Disusun oleh:
Agung Triatmojo
15/383716/PT/06986
PENDAHULUAN
Sistem
pencernaan
pada
unggas
sangat
sederhana
dan
ilmu
ternak
unggas
ini
bertujuan
untuk
Data Praktikum
Panjang Berat
(cm)
(gram)
Data Literatur
Panjang Berat
(cm)
(gram)
Oesophagus
10,5
20-25
5-7,5
Crop
7-10
8-12
Proventriculus
18
7,5-10
Gizzard
26
5-7,5
25-30
a Duodenum
28
26-34
6-14
b Jejunum
63
58-74
20,8
68
10
66-69
16-20
Coecum
40
20-25
6-8
Usus besar
11
10
4-6
Literatur
Nasrin
(2012)
Noferdiman
(2012)
Suprijatna
et al.
(2008)
Nasrin
(2012)
Usus halus:
Ileum
Nasrin
(2012)
Hamsah
(2013)
Darmawan
(2008)
Hassaouna
(2001)
Usman
(2010)
Organ
Tambahan
Setiadi
(2013)
Suprijatna
b Pankreas
11
2
10
2-4,5
(2005)
Sumiati
c Limfa
1
1
4
1,4
(2010)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh panjang
a Hati
34
11
42,74
pertambahan
berat
badan.
Lenhard
dan
Mozes
(2003)
(2010)
menyatakan
ileum
merupakan
bagian
akhir
dari
31
sampai 51 gram atau 1,70 sampai 2,30 persen dari bobot hidup
(Resnawati, 2010). Berdasarkan hasil yang diperoleh jika dibandingkan
dengan literatur berat hati sesuai dengan literatur dan berada pada
kisaran normal. Dampak yang diakibakan dari perbedaan ukuran hati
adalah banyaknya zat racun yang dapat dinetralisir oleh hati supaya tidak
menjadi toksik di dalam tubuh ayam. Semakin besar ukuran hati,
menunjukkan semakin banyak racun yang terdapat pada tubuh ayam.
(Usman, 2010).
Pankreas preparat memliki berat 2 gram dengan panjang 11 cm.
Nasrin (2012) mengatakan bahwa berat pankreas berkisar antara 2
sampai 4,5 gram. Dibandingkan dengan data literatur pankreas preparat
sudah sesuai dengan literatur. Tuli et al. (2014) menyatakan peningkatan
berat pankreas diduga sebagai respons kerjanya atas adanya tanin dalam
ransum, dimana tanin menstimulasi enzim-enzim pencernaan yang
meningkatkan produksi enzim agar proses pencernaan berjalan normal.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada ayam diperoleh
berat limfa 1 gram. Resnawati (2010) menyatakan bahwa panjang limfa 4
cm dan berat limfa ayam sekitar 1,424 gram. Amrullah (2004) menyatakan
ukuran limfa berpengaruh pada fungsi dan performa ayam. Ukuran limfa
yang lebih besar menandakan adanya aktivitas limfa yang berjalan baik
karena terjadi penggantian sel-sel darah secara berkala. Pearce (2005)
menyatakan apabila berat limfa lebih tinggi maka metabolisme nitrogen
tetutama pembentukan asam urat lebih banyak. Jadi besar kecilnya limfa
dipengaruhi umur dan akvitasnya. Semakin berat aktivitasnya maka limfa
akan semakin besar.
Secara umum faktor yang mempengaruhi perbedaan ukuran
adalah umur, pakan, bangsa dan aktivitas. Besar kecilnya pankreas
dipengaruhi oleh aktivitas , pakan dan umur ayam tersebut, semakin tinggi
ukurannya maka menunjukkan semakin berat kerjanya. Pencernaan
didalam pankreas dibantu oleh enzim-enzim yang dihasilkan didalamnya.
Usman (2010) menyatakan perbedaan ukuran coecum pada unggas bisa
disebabkan
oleh
perbedaan
individu
serta
pakan
yang
Keterangan :
H
G
A
D
A. Oeshopagus
B. Crop
C. Proventriculus
D. Gizzard
F. Usus halus
G. Coecum
H. Usus besar
C
B
KESIMPULAN
Sistem pencernaan ternak unggas terdiri dari oesophagus, crop,
proventriculus, gizzard, duodenum, jejunum, ileum, coecum, usus besar
dan kloaka. Panjang dan berat sistem pencernaan unggas berbeda-beda.
Efek perbedaan panjang dan berat sistem pencernaan berpengaruh
terhadap fungsi dan performa ayam. Sistem pencernaan ayam yang
semakin panjang dan berat menunjukkan tingkat aktivitas pencernaan
yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah IK. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Ed ke-1. Bogor: Lembaga Satu
Gunung Budi.
Hamsah.2013. Respon Usus dan Karakteristik Karkas pada Ayam Ras
Pedaging Dengan Berat Badan Awal Berbeda yang Dipuasakan
Setelah Menetas. Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Hasanudin. Makassar.
Nasrin, M., M.N.H. Siddiqi, M.A. Masum and M.A. Wares. 2012. Gross and
histological studies of digestive tract of broilers during postnatal
growth and development. Bangladesh Agriculture University.10, (1)
Pearce,C Evelyn. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT
Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Rabitti, Domenico. 2010. Protagonist of Medicine. Springer. New York.
Resnawai, Heti. 2010. Bobot Organ-Organ Tubuh pada Ayam Pedaging
yang Diberi Pakan Mengandung Minyak Biji Saga. Balai Penelitian
Ternak. Bogor.
Sari, M. L., F. Gurki N. Ginting. 2012. Pengaruh Penambahan Enzim
Fitase Pada Ransum terhadap Berat Relatif Organ Pencernaan
Ayam Broiler. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Jawa Timur.
Setiadi, D., Nova, K., Tantalo, S. 2013. Perbandingan Bobot Hidup,
Karkas, Giblet, dan Lemak Abdominal Ayam Jantan Tipe Medium
dengan Strain yang Berbeda yang Diberi Ransum Komersial
Broiler. Fakultas Peternakan Unila. Lampung.
Tizzard, I. 1987. Pengantar Imunologi Veteriner. Edisi I. Airlangga
University Press. Surabaya.
Tuli, Noldy., F.J. Nangoy., E.S. Tangkere., and L.M.S. Tangkau. 2014. The
addition efectivenes of Curcuma xanthorrhiza roxb and Curcuma
zedoria rosc flours in ration on High Density Lipoprotein (HDL), Low
Density Lipoprotein (LDL) and the viscera of broiler. Jurnal zootek
(zootek journal) vol 34 (edisi khusus). Fakultas Peternakan
Universitas Sam Ratulangi. Jakarta.
Usman, Ahmad Nur Ramdani. 2010. Pertumbuhan Ayam Broiler (Melalui
Sistem Pencernannya) Yang Diberi Pakan Nabati Dan Komersial
Dengan Penambahan Dysapro. Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Yasin, Ismail. 2010. Pencernaan Serat Kasar Pada Ternak Unggas. Jurnal
Ilmiah Inkoma, Volume 21, Nomor 3. Fakultas Peternakan Undaris
Ungaran.
Yasin, A.M. 2011. Manajemen Pakan dan Perunggasan. Cetakan 6.
Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran Press. Bandung.