DISUSUN OLEH:
ENI MISIAH
KETUT ARIYANA
JURUSAN PETERNAKAN
BANDAR LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
laporan pratikum ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada laporan ini. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat
memberikan saran dan kritik semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kririk dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan laporan ini kedepannya. Terimakasih
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Kuku domba secara alami tumbuh dan bertambah panjang. Kuku yang tidak
pernah dirawat dengan cara dipotong akan menggangu domba. Hal itu disebabkan
keempat kaki domba tidak akan mendapatkan titik barat yang sama. Dengan
demikian posisi domba yang sedang berdiri atau waktu berjalan sangat terganggu,
terlebih bagi pejntan pemacek, sebab akan terasa sakit. Disamping itu, kuku yang
panjang dapat menjadi sarang kotoran dan kuman penyakit sehingga dapat terjadi
infeksi. Untuk itulah, kuku harus dipotong secara rutin.
2.2 Dehorning
2.3 Kastrasi
1. Kastrasi Tertutup
2. Kastrasi Terbuka
Bulu domba yang telah panjang, tetapi tidak pernah dirawat akan menjadi
kotor dan gembel. Dalam kondisi tersebut, kuman penyakit dan parasit mudah
bersarang ditubuh. Sebelum dilakukan pencukuran sebaiknya domba dimandikan
terlebih dahulu agar pelaksanaan pencukuran lebih mudah. Pencukuran dilakukan
dengan menggunakan gunting dan bulu disisakan sepanjang 0,5 – 1 cm. Domba
dicukur pada saat bulu telah panjang, minimum satu tahun sekali. Pencukuran
pertama dilakukan pada waktu domba telah berumur lebih dari 7 bulan agar domba
tidak stres.
METEDOLOGI
3.2 Metode
Ini dilakukan secara 2 langkah
Kuku yang dipotong adalah bagian tanduk pada telapak kaki sampai menjadi
sedikit cekung.dengan cara demikian berat badan ternak terbagi rata pada keempat
kakinya. Pemotongan kuku dapat dilakukan dengan cara merebahkan domba terlebih
dahalu atau tanpa merebahakan. Pemotongan kuku tanpa merebahkan domba
biasanya hasilnya kurang mememuaskan sebab tidak semua bgian kuku yang hendak
dipotong dapat digunakan dan lebih sulit mengerjakan jika kurang terampil.
Bahan dan Alat yang dibutuhkan :
b Kikir
c Sabun
d Ember
Prosedur kerja : *. Rebahkan domba dan kaki diikat *. Dengan menggunakan pisau
pemotong kuu, pertama kali yang dipotong adalah kuku bagian bawah, selanjutnya
kuku bagian luar atau tepi kuku sehingga rata dengan kuku bagian bawah yang sudah
dipotong terlebih dadulu. *. Bersamaan dengan pemotongan kuku, dianjurkan juga
celah kuku dibersihkan.
4.2 Dehorning
Prosedur Kerja :
1. Pemotongan tanduk.
b. Pegang bagian kepala ternak dan mulai memotong tanduk dari ujung sekitar 1-2
cm. usahakan jangan sampai terkena jaringan saraf sebeb dapat menyebabkan luka
atau pendarahan.
c. Pipa besi dengan pegangan kayu dibakar hingga tampak berwarna merah, lalu
tempelkan (kurang lebih 2 detik) pada kulit disekitar tanduk hingga kulit tersebut
terbakar. d. Bubuhkan bubuk antibiotic pada lukannya hingga kering.
4.3 Kastrasi
Cara kastrasi ada cara yakni terbuka dan tertutup. Kastrasi tertutup dengan
cara mengikat saluran yang menuju testes, sehingga sel sel jantan mati tidak
memperoleh makanan. Kastrasi tertutup dengan pembedahan untuk mengeluarkan
testes yang kemudian dipotong.
Bahan dan alat yang dibutuhkan : a. Pisau bedah b. Atibiotik c. Cincin karet d.
Peregang karet
Prosedur kerja :
a. Cincin karet diletakkan pada suatu alat peregangan karet sihingga cincin karet bias
melewati scrotum
b. Karet ditempatkan pada bagian antara scrotum dan tubuh
c. Ikatan atau jepitan karet akan menghambat suplai darah ke testis.
Kegiatan pencukuran bulu penting dilakukan karana bulu domba yang terlalu
panjang dapat menjadi tempat yang baik untuk kutu kutu. disamping itu terlalu
pencukuran bulu pada domba jantan sangat dianjurkan terutama pada bulu bulu
sekitar perut bawah dan sekitar kelaminnya sehingga kualitas spermannya lebih baik.
Penyakit yang menyerang ternak kambing dan domba bisa disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur,maupun parasit. Usaha untuk menghindari atau melawan bibit
penyakit harus melakukan pembersihan dan sanitasi kandang dan peralatan yang
teratur dan benar. Tindakan pencegahan penyakit dalam usaha peternakan domba atau
kambing dapat juga dilakukan dengan cara :
• Memilih ternak yang akan dipelihara yang sehat dan bebas dari penyakit, sebelum
dimasukkan ke real peternakan lakukan isolasi terlebih dahulu. • Kandang harus
bebas dari genangan air. • Melakukan vaksinasi secara teratur dan benar . • Kandang
harus cukup mendapatkan sinar matahari . • Ventilasi kandang harus cukup
memadai.
Bahan dan alat yang dibutuhkan : a. Sapu lidi b. Ember c. Sabun deterjen d. rinso
Prosedur kerja : a Mencuci semua peralatan dengan sabun dan rinsol. b
Mengeringkan peralatan yang dicuci c. Membersihkan kandang menggunakan sapu
lidi.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil data diatas dapat kami simpulkan bahwa memelihara dan menjaga
kesehatan bagi para perternak kambing dan domba itu perlu mengikuti manajemen
yang telah diterapkan dan di ajarkan oleh dosen itu perlu di kembangkan agar
mendapatkan bibit yang unggul dan memuaskan .Kita harus menggunakan teknik
yang diterapkan yaitu tehnik secara animal walfer.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmuternak.com/2015/02/kastrasi-pengebirian-pada-ternak.html
http://arifwulungal-ittihad.blogspot.com/2014/12/makalah-pemeliharaan-ternak-
potong.html