Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KAMPUNG TANGGUH

PEMBERDAYAAN ZIS PRODUKTIF


BUDIDAYA IKAN NILA
DKM MASJID AR ROHMAH WANASARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Robb semesta alam yang
telah memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal Kampung Tangguh pemberdayaan ZIS Produktif
ini. Yang dimana proposal ini bernama “Proposal Kampung Tangguh
Pemberdayaan ZIS Produktif Budidaya ikan nila”.

Proposal ini berisikan tentang bagaimana cara kita untuk membuka suatu
bidang usaha. Cara – cara untuk menentukan lokasi ,modal usaha , bagaimana
pengolahannya sehingga menjadi usaha yang sangat menjanjikan.

Kami sebagai penggagas proposal ( DKM Masjid Ar Rohmah ) ini juga


mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang di berikan sehingga kami bisa
membuat proposal usaha ini dengan baik dan benar, terimakasih pula kami
ucapkan kepada Lembaga atau Unit-unit Pengumpul ZIS yang telah memberi
peluang untuk mempresentasikan gagasan ini dalam bentuk penyajian proposal.

Cibitung, 02 Maret 2023

Ali Hasan Basri


Ketua DKM Masjid Ar Rohmah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air
tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dengan warna putih
kehitaman dan putih kemerahan. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau
sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang
beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila
tidak dapat hidup dengan baik.

Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian


Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan
adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila
adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur
Jenderal Perikanan.
Peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini
kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan
seperti sapi karena beberapa alasan seperti mahalnya harga yang di tawarkan
dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber
protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah ikan nila. Negara
yang menjadi pemasok nila terbesar dunia adalah Cina, Indonesia, Thailand,
Taiwan, dan Filipina. Meski demikian pasokan Ikan Nila dari negara-negara
tersebut masih belum mencukupi. Sehingga Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila
untuk mencukupi pasar tersebut masih terbuka luas.
Minat pasar Dalam negeri untuk ikan nila juga masih sangat lebar, mulai
dari nila yang ukuran bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan
konsumsi semua pasar tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan
konsumsi, ikan nila memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat
dipasarkan melalui pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.

B. Visi dan Misi Usaha


a. Visi
Menjadi pengusaha budidaya ikan nila dan Menjadikan usaha yang
mampu bersaing dan tumbuh berkembang dengan sehat serta
mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

1
b. Misi
1. Menghasilkan produk ikan Nila yang berkualitas dan terjamin.
Memberikan penghasilan yang memuaskan bagi para penerima
bantuan manfaat (Mustahiq).
2. Memberikan harga yang terjangkau bagi semua kalangan mesyarakat.
Berdaya saing tinggi melalui pengolahan yang profesional demi
kepuasan pelanggan.
3. Menjalin hubungan yang baik kepada para relasi, kemitraan kerja agar
menjadi lebih baik, saling menguntungkan dan ti dak terjadi
kesalahpahaman.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan.

C. Tujuan
Tujuan penyaluran ZIS Produktif dalam memilih usaha ini yaitu :
1. Memberikan keuntungan/laba kepada penerima Manfaat ZIS (Mustahiq)
melalui usaha budi daya Ikan Nila.
2. Memberi peluang kerja bagi para Penerima Manfaat ZIS (Mustahiq).
3. Menarik minat konsumen dengan makanan yang sehat dan bergizi.

D. Usaha yang dirintis


Usaha yang akan kami rintis adalah Budidaya ikan nila karena ikan nila
merupakan jenis ikan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat.
Rasa daging ikan yang enak membuat banyak orang menyukainya. Harga
ikan nila pun terjangkau untuk kalangan masyarakat. Maka dari itu kami
ingin merintis budidaya ikan nila.

E. Jenis Produk
Produk yang kami buat adalah ikan nila yang siap di pasarkan, ke berbagai
kolam pemancingan, rumah makan padang, pedagang ikan dan lain-lain.
Karena, pada saat ini produk ikan nila banyak di nikmati oleh kalangan
masyarakat, tetapi pemasokkan kurang.

F. Produksi dan Teknologi


*Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya
ikan nila tergantung dari sistem pemeliharaan dan perawatannya (sistem
1 kolam, 2 kolam dan lain sebagainya). Adapun jenis kolam yang umum
dan sering dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain :

2
a. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan
membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam
pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu :
1) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan
selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4
buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran
tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini
memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil
maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual.
2) Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan
besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga
dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran
pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.
3) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan
kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.

b. Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa
berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran
hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang
sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan
pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah
diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat
parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.

2. Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila
diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu
untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,
baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar
kekeruhan.

3
Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara
lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan
diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan
ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut
ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat
melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol)
atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari
alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk
menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap
ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet
(untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser
(gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk
segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

4
BAB II
ASPEK PEMASARAN
A. Lingkungan Usaha
Kami memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan tingkat
perekonomian yang memadai. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini
memungkinkan untuk menjual usaha akan sukses.
Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anak brandalan
akan lebih memudahkan kita di dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga
dapat berbaur dengan lingkungan sekitar. Menjalin hubungan bisnis yang
sehat. Ini akan menimbulkan dampak yang sangat positif demi
perkembangan usaha kedepan nya.

B. Kondisi Pasar
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar kami yaitu
mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan
menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar
mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena harga yang kami
berikan pun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat
akan senantiasa banyak yang akan membeli produk yang saya tawarkan.
Peluang kesuksesan pun akan semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang
selalu ramai baik dari lingkungan setempat maupun dari luar kota.
Tingkat keamanan usaha pun harus terjamin dengan ada nya
lingkungan yang baik. Dekat dengan kantor polisi, sehingga para preman
maupun orang- orang yang ingin merusak tempat usaha kita akan lebih
aman dibandingkan dengan kondisi pasar yang sangat jauh dari kantor
polisi.

C. Rencana Pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
- Dekat dengan target market.
Target utama pemasaran dekat dengan konsumen. Sehingga dengan
mudah kita mempromosikan produk yang kita miliki.
- Mudah di akses
Tempat yang mudah di akses oleh masyarakat akan membuka usaha kita
lebih maju. Sehingga memudahkan pelanggan untuk mengunjungi kolam
pemeliharaan Ikan Nila kita.
5
- Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak
memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan
bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk mempromosikan
usaha, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat
akan mengetahui usaha yang kita buat. Dan apabila usaha sudah
diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan
kepada orang lain agar membeli produk di tempat yang sudah di
ketahuinya .
- Melalui internet
Internet adalah salah satu tempat kita untuk memasaran produk kita.
Sehingga para pelanggan bisa melihat produk baru yang kita miliki
melalu internet. Baik melalui website yang kita punya, atau pun situs
jejaring sosial.

D. Target Pasar
Karena usaha saya bergerak dalam bidang ikan yang siap dipasarkan ,
maka target pasar usaha saya adalah para ibu-ibu rumah tangga, para pemilik
rumah makan padang, café, restoran , para pedagang ikan dan lain-lain.

E. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas
kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk yang
kami tawarkan tanpa membuat pesaing merasa tidak senang dengan tindakan
yang kita lakukan. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara
pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing.
Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di
tetapkan.
6
BAB III
ASPEK PRODUKSI
A. Lokasi Usaha
Dalam mendirikan usaha budidaya ikan nila maka harus mencari tempat
yang strategis, karena pada umum nya sebagian konsumennya akan merasa
nyaman jika tempat penjualan produk yang ingin di belinya tidak jauh dari
tempat mereka dan jalan yang di laluinya tidak hancur. Sehingga para
pemasok yang ingin membeli produk kita tidak susah membawa barang yang
ingin di pesannya tersebut.
Lokasi yang sedang kami siapkan adalah di alamat Kampung Selang Bojong
Rt 01 Rw 01 kelurahan Wanasari Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat.

B. Penetapan Harga
Harga yang kami tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan
terjangkau oleh masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan
cukup matang, akhirnya kami tetapkan sebagai harga yang kami tawarkan
agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo
ikan nila di jual dengan harga 25.000-28.000, maka saya akan menjual ikan
nila yang kami produksi dengan harga kisaran 22.000-24.000 perkilo.
Harga itu pun akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.

C. Sumber-sumber Produk / Bahan


Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier kami mengambil dari
pembibitan yang di lakukan oleh pemerintah yaitu di Dinas Perikanan dan
peternak ikan yang sudah terjamin dan terbukti kualitasnya. Dengan harga
yang murah sehingga dengan begitu tidak merugikan bagi kami sebagai
pelaku budidaya ikan.

D. Tenaga Kerja
Karena masih tahap awal mungkin semua kegiatan masih di lakukan oleh
para penerima manfaat ZIS Produktif dan belum memerlukan bantuan orang
lain.
7
E. Biaya Produksi
a. Modal Awal

No Data Usaha Pembesaran Ikan Nila

1 Bibit ikan 5-7 cm Rp. 500 500 x 6.000 3.000.000

2 Pakan Apung Rp. 300.000 10 Sak x 300.000 3.000.000

3 Dedak Rp. 300.000 10 Sak x 300.000 3.000.000

4 Obat Rp. 50.000 2 x 50.000 100.000

Jaring tempat
5 penampungan ikan Rp. 150.000 5 x 150.000 750.000
yang siap panen

6 Serok Rp. 25.000 4 x 50.000 100.000

6 Pembersih Kolam Rp. 150.000 7 x 150.000 1.050.000

b. Biaya Lain-lain
- Simpanan modal berikutnya/bulan Rp. 1.500.000,-
- Transportasi Rp. 500.000,-
- Pemeliharaan dan peralatan kolam Rp. 2.000.000,- +
Rp. 4.000.000,-
Total seluruh biaya produksi
Modal produksi Rp. 11.000.000,-
Biaya lain-lain Rp. 4.000.000,- +
Total Rp. 15.000.000

8
BAB IV
RENCANA KEUANGAN
A. Perencanaan Laba Rugi
1. Pengeluaran

Biaya Tetap

Modal Awal

Keseluruhan Modal Awal Rp. 11.000.000,-

Biaya Lain-lain

Rp. 1.500.000,-
Simpanan Modal Berikutnya/Bulan Rp. 500.000,-
Transportasi Rp. 2.000.000,-+
Pemeliharaan dan Perawatan Kolam Rp. 4.000.000,-

Total Pengeluaran Rp. 15.000.000,-

2. Keuntungan
o Harga konsumsi ikan Nila Rp.25.000/kg
o Dengan perkiraan kematian sebesar 10% sehingga menghasilkan 5400
ekor. Perkiraan hasil penghitungan umum selama 3-4 bulan, panen 1kg isi
5 ekor . Jadi 5.400 ekor ikan Nila di bagi 5 ekor = 1.080 kg dikalikan harga
konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.27.000.000
o Pendapatan jual = Rp.27.000.000 di kurangi pengeluaran Rp. 15.000.000,-
o Keuntungan = Rp.12.000.000,00
o Pendapatan perbulan = 12.000.000/4 = Rp 3.000.000,-

9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat peluang dan aspek pasar yag begitu menggiurkan maka
kami ingin menciptakan usaha pembudidayaan ikan nila. Ikan Nila ini paling
mudah untuk di budidayakan serta bisa hidup di segala cuaca dan lingkungan
lahan gambut dan payau, pemberian pakanpun tidak mengeluarkan modal
banyak ,dan harga jualnya pun rumayan menggiyurkan, ikan Nila ini memang
lebih cepat panennya , inilah peluang pemberdayaan ZIS Produktif yang nyata
dan telah terbukti hasilnya. Sistem pemasaranya juga sangat mudah.

B. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat. Semoga proposal ini berguna bagi para
aktivis Lembaga atau Unit-unit Pengumpul ZIS. Dengan harapan dapat
melaksanakan semua rencana-rencana serta tujuan yang telah kami buat.
Mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata atau pun tulisan. Semua
kekurangan datangnya dari kami dan kelebihan datang nya hanya dari Allah
SWT. Kami ucapkan terima kasih.

10

Anda mungkin juga menyukai