Anda di halaman 1dari 33

Asal-usul, klasifikasi dan jenis

ternak kerbau

Gerson F. Bira, S.Pt., M.Si


Fungsi ternak kerbau

Penghasil Komoditi Adat dan


pupuk keagamaan sosial
Fungsi Ternak Kerbau
1. Sebagai Sumber Pendapatan
• Peternak atau pemilik kerbau dapat memperoleh uang pada
saat ternak kerbau dijual, uang hasil penjualan dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan hidup, antara lain, biaya pendidikan
keluarga, biaya pengobatan, biaya pembuatan rumah, biaya
perkawinan maupun sebagai pendapatan uang kontan untuk
modal usaha dan sebagai tabungan.
• Bagi daerah atau negara sebagai salah satu sumber
Pendapatan daerah dimana ternak kerbau yang dijual
dikenakan retribusi dengan jumlah tertentu yang dipungut oleh
pemerintah daerah untuk perdagangan dalam negeri yaitu
antar pulau atau antar daerah dan oleh negara untuk
perdagangan luar negeri (eksport).
2. Sebagai Sumber Tenaga
Manfaat kerbau sebagai ternak kerja ternyata sangat besar terutama
didaerah-daerah pertanian, dimana ternak kerbau digunakan sebagai
penarik bajak, luku (pengolahan sawah), sebagai penarik gerobak.
Didaerah lain kerbau juga digunakan sebagai pemutar roda penggilingan
tebu, perontok padi, dan juga pemutar roda dalam usaha pengambilan air.
3. Sebagai Penghasil Bahan Pangan Sumber Protein
Hewani
• Daging kerbau mengandung protein sebesar 20,20%.
Rata-rata berat hidup adalah 600 kg dan berat karkas
berkisar antara 40 – 47%.
• Semakin kurus maka semakin rendah persentase
daging yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
pertulangan dan bagian non karkas lainnya sebagai
organ-organ jeroan dan isinya lebih besar jika
dibandingkan dengan sapi.
4. Sebagai Komoditi Adat, Keagamaan dan Sosial

• Bagi suku-suku tertentu terutama di NTT (Ngada, Nagekeo,


Sumba), Sumatera dan Sulawesi, ternak kerbau dapat
digunakan sebagai “Mas Kawin” (Belis).
• Di Sulawesi Selatan terutama di Tana Toraja, kerbau belang
yang dikenal dengan istilah Kerbau Tedong (Tedong
wonga) memiliki nilai yang sangat tinggi dalam upacara
adat.
• Di Padang Sumatera Barat (Daerah Minang)
digunakan sebagai ternak aduan (adu kerbau).
• Di Sumatera Utara (Daerah Toba), kerbau digunakan
sebagai karapan kerbau.
• Di Riau (di Kecamatan Kuantan Mudik), menjelang
ramadhan membantai atau menyembelih kerbau yang
dibeli secara bersama-sama yang disebut dengan
Batobo.
• Kerbau putih (Albinoid) tidak disembelih karena
kepercayaan agama Hindu.
• Di pulau Sumba, nilai kerbau yang disebut kau atau
karamboa sebagai lambang kesejahteraan dan status
sosial pemiliknya.
5. Sebagai Objek Wisata
Di daerah Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), kerbau
digunakan sebagai objek agrowisata yang bersifat khas, yaitu
kerbau yang dipelihara di kandang kalangan.
6. Sebagai Barang Jaminan
Ternak kerbau dapat digunakan sebagai barang jaminan oleh
pemilik untuk memperoleh bantuan pinjaman modal non Bank
untuk mengembangkan usaha ternak ataupun usaha lainnya.
7. Sebagai Penghasil Pupuk
Limbah usaha ternak kerbau berupa limbah kandang
dan feses dapat dijadikan pupuk organik dalam bentuk
bokashi dan kompos serta pupuk kandang.
• Sistematika Kerbau

