Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI KAMBING DAN DOMBA

Dosen Pengampu

Dr. Ghofar Husnu., S.Pt. M.S

Disusun Oleh

Elmon Andreas Dinata (21741011)

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2022
Judul Praktikum : Pemotongan Tanduk Dehorning dan Dishorning

Praktikum Minggu Ke : 11 (Sebelas)

Dosen Pengampu : Dr. Ghofar Husnu., S.Pt. M.S

Teknisi/PLP : Soleh Ade K., A. Md

1. Dasar Teori
Tujuan dehorning untuk meminimalisir terjadinya bahaya, baik terhadap peternak maupun
sesama ternak. Selain itu, dehorning juga memudahkan peternak dalam memelihara ternaknya.
Pemotongan tanduk pada ternak ruminansia dilakukan dengan berbagai metode atau cara yang
disesuaikan dengan umur ternak. Karena, berbeda umur berbeda juga titik pemotongan tanduk
yang dilakukan.

Berdasarkan kondisi dan umur ternak, ada beberapa metode dehorning yang dapat diterapkan
oleh peternak. Masing-maisng metode memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Metode dehorning yang biasa dilakukan peternak diantaranya mekanik.
1. Metode Mekanik
Metode ini paling banyak diterapkan peternak karena lebih efektif dan efisien. Berikut teknis
pelaksanaannya ;

a. Menggunakan Besi Panas ;

• Metode ini diperuntukan bagi ternak yang masih berusia muda (sekitar satu bulan). Alat
yang digunakan adalah dengan besi panas, atau alat penghantar panas lainnya.
• Caranya mudah yaitu pipa besi yang sudah dipanaskan hingga ujungnya membara,
ditempelkan ke bagian tunas tanduk ternak. Tetapi harus hati-hati, hindari
menempelkan pipa besi panas tidak lebih dari 2 (dua) detik, karena akan berbahaya bagi
sel-sel otak ternak. Tunas tanduk yang benar-benar terbakar, mudah sekali terkelupas.
• Luka akibat pengelupasan, diobati dengan antibiotik bubuk, dan diberi obat antitoksin.

b. Menggunakan Tang Penjepit (Cup Dehorning) ;


• Metode ini menggunakan tang berukuran besar dan memiliki tuas panjang untuk
mempermudah pemotongan. Metode ini dilakukan pada ternak yang berusia sekitar 2
(dua) bulan.
• Caranya sebagai berikut, pertama-tama kekang ternak menggunakan kandang jepit.
Kemudian bersihkan bagian bulu yang menutupi tanduk. Setelah itu tanduk dapat
dipotong menggunakan tang.

c. Menggunakan Tabung (Tube Dehorning)

• Metode ini terbilang cepat dan efisien untuk menghilangkan tunas tanduk pada ternak
yang berumur kurang dari 2 (dua) bulan.
• Ukuran tabung harus disesuaikan dengan ukuran tanduk ternak. Tabung yang
digunakan dapat memotong tanduk dan menghilangkan sel yang memproduksi tanduk,
sehingga tidak terjadi pertumbuhan tanduk kembali.

d. Menggunakan Gergaji

• Ternak dewasa sangat cocok menggunakan metode ini.


• Caranya adalah bulu di sekitar tanduk digunting bersih, dan dicuci dengan air sabun,
lalu dikeringkan dengan kapas bersih. Menggergajinya harus hati-hati, usahakan
hasilnya halus. Pemotongan dilakukan dengan menyisakan pangkal tanduk sekitar 1 -
2 cm.
• Sebelum perlakuan dehorning dengan metode ini, sebaiknya ternak diikat dengan erat
agar tidak berontak, sehingga memperlancar pemotongan tanduk.

Dishorning merupakan pencegahan tumbuhnya tanduk dan pemotongan tanduk saat sudah
tumbuh. Pencegahan bisa dilakukan dengan zat kimia cauterizer dan perkawinan . Pencegahan
yang sebaiknya dilakukan melalui perkawinan karena mampu menekan resiko stress. Tidak
memerlukan peralatan tambahan dan tidak memerlukan keterampilan khusus. Serta tidak
memicu kematian dan penularan penyakit.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan pemotongan tanduk kambing dan domba adalah agar dapat meminimalisir resiko
kambing atau domba menyeruduk sehingga tidak melukai domba atau kambing yang lainnya.
Domba dan kambing dalam kandang menjadi lebih tenang karena meminimalkan resiko
terjadinya luka pada ternak - ternak yang lain akibat saling menyeruduk. Tujuan
dilaksanakannya dehorning agar terhindar dari kecelakaan didalam kandang maupun pada
manusia. Sanitasi kandang kambing atau domba dilakukan sesusai dengan jenis kandangnya.

3. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum Produksi Kambing dan Domba dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15
November 2022. Tempat praktikum di Kandang kambing dan domba Politeknik Negeri
Lampung.

