalis yang disimpan dalam vesica fellea
(gall bladder ) terletak pada lobus kanan dari hepar, sedangkan lobus kiri terdapat ductus
hepatoentericus berhubungan dengan ductus cysticus menuju duodenum.
Hepar berkerja sebagai filter zat makanan yang telah diabsorphasi yang kemudian masuk ke dalam
sirkulasi darah.
Fungsi fisiologis hati sebagai berikut :
1. Sekresi empedu ;
2. Detaksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh ;
3. Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida ;
4. Penyimpanan vitamin ;
5. Penyimpanan karbohidrat ;
6. Destruksi sel-sel darah merah ;
7. Pembentukan protein plasma ;
8. Inaktifasi hormon polipeptida.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam
proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan
degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel darah
merah, yaitu biliverdin dan bilirubin.
Volume empedu tergantung pada 
1. Aliran darah ;
2. Status nutrisi unggas ;
3. Tipe pakan yang dikonsumsi ;
4. Sirkulasi empedu enterohepatic.

c. Limpa
  Organ ini berbentuk mata kambing dan fungsinya belum diketahui secara pasti, tetapi menurut Winter
dan Funk ( 1990 ) limpa berfungsi dalam menghancurkan sel darah merah yang pecah dan menyimpan
zat besi dalam darah.

  Gambar 1. Sistem pencernaan unggas.


  B. Sistem Ekskretoria 
 Sistem ekskretoria pada unggas terletak di bagian dorsal alat reproduksi. Bagian ini berfungsi
mengeliminir sisa pembakaran protein. Asam urat sisa hasil pembakaran protein oleh hati memasuki
usus melalui fili-fili yang berhubungan dengan kapiler darah dalam sirkulasi darah memasuki ginjal
melalui arteri afferent. Didalam ginjal urine mengalami filtrasi setelah keluar melalui arteri afferent oleh
tubuli convoltus proximal, medial, dan tubuli convoltus distal yang berakhir di tubuli collective. Urine
akan dikeluarkan dari tubuli collective ke ureter menuju kloaka sebagai muara akhir bersama-sama
dengan faeces. Urine unggas berbeda dengan urine mamalia, nitrogen terutama terdapat dalam bentuk
air. Unggas tidak mempunyai kandung kemih (vesica urinaria/blandder). 
Sistem ekskretoria terdiri dari :
a. Ginjal
 Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar terjadi melalui ginjal. Jumlahnya dua buah (sinister dan
dexter) masing-masing 3-4 lobus berwarna cokelat dan lunak, terletak menempel pada columna
vertebralis tepat di belakang pulmo. Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari dua buah ginjal yang
bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi di belakang paru-paru, dan menempel pada tulang
punggung. Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas. Ginjal terdiri dari
banyak tubulus kecil atau nephron yang menjadi unit fungsional utama dari ginjal. Fungsi utama ginjal
adalah memproduksi urine, melalui proses sebagai berikut :
1) Filtrasi darah sehingga air dan limbah metabolisme diekskresikan;
2) Reabsopsi beberapa nutrient (misalnya glukosa dan elektrolit) yang kemungkinan digunakan kembali. 
Sel dan protein darah dengan demikian disaring keluar dari darah, sedangkan filter melewati tubuh
ginjal. Air dan zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar diabsopsi kembali, sedangkan sisa-sisa
produk yang harus dibuang diekskresikan melalui urine. Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan
keseimbangan asam basa dan mempertahankan keseimbangan osmotik cairan tubuh.
b. Ureter
 Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dan cloaca. Unggas yang normal, urine melewati
ureter sekitar 700 – 800 cc setiap hari. Serupa dengan yang terjadi di dalam usus besar, di sepanjang
ureter juga terjadi di reabsorpsi cairan oleh dinding ureter yang selanjutnya akan diteruskan dalam
sirkulasi dalam tubuh. Urine pada unggas terutama tersusun atas asam urat yang bercampur dengan
feses pada cloaca dan keluar sebagai kotoran berupa material berwarna putih seperti pasta.
  Gambar 2. Organa Ekskretoria unggas. 

KESIMPULAN

1. Sistem pencernaan pada unggas terdiri dari dua bagian, yaitu :


Tractus alimentarius, meliputi organ-organ :
a. Mulut
b. Oesophagus
c. Crop
d. Proventriculus
e. Gizzard
f. Usus halus
g. Ceca (usus buntu)
h. Usus besar
i. Cloaca
j. Vent 
Organa Asesoria, meliputi organ-organ :
a. Pancreas
b. Lever atau hati
c. Limpa 
2. Sistem ekskretoria pada unggas terletak di bagian dorsal alat reproduksi. Bagian ini berfungsi
mengeliminir sisa pembakaran protein.
3. Sistem ekskretoria unggas terdiri dari :
a. Ginjal, yang mempunyai fungsi utama memproduksi urine dan berperan dalam pengaturan
keseimbangan asam-basa dan mempertahankan keseimbangan osmotic cairan tubuh.
b. Ureter, merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dan cloaca.

