Anda di halaman 1dari 46

FORMULASI PAKAN DAN RANSUM

TERNAK UNGGAS
Pendahuluan
 Biaya pakan merupakan 60-80% dari total
biaya variabel (variable cost).
 Bagi ternak pakan dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokok
(maintenance) dan untuk produksi.
 Ransum harus disusun dalam keadaan
seimbang (balance ration).
 Perlu disusun ransum dengan harga yang
murah (least cost ration) dengan nutrien
seimbang, sehingga mendapatkan balance-
least cost ration
DEFINISI RANSUM

 Ransum adalah sejumlah bahan pakan yang


diberikan pada ternak selama 24 jam

 Ransum seimbang artinya ransum yang


mengandung semua zat makanan yang
dibutuhkan oleh ternak dalam jumlah dan
porsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan

 Misal : ransum unggas persentase protein dan


energi (P : E rasio) harus dalam keadaan
seimbang. Jika Energi tinggi dan Protein
rendah tingkat konsumsi rendah maka
konsumsi protein juga rendah pertumbuhan
rendah PBB rendah.
Formulasi Ransum
 Formulasi ransum adalah
mengkombinasikan beberapa jenis
bahan pakan secara seimbang untuk
mecukupi kebutuhan nutrien (balance
ration).
 Harga ransum harus ekonomis tetapi
ransum seimbang (balance least cost
ration).
Note:
 Membuat ransum yang bagus gampang,
membuat ransum yang murah jauh lebih
gampang. Yang sulit adalah membuat
ransum yang baik tetapi ekonomis.
Yang Harus Diperhatikan dalam
Menyusun Ransum

1. Nilai nutrisi  BP atau kebutuhan ternak


2. Ketersediaan  terkait kontinyuitas
3. Kandungan Anti Nutrisi/ Toksin  menentukan
batasan penggunaan bahan
4. Harga
5. Palatabilitas / Daya Suka Ternak
Formulasi Ransum: Penerapan pengetahuan
tentang nutrien, BP & ternak  ransum yg
bernutrien yg diberikan & dimakan ternak dlm
jumlah tertentu, cukup memenuhi kebutuhan
serta memberikan hasil yg sesuai dg tujuan
pemeliharaan ternak.

Informasi yg Diperlukan utk Formulasi Ransum


1. Kebutuhan nutrien
2. Macam BP yg akan digunakan
3. Komposisi Nutrisi BP
4. Tipe ransum
5. Jumlah ransum yg dpt dikonsumsi
Informasi Kebutuhan Nutrien
 Kebutuhan nutrient dapat ditemukan dalam
table kebutuhan nutrient yang diterbitkan oleh
National Research Council (NRC) for Poultry
(1994)
 Hasil dari berbagai Pusat Penelitian Pakan
Ternak
 Berbagai macam buku Pakan Ternak, dll
Macam BP yang Akan Digunakan
 Persoalan :
a. Ketersediaan macam BP yang terbatas
b. Tingginya harga
Komposisi Nutrisi

 Data analisis kimia (kandungan nutrien) BP yg akan


digunakan telah diketahui komposisinya
 Komposisi belum diketahui  data hasil analisis yg
tercantum dlm publikasi yg tersedia
 Perlu pertimbangan dlm prosesing:
1. Bagaimana caranya & berapa besar biayanya?
2. Adakah akibat yg merugikan dr proses tsb thd
produksi?
3. Apakah masih tetap palatable?
4. Apakah timbul problem dlm penanganan,
pencampuran atau penyimpanan?
5. Apakah menggunakan aditif pakan & berapa
konsentrasinya?
Tipe Ransum
Suplemen pakan sbg sumber protein, vitamin, atau
mineral?
Cara pemberiannya (dijatah atau ad libitum)?

