Anda di halaman 1dari 6

1.

Judul Praktikum : Alel Ganda dan Gen Ganda


2. Tujuan Praktikum :
a. Untuk mengetahui beberapa sifat keturunan secara fenotif dan genotif
yang ditemukan oleh pengaruh alel ganda.
b. Untuk mengetahui beberapa sifat secara fenotif yang ditemukan oleh
pengaruh gen ganda
Metode :
a. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu.
b. Latihan menghitung pendugaan penurunan suatu sifat yang
dipengaruhi oleh alel ganda dan gen ganda
3. Hasil Praktikum :
a. Bila ada ketentuan tentang Alel ganda, maka dalam satu lokus gen
ditempati oleh lebih dari satu pasang gen. Seperti halnya tingkah laku
gen untuk warna polos pada kelinci, tingkat dominasi gen C untuk
warna polos, kemudian cch (warna chinchila), ccH (warna
himalayan), c (albino), bagaimanakah ratio phenotipik yang muncul
pada generasi F1 , bila diadakan persilangan antara kelinci polos (C
cch) dengan polos (CccH)? dan anaknya yang chincila dengan albino?
Jawab :
Diket : C : Polos cch : warna chinchila ccH : warna himalayan c :
albino
Ccch x CccH

P1 : Ccch >< CccH

(kelinci polos) (kelinci polos)

G1 : C, cch C, ccH

F1 :

C ccH
C CC
CccH
(Polos) (Polos)

cch cchccH
Ccch (Chinchila)
(Polos)
Rasio Fenotipenya =

3 : 1

Polos : Chinchila

Anak Chinchila dengan Albino

P2 : cchccH >< cc

(Chinchila) (Albino)

F2 :

c c

cch cchc cchc

(Chinchila) (Chinchila)

ccH ccHc ccHc

(Himalayan) (Himalayan)
Rasio Fenotipenya =

2 : 2

Chinchila : Himalayan

50% : 50%

b. Ada 4 macam gen yang mempengaruhi bobot badan (AA, BB, CC,
DD) dengan prilaku gen yang saling menambah (aditif) memberikan
bobot 13 pon, sedangkan gen lain yang resesifnya (aa bb cc dd)
memberikan bobot badan yang hanya 3 pon. Berapakah penambahan
bobot badan setiap 1 gen dominan? Coba dihitung tahapan
penambahan bobot badan nya, dari hanya satu gen dominan sampai
semua dominan.
Jawab :
Diketahui : AA BB CC DD = 13 pon
Aa bb cc dd = 3 pon

P1 : AABBCCDD >< aabbccdd

(Flemish Giant) (Polish)

