Anda di halaman 1dari 23

KESEIMBANGAN

POPULASI

HARDY – WEINBERG Equilibrium


CP-PS
1. Mampu menggunakan ilmu genetika dalam bidang
industri peternakan dengan mengikuti perkembangan
konsep ilmu genetika
2. Mampu menerapkan teknologi peternakan yang
berorientasi pada industry peternakan, produksi
peternakan yang bersumber pada ilmu genetika
CP-MK
a. Mampu mempelajari dan mengembangkan sendiri (self-
learning) berbagai teknik dan teori ilmu genetika dengan
berbagai perkembangan sarana ilmu
b. Memiliki kemampuan untuk bekeja secara tim,
berdiskusi dan berkreativitas tinggi
c. Mampu memahami dan mengikuti perkembangan
mutakhir ilmu dan rekayasa Genetika
Hardy-Weinberg equilibrium
 Dalam populasi besar yang kawin acak, tidak
terjadi seleksi, migrasi dan mutasi maka
frekuensi gen dan genotip akan tetap sama dari
generasi ke generasi

G.H. Hardy W. Weinberg


mathematician physician
Hardy-Weinberg theorem
 Counting Alleles/Perhitungan Alel:
 assume 2 alleles = B, b
 frequency of dominant allele (B) = p
 frequency of recessive allele (b) = q
 frequencies must add to 1 (100%), so:
p+q=1

BB Bb bb
Hardy-Weinberg theorem
 Counting Individuals/Perhitungan individu:
 frequency of homozygous dominant: p x p = p2
 frequency of homozygous recessive: q x q = q2
 frequency of heterozygotes: (p x q) + (q x p) = 2pq
 frequencies of all individuals must add to 1 (100%), so:

p2 + 2pq + q2 = 1

BB Bb bb
H-W formulas
 Alleles: p+q=1
B b
 Individuals: p2 + 2pq + q2 = 1
BB Bb bb

BB Bb bb
Hubungan frekuensi gen dan
genotip menurut Hukum H-W

Gen Tetua Genotip Anak


A a AA Aa aa
Frekuensi p q p2 2pq q2
Using Hardy-Weinberg equation
population:
100 cats q2 (bb): 16/100 = .16
84 black, 16 white q (b): √.16 = 0.4
How many of each p (B): 1 - 0.4 = 0.6
genotype?

p2=.36 2pq=.48 q2=.16


BB Bb bb

Must assume population is in H-W equilibrium!

What are the genotype frequencies?


Aplikasi Hukum Hardy-Weinberg

a. Frekuensi gen untuk alel resesif

frekuensi gen resesif a = q q


2

Contoh yang menjelaskan aplikasi ini adalah:


 Frekuensi kemunculan penyakit kulit albino
dalam populasi orang Eropa adalah 1 dalam
20000
1 1
- Frekuensi gen albino = q = 
20000 141
b. Frekuensi Carrier = frekuensi heterosigot
= 2pq atau 2(1-q)q
 Frekuensi orang carrier albino =
1 140 2
2 pq  2   
141 141 141
= 0,014
 Jumlah orang carrier =

2/141 x 20000 = 283,687 = 284 orang


KESIMPULAN UNTUK SIFAR INTERMEDIER

 Rumus p = P + ½ H hanya dapat diterapkan


pada gen/alel dominan tidak penuh dimana ke
tiga genotip (homosigot dominan, heterosigot
dan homosigot resesif) dapat diidentifikasi dari
fenotip individu
 Hukum Hardy-Weinberg (P=p² H=2pq Q=q²)
memungkinkan perkiraan frekuensi gen dengan
dominasi penuh dimana hanya genotip
homosigot resesif yang dapat terlihat dari
fenotipnya
5 FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN FREKUENSI GEN

