Anda di halaman 1dari 16

BANGSA-BANGSA TERNAK KAMBING

Kambing afrika

1. Kambing nubian

Bangsa kambing ini terdapat meluas di Afrika bagian timur laut dan jalur pantai
Mediteranian. Keunikannya adalah merupakan satu-satunya bangsa kambing afrika yang
khusus digunakan untuk produksi air susu; meskipun strain kambing yang terbaik tidak
menghasilkan air susu yang melimpah, dalam kondisi pengelolaan peternakan yang sedang
saja kambing ini dapat memproduksi dengan baik, dan merupakan asal bangsa kambing
anglo-nubian. Terdapat berbagai tipe kambing lokal yang bervariasi kemampuan
memproduksi air susunya dengan berbagai ragam penampilan pula. Dalam berbagai daerah,
kambing yang besar ini disangga dengan kantong kulit supaya tidak terseret di tanah.

Kambing nubian merupakan kambing yang besar, berkaki panjang, telinga


menggantung, dan hidung bertipe lengkung konfeks terutama pada yang jantan. Hasil air susu
betina 1-11/2 kg/hari bahakan dapat mencapai 2 kg atau 120 dan 140 kg tiap tahun dalam dua
laktasi. Tanduk ada pada yang jantan maupun yang betina, tetapi pada beberapa strain tidak
ada. Beberapa strain kambing dominan berwarna hhitam, lainnya berwarna coklat dan
bulunya panjang. Tinggi bahu 70-80 cm da n variasi berat badannya 27-60 kg

Potensi genetik kambing ini sangat penting untuk mengembangkannya menjadi


kambing perah di Afrika.

2. Sahel atau kambing padang pasir

Pada daerah kering di beberapa daerah di negara Afrika kambing ini tersapat beragam
ukuran sedang dan besar,kaki panjang dan bulu halus. Kambing-kambing ini kadang-kadang
tak mirip satu sama lainnya;misalnya kambing padang pasir sudan yang berteling
menggantung lebih mirip kambing nubian dibanding dengan kambing sahel yang bertelinga
pendek dari Afrika Barat. Namun mereka telah terbiasa dengan keadaan digembalakan secara
berpindah-pindah atau pada padang pengembalaaan yang ditumbuhi tanaman yang beraneka
ragam tetapi jarang dari speies tanaman semi padang pasir,dengan tahan panas dan
lingkungan yang kering tidak cocok untuk daerah lembab. Banyak dari kambing ini yang
memproduksi kulit dengan kualitas tinggi dan disertai rambut bulu pendek yang halus. Semua
kambing digunakan untuk produksi daging dan hanya sedikit yang digunakan untuk produksi
air susu, tetapi tak satupun yang merupakan kambing perah yang memproduksi cukup air
susu. Hanya sedikit saja keterangn mengenai kemampuan bertangkar(ferttilitas)-nya,
diperkirakan kurang subur dibandingakan kambing kerdil afrika( African Dwarf Goat), dan
perkembanganya hanya tahunan tidak dalam keseluruhan tahun itu, perkembangannya
menjadi tipe kambing padang pasir. Beberapa kambing afrika lainnya yang tidak terkurung
pada daerah kering, kelihatannya merupakan hasil persilangan antara kambing padang pasir
dan varietas lainnya.

3. Kambing maradi (Red sakoto)

Bangsa kambing merupakan salah satu yang mempunyai tanda yang jelas berwarna
merah/coklat tua, jantan dan betina bertanduk berbulu pendek, dan bertelinga pendek yang
letaknya datar. Distribusinya terbatas lokal di republik Nigeria dan provinsi Sakoto di
Nigeria Utara. Ukurank kambing ini relatif kecil (20-30 kg) tetapi tidak kerdil atau
achondroplastic.meskipun fisiologisnya menyesuaikan dengan daerah kering, kambing ini
berkaki pendek, bertipe kambing padang pasir, dan dikelola dengan sistem pertanian
sederhana. Kulit kambing maradi adalah diantara sekian banyak jenis kulit yang sangat
berharga, selain itu kambing ini juga pedaging. Di Nigeria kambing yang diperah
menghasilkan 0,5 kg di musim kemarau dan 1,5 kg per hari di musim hujan. Kelahiran anak
kambing terjadi tiga sampai empat kali dalam dua tahun. Masa laktasi biasanya hanya 100
hari dengan produksi rata-rata per tahun 150 kg.

Dalam usaha untuk memeliahara kemurnian bangsa kambing sakoto di provinsi


Sakoto, tak ada kambing lain yang di perbolehkan masuk ke daerah tersebut, dan kambing
dengan warna kulit/ bulu lain selain dari merah asli, dikeluarkan. Hubungan antara warna
kulit/bulu dengan kualitas kualitas kulit belum diketahui dengan pasti, namun warna khusus
merah lebam merupakan cirri khas jaminan kualitas yang dapat digunakan turis yang
mendalami hal untuk mengetahui kulit ini berasal dari bangsa kambing tesebut.

