Disusun Oleh :
Nurjanah Puspita Sari (24032118016)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Manajemen
Domba Garut dengan materi “Perawatan Domba Garut” ini dengan baik. Ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan praktikum ini.
Penulis pun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk
perbaikan penulisan kedepannya. Semoga l a p o r a n ini dapat bermanfaat
terutama bagi saya pribadi dan umumnya bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui sekaligus
mempraktekkan cara pemeliharaan domba Garut dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan merupakan salah satu bagian dari pemeliharaan agar ternak domba
dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi secara optimal. Upaya-upaya perawatan
yang harus dilakukan secara rutin antara lain memandikan, mencukur bulu, dan
memotong kuku.
a. Memandikan
b. Mencukur Bulu
Bulu domba tumbuh relatif banyak, sehingga memerlukan perawatan, agar tidak
menjadi kotor serta tidak menjadi sarang kuman penyakit dan parasit. Mencukur bulu
sebaiknya dilakukan pada domba yang telah berumur lebih dari 6 bulan dan dilakukan
dua kali setahun. Sebelum mencukur bulu, sebaiknya domba dimandikan terlebih
dahulu agar bulunya bersih dan pelaksanaan pencukuran lebih mudah. Teknik saat
mencukur bulu, ternak dapat tetap berdiri atau dirobohkan dengan cara mengikat
keempat kakinya sehingga pencukuran dapat lebih cepat dan hasilnya lebih rapi.
Pencukuran dapat menggunakan gunting yang besar dan tajam atau gunting
cukur listrik. Pencukuran dimulai dari perut bagian bawah, ke atas, ke depan, dan
ke belakang sampai daerah kepala dan kaki. Bulu yang tertinggal di kulit
sepanjang 0,5-1 cm. Mencukur bulu harus dilakukan dengan hati-hati agar kulit
domba tidak terluka.
c. Memotong Kuku
Domba yang dipelihara dalam kandang, secara alami kukunya akan tumbuh
dan bertambah panjang. Kuku domba yang panjang dan tidak pernah dipotong
dapat menyebabkan gangguan pada saat berjalan, untuk pejantan dapat mengganggu
pada saat kawin, dan menjadi sarang kotoran dan
d. Membutrik Domba.
Anak jantan mulai dibutrik pada umur satu bulan dan selanjutnya dibutrik setiap
bulan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanduk. Pada domba garut perawatan
tanduk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi daya jual domba
tersebut. Selain untuk mempercepat pertumbuhan tanduk, khususnya pada pejantan
dewasa akan
menyebabkan kerusakan pada tanduk yaitu tanduk akan mudah keropos dan pecah
dan
Apabila kita tidak menjaga kebersihan domba dan merawatnya dengan baik maka
domba akan lebih rentan terserang berbagai penyakit, diantaranya yaitu :
1. Penyakit Mencret
2. Penyakit Orf
Penyakit Orf atau ektima kantangiosa adalah sejenis penyakit pada kulit yang
menyebabkan gejala melepuh (exanthemous) pada kulit terutama daerah mulut, sering
menyerang ternak domba dan kambing (Darmono dan Hardiman, 2011). Penyakit ini
disebabkan oleh virus dari genus virus parapox dari keluarga virus Poxviridae.
Gejala : terjadi keropeng atau tonjolan-tonjolan di sekitar mulut, penyakit ini dapat
timbul tidak hanya di sekitar mulut tetapi juga dapat timbul pada hidung, sekitar
mata, telinga, perut/kulit di lipatan perut, kaki, kantong buah zakar, ambing, puting
susu atau vulva. Penyebaran dapat melalui kontak langsung dari domba yang sakit
atau melalui makanan yang tercemar lepuhan dari keropeng, ataupun dari pakan
yang berduri sehingga menimbulkan luka di sekitar mulut domba. Pengendalian :
sanitasi lingkungan, pemisahan ternak sakit, pengobatan dengan cara menggosok
keropek sampai terluka kemudian pada luka diolesi oleh larutan iodine atau methylene
blue.
Penyakit ini menyerang pada bagian mata, penyakit ini bisa menyerang
ternak domba, kambing, sapi dan kerbau. Penyakit ini dapat menular secara
langsung melalui lelehan cairan dari ternak yang sakit atau melalui media debu,
lalat atau percikan air yang tercemar bakteri. Gejala : kemerahan dan peradangan
pada konjuntiva atau kekeruhan pada kornea mata. Pengendalian : menjaga kebersihan
lingkungan kandang, memisahkan ternak sakit, pengobatan dapat dilakukan dengan
mengoleskan salep atau cairan antibiotic pada mata yang terserang.
Penyebab : pemberian makanan yang tidak teratur atau makan rumput yang
masih diselimuti embun. Gejala : lambung domba membesar dan dapat
menyebabkan kematian. Untuk itu diusahakan pemberian makan yang teratur jadwal
dan jumlahnya jangan digembalakan terlalu pagi.
Semua usia domba dapat terserang penyakit ini. Penyebab : cacing Fasciola
gigantica (Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing gelang), cacing
Haemonchus contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii (Cacing mata).
Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba
dapat dilakukan dengan:
BAB III
ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA
1. Bahan
a. Ternak Domba
b. Tali Pengikat
c. Tiang jepit
d. Gunting/ Mesin cukur
2. Metode Pencukuran
1. Tiang pancuh, untuk pejantan harus kuat dan kokoh agar tidak
mudah terlepas
2. Domba garut, sebaiknya yang sudah dicukur agar mudah bersih dan
kering, apabila tidak diambil bulunya untuk diproses lebih lanjut.
3. Selang air, lebih mudah dalam proses memandikan dibandingkan
dengan air yang diambil secara manual
4. Sabun/ shampoo agar diperoleh hasil yang lebih memuaskan
5. Sikat, untuk memudahkan dan mempersepat pembersihan.
Metode :
Metode :
Bulu domba tumbuh relatif banyak, sehingga memerlukan perawatan, agar tidak
menjadi kotor serta tidak menjadi sarang kuman penyakit dan parasit. Mencukur bulu
sebaiknya dilakukan pada domba yang telah berumur lebih dari 6 bulan dan dilakukan
dua kali setahun. Sebelum mencukur bulu, sebaiknya domba dimandikan terlebih
dahulu agar bulunya bersih dan pelaksanaan pencukuran lebih mudah. Teknik saat
mencukur bulu, ternak dapat tetap berdiri atau dirobohkan dengan cara mengikat
keempat kakinya sehingga pencukuran dapat lebih cepat dan hasilnya lebih rapi.
Pencukuran dapat menggunakan gunting yang besar dan tajam atau gunting
cukur listrik. Pencukuran dimulai dari perut bagian bawah, ke atas, ke depan, dan
ke belakang sampai daerah kepala dan kaki. Bulu yang tertinggal di kulit
sepanjang 0,5-1 cm. Mencukur bulu harus dilakukan dengan hati-hati agar kulit
domba tidak terluka.
Tujuan memandikan ternak yaitu untuk menjaga kesehatan ternak dari kuman
penyakit, parasit dan jamur yang bersarang dalam bulu. Ternak yang dimandikan
tampak lebih bersih, menarik dan lebih sehat. Sebaiknya ternak dapat dimandikan
secara rutin untuk jantan seminggu sekali sedangkan betina dapat dimandikan
sebulan sekali. Dalam memandikan ternak jantan dapat di dalam kandang atau dapat
dilakukan di luar kandang atau di tempat pemandian (sumur dan kolam renang),
sedangkan ternak betina dimandikan di dalam kandang sekaligus untuk sanitasi
kandang.
Domba yang dipelihara dalam kandang, secara alami kukunya akan tumbuh
dan bertambah panjang. Kuku domba yang panjang dan tidak pernah dipotong
dapat menyebabkan gangguan pada saat berjalan, untuk pejantan dapat mengganggu
pada saat kawin, dan menjadi sarang kotoran dan kuman penyakit sehingga mudah
terinfeksi. Untuk menghindari hal-hal tersebut maka kuku domba harus dipotong
secara rutin setiap 3-6 bulan sekali.
Anak jantan mulai dibutrik pada umur satu bulan dan selanjutnya dibutrik setiap
bulan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanduk. Pada domba garut perawatan
tanduk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi daya jual domba
tersebut. Selain untuk mempercepat pertumbuhan tanduk, khususnya pada pejantan
dewasa akan menyebabkan kerusakan pada tanduk yaitu tanduk akan mudah keropos
dan pecah dan apabila diadukan maka tanduk akan pecah.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Perawatan merupakan salah satu bagian dari pemeliharaan agar ternak domba
dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi secara optimal. Upaya-upaya perawatan
yang harus dilakukan secara rutin antara lain memandikan, mencukur bulu, dan
memotong kuku. Perawatan domba dilakukan agar domba senantiasa sehat, terhindar dari
berbagai penyakit serta domba yang terawat maka akan menarik minat karena terlihat
enak dipandang.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi Taemi, Tedi Sumarno, Sujitno Endjang. 2015. Petunjuk Teknis Manajemen
Pemeliharaan Ternak Domba. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
Ir. Kurnia Sapta Putri., SP. 2019. Usaha Budidaya Ternak Domba. Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-judging-domba.html