Nutrien
Air Glukosa Lactosa Asam amino Casein - Lactoglobulin - Lactalbumin Immunoglobulin Serum albumin Triasilgliserol Fosfolipida Asam sitrat Ca P K Na Cl
Darah
91 0.05 0 0.02 0 0 0 2.6 3.2 0.06 0.25 trace 0.01 0.01 0.025 0.34 0.35
SUSU
86 trace 4.6 trace 2.8 0.32 0.13 0.07 0.05 3.7 0.035 0.18 0.13 0.10 0.15 0.05 0.11
4.
5.
2. Asam amino :
3. As. lemak (asetat, -hidroksi butirat, Non Esteried Fatty Acid) :
- Bahan baku asam lemak susu - Bahan baku casein susu - Sumber glukosa
Kadarnya dalam susu berfluktuasi dan banyak dipengaruhi oleh jenis pakan, 2,5 6%. 75 90% lemak susu berupa trigliserida yang mengandung asam lemak rantai pendek (C4-C14) dan asam lemak rantai panjang (C > 14) C4 C14 disintesis dari asetat dan B-hidroksi butirat C > 14 disentesis dari trigliserida plasma (NEFA) dan palmitat.
NADH
NAD+
NADP+
Malat
NADPH Malonil-CoA
MALAT CYCLE
Pyruvate ACETAT
Acetyl-CoA Oxalloacetat
NAD+
BHBA Citrat
Piruvat
Primer
NADH
TRANSHYDROGENATION
Oxaloacetat
Citrat
Acetyl-CoA
TCA CYCLE
Isocitrat
- ketoglutarat
MITOCHONDRIA
SITOPLASMA
NADH
NAD+
Malonil-CoA
Pyruvate ACETAT
Acetyl-CoA Oxalloacetat
Primer BHBA
Acetyl-CoA ACETAT
TCA CYCLE
Isocitrat
Isocitrat
NADP +
- ketoglutarat
NADPH-- ketoglutarat
MITOCHONDRIA
SITOPLASMA
2 2 2 2 2 2 29 6 35 14 12
10 3 1 2 3 9 21 11 31 5 4
80% glukosa plasma digunakan untuk sintesis laktosa, 50-60% diubah menjadi galaktosa dahulu.
Laktosa bertanggung jawab mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik antara darah dan lumen susu Semakin tinggi produksi laktosa semakin banyak air yang dialirkan ke lumen susu produksi susu meningkat. Ketersediaan glukosa dalam sel sekretoris kelenjar ambing sangat penting dalam peningkatan produksi susu. Glukosa merupakan faktor pembatas pada sapi perah berproduksi tinggi.
Laktosa : karbohidrat utama dalam susu, tersusun dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa
80% glukosa plasma digunakan untuk sintesis laktosa, 50-60% diubah menjadi galaktosa dahulu.
ATP + glukosa Glukosa - 6P UTP + Glukosa -1P
UDP-Glucose Pyriphosporylase
Heksokinase
Phospoglucomutase
UDP- Glukosa
UDP-Galactose 4-epimerase
Lactose synthetase
Glisin
Glutamat atau Glisin
Cr3+
N COOH Sistein
Difusi
Insulin Ligan GTF
Glukosa
Na+
Ratio kadar Glukosa Plasma 5 dan 3 jam : K B FZn FZnCr FZnCrS 0.91 0.89 0.80 0.77 0.70
Peubah K Kadar : BK susu (%) BKTL (%) Lemak (%) Protein (%) Laktosa (%) B
Perlakuan FZn FZnCr FZnCrS 13.3 b 8.4 4.9 b 3.5 b 4.3 b 13.3 b 8.9 4.4 a 3.5 b 4.6 b
12.1 a 12.7 a 12.5 a 7.8 8.6 8.1 4.3 a 4.1 a 4.3 a 3.6 b 3.6 b 3.2 a 3.9 a 3.7 a 4.2 b
16.8 a 21.0 b 17.5 a 21.3 b 823 a 1027 b 35.1 a 42.1 a 29.3 a 36.8 b 32.5 a 38.0 a
Arginin Histidin Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Treonin Triptofan Valin
3.6 2.7 5.6 9.7 7.9 2.5 5.2 4.6 1.3 6.6
5.6 2.5 5.1 8.2 6.0 1.5 4.2 4.1 1.3 5.2
Alanin As. Aspartat Sistin As. Glutamat Glisin Prolin Serin Tirosin
Isositrat
NADH
ATP
Amino Acil-AMP
Protein susu
Mineral susu
NADP sesungguhnya sangat mirip dengan NAD, perbedaannya terletak pada gugus gula yang mengikat basa nitrogen (adenin) atau sering disebut Adenosin pada C no. 2, jika pada NADP berikatan dengan (PO4)/gugus phosphat sedangkan NAD berikatan dengan (OH)/hidroksida. Keduanya merupakan koenzim yang bermuatan positif (kation) sehingga jika tereduksi akan membentuk NADPH bukan NADPH2 ataupun NADH bukan NADH2. Sehingga penulisan NADPH dan NADH-lah yang benar dari NADP dan NAD yang tereduksi. (Frey, A.P and Avian D. Hegeman. 2007. Enzymatic Reaction Mechanisms. Oxford University Press. New York, 130); (Campbell, dkk. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid I. Erlangga. Jakarta. Hal : 307)
Nikotinamida adenina dinukleotida, disingkat NAD+, adalah koenzim yang ditemukan di semua sel hidup. Senyawa ini berupa dinukleotida, yakni mengandung dua nukleotidayang dihubungkan melalui gugus fosfat, dengan satu nukleotida mengandung basa adeninadan yang lainnya mengandung nikotinamida. Dalam metabolisme, NAD+ terlibat dalam reaksi redoks, dengan membawa elektron dari satu reaksi ke reaksi lainnya. Koenzim ini oleh karenanya ditemukan dalam dua bentuk yang berbeda: NAD+ sebagai oksidator, dan NADH sebagai reduktor. NAD+ menerima elektron dari molekul lain dan menjadi tereduksi (NADH), dan begitu pula sebaliknya. Reaksi transfer elektron ini merupakan salah satu fungsi NAD+. Namun ia juga memiliki fungsi lain pada proses selular lainnya, utamanya adalah sebagai substrat enzim yang menambah maupun mengurangi gugus fungsi pada protein dalam modifikasi pascatranslasional. Karena fungsinya yang penting ini, enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme sering menjadi target pengembangan obatobatan. Dalam organisme, NAD+ dapat disintesis secara de novo (dari blok-blok molekul kecil) dari asam amino triptofan ataupun asam aspartat. Selain itu, NAD+ dapat juga diperoleh dari sumber makanan yang mengandung