Jumlah Ransum yang Dapat Dikonsumsi


Konsumsi  sesuai dengan konsentrasi nutrien
dalam ransum
Syarat Ransum yang Baik
 Mengandung nutrien yang dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup dan seimbang
 Memiliki palatabilitas tinggi
 Harga relatif rendah
 Aman bagi ternak (tidak mengandung bahan
berbahaya)
 Pencampuran pakan homogen
Pedoman Formulasi Ransum
1. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
tabel komposisi BP:
 Apakah komposisi berdasarkan kering oven
(oven dry) atau kering udara (air dry).
 Untuk memudahkan dlm perhitungan 
berdasarkan kering oven (bahan kering).
2. Penyusunan ransum  umumnya jumlah total
100%  memudahkan dalam menentukan
banyaknya jumlah dari masing-masing BP yang
digunakan  langsung dapat digunakan jumlah
total sebanyak 1 kg, 10 kg, 100 kg, 1.000 kg, dll
Kebutuhan Nutrien

 Kebutuhan Hidup Pokok (maintenance) yaitu


kebutuhan bagi ternak untuk aktivitas dasar
(bernapas, peredaran dasar, menjaga suhu
tubuh) tanpa ada perubahan bobot badan.
 Kebutuhan Produksi (production) seperti untuk
daging, telur, dll.
Nutrien
 Energi
 Protein
 Mineral
 Vitamin
 Asam Lemak
 Air
Energi
 GE (Gross Energy)
 Energi Feses
 DE (Digestible Energy)
 Energi Urine (+ gas fermentasi pada ruminansia)
 ME (Metabolizable Energy)
 Panas Tubuh (Heat Increament) terbuang berupa
panas atau digunakan tubuh
 NE (Nett Energy)
 Kebutuhan Pokok (Maintenance) (NEm)
(metabolisme basal, aktivitas dasar, menjadi
temperatur tubuh)
 Kebutuhan Produksi (Production) (NEp)
(pertumbuhan, telur, bulu, susu, energi kerja,dll)
Karbohidrat sebagai Sumber Energi

 Merupakan komponen utama  CGM 3750


pakan: pati, selulosa,  Corn oil 3550
Broken rice 3500
hemiselulosa, glukosa. 
 Corn 3350
 Selulosa dan hemiselulosa  Sorgum 3275
merupakan sumber energi bagi  Wheat 3066
ruminasia, tetapi sulit dicerna  Cassava 2950
oleh unggas.  Rice bran 2700
 Pollard 2200
Protein dan Asam Amino
 Sebagai komponen tubuh, perkembangan
jaringan, immune system, kontrol dalam
reaksi kimia tubuh
 Ada 22 asam amino, tetapi 8 essential.
 Pada formulasi ransum unggas, kebutuhan
PK didasarkan atas kebutuhan AA.
Lemak
 Sebagai sumber energi (2.25 x karbohidrat),
digunakan sebagai membran sel, regulasi dalam
sel, kerja otak, struktur tubuh, sistem reproduksi, dan
syaraf.
 Pada unggas satuannya ME (Metabolizable Energy)
 Meningkatkan Net Energy production (low heat
increament)
 Sumber asam lemak esensial
 Penggunaan yang terlalu tinggi dalam ransum
menyebabkan mudah tengik
Mineral

 Macro (1 > g/hari): Ca, P, Mg, K, Na, S, Cl


 Micro (<1 g/hari): Co, Cu, I, Fe, Mn, Se, Zn
 Mineral penting dalam proses fisiologis
yang normal.
 Defesiensi mineral menyebabkan gejala
spesifik pada ternak.
 Hijauan berkontribusi sebagai sumber
mineral, namun banyak hijauan yang
mengalami defesien mineral.
Vitamin
 Fat soluble vitamin: Vit A, Vit D, Vit E and
Vit K.
 Water soluble vitamin: Vit B and Vit C.
 Ternak ruminan dapat mensitesis Water
Soluble Vitamin sedangkan Fat Soluble
Vitamin umumnya perlu disuplementasi.
Suplemen
 Dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
meningkatkan kandungan nutrien dalam
ransum.
 Biasanya adalah mikro nutrien (mineral, vitamin,
atas AA).
 Diberikan dalam bentuk Premix.
Feed Additive

 Bukan merupakan nutrien.


 Ditambahkan dalam ransum untuk
meningkatkan atau mempertahankan kualitas
ransum.
 Misalnya: probiotik, prebiotik, enzyme,
antioksidan, etc.
Tahap-tahap yang Harus Dilakukan dalam
Menyusun Ransum Seimbang

1. Menentukan status fisiologis ataupun tujuan


produksi.
2. Persiapkan/ susun daftar kebutuhan nutrien
ternak sesuai dengan (1) dari tabel kebutuhan
yang tersedia.
3. Tentukan bahan-bahan pakan yang akan
digunakan dan tersedia di lapangan (harga,
stok bahan, dan lain-lain).
4. Susun komposisi nutrien yang dikandung bahan
pakan yang telah dipilih (3).
Tahap-tahap yang Harus Dilakukan dalam
Menyusun Ransum Seimbang