4. Kambing kerdil Achondroplastik

Tipe kambing ini mempunyai kaki pendek tidak proporsional yang sering bengkok.
Kambing ini terdapat pada atau dekat jalur hutan di Afrika Barat danAfrika Tengah namun
tidak menjangkau Afrika Timur. Contoh tipe khusus adalah kambing kerdil fouta djallon atau
afrrika barat. Tingginya kira-kira hanya 50 cm dan beratnya 20 kg , yang hidup di daerah
savannah dapat lebih berat. Kecepatan bertumbuhnya dan produksi air susunya rendah,
namun kelahiran kembar dua dan kembar tiga adalah biasa dan perkawinan terjadi sepanjang
tahun. Kambing ini pedaging dan kulitnya yang berkualitas rendah biasanya dimakan.
Kambing ini diternakkan karena penyesuaian dirinya yang mudah dengan daerah tropic
lembab dan ketahanannya terhadap trypanosomiasis. Tipe kambing yang mirip dengannya
adalah kambing kongo dan angola.

5. Kambing kerdil sudan selatan(Nilotic)

Kambing kerdil yang tidak achondroplastic terdapat di afrika.suatu contoh khusus


adalah tipe sudan selatan, digambarkan sering hanya berbobot 11 kg dan tinggi bahu 40-50
cm pejantannya bertanduk pendek; betinanya bertanduk pendek atau tidak bertanduk.
Kambing ini menunjukkan hubungan erat dengan kambing afrika timur yang kecil.

6. Kambing kecil afrika timur

Kambing kecil tapi tidak kerdil ini diketemukan di daerah luas di afrika timur.
Kambing ini memproduksi daging dan kulit. Tanduk kambing ini berukuran kecil dan
umumnya berambut pendek, dengan warna yang bervariasi. Ukuran beratnya bervariasi
tetapi berat dewasanya umumnya 30 kg. Perkawinan terjadi setiap saat dalam setahun.
Kelahiran kembar tercatat hanya 10% persen dari jumlah kelahiran. Tipe yang diketemukan
dari distrik Mubende dari Buganda mempunyai rambut pendek dan kulitnya lebih bernilai
dibanding kulit kambing varietas kigezi berambut panjang. Kambing ini merupakan suatu
tipe bukan bangsa dan dapat terdapat dalam kelompok bangsa yang sama.

7. kambing somali

Warna kambing ini putih atau kebanyakan putih. Ukuran beratnya antara kambing
padang pasir dan kambing kecil afrika timur(20-30 kg). kambing ini cocok untuk daerah
lembab, bulunya halus pendek, kulitnya tipis berkualitas baik. Kambing ini untuk produksi
daging dan kulit dan beberapa strain kambing untuk produksi air susu.

8. kambing somali arab

Kambing Somali arab merupakan bangsa kambing tersendiri berasal dari Arab.
Produksi air susu 1-2 kg air susu tiap hari dan sangat subur meskipun ukurannya kecil.
Kambing ini berambut panjang dan berwarna coklat. Bangsa kambing ini baik untuk
dimuliakan.
9. kambing boer

Bangsa kambing afrika selatan ini dalam tahun-tahun terakhir ini menjadi obyek
penelitian seleksi pola warna kulit dan produksi daging. Kambing boer yang dimuliakan
adalah yang berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan dengan pakan yang baik
merupakan pedaging yang istimewa. Kulitnya sangat tinggi nilainya. Kambing ini
berkembang dari kambing afrika local tipe kaki panjang yang disilangkan dengan kambing
berasal dari India dan Timur Dekat. Ada sifatnya yang mirip kambing nubian yang betelinga
menggantung dan hidung konfeks. Kambing ini tahan hidup di padang penggembalaan yang
kering di tropic dan sub-tropik asal tidak lembab. Kelahiran kembar dua dan tiga adalah biasa
dan dengan pengelolaan yang baik produksi susunya dapat membesarkan anaknya untuk
mencapai berat 40 kg dalam waktu 12 atau kurang 12 bulan.

Kambing timur tengah dan timur dekat

1. Kambing angora

Kambing angora berasal dari Asia Tengah dan dibawa ke Anatolia Turki pada abad ke
13, ke Afrika selatan tahun 1838 dan ke Amerika tahun 1849. Ketiga Negara terseebut dan
Lesotho(Basutoland) adalah penghasil utama mohair(bulu kambing angora yang halus bagai
sutera).dalam tahun 1969, populasi kambing angora( tak termasuk yang di Uni Sovyet)
memcapai jumlah 11,7 juta,yang 47 % di Turki, 34% di USA(Texas), 14% di Afrika Selatan,
dan 5 % di Lesotho, maseru, di Afrika Selatan.

Kambing angora juga di introduksikan /dimasukkan ke Negara-negara Uni Soviet,


India, Pakistan, Fiji, Madagaskar dan Australia untuk disilangkan dengan kambing asli di
Negara-negara tersebut yang berambut panjang. Di Uni Sovyet(Zaytovski, Davendra, 1970)
terdapat 200.000 kambing murni mohair Russia, 155.000 persilangan dari sejumlah 6 juta
kambing pada 1967.

Angora hidup baik didaerah tropic,sub-tropik kering seperti di Turki Tengah, Afrika
Selatan, dan Texas Amerika. Meskipun kambing ini diternakkan untuk di ambil mohairnya,
namun produksi daging dan air susunya tidak dapai diabaikan yaitu 20-25 kg air susu/tahun
dan daging karkasnya 13,5 kg.
Bulu kambing tumbuh gemilang dan subur/lebat/locks lustrous/ cemerrlang lurus atau
bergelombang. Biasanya panjangnya 13-15 cm sampai 25 cm. Pencukuran dilakukan tiap
tahun 1 kali (Turki), 2 kali setahun di Afrika Selatan(Maret dan September) dan 2 kali
setahun juga di Amerika Texas (februari-dan oktober). Hasil rata-rata mohair per ekor 1,5
kg/tahun dan di USA 2,9 kg/tahun (2 kali setahun potong).

Kambing angora diternakkan juga didaerah Caucasus, termasuk juga daerah


Azerbaijan, Armenia, dan Dogestan dan kambing ini berasal dari dari kambing angora yang
dibawa oleh imigran Turki pada tahun 1880. Kambing angora diimpor ke USSR dari USA
pada tahun 1929,1936, dan 1937. Pada tahun 1936 ke Uni Sovyet dimasukkan 360 pejantan
dan 380 betina. Kambing-kambing ini disilangakan dengan kambing local di Kazakhstan,
Turkimenistan, Tajikistan, dan Kirgizia. Kambing ini juga diternakkan di selatan Uni
Sovyet,yaitu di daerah Ukraina, dan Cremea, daerah Caucasus. Sebagai hasil dari program ini
muncul kambing mohair uni soviet pada tahun 1962. Pemuliaaan kambing berambut kasar
lokal dari Tajikistan yaitu sejumlah 6000 kambing digunakan untuk membentuk kambing
bangsa baru. Data yang diambil dari pelbagai sumber menyatakan bahwa pada kambing
angora persilangan :

berat pejantan 31/2 tahun 55 60 kg


berat betina 36 42 kg
berat rambut/bulu betina 1,7 3,0 kg
berat rambut/bulu jantan 3,5 5,0 kg
panjang bulu 14 23 40 cm
kualitas daging = kualitas lokal karkas 17 20 kg
berat daging 42 50 % berat hidup
(Rahimov,1957;Levi,1954; dikutip Devendra, 1970)

Angora, jenis kambing mohair yang banyak digunakan untuk persilangan dengan
kambing mohair lokal tropik untuk memperbaiki produk mohair. Usaha ini banyak
dilaksanakan di Afrika Selatan, Lesotho, dan juga di India, Madagaskar, dan Fiji. Pada
penelitian kambing angora di india dengan menyilangkan dengan kambing gaddi(kambing
gunung lokal). Kambing angora dapat memproduksi bulu tiga kali lipat disbanding
kambing gaddi per tahun (Lall,1968; dikutip Devendra,1970)
Di Fiji, hasil persilangan kambing angora ternyata tahan keadaan lingkungan hidup
setempat dan menyesuaikan diri dengan baik. Sayang, pertumbuhannya lambat dan hasil
karkasnya sedikit, sehingga program persilangan baru ditujukan kearah ini.

Di Madagaskar, pemulian kambing nubian lokal dengan angora dari Afrika Selatan
telah mulai sejak 1939 dan 1949. Dilaporkan (Guillermo,1949; dikutip Devendra,1970)
bahwa generasi keempat kambing persilangan ini mempunyai ciri-ciri angora murni dan
mempunyai warna bulu putih mutlak dan panjang bulunya sama dengan bulu angora dari
Afrika Selatan

2. Kambing damascus

Dari berbagai bangsa kambing perah timur tengah, kambing damascus adalah yang
terpenting dan paling cocok hidup di daerah sekitarnya. Bangsa kambing ini banyak
diternakkan di daerah Libanon, Syiria, dan Cyprus. Bangsa kambing ini memiliki asal-usul
dari kambing perah india dan yang merupakan penyedia kambing perah pokok dari kambing
zairabi mesir, kambing nubian sudan, dan kambing kilis turki.

Kambing damascus sebagai polled pada semua jenis jantan dan betinanya, berwarna
merah atau merah-putih, profil konfeks dan telinga menggantung.

Tinggi 70 75 cm Berat 40 60 kg

Mirip kambing nubran, hidup di daerah padang pengembalaan yang subur tidak di
pegunungan.

Hasil air susu 2 4 6 L(kg) perhari


Hasil 8 bulan laktasi 300-600 L

Kambing ini sering melahirkan kembar dibadingkan kambing saanen, rata-rata 1,76
anak/tiap kelahiran. Cocok hidu di daerah laut tengah.

3. Kambing gunung syiria (member)

Kambing ini berwarna hitam, berbulu panjang dengan telinga menggantung dan hidup
di Timur Dekat. Ukurannya bervariasi dan produksinya tergantung strain dan lokasinya,
betinanya biasannya memiliki berat badan 20 40 kg, produksi air susu 1,5 kg/hari, dan
sampai 500 kg/laktasi. Kelahiran sering hanya 1x/ 1 tahun dan tipe kambing besar jarang
melahirkan kembar, tetapi sangat baik untuk pedaging. Kambing semacam ini , yang
dimasukkan ke Ghana dari Mesir berkembang baik dengan sistem zero-grazing(rumpu
dipotong di padangan dan diberikan kambing di kandang).

Kambing india dan pakistan

1. Kambing jamnapari atau etawa

Bangsa kambing jamnapari adalah kambing terkenal dan tersebar luas untuk produksi
air susu di India, Asia Tenggara, dan negara-negara lain. Kambing ini besar, bertelinga
panjang berasal dari daerah sungai-sungai Gangga, Jumna dan Chambal di India. Juga berasal
dari daerah Etawa dan Uttar Pradesh yang menjadi nama kambing tersebut.

Kambing jamnapari adalah kambing perah yang istimewa dan sering juga digunakan
sebagai pedaging. Warna kulit dan bulunya bervariasi, putih, coklat dan hitam. Telinganya
panjang menggantung 30 cm. Ambingnya berkembang baik.
Berat pejantan 68 91 kg. tinggi 91 127 cm.
Berat betina 36 63 kg. tinggi 76 92 cm.
Rata-rata produksi air susunya :235 kg dalam masa laktasi 261 hari.

Di India hasil air susu kambing ini: 3.8 kg/hari dan maksimum 562 kg tiap laktasi
pernah tcrcatat (Kawa, 1952 ; dikutip Devendra, 1970). Kadar lemak air susu rata-rata 5,2 %.
Berat kaskas pejantan dan betina pada umur 12 bulan masing-masing adalah 44 dan 45 %.
Kelahiran anak 1 X 1 tahun dan umumnya tunggal. Karena kemampuan produksi air susunya
dan potensi pertambahan berat badannya, kambing etawa ini digunakan untuk memperbaiki
kambing lokal yang kecil seperti di India Barat, Malaysia dan Indonesia. Berat badan
kambing sialng etawa X lokal lebih tinggi disbanding kambing silang anglo-saxon nubian x
lokal.

2. Kambing beetal

Kambing beetal, merupakan bangsa kambing yang juga penting di India dan Pakistan.
Diternakkan di daerah Punjab India; Rawalpindi dan Lahore di Pakistan Barat. Gambarannya
menyerupai kambing Jamnapari, hidung melengkung seperti hidung Rumawi. namun telinga
lebih pendek. Kemungkinan asalnya juga kambing jamnapari. Warna kambing biasanya
merah dengan bercak putih. Tinggi bahu pejantan dan betina masing-maaing 89 dan 84 cm.
Berat badan betina dewasa kira-kira 45 kg. Pejantan berjanggut sedangkan betina tidak.
Kambing beetal adalah bangsa kambing yang digunakan untuk memproduksi air susu
dan produksinya 195 kg air susu dalam satu kali periode laktasi 224 hari. Produksi tertinggi
yang pernah tereatat adalah 320 kg selama satu periode laktasi 133 hari , dan kambing beetal
yang dimuliakan dapat menghasilkan 4,5 kg air susu tiap hari. Kelahiran anak 1 X dalam I
tahun dan kelahiran kembar dua biasa terjadi.

3. Kambing barbari

kambing barbari ini berukuran lebih kecil dibanding kambing jamnapari dan beetal;
kambing barbari banyak diternakkan di India bagian utara dan Pakistan Barat. Kambing
barbari berambut pendek, warnanya bervariasi dengan bercak-bercak putih dan coklat muda.
Tinggj bahu pejantan dan betina masing-masing 66-76 dan 60 - 71 cm. Betina dewasa
beratnya 27 - 36 kg. Kambing ini adalah kambing perah dan pertumbuhan ambingnya sangat
baik. Meskipun kambing ini berukuran kecil produksinya tidak rendah yaitu 144 kg dalams
satu masa laktasi 235 hari. Di India kambing ini diternakkan dan dikembangkan kare na
sangat ekonomis dalam menghasilkan air susu. Akhlr-akhir ini kambing tersebut juga
digunakan sebagai pedaging karena pejantan yang dikebiri dan diptong pada umur 18 bulan
memberikan persentase berat karkas yang belum dilayukan sebesar 50% dan berat hidup yang
mcnyamai nilal persentase berat daging kambing pedaging. Kualitas dagingnya sedang.
Kelahiran kembar sering terjadi, kembar dua dan tiga tnerupakan kelahiran yang biasa.
Dalam 2 tahun terjadi 3 kali kelahiran.

4. Kambing bengal - hitam

Kambing Bengal Hitam ( Black Bengal) merupakan kambing yang menarik perhatian
karena mempunyai ciri-ciri istimewa. Terdapat di Bengal India dan Pakistan Tlmur sebelah
Utara dalam jumlah besar. Sebagai pedaging sangat ekonomis dan penghasil kulit dengan
permintaan banyak untuk pembuatan sepatu berkualitas tinggi.

Kanibing Black Bengal merupakan bangsa kambing kecil yang tinggi betinanya 45
cm. Pejantan dewasa hanya berbobot 13 kg, betinanya 9 kg. Pejantan dan betina yang lebih
besar beratnya 28 dan 34 kg dan tingginya 64 dan 75 cm. Ada pula kambing yang sangat kecil
yang digolongkan kambing kerdil yang tinggi betinanya 19,36 21.96 cm . Bangsa kambing
ini biasanya berwarna hitam dan baik pejantan maupun betinanya kesemuanya bertanduk.
Punggung lurus, kaki pendek, telinga tegak. Kambing ini merupakan pedaging namun
produksi air susu sangat sedikit sehingga sering tak mencukupi kebutuhan anak kambing.
Dagingnya sangat lunak dan lezat. Kemampuan melahirkan kembar sangat tinggi, kembar
dua dan ganda sering terjadi. Pencatatan kelahiran sebanyak 175 kali mengetengahkan angka
:
22 % singles
54 % doubles, twins
21 % triplets, dan
3% quadruplets.

Masa depan sebagai pedaging dan penghasil kulit sangat baik.

5. Kambing malabar

Kambing Malabar atau Malabari banyak didapat di Malabar Utara, Telicherry, dan
Mangalore di India Barat sebelah Selatan ( Barat Daya India ). Kambing ini bertipe perah.
Asal usulnya merupakan campuran dari hasil persilangan beberapa kambing kecil, sedang
dan besar dari kambing perah juga dari kambing luar seperti Kathiawar ( India Utara ) dan
import

Warna kambing hitam, coklat, putih atau campuran dari warna-warna tersebut.
Kambing cutch agak lebih besar, kambing dewasa betina beratnya 40 kg dan tingginya 76 cm,
sedangkan tellicherry betina beratnya 36 kg dan tingginya 65 cm. Rata-rata produks air susu
kambing tellicherry dan Cutch masing-masing 105 dan 190 kg dalam masa laktasi 181 dan
210 hari. Kambing ini juga baik sebagai pedaging dan kulitnya sangat terkenal bagi industri
kulit. Kambing Malabar sangat berkemampuan untuk melahirkan kembar; suatu pengamatan
menunjukkan bahwa produksi kelahiran kembar dua dan tiga naik dari 19 % pada kelahiran
pertama menjadi 79 % pada kelahiran kedua dan kelahiran selanjutnya.

Ada beberapa bangsa kambing lain di sub kontinen Indo-Pakistan yang penting untuk
daerah tersebut, tiga yang tinggi fertilitasnya adalah :

a. Kambing osmanabad.
Kambing ini besar dan terdapat di daerah ( State ) Hydderabad India. Pejantan
beratnya 39 - 40 kg dan hasil air susu betina 2 kg/hari. Dengan keadaan yang baik betina
kawin 2 X / tahun dan kelahiran kembar dua sering,
b. Kambing bari
Kambing ini terdapat di daerah Sind, Pakistan Barat; kambing ini kecil,biasanya berwarna
putih, memberikan karkas seberat 10 14 kg dan berkualitas tinggi dagingnya. Betina
beratnya 20 30 kg dan tiap kelahiran biasanya kembar 2 3 ,
c. Kambing kamori
Kambing ini merupakan bangsa yang diternakkan di daerah Sind yang kerring di Pakistan
Barat.Kambing ini besar, telinga menggantung berwarna coklat dan hitam dengan bercak-
bercak kelabu. Kambing ini saagat tahan keadaan buruk, pedaging, dan penghasil bulu.
Betinanya berambing baik dengan hasil air susu 2 4 kg/hari dan berkemampuan pula
melahirkan kembar. Kambing kamori di masukkan ke Tanzania pada tahun 1950 untuk
memuliakan kambing setempat sebagai pedaging dan memperbesar ukuran badan/tubuh.

Ada beberapa bangsa istimewa kambing berambut panjang, yang biasanya terdapat di
daerah pegunungan di India utara dan Pakistan Barat. Di antaranya adalah :
- Gaddi ( Himachal Pradesh), yang menghasilkan - 1 kg rambut kasar (17-25 cm);
- Sirli ( Barat Laut Pakistan ), merupakan kambing besar, tingginya 100 cm beratnya 35 kg,
panjang rambut 25 cm;
- Salt Range, di Mianwali dan Rawal pindi ( Barat Laut Pakistan ), juga kambing besar,
pejantan 40 kg. Lebih sebagai pedaging dengan berat karkas 15 - 20 kg pada umur 1 tahun,
hasil rambutnya 1 kg.

