Anda di halaman 1dari 30

BANGSA-BANGSA DOMBA, KAMBING

DAN KERBAU PERAH

Dr.Ahmad Pramono, S.Pt.,MP


Bangsa-bangsa Ternak Perah

1. Bangsa sapi perah:


• Sapi perah asal daerah tropis
• Sapi perah asal daerah subtropis
• Sapi perah persilangan
2. Bangsa kerbau perah
3. Bangsa kambing perah
4. Bangsa domba perah
Bangsa-bangsa Domba Perah
Bangsa Asal Prd. Susu (kg/hr) Berat (kg)
East Friesian Jerman 2.0 - 2.5 70-90
Lacauna Perancis 0.6
Sardinian Italia 0.9 35-45
Langhe Italia 1.0 53-59
Comisana Italia 0.8 40-50
Awassi Israel 1.0-1.5 50
Lohi Pakistan 1.0-1.6 -
Churro Spanyol 0.6 35
Chios Yunani 1.0-1.2 48-52
East Friesian
Asal : Friesland, Belanda dan Jerman
 Seleksi genetik selama beberapa abad
 Pemberian pakan yang baik
→ domba perah berproduksi tinggi
→ beradaptasi baik pada pemeliharaan intensif

Karakteristik
Prolific : jumlah anak rata-rata 2.2 ekor
Lama laktasi mencapai 220 hari
Produksi susu 400 liter, kadar lemak 6-7%
Digunakan
untuk crossing:
• meningkatkan
produksi susu
• prolificacy
• crossing
dengan domba
Awassi
Ukuran tubuh:
Berat betina dewasa 70 - 90 Kg
jantan dewasa 90 - 100 Kg
Bangsa Fat Protein TS Ash Lactose
Karagou- 8.7 6.6. 20.3 0.9 4.1
niko
Chios 7.9 6.2 19.1 0.9 4.1
Friesland x 6.4 5.7 15.6 0.9 4.6
lokal
Lacauna 7.4 5.6 18.6 0.9 4.7

Mengapa susu domba dikonsumsi:


Kasus alergi:
susu sapi : 557 – kambing: 32 - domba: 7 orang
Awassi
Asal : Israel, menyebar ke Yordania - Libanon
 Termasuk domba ekor gemuk (6-12 kg)
 Persilangan terus-menerus
→ produksi susu meningkat : setelah diseleksi:
1.000 – 2.000
→ ekor gemuk berkurang
Karakteristik
→ Bentuk kepala sempit, panjang, profil muka
cembung
→ Telinga panjang, lebar, menggantung
→ Berat badan betina dewasa : 30-50 kg
Jantan : 60 – 90 kg
BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

 Asal dari Swiss Timur Laaut


 Warna tubuh bervariasi, coklat
muda sampai coklat tua.
 Warna spesifik , putih pada telinga
denga spot hitam bagian tengah,
dua grs putih dari sebelah atas
mata sampai mulut, kaki bag
dalam, dan dari lutut sampai kuku
seluruhnya berwarna putih, kiri
kanan pangkal ekor.
 Garis profil cekung (concav)
 BB dewasa betina 160 lbs, TG 33
inch.
 BB betina dewasa 125 lbs., TG 27
inch.

Gb. Induk Kambing Toggenburg


BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

• Daun telinga berdiri / tegak


Gb. Kambing Saanen Dewasa • Jantan dws TG 35 inchi, BB
Laktasi 185 lbs.
• Asal dari Swiss • Betina dws. TG 30 inch., BB
• Warna putih atau agak cream 135 lbs.
• Garis profilnya lurus atau • Prod. Susu 800 kg / 250 hari
BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

Gb. Kambing Alpine betina laktasi


BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

Gb. 10. Kambing Ettawa Betina Dewasa


BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH
BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH

Pejantan Kambing Peranakan Ettawa (PE)


