PEMBIMBING
Drh. Muhammad Muflih Nur
Pembimbing Koordinator
Bidang Magang Perunggasan Bidang Magang Perunggasan
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Tanggal Pengesahan :
Tanggal Ujian :
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Esa pengayom segenap alam yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dalam penulisan laporan Magang Profesi Wajib Perunggasan
ini penulis tidak mengalami kendala yang berarti hingga terselesaikannya. Dengan
kegiatan magang yang dimulai sejak tanggal 8 sampai tanggal 19 Maret 2021 di PT.
Satwa Indo Perkasa Kabupaten Gowa.
Banyak kendala yang dihadapi penulis dalam rangka penyusunan laporan
mandiri ini dan berkat bantuan berbagai pihak, laporan ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis sendiri umumnya dan bagi yang lainnya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk dijadikan sebagai bahan
evaluasi guna meningktakan ilmu dan pengetahuan kepadanya. Semoga apa yang
penulis susun bermanfaat. Aamiin ya Robal’alamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan peternakan unggas di Indonesia saat ini mulai berkembang dengan
baik. Kemajuan perusahaan unggas di Indonesia ini terbukti dengan berdirinya
perusahaan peternakan unggas modern, baik itu dalam bidang breeding (pembibitan),
pemeliharaan ternak unggas, produksi pakan unggas maupun perusahan pengolah
makanan hasil ternak unggas. Meningkatnya kemajuan peternakan unggas di
Indonesia merupakan peluang yang cukup baik bagi perusahaan pembibitan, karena
tanpa adanya produksi DOC (Day Old Chick/ayam umur satu hari) dari suatu
perusahaan pembibitan, peternak akan sulit menjalankan usahanya. Tingkat produksi
sebuah perusahaan peternakan sangat berhubungan dengan kualitas dan kuantitas dari
bibit ayam yang digunakan. Bibit yang baik dapat diperoleh dari perusahaan
pembibitan (breeder farm) yang memiliki prinsip manajemen pembibitan yang benar.
Peternakan pembibitan selalu berusaha untuk menghasilkan telur dengan fertilitas dan
daya tetas yang tinggi sehingga menghasilkan bibit ayam yang sehat, cepat tumbuh
dan memiliki produktivitas yang unggul (Sari dan Herdiyana, 2017).
Unggas merupakan ternak terbesar di dunia yang memiliki peranan penting dalam
pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pemeliharaan unggas yang baik dapat
menghasilkan produksi yang baik dengan fertilitas dan daya tetas yang baik,
utamanya pada awal pemeliharaan yang disebut fase starter. Tatalaksana fase starter
akan mempengaruhi fase-fase berikutnya yaitu fase growing dan fase laying. Kendala
atau masalah terbesar dalam suatu peternakan yakni adanya penyakit yang masuk dan
tersebar dalam peternakan. Penyakit yang menyerang peternakan bukan hanya dapat
mengakibatkan terjadinya penurunan produksi bahkan dapat menyebabkan tingginya
angka mortalitas (Umam et al., 2011).
Perusahaan peternakan unggas yang telah banyak berdiri di Indonesia merupakan
bukti bahwa kemajuan perusahaan unggas di Indonesia telah banyak berkembang.
Perusahaan unggas yang banyak berdiri merupakan peternakan unggas modern, baik
itu dalm bidang breeding, pemeliharaan ternak unggas maupun produksi pakan
unggas. Meningkatnya kemajuan peternakan unggas khususnya ayam di Indonesia
merupakan peluang yang cukup baik bagi perusahaan pembibitan. Produksi sebuah
perusahaan peternakan sangat berhubungan dengan kuantitas dan kualitas bibit ayam
yang digunakan (Sari dan Herdiyana, 2017).
PT. Satwa Indo Perkasa merupakan salah satu perusahaan peternakan unggas yang
bergerak dalam bidang penghsail DOC (Day Old Chick) yang berdiri pada tahun
2006 di desa Borong Pala’la. Kecamatan Patallasang, Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembibitan dengan memproduksi
DOC berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Dalam
menunjang hal tersebut, pengawasan ketat perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan
ayam dari berbagai gangguan agen penyakit yang berasal dari luar. Bentuk
pengawasan yang dilakukan meliputi, biosecurity yang ketat, menggunakan kandang
sistem tertutup (Close House) serta vaksinasi dan pemberian vitamin yang dilakukan
secara rutin.
Ayam ras pedaging atau yang disebut juga ayam broiler adalah ayam hasil
budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas sebagai
penghasil daging.cPertumbuhannya cepat dengan konversi makanan yang irit, dan
siap dipotong pada usia yang relatif muda. Performans ayam pedaging bervariasi dari
negara asalnya. Tingkat pertumbuhan yang ditunjukkan adalah target untuk mencapai
kinerja dalam menghemat biaya (Mulyantini, 2011).
Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh perusahaan pembibitan
melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Banyak jenis strain
ayam broiler yang beredar di pasaran yang pada umumnya perbedaan tersebut
terletak pada pertumbuhan ayam, konsumsi ransum dan konversi ransum. Berbagai
strain yang ada di Indonesia yaitu Hubbard, Cobb, Ross, Lohman dan Hybro (Umam
et al., 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan ini yakni apa saja strain Ayam Broiler
yang ada di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari laporan ini yakni untuk mengetahui strain Ayam Broiler yang
ada di Indonesia.
BAB II
KEADAAN UMUM
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Satwa Indo Perkasa merupakan anak perusahaan dari Perkasa Grup yang
bergerak dalam bidang peternakan penghasil DOC (Day Old Chick) yang berdiri pada
tahun 2006. Pada saat pendirian, perusahaan ini memiliki fasilitas berupa kandang 6
unit serta perlengkapannya dan fasilitas penetasan dengan kapasitas 50.000 butir per
mesin penetasan yang terletak di Desa Borong Pala’la, Kecamatan Pattalassang,
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan Setelah berkembang, pada tahun 2010
telah dibangun 5 kandang pembibitan yang telah modern dengan mekanisme
otomatis.
Fasilitas penetasan yang dimiliki sejak tahun 2006-2019 telah memadai dan
sekarang, penetasan tersebut mampu menetaskan telur hingga 150.000 butir telur per
penetasan. Dalam waktu relatif singkat PT. Satwa Indo Perkasa berhasil
memproduksi DOC yang berkualitas dan mampu memposisikan diri sebagai pelaku
bisnis perunggasan di Indonesia Timur.
2.2. Lokasi Farm
Farm breeding dan hatchery PT. Satwa Indo Perkasa terletak di Desa Borong
Pala’la, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. PT.
Satwa Indo Perkasa memiliki dua area farm yang berdekatan terdiri dari sebelas
kandang breeding dan satu tempat hatchery. Farm tersebut juga mempunyai fasilitas
antara lain bangunan gedung, mess karyawan, mess tamu, ruang admistrasi, kantin,
gudang pakan, gudang peralatan, koperasi, ruang penyimpanan vaksin, musolah, pos
satpam, biosecurity area, dan tempat parkir.
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan hubungan timbal balik antara orang yang
mempunyai tugas, jabatan, wewenang, dan tanggung jawab dalam suatu perusahaan.
Jabatan tertinggi yang ada farm breeding dan hatchery PT. Satwa Indo Perkasa
dipegang oleh Manager Farm dan Hatchery yaitu bapak Ir. Untung Eko Purnomo.
Manager membawahi koordinator farm yang bertanggung jawab terhadap kelancaran
seluruh kegiatan operasional farm. Manajer dibantu oleh, satu koordinator
supervisior farm (Ardani Rahim, S,Pt) , supervisior hatchery (Mahfud, S,Pt dan M.
Ramli), satu GA (General Affair) (Muh. Saleh, SE), satu HRD (Human Resources
Departement) (Sri Wulandari, S.Pt), supervisior mekanik (Muh. Anwar), dan satu
recording farm dan satu recording hatchery serta satu purchasing. Struktur organisasi
di PT. Satwa Indo Perkasa dapat dilihat pada gambar 1.1
Tabel 1. Daftar Strain Ayam Broiler yang beredar di Indonesia serta Negara Asalnya
pada Tahun 2000
3.3 Strain Ayam Broiler di PT. Satwa Indo Perkasa, Kab. Gowa
Breeding Farm di PT. Satwa Indo Perkasa Kabupaten Gowa memiliki 11 kandang
dengan sistem Close house. Dari 11 kandang tersebut dikembangkan strain Cobb 500
kecuali pada kandang 9 dikembangkan strain Ross. Dari kedua strain ini memiliki
performa yang berbeda.
1) Strain Cobb 500
Strain Cobb 500 dikembangkan dan populer di lebih dari 60 negara. Ayam
pedaging strain Cobb 500 merupakan salah satu strain broiler yang ada di Indonesia
yang memiliki titik tekan pada perbaikan feed consumption rate (FCR),
pengembangan genetik diarahkan pada pembentukan daging dada, mudah beradaptasi
dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien (bobot badan
1,8 – 2 kg; FCR 1,65), berasal dari persilangan bangsa ayam Plymouth Rock USA
dengan bangsa ayam lain (Banamtuan, 2019). Standar performa mingguan Cobb akan
di sajikan dalam tabel di bawah ini:
2) Strain Ross
Ayam Broiler Strain Ross berasal dari persilangan antara bangsa ayam Cornish
dengan bangsa ayam yang berasal dari Inggris. Ciri-ciri fisik DOC dari jenis ayam
broiler ini adalah memiliki warna bulu kuning. Ross memiliki karakteristik Feed
Convertion Ratio (FCR) atau rasio konsumsi pakan lebih efisien, laju pertumbuhan
lebih cepat, daya hidup lebih bagus, focus pengembangan genetik pada kekuatan kaki
sebagai penyeimbang berat badan (Banamtuan, 2019). Standar performa mingguan
Strain Ross akan di sajikan dalam table 3.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama magang profesi wajib
unggas di PT. Satwa Indo Perkasa diambil kesimpulan bahwa PT. Satwa Indo
Perkasa merupakan salah satu perusahaan peternakan unggas yang bergerak dalam
bidang penghsail DOC (Day Old Chick) yang berdiri pada tahun 2006 di desa Borong
Pala’la. Kecamatan Patallasang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang pembibitan dengan memproduksi DOC berkualitas dan
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Bentuk pengawasan yang dilakukan
meliputi, biosecurity yang ketat, menggunakan kandang sistem tertutup (Close
House) serta vaksinasi dan pemberian vitamin yang dilakukan secara rutin.
Saat ini Strain broiler yang beredar di pasaran di Indonesia sekitar 30 jenis,
antara lain: CP 707, Lohman (MB 202), Cobb 500, Hubbard, Ross, Hybro, Super 77,
Tegel 70, ISA, Kim Cross, Hyline, Vdett, Missouri, Shaver Starbro, Pilch, Yabro,
Goto, Arbor acres, Tatum, Indian river, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-
Broiler, Marshall ‘m’, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex dan Bromo. Dari ke 30 strain
tersebut, ada beberapa strain yang popular di Indonesia, di antaranya adalah; CP 707,
Lohman (MB 202), Cobb 500, Ross, Hybro dan Hubbard. Masing-masing strain
memiliki keunggulan dan kekurangan dalam pemeliharaannya.
4.2 Saran
Setiap karakteristik strain ayam broiler bervariasi maka sebelum melakukan
pemilihan strain di harapkan terlebih dahulu melihat kesesuaian dengan kondisi
(Lokasi kandang) yang optimal agar produktifitas tetap terjaga. Semua strain
berproduksi optimal jika diikuti dengan manajemen yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyaf, M. 2001. Beternak Ayam Pedaging. Edisi Revisi. Penebar Swadaya: Jakarta
Siregar, Deddy Rolan. 2018. Kesesuaian berbagai Strain Komersial yang diberikan
Pakan Berbasis Komersial terhadap Karkas Ayam Broiler. Universitas
Sumatera Utara: Medan
Umam, Muhammad Khairul., Heni Setyo Prayogi., V.M. Ani Nurgiartiningsih. 2015.
Penampilan Produksi Ayam Pedaging yang dipelihara pada Sistem Lantai
Kandang Panggung dan Kandang Bertingkat. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan, 24 (3): 79 – 87.