Kambing Malaysia, Indonesia,dan Filipina

1. Kambing kacang
Bangsa kambing ini berasal dari Malaysia dan Indonesia. Jumlahnya sangat banyak
dibanding bangsa kambing lain. Kambing ini tahan keadaan buruk, lincah, mudah
menyesuaikan diri dan terdapat luas di daerah. Kambing ini terutama untuk produksi
dagingnya. Kulit tipis rambut kasar dan pejantannya mempunyai Surai (=mane ) dengan
rambut panjang kasar.
Kambing kacang Malaysia biasanya berwarna hitam, kadang-kadang berbercak-
bercak sedikit. Tanduknya berbentuk scimitar (= pedang lengkung ), melengkung ke atas ke
belakang dan tumbuh dengan baik pada pejantan, namun jarang ada pada betina. Lehernya
pendek dan punggungnya naik sedikit lebih tinggi dari bahunya.
Pejantan tingginya 60 65 cm dan tinggi betina 56 cm. pejantan dewasa beratnya 25
kg, betina 20 kg. persentase karkas segar 44 51 %. Lambat dewasa. Meskipun ambing
betina berkembang baik, namun produksi air susu sedikit.

Kambing ini mirip kambing Afiika Tlmur dan kemungkinan mempunyai asal usul
yang sama. Usaha pemuliaan dengan kambing anglo-nubian dan jamnapari berhasil diperoleh
daya tahan tubuh yang baik dan ukuran badan lebih besar dan hasil air susu yang lebih
tinggi.Kelahiran kembar dua sering.

Kambing Kacang sebagai kambing yang berukuran kecil ( tinggi 50 60 cm ),


dengan berat 30 kg. Warnanya variable, dengan perbedaan latar belakang warna hitam,
coklat atau putih atau kombinasi warna-warna tersebut. Betina melahirkan anak pertama pada
usia/umur 12 13 bulan dan kelahiran kembar dua sering terjadi.

2. kambing perahan etawah


Kambing etawah sebagai keturunan kambing Jamnapari yang diimport dari India pada
tahun 1920. Kambing ini lebih besar dengan tinggi 70 80 cm dan beratnya 40 - 45 kg.

Terdapat dua tipe ukuran sedang kambing:

1.Berambut kasar berjanggut, biasanya Polled berwarna coklat muda, tidak bertanduk.
2.Berambut halus, bertanduk biasanya berwarna hitam atau coklat, kadang-kadang
berbercak-bercak, mirip kambing kacang, dan dikatakan bahwa semua kambing
yang berada di perbatasan dengan laut Cina Selatan tergolong suatu kelompok
kambing tersendiri.

China dan Tibet

1. Kambing ( C ) kashmere

Sejumlah tipe kambing yang berasal darl atau sekeliling pegunungan Tibet ini
menghaslkan rambut bulu yang halus yang dijual sebagai serat Cashmere" dalam
perdagangan tekstil. Karena serat bulu kambing Kasmir ini mencapai pasaran dunia melalui
Kasmir dan India, ternak yang menghasilkannya diperkirakan berasal dari daerah tropik.
Sebenarnya kambing ini lebih cocok hidup di daerah dingin dibanding di daerah panas dan
karenanya diternakkan di daerah pegunungan di Asia Tengah termasuk Tibet, Mongolia
Dalam, Kasmir, Iran, Turki, Kurdistan, Kirgizhtan dan daerah sekelilingnya di Uni Sovyet.
Bangsa pokoknya adalah Kambing Kel dari Kasmir dan dari bangsa yang berhubungan erat
seperti Cheghu, Gaddi dan Kaghani. Nama "cashmere" ( atau kashmir, atau pashmina )
telah dimuliakan, dipilih unutk hasil bulunya yang berkualitas dan berkuantitas tinggi.
Bangsa kambing penghasil bulu cashmere untuk diperdagangkan yang berasal dari china
adalah kambing chungwei.

Kambing Kasmir hidup di daerah kering dengan ketinggian 3600 - 4200 m di India
dan menghasilkan daging, kulit dan bulu kasar dan halus kasmir. Kambing ini dipakai juga
sebagai hewan penarik yang 50 tahun yang lalu di Eropa juga pernah dipakai kambing
semacam ini untuk menarik cikar kecil.
Kambing Kasmir bertelinga pendek yang dapat berbentuk tabung tegak atau
menyamping; kadang-kadang auricula daun telinga lenyap atau bahkan menggantung atau
setengah menggantung. Kedua jantan dan betina mempunyai tanduk terpilin. Ukuran tubuh
besar yang tingginya 60 cm, berat ratarata pejantan 60 kg, betina 40 kg ( Mongolia dalam dan
Sishang ) atau pejantan 78 dan betina 70 kg di India.
Kambing Kasmir yang berwarna putih paling bernilai, dan di tempat yang tinggi
dengan temperatur rendah warna kambing kasmir adalah hitam karena, kambing putih akan
lebih merana di klimat dingin dibanding kambing berwarna. Di Mongolia dalam kambing
putih menghasilkan rata-rata 125 g bulu Cashmere, sedang kambing hitam menghasilkan 175
- 200 g.
Yang jelas kambing Cashmere sebenarnya bukan kambing tropik atas dasar klimat
yang cocok untuk hidupnya.

2. Kambing ma t'ou

Kambing terdapat di propinsi Hupeh di Cina Tengah yang berklimat hangat sampai
sub - tropik, cocok untuk disilangkan dengan bangsa kambing tropirk. Sifat-sifat khususnya
adalah terdapatnya kelahiran 447,8 kambing tiap 100 betina. Melahirkan 2X1 tahun.
21,7% single
70 % kembar dua tiga
8,7 % kembar empat.

Kambing untuk daging dan air susu. Pejantan dewasa beratnya 47 kg. Betina 20 - 45
kg.
Hasil air susu 1,5 kg/hari.Wama bulu putih, pendek atau panjang. Kaki sangat panjang, jantan
dan betina polled (tak bertanduk).

3. Kambing Kerdil cina selatan

Kambing berwama hitam ini mirip kambing kacang Malaysia.

Kambing Bengal Hitam, dan kambing kerdil tropik lembab, bersifat achondroplasia
sedang. Pedaging dan sedikit hasil air susu 0,5 kg/hari. Kelahiran kembar dua adalah biasa.
Berat pejantan dewasa 30 kg., betina dewasa 25 kg, Tinggi 50 55 cm.

Kambing Amerika Selatan

Ada 14 juta kambing di Brasilia dan sejumlah kecil di daetah tropik Amerika Selatan.
Di Brazilia ada 2 bangsa kambing lokal :

1. Moxoto

Kambing moxoto atau kambing Nungfing hitam dikenal dan diternakkan di daerah
kering panas di Braziilia Tlmur Laut dan diperkirakan merupakan keturunan dari kambing
Varietas Alentejo dari kambing Portugis Charnequeiro. Kambing ini berukuran sedang.
Betina beratnya 32 kg. Warnanya coklat muda atau coklat kelabu kuning dengan garis-garis
hitam dipunggungnya dan perut,muka dan kakinya hitam. Kambing ini diternakkan untuk
produksi kulit dan dagjngnya kambing ini juga sangat baik sebagai kambing perah.
Kelahhiian 3 X dalam 2 tahun dan 40 % betina melahirkan kembar dua.

2. Marota
Kambing Marota hanya dijumpai di daerah Bahia dan mirip kambing Saanen, bulunya
pendek, warnanya putih kekuning-kuningan dengan pigmentasi sedikit di sekitar daerah
mata; berat badannya 36 kg. dipelihara untuk produksi kulitnya, juga untuk produkti air susu
0,5 kg/hari.

Bangsa Kambing Eropa di daerah Tropik

Banyak kambing Eropa yang di impor ke daerah tropik Australia ( Queens land ),
Malaysia, Indonesia, Mauritius, Afrika Timur dan Barat, Amerika Selatan, India Barat dan
Fiji. Maksud di impornya kambing Eropa ke daerah tersebut adalah untuk memperbaiki
produktivitas terutama air susu kambing-kambing lokal Di beberapa daerah negara di tropik
tersebut. Dilaporkan bahwa keturunan kambing eropa mempunyai penampilan yang lebih
baik dibanding kambing lokal.

1. Kambing Saanen
Kambing Saanen berasal dari Switzerland Barat Warnanya putih, crem pucat atau
warna biskuit dengan bercak-bercak hitam di hidung, tetinga dan ambing. Bulunya pendek
dan sering polled ( tak bertanduk ). Telinga tegak dan arahnya ke depan. Merupakan kambing
perah dan sudah banyak di import Puerto Rico, India Barat, Fiji, Ghana, Kenva, Malaysia,
Indonesia, dan Australia. Kambing saanen peka sinar matahari sehingga pemeliharaan dalam
kandang tertutup di seyogyakan dan lebih baik ditempatkan di daerah pegunungan yang
dingin.

Kambing Saanen sangat terkenal di kepulauan India Barat dan produksi air susunya
800 kg dalam masa laktasi 250 hari. Persilangan dengan kambing Barbados Puerto Rico (
Saanen Barbados Puerto Rico ) menghasilkan 280 kg dalam masa laktasi 270 hari. Di
Ghana dan Malaysia kambing Saanen tidak beraklimatisasi dengan baik.