Mutation Gene Flow Non-random mating

Genetic Drift Selection


Mutasi
 Mutasi terjadi dari hasil radiasi dalam lingkungan: cosmic
rays, radioactive elements in rocks and soil, mutagenic
chemical compounds (alami maupun buatan) and
penyimpangan dalam replikasi DNA.
 Laju mutasi biasanya sangat rendah: satu mutasi baru =
1 copy dalam 104 - 106.
 Mutasi merupakan material penting dalam proses
evolusi, tetapi untuk gen itu sendiri mutasi baru tidak
punya efek pada frekuensi gen dan genotip
Migrasi
 Perpindahan/pergerakan individu dari dan ke
luar suatu populasi.
 Kombinasi dua populasi dengan frekuensi alel
dan jumlah anggota yang berbeda menjadi satu
populasi tunggal.
CONTOH Migrasi
 Populasi X = 20 individu dengan frek alel A = 0.8.
Populasi Y = 10 individu dengan frek alel A = 0.2. Dua
populasi tsb menyatu.
 Bagaimana frekuensi alel A dalam populasi baru?
 JAWABAN:
 Populasi X 40 * 0.8 = 32 alel A, dan alel a = 8.
 Populasi Y 20 * 0.2 = 4 alel A, dan alel a = 16.
 Total alel A = 32 + 4 = 36 alel
 Total alel a = 8 + 16 = 24 alel
Gabungan ke dua populasi menjadi satu populasi baru
maka total individu = 20 + 10 = 30 individu; total alel = 60
 Frek alel A = 36/60 = 0.6
 Frek alel a = 24/60 = 0.4
Seleksi
 Faktor utama dlm proses evolusi

 Dapat terjadi di banyak tempat: kerusakan embrio,


kematian saat lahir, kematian muda usia, steril, single

 Fitness / kekuatan adalah fungsi dari genotip. Asumsi:


fitnes dari genotip terbaik = 1.0, dan fitnes dari dua
genotip yang lain = kurang dari 1.
Seleksi melawan Homosigot Resesif
 Penyakit yg disebabkan oleh gen resesif. Heterozygotes
and dominant homozygotes tidak bisa dibedakan maka
punya fitnes yang sama = 1.0. Fitnes untuk homozygote
resesif = kurang dari 1
 Populasi dengan p = 0.6 and q = 0.4,
Assumsi fitnes dari aa = 0.1 (90% F1 aa mati tanpa reprod)
 Zygotes yg diproduksi (keseimbangan H-W) =
- 0.36 AA, 0.48 Aa, and 0.16 aa.
- aa yg mati = 90%  aa menjadi = 10% * 0.16 =
0.016.
 Total populasi F1 = 0.36 + 0.48 + 0.016 = 0.856.
 Frekuensi genotip setelah seleksi:
 AA = 0.36 / 0.856 = 0.42.
 Aa is 0.48 / 0.856 = 0.56.
 aa is 0.016 / 0.856 = 0.019.
 Frek akhir alel: A = 0.42 + (1/2 * 0.56) = 0.70 dan
a = 1 - freq(A) = 0.3.
Genetic Drift
 Genetic drift = perubahan acak dari frekuensi gen
 Terjadi pada semua populasi, efek yang besar akan terjadi pada
populasi kecil.
 Berpengaruh nyata pada evolusi terutama pada populasi kecil
 Contoh Simple: Suatu populasi terdiri dari 1 betina dan 2 jantan,
dimana 1 betina hanya bisa kawin dengan 1 jantan. Asumsi genotip
betina = Aa, jantan 1 = AA, and jantan 2 = aa.
 Frek alel awal = 0.5 A and 0.5 a
 Jika jantan 1 maka Aa X AA  F1 = 0.75 A, 0.25 a
 Jika jantan 2 maka Aa X aa  F1 = 0.25 A and 0.75 a
FIXSASI ALLEL

 Penyimpangan genetik menyebabkan frekuensi alel


berfluktuasi secara acak setiap generasi. Namun, jika
frekuensi alel mencapai nol, secara permanen dihilangkan
dari populasi. Alel lain, yang frekuensinya sekarang 1,0,
adalah "tetap", yang berarti bahwa semua individu dalam
populasi akan homozigot untuk alel itu. Ini berlanjut untuk
semua generasi masa depan (tanpa adanya mutasi).

 Tingkat rata-rata di mana alel menjadi tetap adalah fungsi


dari ukuran populasi. Semakin besar populasi, semakin
lama fiksasi terjadi.
TUGAS

1. Sifat bertanduk pada sapi adalah resesif, misalnya diketahui


populasi sapi 100.000 ekor dengan jumlah tak bertanduk
83.100 ekor dan sisanya adalah bertanduk. Berapakah
frekwensi alel dan genotipe pada sifat ini ?
2. Carilah contoh ( 2 contoh) penerapan Hukum Hardy
Weinberg dalam dunia peternakan!

Dikumpulkan di link : https://forms.gle/4npQo3mzd7CBDBcm8


SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai