Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Sludge

Biogas
sebagai media tanam jamur
Kelompok IX
Indra Wahyu Pratama PT/07037
Agung Triatmojo PT/06989
Farid Akbar Al Hafiz PT/07026
Bruno Adin PT/07007
Arthur Firnando PT/07004
Aswin Aziz PT/07005
Arfandi Galang PT/07001
M. Alvian Azwar Anas PT/07043
Rivol Apriono PT/06956
Johan Indrajaya PT/07039
Aunia Wintasari PT/06945
kandungan Sludge berdasarkan 100% BK

Sludge 2%

Sludge merupakan sisa dari


proses fermentasi anaerob 41%

kotoran sapi setelah dihasilkannya 45%

biogas (Sanjoyo, 2011)

12%

abu protein kasar serat kasar lemak kasar


Kandungan
Sludge yang berasal dari reaktor biogas sangat baik untuk dijadikan pupuk karena
mengandung berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan seperti fospor (P),
Maggesium (Mg), Kalsium (Ca), Kalium (K), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn)
Pembuatan medium tanam
Pembuatan medium tanam dilakukan dengan cara mencampur serbuk gergaji
kayu (20%), Sludge (20%), Kapur (1%), Gypsum (0,5%), TSP (0,5%), dan Air
(sampai kadar air 70%)

Sludge dipersiapkan dengan cara mengeringkan limbah biogas kotoran sapi


dengan dijemur dibawah sinar matahari. Sludge yang sudah kering dicampurkan
ke dalam medium tanam.

Setelah semua bahan media dicampur homogen kemudian media dikemas


menjadi baglog. Dilanjutkan dengan sterilisasi dan inokulasi bibit jamur
Penggunaan Sludge 20%
sebagai pengganti dedak
dapat meningkatkan
produksi bobot basah
jamur
Penambahan tepung darah ayam
Penambahan sludge dan tepung darah ayam (3%) yang kandungan nutriennya
meningkat pada variabel karbon organik, bahan organik, nitrogen, P2O5, dan K2O serta
produktivitas jamur tiram yang dihasilkan meningkat pada variabel berat basah
sebesar 50,73% dan diameter tudung sebesar 20,80%. (Ratnaningsih, 2014)
Penambahan tepung ekskreta ayam
penambahan sludge dan tepung ekskreta ayam (45%) yang kandungan nutriennya
meningkat pada variabel karbon organik, bahan organik, nitrogen, P2O5, dan K2O
serta produktivitas jamur tiram yang dihasilkan meningkat pada variabel berat segar
sebesar 35,92%, diameter tudung sebesar 24,46%, Jumlah tudung sebesar 63,53%,
dan panjang tangkai sebesar 24,15%. (Rahmadian, 2015)
keunggulan
1. ketersediaan bahan baku melimpah dan jarang dimanfaatkan
2. kandungan nutrient pada sludge cukup tinggi untuk merangsang pertumbuhan
miselium jamur
3. dari nilai ekonomis sludge lebih menguntungkan daripada penggunaan dedak.
THANK’S

Anda mungkin juga menyukai