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Genus: Bubalus
Spesies: Bubalus bubalis
Penjinakan kerbau
• Kerbau (Bubalus bubalis) diperkirakan dijinakkan pada
zaman batu baru sekitar 2500 tahun sebelum Masehi,
di Asia yaitu di lembah Indus dan juga terjadi di China
sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.
• Kerbau yang ada sekarang dapat dibagi 2, yaitu :
kerbau liar dan kerbau yang sudah dijinakkan
Kerbau liar
Dibagi menjadi dua :
1. Kerbau liar Afrika (Syncerus)
Dibagi menjadi 3 golongan :
• Syncerus caffer caffer (Afrika Selatan)
• Syncerus caffer nanus (Kongo)
• Syncerus caffer aequinoctialis (tipe intermediate antara jenis kerbau
terdahulu)
2. Kerbau liar Asia
• Anoa (Anoa depressicornis = Bubalus depresstornis) masih terdapat di
Sulawesi
• Tamarao (Bubalus mindorensis) Terdapat di daerah Mindaro, Philipina
atau disebut pula sebagai kerbau Mindoro.
• Arni (Bubalus arnoe) Terdapat di daerah India Utara, Srilanka, Indochine.
Bangsa-bangsa Kerbau

• Sampai sekarang kerbau dibagi atas dua macam yaitu


Kerbau Sungai (river buffalo) yang selanjutnya
dikenal sebagai kerbau perah dan Kerbau Rawa
(swamp buffalo).
• Kerbau sungai (tipe perah) dapat ditemukan di tanah-
tanah kering terutama di India, misalnya Murrah, Surti,
Nili/Ravi, Mehsana, Nagpuri, Jafarabadi dan lain-lain.
Kerbau Sungai mempunyai jumlah kromosom 50,
sedangkan sapi jumlah kromosomnya 60.
• Kerbau sungai terdapat juga di Mesir dan Eropa. Warna kulit umumnya
hitam atau kelabu kehitam-hitaman, tanduk sedikit melingkar atau
tergantung lurus. Kerbau Mediteranea (Yunani dan Italia) termasuk tipe
sungai berbentuk gemuk pendek dan dapat berproduksi susu tinggi. Kerbau
tipe sungai disebut pula tipe perah, karena berproduksi susu yang tinggi
dibandingkan dengan tipe rawa.
• Kerbau Rawa, terdapat di daerah yang berawa-rawa atau di daerah yang
banyak terdapat rawa-rawa, misalnya : Muangthai, Malaysia, Indonesia dan
Filipina. Warna kerbau rawa umumnya kelabu, hitam belang putih dan mirip
bulai (albinoid), jumlah kromosom 48. Bentuk badan seperti sapi, tanduk
panjang dan berat, di Sumba kerbau bertanduk besar dan panjang ± 2 m, di
Sulawesi Tenggara terdapat kerbau rawa yang berwama totol-totol/belang
hitam-putih.
Kerbau Rawa

Kerbau sungai
Kerbau Rawa

Ciri-ciri dari kerbau rawa yaitu :


• Rambut lebat dan rapi sehingga kelihatan seperti disisir.
• Daun telinga: ada yang runcing dan tumpul bagian
ujungnya, warna kecoklatan dan merah, yang berwarna
merah sangat galak, jumlah 2 buah bentuk telinga : ke
samping dan mengarah keatas, mulut lebar dan tumpul
• Leher : pendek, besar, di bagian pangkal leher bagian
bawah badan ada garis seperti kalung yang berwarna
putih
• Mata berbentuk bulat dan berwarna coklat kehitaman
dengan bagian pinggir ditumbuhi bulu bagian hitam
berwarna hitam dan bagian luar berwarna coklat ada
bulu mata tapi jarang dan panjang alis beragam ada
yang tebal dan tipis, sorot mata sayu.
• Tanduk: berbentuk agak panjang,
Ciri-ciri untuk setiap jenis kerbau di bawah ini hampir
sama :
•Kerbau Pampangan (Pampangan/Sumsel)
•Kerbau Rawa (di Sumatera/Kalimantan)
•Kerbau Benuang (Bengkulu
•Kerbau Binanga (Tapsel/Sumut),
•Kerbau Belang Tanatoraja (Sulsel),
•Kerbau Sumbawa NTB
•Kerbau Sumba NTT
•Kerbau Moa, Maluku
• Ciri-cirinya
– Bentuk tubuh persegi panjang (agak persegi)
– Warna bulu untuk kerbau yang berumur di bawah
2,5 tahun warna bulu krem atau coklat muda, untuk
kerbau yang umurnya di atas 2,5 tahun warna
bulunya lebih coklat kelabu kehitaman, semakin tua
maka warna semakin kelam, panjang bulu : yang
muda lebih panjang dibanding yang tua (4-5cm)
– Kepala : besar dan tampak agresif,
– muka : segitiga panjang dan cembung,
– dahi : lebar dan ditumbuhi bulu yang lebih pada
pangkalnya serta bulat dan runcing pada ujungnya,
tumbuh mengarah kesamping kemudian lurus
kebelakang, berjumlah 2 buah,
Terdapat 4 macam bentuk tanduk :
– Ke samping, naik ke atas
– Ke samping, naik ke atas dan melengkung,
– Ke samping, melengkung ke belakang,
– Ke samping, yang 1 naik ke atas dan 1 turun ke bawah (tidak
semetris).
• Panjang tanduk tergantung umur, pada umumnya semakin tua maka
makin panjang tanduknya
• Kaki depan lurus sampai lutut sedang belakang agak
miring kebelakang dengan warna putih dari lutut
sampai teracak, teracak melebar keluar dan bagian
atas (seperti jempol) bagian depan lebih panjang dan
besar dari pada bagian belakang. Pangkal ekor
cembung dan dalam keaadan bunting tua berubah
menjadi sangat cekung.
• Punggung: ditumbuhi bulu yang lebat dan tumbuhnya
mengarah ke depan.
Kerbau Sungai
1. Kerbau Murrah
• Daerah asal kerbau Murrah di Ultra Pradesh Barat, Delhi,
Haryana di India serta Karachi di Pakistan
• Bentuk tubuh padat massive, kuat dengan pungung pendek
dan luas.
• Leher ringan dengan kepala seimbang terhadap bangun tubuh
yang padat.
• Pinggul luas serta berhubungan dengan kuartet kelenjar susu.
• Angota badan pendek, kuat dan padat.
• Ekor mempunyai bulu kipas berwarna putih.
• Tanduk melingkar dalam bentuk spiral
• Warna tubuh pada umumnya hitam.
• Ambing berkembang baik dengan vena susu tampak menonjol
serta 4 puting susu terpisah satu dengan yang lain cukup jauh.
• Puting kuarter belakang pada umumnya lebih panjang dari
pada puting depan.
• Tinggi gumba dan panjang badan kerbau jantan 142,2cm dan
149,8cm sedang yang betina 132,1cm dan 147,3cm.
• Kerbau jantan mempunyai berat badan 566,9 kg dengan lingkar
dada 220,7cm, scdangkan yang betina berat badannya 430,9
kg dengan lingkar dada 218,4cm.
• Kerbau Murrah merupakan
kerbau perah yang utama di
dunia. Produksi susunya rata-rata
3 500 - 4.000lbs (1lbs = 0,453kg)
setiap laktasi, bahkan kerbau
Murrah yang terseleksi dapat
menghasilkan susu 5.000 -
7.000lbs per laktasi.
• Kerbau Nili dan Ravi
Kerbau Nili dan Ravi adalah kerbau keturunan Murrah
yang hidup di daerah lernbah sungai Sutley dan Ravi
di Pakistan. Perbedaan pokok kerbau ini dengan
Murrah adalah pada bagian muka, dahi dan ukuran.
Nili berarti biru yang mencerminkan warna sungai
Sutley, sementara Ravi sering disebut sebagai bangsa
Sundal bar
Kerbau Nili dengan ciri-ciri :
• Tinggi gumba, panjang badan dan berat badan yang
jantan 137,2cm; 157,4cm; dan 589,7 kg sedang yang
betina 127cm; 147,3cm, dan 453,6kg.
• Kerbau ini mempunyai tanduk kecil, wall eyes yakni
iris mata berwarna putih sebagai tanda khas bangsa
kerbau perah
• Warna putih pada bagian dahi, muka, moncong, paha,
dan bulu kipas ekor.
• Tidak disukai adanya warna putih pada bagian
hock/siku dan knee/lutut, ekor hitam, tanduk tebal luas
serta tanda putih di atas leher dan bagian tubuh
lainnya.
• Produksi susu dapat mencapai 20 - 24 lbs perhari.
Kerbau Ravi dengan ciri-ciri :
• Tinggi gumba, panjang badan, dan berat badan yang
jantan 132,1cm; 154,9cm; dan 680,4kg, betina 127
cm; 149,8cm dan 635kg.
• Kerbau ini mempunyai dahi yang datar, wall eyes yaitu
iris mata ber warna putih, tanda putih pada bagian
kepala, paha, ambing, dan bulu kipas ekor.
• Produksi susu dapat mencapai 4.000 lbs dalam masa
laktasi 250 hari
Kerbau Kundi
• Kerbau Kundi pada mulanya diketemukan di daerah
Sindhi sehingga dikenal sebagai Sindhi Murrah. Nama
Kundi bermula dari istilah yang ditimbulkan oleh
adanya bentuk tanduk kerbau ini yang mirip dengan
bentuk pancing
Ciri-ciri kerbau Kundi
• Warna kulit biasanya hitam tetapi ada juga warna coklat terang,
• Dasar tanduk tebal, mengarah ke belakang, atas dan pada
akhirnya melengkung membentuk ukiran seperti pancing.
Bentuk badan kecil, lebih kecil dari pada Nili atau Ravi.
• Tubuh bagian belakang massive dan mempunyai ambing yang
besar dengan vena susu menonjol dan putingnya besar,
seragam, dan berjarak lebar.
• Kerbau Kundi dikenal juga sebagai kerbau putih oleh karena
adanya warna putih berbentuk bintang pada dahi. Tanda ini
menyebabkan kerbau Kundi mendapat penilaian tinggi.
• Bagian teracak dan bulu kipas ekor berwarna putih.
• Berat badan rata-rata 320 - 450 kg
• Produksi susu dapat mencapai 2.000 kg dalam masa laktasi
300 hari.
Kerbau Surti atau Surati
Kerbau Surti atau Surati adalah bangsa kerbau perah yang sangat
dikenal di daerah Gujarat, negara bagian Bombay di antara
sungai Mahi dan Sabarmati dikenal sebagai penghasil susu
yang baik.
Ciri-ciri kerbau Surti:
• Produksi susu rata-rata 1655.5kg per laktasi dengan kadar lemak 7.5%.
• Bentuk tubuh kerbau Surti besar dan baik, kaki agak pendek, tanduk
termasuk menengah dan berbentuk bulan sabit, dan kulit berwarna antara
hitam atau coklat, leher cukup panjang dan pipih pada yang betina, tetapi
tampak tebal dan masssive pada yang jantan.
• Bulu kipas ekor berwarna putih. Kerbau Surti dengan warna putih pada dahi,
kaki dan bulu kipas ekor paling disukai.
• Muka dan moncongnya bersih dengan lubang hidung yang relatif besar,
telinga berukuran sedang dengan warna kemerahan dibagian dalamnya.
• Tubuh betina bagian depan sempit, semakin kebelakang semakin lebar dan
besar,
• Punggung lurus dan lebar serta gumba segaris dengan garis punggungnya.
• Ambing berkembang baik dengan Warna merah jambu dan puting berukuran
sedang dengan jarak yang cukup lebar, dan vena susu kelihatan menonjol
• Tinggi gumba, panjang badan dan berat badan yang jantan 130,8cm;
154,2cm dan 670kg, sedang pada kerbau betina 124,5cm, 138,4cm; dan
540kg.
Kerbau Jaffarabadi Kerbau Murrah

Kerbau Surti Kerbau Pandharpuri


Thank You

Anda mungkin juga menyukai