BANGSA-BANGSA KAMBING PERAH
Sejarah kambing peranakan etawah (PE)
di Indonesia

 Kambing kacang merupakan kambing


pedaging lokal asli Indonesia yang mempunyai
karakteristik antara lain postur tubuh kecil
dengan berat badan berkisar 20-25 kg.
 Untuk memperbaiki mutu genetik kambing
lokal tersebut maka pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1923 mendatangkan
kambing Jamunapari dari India.
 Kambing Jamunapari merupakan salah satu bangsa
kambing besar di India yang diketahui mempunyai
fungsi ganda yaitu sebagai penghasil daging dan susu.
 Habitat asli bangsa kambing Jamunapari di daerah
Chakarnagar di desa Etawah, di propinsi Uttar
Pradesh yang dikenal dengan kambing ”Pari”.
 Kambing Jamunapari atau dikenal dengan nama
Etawah mempunyai karakteristik antara lain
berambut putih dan pendek kecuali di kaki belakang
yang berambut panjang, bertanduk simetris dan
pendek, kaki panjang, hidung melengkung, daun telinga
panjang mengantung, pinggang gemuk, leher panjang
dan tegak, ekor bengkok ke atas (Anonimus, 2002).
 Kambing PE mempunyai ciri-ciri tubuh besar,
hidung agak melengkung, telingga panjang
dapat mencapai 30 cm dan mengantung,
warna rambut bervariasi.
 Kambing PE jantan memiliki rambut tebal
dan agak panjang di bawah leher dan pundak
dengan berat badan dewasa berkisar 68-71
kg.
 Kambing PE betina memiliki rambut yang
lebih panjang di bagian bawah ekor kearah
garis kaki dengan berat badan dewasa
berkisar 36-63 kg (Davendra dan Burn,
1994).
Bangsa-bangsa kerbau perah
Bangsa kerbau terdiri dari:
I. Kerbau lumpur (Swamp Buffalo)
→ Kerbau kerja
II. Kerbau sungai (River Buffalo)
→ Kerbau perah
1. Murrah 2. Nili – Ravi
3. Jaffarabadi 4. Mehsana
5. Kundi 6. Surti
Asal dan konsentrasi : di India
Kerbau termasuk ternak yang mengalami
breeding season :
• Mulai heat pada musim gugur
• Selama musim panas aktivitas reproduksi
menurun
→ Produksi susu tidak merata sepanjang tahun
→ Perlu diatur: Produksi susu sepanjang tahun
→ Seleksi menghasilkan kerbau yang tidak
mengalami seasonal breeder
→ Kerbau beranak sepanjang tahun

Karakter susu kerbau


Kadar lemak, protein dan mineral > tinggi
1. Murrah
 Kerbau tipe perah
 Tersebar di India dan di seluruh dunia
 Kerbau jantan digunakan untuk upgrading ’‘non-
descript buffalo’.
 Ternak triple purpose
— produksi susu, daging, tenaga kerja.
 Mudah beradaptasi

 Bangsa kerbau perah di Indonesia


 Terkonsentrasi di Sumatera Utara
Asal:
 Rohtak, Jind dan Hisar di districts Haryana,
India.
 Ditemukan juga di Nabha dan Patiala di
districts Punjab dan sekitar Delhi, India.

Produktivitas:
 Produksi susu 3.500 – 4.000 lbs./laktasi
 Puncak produksi 14-15 liter/hari
 Kadar lemak susu 7.5 – 9.0 %.
 Lama laktasi : 300 hari, lama bunting = 310
hari
 Interval beranak : 400-500 hari
Ciri-ciri:
 Bentuk tubuh padat, kuat, punggung pendek
dan luas
 Anggota badan pendek, kuat dan padat
 Warna bulu pada umumnya hitam
 Bulu kipas ekor putih
 Tanduk mengarah ke belakang, ke atas,
membentuk spiral
 Ambing berkembang dengan baik, vena susu
menonjol
 Putting susu berjarak lebar satu dengan
lainnya, putting belakang lebih panjang
• Berat badan : Betina 450 kg Jantan 550 kg
Kerbau Murrah → Keturunan kerbau Murrah
→Lokasi/daerah berbeda
→ Membentuk kerbau Nili, Ravi, Kundi
2. Nili - Ravi
 Kerbau perah keturunan kerbau Murrah
 Asal dan penyebaran: Provinsi Punjab, India
 Berasal dari dua bangsa kerbau:
 Kerbau Nili : terdapat di sepanjang sungai Sutlaj
 Kerbau Ravi: tersebar di sekitar sungai Ravi
 Kedua bangsa kerbau tsb. mempunyai
persamaan dan perbedaan ciri bangsa
→ Karena penyebaran dan persilangan
→ Penampakannya berbeda dengan bentuk
asli bangsanya
→ Bangsa kerbau Nili-Ravi
 Produksi susu 2.100 kg/laktasi
 Kadar lemak 7,1%

 Bentuk tubuh : tegap, kuat


 Tanduk kuat dan melengkung
 Ambing berkembang dengan baik
 Umur maturity betina 30 bulan, jantan: 36 bulan
• Warna bulu : Hitam
Warna putih pada dahi, muka, moncong,
bulu kipas ekor dan kaki
• Ukuran tubuh :
berat betina dewasa 525 kg, jantan 800 kg
3. Kundi

Asal : Provinsi Sindhi, India

Ciri spesifik:
 Warna hitam
 Tanduk kecil, mengarah ke belakang, ke atas,
melengkung, membentuk seperti pancing
 Dahi menonjol
 Muka cekung, mata kecil
 Bentuk badan kecil, lebih kecil dari Nili dan Ravi
 Berat betina dewasa 375 kg, jantan 600 kg
 Tubuh bagian belakang padat
 Ambing besar dan vena susu menonjol
 Putting besar, seragam, berjarak lebar
 Produksi susu 2.000 kg/laktasi (300 hari)
4. Surti
 Terkenal di daerah Gujarat, Bombay, India
 Ukuran tubuh Sedang, kaki pendek, tanduk
bentuk bulan sabit
 Kulit hitam dan coklat
 Leher panjang dan tebal, terdapat warna
putih berbentuk seperti kerah
 Bulu kipas ekor putih
 Bentuk tubuh kerbau betina dari depan
sempit makin ke belakang makin melebar dan
membesar.
 Dikembangkan untuk memproduksi susu dan
daging
• Ambing berkembang dengan baik

• Produksi susu : 6-8 liter/hari


• Kadar lemak 8 –11%.

Anda mungkin juga menyukai