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi IPB. Bogor.

Blakely, James, dkk. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Muljowati, S, dkk. 1999. Dasar Ternak Unggas. Unsoed. Purwokerto.

Suprijatna, E, dkk. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.  
Sistem Pencernaan pada Ayam

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran pencernaan
merupakan organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses
metamolik di dalam tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari 11 bagian antara lain:

1.      Mulut

2.      Esophagus (Kerongkongan)

3.      Crop (Tembolok)

4.      Proventriculus (Lambung kelenjar)

5.      Gizzard (Empedal)

6.      Duodenum

7.      Usus halus (Small Intestine)

8.      Ceca (Usus Buntu)

9.      Rectum (Usus Besar)

10.  Kloaka

11.  Vent (Anus)

Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian antara lain:

1.      Pangkreas

2.      Hati
Fungsi Dari Masing-Masing Organ Diatas Antara Lain:

1.      Mulut

Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas
dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan yang 
bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang
terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak
mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung
harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya
gravitasi.

Kedua rahang berhubungan sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki permukaan
kasar di bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke esophagus. Seliva dengan enzim
amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut. Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga
sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.

2.      Esophagus

Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran
ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam kerongkngan terdapat kelenjar
mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin. Pada dinding
kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas
makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.

3.      Crop (tembolok)

Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya
menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat
penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran
sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di tembolok.

4.      Proventriculus

Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard
(empedal). Kadang-kadang di sebut glandula stomach atau true stomach. Di sini, gastric juice di
produksi. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi
oleh glandular cell. Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan
material pakan di sini. Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di
sini.

5.      Gizzard (empedal)

Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara
ventrikulus dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga
ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara
tetap tererosi. Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi.
Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya, gizzard
mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel pakan
segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk
gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard
untuk beberapa jam.

6.      Usus halus (small intestine)


Usus halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk
pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan
mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi.

Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di
bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

         Duodenum(12 jari)

-          Bermula dari ujung distal gizzard

-          Berbentuk kelokan, disebut duodenal loop

-          Bermuara 2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.

1.      kantong empedu

      berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.

2.      pankreas menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik

      juice yang mengandung enzim:

      Amilase :mengubah tepung jadi gula

      Tripsin   : mengubah protein jadi peptide

      Lipase    : mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol

         Jejenum dan Ilium

-          Merupakan segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada beberapa  ahli yang
menebut kedua segmen tsb disebut usus halus bagian bawah

-          Langsung berbatasan dengan usus besar.

         Jejenum (Usus kosong )

-          Makanan mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig usus. Enzim-enzim yang
dihasilkan dinding usus sebagai berikut :
1.      Enterokinase : fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.

2.      Erepsin: mengubah dipeptida/peptone  menjadi asam amino

3.      Maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa

4.      Disakarase: mengubah disakarosa menjadi monosakarida

5.      Peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino

6.      Sukrase: mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

7.      Lipase: mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

         Ilium = Usus penyerapan

Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot
usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih
sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan pembuluh kapiler.

7.      Ceca (usus buntu)

Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu).
Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat,
ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam
pencernaan. Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan
beberapa bakteri.

8.      Usus besar

 Panjang usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada
ayam dewasa
 Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka
 Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia
coli yang membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak
dan mudah di keluarkan.
 Bagian akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat berkontraksi
sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
9.      Kloaka

         Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan, saluran
reproduksi dan saluran kencing bermuara.

         Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih)
dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.

         Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.

10.  Vent

Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi
karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada
tidak berproduksi.

11.  Organ pencernaan tambahan

Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran
pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever,
kantong empedu.

a.      Pangkreas

Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus. Pangkreas merupakan suatu
kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer
endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin,
pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu
pencreatic juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran
pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati, lemak, dan protein.

Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi
aktif pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di
dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di
aktifkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin.
Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif. Beberapa
enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.

b.      Liver (hati)

Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati,
suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.

Fungsi fisiologi hati sebagai beriku:

1.      Sekresi empedu.

2.      Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.

3.      Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.

4.      Penyimpan vitamin.

5.      Penyimpan karbohidrat.

6.      Destruksi sel-sel darah merah.

7.      Pembentukan protein plasma.

8.      Inaktifasi hormon polipeptida.

Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting
dalam proses penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil
sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi
sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.

Volume empedu tergantung pada.

1.      Aliran darah

2.      Status nutrisi unggas

3.      Tipe pakan yang dikonsumsi

4.      Sirkulasi empedu enterohepatic.


c.       Kantong empedu (gallblader)

Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer
empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar
empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar.
Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus

Anda mungkin juga menyukai