Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul Praktikum :
Penurunan Gen Trihibrid dan Interaksi Gen
2. Tujuan Praktikum :
Mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi
tiga pasang gen dan adanya interaksi gen, sehingga dapat menduga rasio hasil
persilangannya
Metode :
1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu secara daring
2. Mengerjakan soal tentang penurunan gen trihibrid dan interaksi gen
3. Hasil Praktikum :
1. Pada ayam ada lokus gen yang dominan tidak lengkap, yaitu warna bulu hitam atau
‘black” (F B F B), warna putih mengkilat atau “splashed wite” (F W F W), dan warna
biru atau “blue” bila dalam keadaan heterozigot (F B F W). Ada lokus gen yang lain
menentukan bentuk bulu normal homozigot (MN MN) dan agak “rintit” atau “Mild
Frizzle” (MN MF), sedangkan yang homozigot sangat rintit atau ”extreme Frizzle” (MF
MF). Lokus gen lain penentu bentuk jengger walnut (R- P-), bentuk Rose (R- pp), bentuk
pea (rr P-) dan bentuk singgle (rr pp). Bagaimanakah ratio phenotipik dan genotipik
keturunan dari persilangan ayam jantan yang berbulu biru (blue ) dengan kondisi bulu
agak rintit (“Mild Frizzle”) dan berjengger walnut dengan ayam betina biru dengan
kondisi bulu agak rintit (“Mild Frizzle”) dan berjengger walnut ?
Jawab:

P : FBFWMNMFRRPP x FBFWMNMFRRP
B W B W N F N F
F F xF F M M xM M RRPP x RRPP

1 MNMN RRPP= (1)hitam,normal,walnut


1 FBFW N
2M M F
RRPP=(2)hitam, agak rintit, walnut
F F
1 M M RRPP=(1)hitam, sangat rintit, walnut

1 MNMN RRPP= (2)biru, normal, walnut


2 FB FW 2 MNMF RRPP=(4)biru, agak rintit. walnut
1 MFMFRRPP=(1)biru, sangat rintit, walnut
1 MNMN RRPP= (1)putih, normal, walnut
1 FWFW 2 MNMF RRPP=(2)putih, agak rintit, walnut
1 MFMFRRPP= (1)putih, sangat rintit, walnut
Ratio Genotip = 1:2:1:2:4:2:1:2:1
Fenotip = 1:2:1:2:4:2:1:2:1
2. Ada 3 lokus gen pada tikus dalam penampilan warna. Genotype yang (C -) akan
menghasilkan pigment, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif (cc) pigment tidak
terbentuk, alel warna apapun bila bergabung dengan lokus ini akan keluar albino.Warna
tikus yang “agouty” ditentukan oleh genotype (A -) dan alel resesifnya (aa) adalah “non
agouty”. Warna yang hitam (black) ditentukan oleh genotype (B -) dan warna yang coklat
(chocolate) oleh genotype resesif (bb). Sehingga akan muncul 5 macam genotype warna:
Warna alami (agouty, black) (A- B- C-) ; hitam (non-agouty) (aa B- C-) ; Coklat (non
agouty) (aa bb C-) ; cinnamon (agouty, chocolate) (A- bb C-) ; dan albino ( - - - - cc).
Bagaimanakah kondisi F1 dan F2 bila disilangkan antara tikus warna murni hitam (aa BB
CC) dengan albino yang bergenotype (AA bb cc)
Jawab:
P1: aaBBCC x AAbbcc

aa x AA BB x bb CC x cc

Aa Bb Cc

F1: AaBbCc
Genotip: AaBbCc 100%
Fenotip: agouty black 100%

P2: AaBbCc x AaBbCc

F2:
Aa x Aa Bb x Bb Cc x Cc
1CC = 1AABBCC
1BB 2Cc = 2AABBCc
1cc = 1AABBcc

1CC = 2AABbCC
1AA 2Bb 2Cc = 4AABbCc
1cc = 2AABbcc
1CC= 1AAbbCC
1bb 2Cc= 2AAbbCc
1cc= 1AAbbcc
1CC=2AaBBCC
1BB 2Cc=4AaBBCc
1cc=2AABBcc

1CC=4AaBbCC
2Aa 2Bb 2Cc=8AaBbCc
1cc=4AaBbcc
1CC=2AabbCC
1bb 2Cc=4AabbCc
1cc=2Aabbcc

1CC=1aaBBCC
1BB 2Cc=2aaBBCc
1cc=1aaBBcc

1CC=2aaBbCC
1aa 2Bb 2Cc=4aaBbCc
1cc=2aaBbcc
1CC=1aabbCC
1bb 2Cc=2aabbCc
1cc=1aabbcc
Ratio genotip
1:2:1:2:4:2:1:2:1:2:4:2:4:8:4:2:4:2:1:2:1:2:4:2:1:2:1
Ratio fenotip:
Warna alami: 27
Warna non agouty: 9
Cokelat non agouty: 3
Cinamon: 9
Albino: 16

4. Pembahasan Hasil:
1. Soal nomor 1 terjadi kasus trihybrid, di mana persilangan ini akan memperhatikan 3
sifat yang berbeda. Persilangan dilakukan antara ayam jantan berbulu agak rintit bewarna
biru dan berjengger walnut yang memiliki genotip FBFWMNMFRRPP, dengan ayam
betina yang memiliki genotip serupa. Hasil yang didapatkan dari persilangan tersebut
adalah
1FBFWMNMNRRPP (1)hitam,normal,walnut
B W N F
2F F M M RRPP (2)hitam, agak rintit, walnut
B W F F
1 F F M M RRPP (1)hitam, sangat rintit, walnut

2FBFWMNMN RRPP (2)biru, normal, walnut


4FBFWMNMFRRPP (4)biru, agak rintit. Walnut
2FBFWMFMFRRPP (1)biru, sangat rintit, walnut

1FWFWMNMNRRPP (1)putih, normal, walnut


2FWFW MNMFRRPP (2)putih, agak rintit, walnut
1FWFW MFMFRRPP (1)putih, sangat rintit, walnut
Ratio genotip Ratio Fenotip
1:2:1:2:4:2:1:2:1 1:2:1:2:4:2:1:2:1

2. Pada soal nomor dua terjadi kasus persilangan antara tikus bewarna murni hitam
dengan genotip aaBBCC dengan tikus albino dengan genotip AAbbcc. Kasus ini
merupakan trihybrid yang mana akan memperhatikan 3 sifat yang berbeda.
F1 yang dihasilkan dari persilangan ini adalah
genotip: AaBbCc 100% dan fenotip: warna alami 100%.
Sedangkan pada F2, ratio genotip dan fenotip yang dihasilkan berbeda. Ratio genotip
yang dihasilkan adalah:
1:2:1:2:4:2:1:2:1:2:4:2:4:8:4:2:4:2:1:2:1:2:4:2:1:2:1
Ratio fenotip yang dihasilkan sebanyak:
Warna alami: 27
Warna non agouty: 9
Cokelat non agouty: 3
Cinamon: 9
Albino: 16
5. Kesimpulan
Mahasiswa dapat memahami bagaimana penurunan sifat yang dipengaruhi tiga pasang
gen dan adanya interaksi gen, sehingga dapat menduga rasio hasil persilangannya

6. Daftar Pustaka
Irawan, Bambang. 2010. Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat.
Surabaya: Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai