Anda di halaman 1dari 5

Soal 1 : Jika 1000 penduduk suatu wilayah diperiksa golongan darahnya menurut system ABO, dan diperoleh data

sebagai barikut : 320 orang bergolongan darah A, 150 orang B, 40 orang AB, dan 490 orang O. 1. Berapakah frekuensi alel IA,IB, dan I masing-masing pada populasi tersebut ? 2. Dari 320 orang yang bergolongan darah A, berapakah diperkirakan

homozigot IAIA ? 3. ? Dari 150 orang yang bergolongan darah B, berapakah yang heterozigot I Bi

Jawab : Andaikan p = frekuensi alel IA, q = frekuensi alel IB, dan r = frekuensi alel I menurut Hukum Hardy Weinberg. 1. p2 IAIA + 2pr IAi + q2 IBIB + 2qr IBi + 2pq IAIB + r2 ii

r2 = frekuensi golongan O = 490 = 0,49 1000 r = 0,49 = 0,7 ( p + r )2 = frekuensi golongan A + golongan O = 320 + 490 = 0,81 1000 ( p + r ) = 0,81 = 0,9 p = 0,9 0,7 = 0,2 karena ( p + q + r ) = 1, maka q = 1 ( p + r ) q = 1 ( 0,2 + 0,7 ) = 0,1 jadi frekuensi alel IA = p = 0,2 frekuensi alel IB = q = 0,1 frekuensi alel i = r = 0,7 1. Frekuensi genotip IAIA = p2 = ( 0,2 )2 = 0,04

Jadi dari 320 orang yang bergolongan darah A yang diperkirakan homozigot IAIA = 0,04 x 1000 orang = 40 orang

1.

Frekuensi genotip IBi = 2qr = 2 ( 0,1 x 0,7 ) = 0,14

Jadi dari 150 orang yang bergolongan darah B yang diperkirakan heterozigotik IBi = 0,14 x 1000 orang = 140 orang. Soal 2 Misalkan 8% dari laki-laki di suatu daerah menderita buta warna merah-hijau, berapakah : 1. 2. Frekuensi perempuan yang menderita buta warna di daerah tersebut ? Frekuensi perempuan yang diduga normal di daerah tersebut ?

Jawab : Menurut Hukum Hardy Weinberg : Frekuensi gen c = q = 0,08 Frekuensi gen C = p = 1 0,08 = 0,92 1. 2. Frekuensi wanita buta warna = cc = q2 = ( 0,08 )2 = 0,0064 Frekuensi wanita normal = CC dan Cc = p2 + 2pq = ( 0,92 )2 + 2 ( 0,92 ) ( 0,08 ) = 0,9936 3. Misalnya, dari 500 mahasiswa Fakultas Biologi Unsoed diketahui 196 orang bergolongan darah A, 73 golongan B, 205 O, dan 26 AB. Alel yang langsung dapat dihitung frekuensinya adalah I0 , yang merupakan akar kuadrat frekuensi O. Jadi, frekuensi I0 = 205/500 = 0,64. Selanjutnya, jumlah frekuensi A dan O = p2 + 2pr + r2 = (p + r)2 = (1 q) 2 sehingga akar kuadrat frekuensi A + O = 1 q. Dengan demikian, frekuensi IB (q) = 1 akar kuadrat frekuensi A + O = 1 (196 + 205)/500 = 0,11. Dengan cara yang sama dapat diperoleh frekuensi alel IA (p) = 1 (73 + 205)/500 = 0,25.

APLIKASI HARDY - WEINBERG HUKUM HARDY-WEINBERG Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi adalah konstan, Arti konstan yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, ada mutasi, ada seleksi, ada migrasi , ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik. Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifat-sifat tertentu Jadi Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg ketika memenuhi ketentuan Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama Perkawinan terjadi secara acak Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar. Tidak terjadi migrasi Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi. Tetapi dalam kehidupan, syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga evolusi dapat terjadi. Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda: Misal alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1. Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka 1. freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi, 2. freq(aa) = q2 untuk homozigot aa,

3. dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot. Kenapa tidak menggunakan p + q = 1 , Tentu kita harus cerdas p + q = 1 digunakan jika hanya ada 2 komponen normal dan sakit , namun jika si normal nya ada yang pembawa dan ada yang homozygot haruslah dibuat formula baru

sehingga kita bisa tentukan si pembawa ( heterozygote) itu dengan 2 pq , si normal homozygot dengan p2 dan si sakit dengan q2 , begitu seterusnya jika komponen variablenya naik terus diakali dengan penambahan variable seperti pada golongan darah ABO , yang tidak bisa lagi dengan rumus (p+ q )2 tetapi menggunakan rumus ( p+q+r)2 OK Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan HardyWeinberg,Teorema Hardy-Weinberg, ataupun Hukum HardyWeinberg. Jadi sekali lagi bila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya dengan simbol q, maka secara matematis hukum tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Contoh penggunaan hukum ini adalah sebagai berikut: 1. Bila dalam suatu populasi masyarakat terdapat perasa kertas PTC 64% sedangkan bukan perasa PTC (tt) 36%, maka a. Berapa frekuensi gen perasa (T) dan gen bukan perasa (t) dalam populasi tersebut? b. Berapakah rasio genotifnya?

2. Dalam masyarakat A yang berpenduduk 10.000 orang terdapat 4 orang albino. Berapa orang pembawa sifat albino pada masyarakat tersebut?

3. Dari 1000 orang penduduk yang diperiksa golongan darahnya berdasarkan sistem MN, ditemukan 640 orang bergolongan M, 320 orang MN dan 40 orang N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN dalam populasi itu? Jawab: misal p = frekuensi untuk alel LM, q= frekuensi untuk alel LN , maka menurut Hukum Hardy-Weinberg: p2LMLM + 2pqLMLN + q2LNLN q2 = 40/1000 = 0.04 q = 0,04 = 0.2 p + q = 1 p = 1- 0.2 = 0.8 Jadi : frekuensi alel LM = p = 0.8 frekuensi alel LN = q = 0.2

Anda mungkin juga menyukai