4. Alat dan Bahan


Alat : Dehoner

Bahan : Domba

5. Prosedur Praktikum
• Pertama kita harus handing domba terlebih dahulu untuk memudahkan saat
melakukan pemotongan tanduk
• Pegang bagian kepala domba dan mulai memotong tanduk dari ujung sekitar 1-2 cm.
Jangan sampai terkena jaringan syaraf sebab dapat menyebabkan luka atau
pendarahan pada ternak
• Untuk mencegah terjadinya infeksi kita dapat memberi antibiotic pada ternak

6. Hasil Praktikum
Dari praktikum yang kami lakukan kami dapat mengetahui bagimana cara perawatan domba
dan kami dapat mengetahui metode-metode pemotong tanduk pada ternak domba dengan
benar.
7. Kesimpulan
Pemotongan tanduk pada domba sangatlah penting dan bermanfaat karena dapat
meminimalisir resiko domba menyeruduk sehingga tidak melukai domba yang lain. Dengan
begitu dapat membuat domba lebih tenang karena meminimalisir resiko terjadinya luka pada
ternak-ternak lain akibat saling menyeruduk. Kita harus menjaga ternak kita dengan cara
merawat dan memperhatikan kesehatan ternak.

8. Lampiran
Judul Praktikum : Kastrasi pada Domba

Praktikum Minggu Ke : 11 (Sebelas)

Dosen Pengampu : Dr. Ghofar Husnu., S.Pt. M.S

Tenisi/PLP : Soleh Ade K., A. Md

1. Dasar Teori
Kastrasi adalah tindakan pembuangan testis atau ovarium, disebut juga pengebirian, yang
biasa dilakukan pada usaha penggemukan ternak potong. Tindakan kastrasi bertujuan untuk
menjinakkan ternak, merangsang pertumbuhan daging yang optimal, dan meningkatkan mutu
karkas. Pada prinsipnya teknik kastrasi jangan sampai menyakiti ternak. Meode kastrasi dapat
dilakukan dengan cara terbuka (mengikat dan tertutup (mengoperasi, atau memasukkan cairan
tertentu ke dalam tubuh ternak).

Kastrasi biasanya dilakukan pada ternak jantan yang akan digemukkan. Tujuan kastrasi
adalah untuk memperoleh daging yang kualitasnya baik serta pertambahan bobot badannya
lebih optimal. Manfaat lain yakni agar ternak jantang yang digemukkan tidak bisa kawin
sehingga memudahkan dalam pengelolaan. Umumnya ternak yang dikastrasi adalah ternak
yang tidak terseleksi menjadi pemacak.

Pelaksanaan kastrasi biasanya pada anak kambing atau domba sejak pascasapih. Umumnya
pertumbuhan dan pekembangan ternak akan terhambat bila disbanding tanpa kastrasi, hanya
ternak ini akan memperhatikan tubuh yang agak pendek tetapi gemuk pada bagian tubuhnya.
Kastrasi pada usia dewasa tidak memberikan pengaruh pertumbuhan badan, hanya
memperbaiki karkas, ternak lebih tenang dan pertambahan berat badannya cepat.

Cara kastrasi ada 2 cara yakni terbuka dan tertutup. Kastrasi tertutup dengan cara mengikat
saluran yang menuju testes, sehingga sel-sel jantan mati tidak memperoleh makanan. Kastrasi
tertutup dengan pembedahan untuk mengeluarkan testes yang kemudian dipotong.

2. Tujuan Praktikum
Tujuan kastrasi adalah untuk memperoleh daging yang kualitasnya baik serta pertambahan
bobot badannya lebih optimal. Selain itu kastrasi memiliki tujuan mengalihkan nutrisi untuk
produksi buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetatif, pokok sawit yang telah
dikastrasi cenderung lebih kuat dan seragam dalam pertumbuhannya, pertumbuhan buah yang
lebih besar dan seragam beratnya, dan menghambat perkembangan hama dan penyakit. Serta
dengan dilakukannnya kastrasi dapat mencegah terjadinya perkawinan ternak yang tidak
diinginkan atau ternak yang tidak lolos seleksi sesuai standar produksi yang ditagerkan.

3. Waktu dan Tepat


Praktikum Produksi Kambing dan Domba dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15
November 2022. Tempat praktikum di Kandang kambing dan domba Politeknik Negeri
Lampung.

4. Alat dan Bahan


Alat : Tang Burdizzo

Bahan : Domba

5. Prosedur Kerja
• Pertama-tama handling ternak domba terlebih dahulu agar mudah dalam melakukan
proses kastrasi
• Jika domba sudah dihandling kemudian mulai melakukan kastrasi
• Siapkan alat untuk melakukan kastrasi dan kemudian mulai praktek
• Scrotum dibersihkan dari semua kotoran
• Pegang scrotum dengan satu tangan sehinggga testis terjepit secara kuat dari bawah
scrotum
• Kemudian jepit scrotum dengan tang burdizzo dilakukan dengan pelan-pelan supaya
domba tidak memberontak karena sakit

6. Hasil Praktikum
Dari praktikum yang kami lakukan kami dapat mengetahui bagaimana cara melakukan
kastrasi pada ternak dengan metode atau cara yang benar, kami dapat menegetahuimanfaat
kastrasi, tujuan dari kastrsi sendiri itu untuk apa serta dapat mengetahui bagaimana kastrasi
yang berhasil dan bagaimana kastrasi yang gagal.

7. Kesimpulan
Kastrasui sangatlah penting dilakukan karena kastrasi merupakan penghilangan fungsi
organ tetis sebagai tindakan yang rutin dilakukan pada hewan ternak. Kastrasi pada ternak
dilakukan untuk meningkatkan kualitas daging, mencegah kelahiran yang tidak diinginkan,
menurunkan sifat agresif, dan yang terakhir mempermudah pengelolaan pada sistem kandang.
Maka dariitikegiatan kastrasi sangatlah penting untuk dilakukan.

8. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai