Usaha yang akan saya rintis adalah Budidaya ikan nila karena ikan nila merupakan jenis
ikan yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat. Rasa daging ikan yang enak membuat
banyak orang menyukainya. Harga ikan nila pun terjangkau untuk kalangan masyarakat. Maka
dari itu saya ingin merintis budidaya ikan nila.
DESKRIPSI UMUM UNIT USAHA PONDOK PESANTREN NURUL IKHLAS
1. Nama dan Alamat Perusahaan
a. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih
selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam
pembesaran, yaitu:
1) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam
pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500
meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab
benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka
benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual.
2) Kolam pembesaran tahap II berfungsi memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat
berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–
1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter.
3) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara
80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
b) Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m
sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman
kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan
pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat
menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah: jala,
waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun
benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar
(kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Peralatan yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah
warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean
diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk
mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat),
hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk
penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk
pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk
menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk
menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi
ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan
konsumsi).
2. Lingkungan usaha
Saya memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan tingkat perekonomian yang
memadai. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini memungkinkan untuk menjual usaha akan
sukses.
Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anaka brandalan akan lebih
memudahkan kita di dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga dapat berbaur dengan
lingkungan sekitar. Menjalin hubungan bisnis yang sehat. Ini akan menimbulakan dampak yang
sangat positif demi perkembangan usaha kedepan nya.
3. Kondisi pasar
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar saya yaitu mencakup semua
kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua
kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena
harga yang saya berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat akan
senantiasa banyak yang akan membeli produk yang saya tawarkan. Peluang kesuksesan pun
akan semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang selalu ramai baik dari lingkungan setempat
maupun dari luar kota.
Tingkat keamanan usaha pun harus terjamin dengan ada nya lingkungan yang baik. Dekat
dengan kantor polisi, sehingga para preman maupun orang-orang yang ingin merusak tempat
usaha kita akan lebih aman dibandingkan dengan kondisi pasar yang sangat jauh dari kantor
polisi.
4. Rencana pemasaran
Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:
· Dekat dengan target market.
Target utama pemasaran dekat dengan konsumen. Sehingga dengan mudah kita
mempromosikan produk yang kita miliki.
· Mudah di akses
Tempat yang mudah di akses oleh masyarakat akan membuka usaha kita lebih maju. Sehingga
memudahkan pelanggan untuk mengunjungi toko distro kita.
· Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya
untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman atau keluarga untuk
mempromosikan usaha, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan
mengetahui usaha yang kita buat. Dan apabila usaha sudah diketahui dan disukai, maka
konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain agar membeli produk di tempat
yang sudah di ketahuinya .
· Melalui internet
Internet adalah salah satu tempat kita untuk memasaran produk kita. Sehingga para pelanggan
bisa melihat produk baru yang kita miliki melalu internet. Baik melalui website yang kita punya,
atau pun situs jejaring sosial.
5. Target Pasar
Karena usaha saya bergerak dalam bidang ikan yang siap dipasarkan , maka target pasar
usaha saya adalah para ibu-ibu rumah tangga, para pemilik rumah makan, café, restoran , para
pedagang ikan dan lain-lain.
6. Pesaing
Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana
cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk yang saya tawarkan tanpa membuat
pesaing merasa tidak senang dengan tindakan yang saya lakukan. Namun kekeluargaan harus
tetap selalu terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan
pesaing. Dengan cara mentaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah di tetapkan.
A. Lokasi usaha
Dalam mendirikan usaha budidaya ikan nila maka harus mencari tempat yang strategis,
karena pada umum nya sebagian konsumennya akan merasa nyaman jika tempat penjualan
produk yang ingin di belinya tidak jauh dari tempat mereka dan jalan yang di laluinya
tidak hancur. Sehingga para pemasok yang ingin membeli produk kita tidak susah membawa
barang yang ingin di pesannya tersebut.
Lokasi yang sedang saya incar adalah di tempat orang biasa berlalu lalang. Terkhusus di
daerah yang ramai penduduk. Karena, Lokasi ini lah yang dapat membuka jalan kesuksesan dalam
menjalakan usaha yang sedang kita tekuni.
B. Penetapan Harga
Harga yang saya tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh masyarakat
sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya tetapkan sebagai harga
yang saya tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran . Jika di pasaran harga perkilo ikan
nila di jual dengan harga 30.000-35.000, maka saya akan menjual ikan nila yang saya produksi
dengan harga kisaran 20.000-25.000 perkilo. Harga itu pun akan disesuaikan dengan
perkembangan selanjutnya.
Jaring tempat
5 penampungan ikan 150.000 5 x 150.000 750.000
yang siap panen
Jumlah 6.150.000
b) Biaya Lain-lain
- Simpanan modal berikutnya/bulan Rp. 1.000.000,-
- Transportasi Rp. 300.000,-
- Pemeliharaan dan peraatan kolam Rp. 700.000,- +
Jumlah biaya lain-lain Rp. 2.000.000,-
Total seluruh biaya produksi
Modal produksi Rp. 6.150.000,-
Biaya lain-lain Rp. 2.000.000,- +
Total Rp. 8.150.000
Rencana Keuangan
A. Perencanaan Laba Rugi
1. Pengeluaran
·Biaya Tetap
Penyusutan kolam dan peralatan Rp 850.000,-
· Modal awal
Keseluruhan modal awal Rp 6.150.000,-
· Biaya Lain-lain
Simpanan modal berikutnya/bulan Rp 1.000.000,-
Transportasi Rp 300.000,-
Pemeliharaan dan peralatan kolam Rp 700.000,- +
Rp 2.000.000
TOTAL PENGELUARAN Rp 9.000.000,-
2. Keuntungan
o Harga konsumsi ikan Nila Rp.25.000/kg
o Dengan perkiraan kematian sebesar 10% sehingga menghasilkan 5400 ekor. Perkiraan hasil
penghitungan umum selama 5-6 bulan, panen 1kg isi 5 ekor . Jadi 5.400 ekor ikan Nila di bagi
5 ekor = 1.080 kg dikalikan harga konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.27.000.000
o Pendapatan jual = Rp.27.000.000 di kurangi pengeluaran Rp. 9.000.000,-
o Keuntungan = Rp.18.000.000,00
o Pendapatan perbulan = 18.000.000/6 = Rp 3.000.000,-
A. kesimpulan
Dengan melihat peluang dan aspek pasar yag begitu menggiurkan maka saya ingin
membuat usaha tentang pembudidayaan ikan nila. Ikan Nila ini paling mudah untuk di
budidayakan serta bisa hidup di segala cuaca dan lingkungan lahan gambut dan payau,
pemberian pakanpun tidak mengeluarkan modal banyak ,dan harga jualnya pun rumayan
menggiyurkan, ikan Nila ini memang lebih cepat panennya , inilah peluang usaha investasi yang
nyata dan telah terbukti hasilnya. Sistem pemasaranya juga sangat mudah.