Di Israel dari 8 bangsa kambing yang ada, kambing Saanen paling banyak melahirkan
kembar 1,9 anak tiap lahir, lebih besar/tinggi dari kambing Saanen di Swiss ( 1,83 ). Hal ini
disebabkan kambing Saanen lebih cocok untuk tempat-tempat sub tropik seperti Israel dan
diberi naungan perlindungan terhadap sinar matahari. Peristiwa Hermaphroditism
berhubungan erat dengan sifat gene tidak bertanduk merupakan suatu persoalan dalam bangsa
kambing ini. Lebih baik digunakan pejantan yang bertanduk dalam memuliakan bangsa
kambing lokal untuk memperkecil timbulnya peristiwa hemaphroditism.

2. Kambing alpin inggris

Bangsa kambing alpin inggris adalah bangsa kambing perah yang paling berkembang.
Asalnya dari Swiss dan pegunungan Alpen Austria. Kebanyakan kambing eropa adalah
termasuk kelompok bangsa kambing alpin dan tersebar luas keseluruh Eropa. Bangsa
kambing alpin swiss, perancis dan italia biasanya terdapat di Eropa sebelah Utara dan
Tengah. Diternakkan dalam kelompok-kelompok kecil, dikekang dengan tali dan diberi
makan di kandang, tidak digembalakan seperti ternak ruminansia pedaging umumnya yang
dilepas dipadangan dalam kelompok-kelompok besar.
Kambing alpin inggris telah banyak diimport negara di India Barat, Guyana,
Madagaskar, Mauritus, dan Malaysia. Dalam beberapa daerah dilaporkan lebih baik daya
aklimatisasinya dibanding kambing Saanen. Di kepulauan India Barat hasil air susu mencapai
4,5 kg/hari dalam masa laktasi kedua dan ketiga. Namun di Malaysia dan Maurituis kambing
Saanen tidak menunjukkan keberha-silan ditemakkan karena tingginya kelembaban udara.

3. Kambing anglo Nubian

Bangsa kambing anglo-nubian merupakan bangsa hasil campuran dan mempunyai ciri
kambing Jamnapari india dan zariby mesir ( nubian ) dan sifat fisik serta penampilannya
sangat baik. Wamanya barvariasi, kebanyakan putih dan coklat keputihan kalabu (= roan ).
Muka hidung konfaks, telinga menggantung dan biasanya tak bertanduk. Kaki panjang,dan
ambing berkesampatan berkembang baik. Kambing ini merupakan pedaging dan pemroduksi
air susu yang baik sehingga berguna ganda meski tak sebaik bangsa kambing Swiss hasil air
susunya. Kambing ini lebih cocok hidup di daerah tropik dan digunakan sebagai pemulia
kambing pedaging dan panghasil air susu lokal di berbagai negara di kepulauan India Barat,
Mauritius, Malaysia dan Philippina. Adaptability terhadap klimat yang baik merangsang
Negara-negara bcrkembang memakai kambing ini untuk memuliakan kambing lokal.

Di Queensland Australia ada kecendrungan permintaan terhadap kambing Anglo-


Nubian naik sebagai pemuka kambing padaging bukan penghasil susu.

Di Malaysia pemuliaan dengan kambing anglo-nubian menghasilkan keturunan yang


berat dewasanya yang tertinggi dicapai oleh kambing anglo nubian kambing lokal.
Persilangan mengurangi kematian dan menaikkan kesuburan. Sekelompok kambing-kambing
anglo nubian di Mauritius menghasilkan dari 40 kelahiran rata-rata 2,4 anak tiap
kelahirannya.

Di Trinidad, hasil air susu kambing ini 2,4 kg/hari dipuncak laktasi dengan produksi
rata-rata 1,2 kg/hari.

Di Mauritius kambing anglo nubian murni menghasilkan 221 kg air susu dalam
masa laktasi 247 hari. Sedangkan 7/8 anglo nubian x 1/8 kambing lokal hasil air susunya
186 kg dalam masa laktasi 206 hari.

Di Malaysia, keturunan F. anglo nubian kambing lokal menghasilkan 296 kg air


susu dalam masa laktasi 235 hari.
4. kambing toggenburg

Bangsa kambing Ini berasal dari Switzerland ( Swiss) sebelah timur laut. Kambing
besar ini berwarna coklat atau coklat kelabu - kuning (= fawn), dengan garis-garis atau
bercak putih atau krim. Leher tegak, tipis dan panjang, telinga berujung kemuka dan
berwarna geIap dengan tepi putih. Pejantan dan betina tak bertanduk dan biasa
berjanggut/berambut dagu.

Kambing ini berhasil diternakkan di daerah tropik tetapi, di Malaysia merupakan


kambing sub tropik yang pertama kali ditolak sebelum saanen alpin inggris dan anglo
nubian masuk.

Kambing toggenburg masuk ke Kenya dan Uganda untuk disilangkan dengan


kambing lokal sebagai kambing perah dengan pertumbuhan berat badan lebih baik.

Brazillia juga memasukkan kambing toggenburg ini lebih berhasil dari pada saanen,
hasil susu kambing toggenburg di Brazillia ini 3 L /hari.

Anda mungkin juga menyukai