Anda di halaman 1dari 10

KEKUASAAN,

PENGARUH DAN
LEGITIMASI

Presented by:
Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Prolog
• Aktifitas politik berkaitan dengan usaha
mempengaruhi orang atau kelompok lain, maka aktor
politik berkepentingan untuk melanggengkan atau
mempertahankan pengaruh dan kekuasaannya.
• Apa yg bisa dilakukan untuk melanggengkan atau
mempertahankan kekuasaan itu?
• Bagaimana mempertahankan kemampuan untuk
mengendalikan dan memobilisasi rakyat agar tetap
mau menjalankan perintahnya?
• Apa saja wewenang yang dapat dilakukan sehubungan
dengan kekuasaan yang dimiliki?
Pengertian Kekuasaan
• Robert D. Putnam (1981) mengatakan bahwa
kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan
mempengaruhi proses pembuatan keputusan
kolektif.
• Miriam Budioarjo (1984) menambahkan bahwa
kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau
sekelompok manusia utk mempengaruhi tingkah
laku seseorang atau kelompok lain sedemikian
rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai
dengan keinginan dan tujuan dari orang yg
mempunyai kekuasaan.
Pengertian Pengaruh
• NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang
yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu,
dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan
motivasi yang mendorongnya.
• UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang
- berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan
usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
Pengertian Legitimasi
• Legitimasi atau keabsahan adalah pengakuan
warga atas penggunaan kekuasaan.
• Pemerintah atau lembaga politik dianggap absah
apabila mayoritas warga masyarakat
menganggap keberadaannya memang “patut
dan baik”, untuk itu warga bersedia memelihara
dan mempertahankannya.
• Jadi absah tidaknya suatu lembaga politik
adalah tergantung pada apakah lembaga itu
bersesuaian dengan nilai-nilai yg dianut
mayoritas warga masyarakat atau tidak.
Mengapa distribusi pengaruh
selalu tidak merata?
• Perbedaan dalam distribusi sumber-2 daya politik
Misalnya kekuatan fisik, harta kekayaan,
kepandaian, status sosial, dsb.
• Perbedaan dalam kecakapan dan efisiensi
seseorang dalam memanfaatkan sumber-2 daya
politiknya.
Misalnya perbedaan bakat, kesempatan, dan
motivasi utk menggunakan kecakapan politik.
• Perbedaan dalam banyaknya sumberdaya politik
yang dipakai seseorang untuk mencapai tujuan-2
politiknya. Misalnya si A gunakan kekayaanya utk
menjadi Kepala Daerah, sedangkan si B untuk
meraih sukses jadi PNS, dan si C utk meraih
sukses dalam bidang bisnis.
Bgm mengetahui secara empirik
“siapa yg berkuasa/berpengaruh”?
Ada 3 pendekatan yg bisa digunakan:
• Pendekatan posisional; misalnya siapa yg menduduki
posisi kekuasaan atau jabatan resmi di daerah tsb? Jadi
org yg punya jabatan resmi di pemerintahan dianggap
punya pengaruh dan kekuasaan.
• Pendekatan reputasional; dg wawancara snowball
untuk mengetahui siapa diantara mereka yg paling
berpengaruh. Jadi reputasinya di tengah masy hanya
masyarakat yg menilai bhw ia berpengaruh.
• Pendekatan pembuatan keputusan; dengan pertanyaan
“siapa yang sebenarnya membuat keputusan dalam
masyarakat?” siapa yg berpengaruh terhadap keputusan
tsb? Dsb.
Mengukur Legitimasi

• Secara empirik untuk mengukur legitimasi suatu


kekuasaan dilihat dari segi output yang
dihasilkan oleh lembaga itu yg bersesuaian
dengan apa yg diinginkan masyarakat.
• Jadi keabsahan berkaitan dengan volume atau
berapa banyak yang dimiliki oleh lembaga
poltik itu. Semakin banyak output yg sesuai dg
tujuan warga, maka semakin tinggi
legitimasinya.
SUMBER LEGITIMASI
Menurut Max Weber ada 3 sumber legitimasi:
• Tradisi; karena tradisi membenarkan status
kepemimpinan atau kekuasaan seseorang. Misalnya
Ratu Inggeris, Yg DiPertuan Agung Malaysia.
• Kharisma, karena pancaran watak kepribadian yang
luar biasa dan istimewa, misalnya karena
kepahlawanan, keberanian, kejantanan,
kesederhanaan, kebijaksanaan, kejujuran, dsb.
Contoh: Dalai Lama, Mahatma Gandhi, Soekarno,
Hitler, dll.
• Legalitas formal, karena berdasarkan prosedur yang
rasional dan legal menurut peraturan yg telah
ditetapkan. Contoh: SBY, Barrack Obama, dll.

Anda mungkin juga menyukai