13 pon 3 pon

F1 : AaBbCcDd

Berarti

13 p−3 p
Untuk penambahan 1 gen dominan : =1,25 pon
2

P2 : AaBbCcDd ><
AaBbCcDd

8 pon 8 pon

Jumlah gen yang dominan Berat Frekuensi


8 gen dominan AABBCCDD 3p + (8 x 1,25)p = 13,00 pon 1

7 gen dominan AABBCCDd 3p + (7 x 1,25)p = 11,75 pon 8

6 gen dominan AABBCCdd 3p + (6 x 1,25)p =10,50 pon 28

5 gen dominan AABBCcdd 3p + (5 x 1,25)p = 9,25 pon 56

4 gen dominan AABBccdd 3p + (4 x 1,25)p = 8,00 pon 70

3 gen dominan AABbccdd 3p + (3 x 1,25)p = 6,75 pon 56

2 gen dominan AAbbccdd 3p + (2 x 1,25)p = 5,50 pon 28

1 gen dominan Aabbccdd 3p + (1 x 1,25)p = 4,25 pon 8

0 gen dominan aabbccdd 3p + (0 x 1,25)p = 3,00 pon 1

4. Pembahasan Hasil :
Gen ganda adalah suatu seri gen yang menentukan pewarisan
secara kuantitatif. Beberapa sifat pada manusia, hewan maupun tumbuhan
seringkali ditentukan oleh adanya gen ganda. Misalnya, tinggi badan
manusia, pigmentasi kulit, panjang tongkol jagung dan sebagainya
(Mustami, 2013). Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang
terdapat pada lokus (tempattertentu) atau bisa dikatakan alel adalah gen-
gen yang menempati atau terletak pada lokusyang sama pada kromosom
homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifattertentu
(Susanto, 2011)
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya
disebut alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa dimana sebuah
gen dapat mempunyai lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphi.
Pada alel ganda ada dua gambaran yang perlu dicatat, yaitu:
1. Pada jenis kedua pada diagram perkawinan homozigot dan heterozigot,
terdapat kemungkinan lain dari perkawinan. Ini adalah seseorang yang
homozigot untuk dua yang lain. Masih terdapat macam anak tetapi
tidak seperti contoh-contoh yang menyangkut sepasang gen tunggal,
keduanya adalah heterozigot.
2. Pada jenis ketiga dari diagram lagi-lagi terdapat satu kemungkinan
lebih lanjut. Perkawinan dua orang heterozigot apabila ketiga gen
terlibat, maka akan menghasilkan empat macam anak dan bukan tiga
anak, pasangan ditengah tidak lagi sama, dan rasionya adalah 1:1:1:1.
Dengan tiga alel, satu dari empat anak adalah homozigot, dan lainnya
adalah heterozigot tetapi akan terlihat dengan mudah bahwa dengan
serangkaian dari 4 atau lebih alel, apabila 4 gen pada orang tuanya
berbeda, maka semua anaknya tentu akan heterozigot (Mustami, 2013)

Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat


pada lokus (tempattertentu). Individu dengan genotipe AA dikatakan
mempunyai alel A, sedang individu aamempunyai alel a. Demikian
pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi,lokus A
dapat ditempatioleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa, atau aa,
bergantungkepada genotipe individu yang bersangkutan (Susanto, Agus
Hery, 2011).

Pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari


hanya dua dua macam alel, sehinggalokus tersebut dikatakan memiliki
sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alelganda (multiple
alleles) (Susanto, Agus Hery, 2011). Sehingga, pengertian alel ganda
adalahfaktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun
tidak ada satu pun makhlukdiploid yang mempunyai lebih dari dua
macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alelganda adalah
peristiwa mutasi gen

Alel ganda yaitu sebuah lokus dalam sebuah kromosom


ditempati oleh beberapa alel atau seri alel Alel ganda adalah bila dalam
satu lokus pada sebuah kromosom ditempati oleh beberapa (lebih dari satu
pasang alel) atau suatu seri alel. Meskipun demikian, pada individu
diploid (individu yang tiap kromosomnya terdiri atas sepasang
kromosom homolog) banyaknya alel yang ada pada suatu lokus, yang
muncul hanya sepasang.maka disebut alel ganda = Multiple Allele

5. Kesimpulan :
1. Percobaan alel ganda yang didapat dalam pengidentifikasian kelinci
polos dengan anak chincilia dan albino didapatkan 50% untuk
Chincilia dan 50% untuk Himalayan.
2. Percobaan alel ganda yang didapat dalam pengidentifikasian
penambahan bobot badan pada setiap 1 gen dominan didapatkan
sebesar 1,25 pon 8. Untuk 8 gen dominan dengan berat gen 13,00 pon,
untuk 7 gen dominan dengan berat gen 11,75 pon, untuk 6 gen
dominan 10,50 pon, 5 gen dominan dengan berat gen 9,25 pon , 4 gen
dominan dengan berat gen 8,00 pon, 3 gen dominan dengan berat gen
6,75 pon, 2 gen dominan dengan berat gen 5,50 pon, 1 gen dominan
dengan berat gen 4,25 pon, 0 gen dominan dengan berat gen 3,00 pon.
6. Daftar Pustaka

Agus Hery Susanto. 2011. Genetika. Garaha Ilmu.Yogyakarta.


Agus, Rosana dan Sjafaraenan. 2013. Penuntun Praktikum Genetika. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Corebima, AD. 1997. Genetika Mendel. Airlangga University.Surabaya.
Mustami, M. K. 2013. Genetika. Universitas Islam Negri Alauddin. Makassar

Anda mungkin juga menyukai