5. Menyusun ransum seimbang


6. Check hasil rumusan sudah seimbang
(balance) atau belum dalam hubungannya
dengan mikro nutrien, mineral, dan vitamin.
7. Apabila sudah seimbang:
a. Adakah kemungkinan kelebihan/
kekurangan nutrien? Kalau ada seberapa
serius?
b. Sudahkan susunan ransum yang saudara
buat ekonomis?
c. Perlukan anda menambahkan aditif
ataupun suplemen?
Menyusun Ransum (DM Basis)

1. Kelompokkan bahan pakan sesuai dengan


klasifikasinya:
 Energy feed.
 Protein feed.
2. Buat campuran bahan pakan dalam masing
klasifikasinya:
 Dasar kandungan protein.
 Dasar harga/kg.
3. Hitung masing-masing campuran supaya sesuai
dengan kebutuhan ternak. Protein umumnya
digunakan sebagai dasar kebutuhan.
4. Hitung nutrien total dalam ransum dan bandingkan
dengan kebutuhan ternak.
RATION FORMULATION METHODS

Trial and Error Method


Square (Pearson) Method
Simultaneous Equation Method
Computer Method (LP)
TRIAL AND ERROR METHOD
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN :
1. MEMILIH BAHAN PAKAN YANG AKAN DIGUNAKAN
2. MENCARI KOMPOSISI NUTRIEN BAHAN PAKAN YANG
DIGUNAKAN
3. MENGHITUNG BERULANG KALI SAMPAI
MENDAPATKAN HASIL YG SESUAI ATAU MENDEKATI

METODE YANG KURANG PRAKTIS


Trial and Error Method using Excel

 Dilakukan dengan coba-coba


 Diperlukan pengalaman
 Hanya dapat menghitung beberapa nutrien
 Tidak dapat menyusun least cost ration
CONTOH :
SUSUN RANSUM PUYUH PERIODE GROWER (UMUR 3 – 5
MINGGU) DGN KEBUTUHAN PK 24 %, SK < 5 %, LEMAK < 8
% DAN ME 2.800 KKAL / KG

BAHAN PAKAN PK LEMAK SK ME


(%) (%) (%) (KKAL/KG)
JAGUNG 8,6 3,9 2,0 3.370
DEDAK HALUS 12,0 13,0 12,0 1.630
BK KEDELE 45,0 0,9 6,0 2.240
BK KELAPA 21,0 1,8 15,0 1.540
TP CACING TANAH 59,47 6,99 0,73 3.905
PREMIX - - - -
BAHAN PAKAN PERSEN PK LEMAK SK ME
(%) (%) (%) (KKAL/KG)
JAGUNG 44 3,78 1,72 0,88 1.482,8

DEDAK HALUS 16 1,92 2,08 1,92 260,8

BK KEDELE 20 9,00 0,18 1,20 448,0

BK KELAPA 6,5 1,36 0,12 0,97 100,1

TP CACING TANAH 13 7,73 0,91 0,09 507,6

PREMIX 0,5 - - - -

JUMLAH 100 23,79 5,01 4,06 2.799,3

KEBUTUHAN 24 <8 <5 2.800


Square (Pearson) Method

 Square method atau metode segi empat


merupakan sistem pencampuran pakan
dengan memakai metode matematika secara
sederhana.
 Sistem ini mencoba mengurangkan dan
menambahkan komposisi zat-zat makanan
yang dicampurkan.
 Kelemahan sistem ini adalah tidak dapat
menyusun bahan makanan dan kebutuhan
zat-zat makanan dalam jumlah banyak.
 Hanya digunakan untuk mencampur 2 macam
bahan pakan dan mendapatkan persentase
zat tertentu (misal: PK atau ME).
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI :
1. BASAL MIX
CAMPURAN BAHAN PAKAN SUMBER ENERGI
KADAR PK : 9 – 12 %
PENGGUNAANNYA DALAM RANSUM : 50 – 70 %
PENGGUNAAN BUTIRAN : 50 – 70 %
PENGGUNAAN HASIL SAMPING : 0 – 25 %
PENGGUNAAN TETES : 0– 8%
PENGGUNAAN MINYAK / LEMAK : 0- 8%
2. PROTEIN MIX
CAMPURAN BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN
KADAR PK : > 45 %
PENGGUNAAN DALAM RANSUM : 20 – 30 %
PENGGUNAAN TEPUNG IKAN / DAGING : 3 – 10 %
PENGGUNAAN PROTEIN NABATI : 10 – 20 %
3. MINERAL MIX
CAMPURAN BAHAN PAKAN SUMBER MINERAL (± 5 %)
4. VITAMIN MIX / PREMIX
SUMBER VITAMIN DAN MIKRO MINERAL (0,5 %)
CONTOH
SUSUN RANSUM SEBANYAK 100 KG DGN KANDUNGAN
PK SEBESAR 24 %. BAHAN YG DIGUNAKAN ADALAH
KONSENTRAT DAN JAGUNG.
PK KONSENTRAT : 36 %
PK JAGUNG :9%
BERAPA KILOGRAM KONSENTRAT DAN JAGUNG YG
DIPERLUKAN ?
KONSENTRAT 36 15 BAGIAN

24

JAGUNG 9 12 BAGIAN

27
KONSENTRAT = 15/27 X 100 = 55,56 KG
JAGUNG = 12/27 X 100 = 44,44 KG

CONTOH
SUSUN RANSUM SEBANYAK 100 KG DG KANDUNGAN PK
SEBESAR 18 %. PK BAHAN PAKAN YANG AKAN DIGUNAKAN
ADALAH PK CACING TANAH 61 %, PK BUNGKIL KEDELE 39,91%
PK DEDAK HALUS 10 % DAN BUNGKIL KELAPA 21 %. BERAPA
KILOGRAM MASING-MASING BAHAN TERSEBUT DIPERLUKAN
LANGKAH 1
HITUNG BASAL MIX (PK = 12 %)
DEDAK HALUS 10 9 BAGIAN
12
BKL KELAPA 21 2 BAGIAN
11
DEDAK HALUS = 9/11 x 100 % = 81,82 %
BKL KELAPA = 2/11 x 100 % = 18,18 %

LANGKAH 2
HITUNG PROTEIN MIX (PK = 45 %)
BK KEDELE 39,91 16 BAGIAN
45
CACING TANAH 61 5,09 BAGIAN
21,09
BKL KEDELE = 16/21,09 x 100 % = 75,86 %
CACING TANAH = 5,09/21,09 x 100 % = 24,14 %
LANGKAH 3
GABUNGKAN BASAL MIX DENGAN PROTEIN MIX
SEHINGGA PK = 18 %
BASAL MIX 12 27 BAGIAN
18
PROTEIN MIX 45 6 BAGIAN
33
BASAL MIX = 27/33 x 100 % = 81,82 %
PROTEIN MIX = 6/33 x 100 % = 18,18 %
LANGKAH 4
HITUNG SELURUHNYA
BASAL MIX = 81,82 % x 100 = 81,82 kg
DEDAK HALUS = 81,82 % x 81,82 = 66,94 kg
BKL KELAPA = 81,82 - 66,94 = 14,88 kg
PROTEIN MIX = 18,18 % x 100 = 18,18 kg
BKL KEDELE = 75,86 % x 18,18 = 13,79 kg
CACING TANAH = 18,18 - 13,79 = 4,39 kg
CONTOH

Susunlah pakan dengan Protein Kasar (PK) = 18% dengan


komposisi bahan pakan sebagai berikut :
a) Basal mix (10% PK)
b) Protein mix (45 % PK)
c) Mineral mix (4%)
Jika disusun 100 kg pakan jadi, yang mengandung mineral mix =
4%,tersisa basal mix dan protein mix = 100 – 4 = 96 kg.
96 kg mengandung 18 % PK berarti kandungan PK apabila
dikonversikan ke 100% akan didapat nilai sebesar : 18/96 x 100 %
= 18,75 % PK
 Nilai kandungan PK campuran ransum sebesar 18,75% ditaruh di tengah-tengah
segi empat, dan diapit oleh nilai PK basal mix (10%) dan protein mix (45%).
 Ketentuan umum dari metode ini adalah nilai kandungan campuran pakan
harus selalu berada diantara nilai bahan penyusun pakan.
 Apabila nilai kandungan bahan penyusun pakan semuanya lebih besar atau
lebih kecil, maka tidak dapat dilakukan penyusunan pakan.
 Nilai kandungan bahan penyusun pakan yang lebih besar (dalam hal ini protein
mix = 45%) dari nilai kandungan campuran pakan (18,75%) dikurangkan dengan
nilai kandungan pakan yaitu 45% - 18,75% = 26,25%.
 Sedangkan nilai kandungan bahan penyusun pakan yang lebih rendah (dalam
hal ini basal mix = 10%) dari nilai kandungan campuran pakan dilakukan
penghitungan dengan mengurangkan nilai kandungan campuran pakan dengan
nilai kandungan bahan penyusun pakan yaitu 18,75% - 10% = 8,75%.
Jadi supaya campuran basal mix dan protein mix
mengandung 18,75% PK, maka campuran tersusun atas:
Basal mix : 26,25/35 x 100% = 75%
Protein total : 8,75/35 x 100% = 25%

Jadi untuk pakan jadi terdiri atas basal mix, protein mix
dan mineral mix tersusun dari:
Basal mix = 75/100 x 96 kg = 72 kg
Protein mix = 25/100 x 96 kg = 24 kg
Subtotal = 96 kg
Mineral mix = 4 kg
Total = 100 kg
Simultaneous Equation Method

 Simultaneus equation method/persamaan


aljabar/persamaan x – y merupakan
pengembangan metode segi empat.
 Metode ini mengatasi kelemahan dari metode
segi empat tersebut karena dapat membuat
pakan dengan jumlah bahan makanan dan
macam kebutuhan zat-zat makanan unggas
dalam jumlah yang lebih banyak.
 Persamaan XY  2 hal yg akan dicari, misal :
PK & ME
 BP yg digunakan  lbh dr 2 macam
CONTOH

Susunlah pakan dengan 20% PK dan 2,8 Mkal ME per kg


dengan komposisi bahan makanan sebagaimana terdapat
pada Tabel di bawah ini!

Komposisi bahan PK (%) ME (Mkal) Σ (kg)


Bungkil Kedelai 45 2,59 x
Jagung 8,5 3,37 y
Bekatul 12,5 2,35 z
Persamaan yang diperoleh dari data yang ada

Dari jumlah bahan


X + Y + Z = 100 ……………………………………….…………. (1)

Dari kebutuhan PK
0,45X + 0,085Y + 0,125Z = 0,20 x 100 ………………...(2)

Dari kebutuhan ME
2,59X + 3,37Y + 2,35Z = 2,8 x 100 ….…………….…….(3)
(1) X(0,45) + Y(0,45) + Z(0,45) = 100(0,45)  x 0,45
(2) 0,45X + 0,085Y + 0,125Z = 0,20 x 100

(1) 0,45X + 0,45Y + 0,45Z = 45


(2) 0,45X + 0,085Y + 0,125Z = 20 _
(4) 0,365Y + 0,325Z = 25

(3) 2,59X + 3,37Y + 2,35Z = 2,8 x 100


(1) X(2,59) + Y(2,59) + Z(2,59) = 100 (2,59) _

(3) 2,59X + 3,37Y + 2,35Z = 280


(1) 2,59X + 2,59Y + 2,59Z = 259 _
(5) 0,78Y - 0,24Z = 21
(4) 0,365Y + 0,325Z = 25
(5) 0,78Y - 0,24Z = 21 _  x(0,365/0,78)

(4) 0,365Y + 0,325Z = 25


(5) 0,365Y – 0,112Z = 9,83 _
0,437Z = 15,17
Z = 15,17/0,437
Z = 34,71

(4) 0,365Y + 0,325Z = 25


0,365Y + (0,325 x 34,71) = 25
0,365Y + 11,25 = 25
0,365Y = 25 – 11,25
0,365Y = 13,75
Y = 13,75/ 0,365
Y = 37,67

(1) X+Y+Z = 100


X + 37,67 + 34,71 = 100
X = 100 – 37,67 – 34,71
X = 27,62
Pengujian Kandungan Nutrien Ransum

Kandungan PK = (0,45 x 27,62) + (0,085 x 37,67) + (0,125 x 34,71)


= 12,43+ 3,20 + 4,34
= 19,97 kg dalam 100 kg
= 19,97% = 20%

Kandungan ME = (2,59 x 27,62) + (3,37 x 37,67) + (2,35 x 34,71)


= 71,54+ 126,95 + 81,57
= 280,05 Mkal dalam 100 kg
= 2,8005 Mkal = 2,8 Mkal
Thank You

Anda mungkin juga menyukai