Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

USAHA TERNAK BABI

Diusulkan oleh :

1. Alberto Dimu Hau (1701050011) 6.Rinardius Baptista Ati (1701050052)

2. Frengki Deferson Dimu (1701050017) 7.Yonrit G. Tanesib (1701050032)

3. Inosensius Yulendri Un (1701050069) 8. Mes Malelak (1701050073)

4. Delinto Liunesi (1701050076) 9. Djodi P. P. Uas (1701050064)

5. Adventus Senlau (1701050038) 10. Yosua W. Manafe (1701050032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah
nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keungulan untuk dijadikan
peluang. Di Nusa Tenggara Timur sendiri belum bagitu banyak masyarakat yang
berwirausaha, sebagian besar menjadi karyawan,buru ataupun pergi bekerja di luar
NTT. Mindset kesuksesan hanya didapatkan jika bekerja di kantoran atau perusahaan
yang besar mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran,hal ini di karenakan
kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfatkan peluang bisnis dan
kurangnya yang luas untuk mencipkan lapangan kerja baru.
Dari permasalahan di atas kami mencoba berwirausaha sebagai upaya
pelatihan diri bagi kami dan mengubah Mindset bahwa lulusan serjana pendidikan
tidak hanya menjadi pengajar tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
Ternak babi merupakan salah satu penghasil daging selain ternak lain (seperti
ternak sapi, kerbau, domba, kambing dan sebagainya). Ternak babi ini umumnya yang
dipelihara adalah babi tipe pedaging, yang tujuan utamanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akan daging babi tersebut.
Daging babi yang mungkin memiliki kelebihan dari daging lainnya seperti dari
rasa yang lebih gurih dan empuk. Namun daging babi jarang ditemukan di daerah
yang umumnya beragama muslim karena tidak adanya konsumen pada daging babi
tersebut, akan tetapi lain halnya pada daerah yang umumnya beragama lain seperti
kita di Nusa Tenggara Timur. Daging babi banyak dicari oleh konsumen baik untuk
kebutuhan sehari-hari maupun untuk acara besar.

A. Judul Usaha : USAHA TERNAKAN BABI

B. Status Usaha : Usaha yang akan kami jalankan adalah rintisan usaha baru

C. Rasional Kegiatan : Usaha peternakan babi yang akan kami dirikan adalah
jenis usaha berskala kecil yang khusus hanya memproduksi daging. Alasan
kami dalam memilih usaha peternakan babi ini didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut; (a) ternak babi adalaah hewan monogastrik
yang dapat mengkonsumsi makanan apa saja. (b) untuk pemasaran sangat
mendukung karena Nusa Tenggara Timur pada sebagian besarnya mayoritas
Kristen . (c) pertumbuhannya cepat dibandingkan ternak besar lainnya (d)
kami memiliki pengalaman dalam pengolahan usaha peternakan.

B. Tujuan Kegiatan :

Tujuan dari didirikankanya usaha peternakan babi penggemukan ini adalah:

a) Untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan.


b) Memenuhi kebutuhan protein hewani yang berkualitas, sehat, dan aman untuk
dikonsumsi.
BAB II METODE PELAKSANAAN

A. Produk : Produk usaha peternakan yang akan kami hasilkan adalah : daging babi hasil
penggemukkan dengan bobot panen 50 kg/ekor

B. Bahan Baku : Bahan baku utama adalah bibit anak babi lepas sapih yang akan di beli
dari perusahaan pembibitan babi dan pakan ternak.

C. Proses Produksi :.

Usaha peternakan babi penggemukan akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:

Pemeliharaan babi

Setiap peternak pasti melakukan pemeliharaan terhadap hewan piaraanya semenjak masih
kecil sampai dewasa. Pemeliharaan tersebut setiap tingkatan hidup tidak sama, dan
bahkan pemeliharaan selalu disesuaikan dengan tujuan.

1. Pemotongan Gigi

Walaupun anak babi baru saja lahir, akan tetapi giginya cukup tajam, sehingga bisa
melukai putting induk ataupun sesama anak-anak babi. Apabila hal ini dibiarkan, mereka
bisa saling melukai dan menimbulkan infeksi. Jadi babi yang baru lahir giginya perlu
dipotong dengan menggunakan tang. (untuk lebih jelasnya liar lampiran tatacara
pemotongan gigi babi)

2. Pengebirian (Kastrasi)

Pengebirian ialah melakukan pemotongan teste dan mematikan sel jantan, atau ovum
terhadap babi betina, yang dikebiri terutama babi jantan karena yang betina harus melalui
proses operasi jadi agak sulit dilakukan sendiri. Tujuan Kastrasi ialah: Untuk
mempertahankan kwalitet daging Supaya jantan yang tidak digunakan lagi sebagai
pejantan dagingnya tidak bau Untuk menjinakkan babi jantan yang sifatnya buas dan
kanibalis Untuk menghindari babi-babi jantan yang berkualitet jelek agar tidak
mengawini babi-babi induk yang bagus. Catatan: Kastrasi, vaksinasi dan penyapihan
tidak boleh dilakukan secara bersama-sama. Pelaksanaan Kastrasi babi Jantan Skrotum
ditekan dengan ibu jari tangan kiri keatas dan jari telunjuk kebawah, dengan maksud
supaya mudah dibedah dengan sebuah pisau tajam atau silet. Kantong (selaput) testes
yang berwarna putih dipotong atau dibedah pula dengan mengeluarkan testesnya.
Kemudian bila testes itu ditekan, maka keluar testes tersebut. Testes yang sudah keluar
dipotong, pada saluran penggantungnya. Bagi babi dewasa sebelum testes dipotong,
terlebih dahulu harus diikat dengan benang yang kuat supaya darah tidak mengalir keluar.
Bekas luka harus diobati dengan yodium atau sulfanilamit guna mencegah infeksi atau
tetanus. Untuk mempercepat sembuhnya luka akibat pemotongan, saluran terus dijahit,
kecuali pada babi yang berumur 4-5 minggu tak perlu dijahit.
3. Pengobatan Cacing

Anak babi memerlukan perawatan baik-baik atau lebih diistimewakan, karena saat ini
merupakan masa kritis, mudah terserang penyakit, mudah kedinginan hingga mati,
dls. Dan pada umur 10 minggu anak babi mudah dijangkiti cacing, maka pada saat itu
anak babi harus diberi obad cacing: Piperazine.

Perkandangan

Syarat-syarat Pembuatan Kandang Yang Harus Diperhatikan adalah :

a. Ventilasi
Ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara di dalam kandang. Ventilasi berguna untuk
mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan dengan udara segar dari
luar.

b. Sinar matahari
Sinar matahari berfungsi sebagai desinfektan dan membantu pembentukan vitamin D.

c. Kebersihan
Kandang yang selalu bersih dan kering akan menjamin kebersihan babi dan akan
mempangaruhi mutu dari daging yang akan diperoleh.

d. Konstruksi kandang
Konstruksi kandang dibuat sedemikian rupa sehingga semua pekerjan bisa dilaksanakan
dengan praktis.

e. Ukuran kandang
Ukuran kandang untuk satu ekor dara : 120 cm x 80 cm2./ ekor

Cara Menyusun Ransum

Yang dimaksud dengan ransum: sejumlah bahan makanan atau campuran dari beberapa
bahan makanan yang diberikan kepada ternak dalam waktu tertentu, misalnya satu hari satu
malam. Penyusunan ransum ini harus diusahakan adanya zat-zat yang diperlukan, dengan
memilih makanan dari lingkungannya yang secara ekonomis masih menguntungkan.

Memilih bahan pakan:

 Mudah diperoleh, sebaiknya berasal dari daerah sekitar


 Tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup (kontinuitas terjamin) dan harga
yang layak, tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.
D. Pemasaran :

Segmen pasar yang dibidik untuk sementara waktu satu tahun kedepan adalah masyarakat
umum supermarket, pasar tradisional, dan pengelola rumah makan di daerah kota kupang dan
sekitarnya. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara konsinyasi pada swalayan,
pasar tradisional, dan rumah makan.
E. Tempat Produksi :

Tempat produksi dilakukan di Naimata. Tempat produksi cukup strategis karena berada pada
poros jalan sehingga dapat dengan mudah di akses oleh kendaraan untuk pengiriman maupun
calon pembeli yang membawa kendaraan besar.
BAB III TARGET LUARAN

A. Target produk :

Produk yang akan dihasilkan adalah babi yang selanjutnya dijual dalam keadaan hidup.
Sesuai dengan kapasitas peralatan produksi, produk yang dapat dihasilkan adalah 4
ekor/periode.

B. Target konsumen :

Konsumen yang ditargetkan adalah ibu rumah tangga, pengelola rumah makan dan pasar
daging di Kota Kupang dan sekitarnya.

B. Target pendapatan : Jumlah pendapatan yang ingin kami peroleh setiap periode
adalah Rp. 16.000.000 atau 4.000.000/ekor
BAB IV RENCANA KEUANGAN

A. Asumsi

 Babi untuk bibit berjumlah 4 ekor


 pemeliharaan selama 1 periode adalah 4,5 bulan (sudah dengan masa kering kandang)
 konsumsi ransum 85 kg/ekor selama 1 periode pemeliharaan
 harga jual/kg babi hidup adalah Rp.75,000/kg

Biaya tetap

No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah

1 Kandang 4 Unit 2.000.000 2.000.000

2 Peralatan kandang 4 Unit 5.000 20.000

4 Selang,bola
lampu,kabel,
fitting,staker. 1 paket 1.000.000 1.000.000

3.020.000

Biaya operasional

1 Bibit 4 Ekor 1.000.000 4.000.000

2 800/4
Pakan bulan Kg 3.000.000 3.000.000

3 Listrik dan air 1 Paket 300.000 300.000

Total biaya 10.320.000


BAB VI ORGANISASI PELAKSANA

A. Personil : Personil pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:

No Nama Pendidikan Deskripsi Tugas

1. Delinto Liunesi Mahasiswa Manejer dan


pemasarn

2. Alberto Dimu Hau Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

3. Rinardius Baptista Ati Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

4. Frengki Deferson Dimu Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

5. Djodi Peter Paulus Uas Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

6. Yosua Wiliam Manafe Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

7. Adventus Senlau Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

8. Inosensius Yulendri Un Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

9. Delinto Liunesi Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

10. Yonrit Gabriel Tanesib Mahasiswa Pemasaran dan


produksi

Mengetahui Dosen Pendamping

Vinsensius Lantik, S.Pd.,M.Pd

NIP:

Anda mungkin juga menyukai