DI AJUKAN KEPADA:
A. MENEJEMEN
Nama Perusahaan
: Mentari Pagi
: Ranting Muhammadiyah
jjMulya asri
Bidang Usaha
: Budidaya Perikanan
: 2 orang
B. PEMASARAN
Wilayah Pemasaran
: 2.570 Kg / Tahun
: 12.000 / Kg
C. PRODUKSI/ OPERASI
Kapasitas Produksi
: Kolam Terpal
Dampak Lingkungan
D. KEUANGAN
: Rp 8.483.000
Modal Sendiri
: Rp. 2.000.000,-
: Tidak ada
1. Nama
3. Agama
: Islam
4. No. HP
: 081253354147
5. Alamat Rumah
7. Pendidikan Terakhir
9. Keterampilan
10. Organisasi
1. LATAR BELAKANG
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah di
Budidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau
Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :
1) Dapat di Budidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi,
2) Teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) Pemasarannya relatif mudah dan
4) Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Ikan lele adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomis penting. Ikan lele juga adalah salah satu kelompok ikan yang
sangat di minati oleh masyarakat di Indonesia.
2. STRUKTUR KEPEMILIKAN
Budidya lele Clarias Jaya didirikan dan dimiliki oleh 4 orang yang sangat
ahli dalam bidangnya masing-masing
R
Sebagai
General
Manager
HAFIS
KHAHAP
TEGUH TEDI
FIRMANSYAH
NURFAN
KURNIAWAN Sebagai
Sebagai
Sebagai
Manager Resourse
Development
3. MANAGEMEN
Budidaya lele Clarias Jaya memiliki sebuah tim manajemen yang
cukup kuat, dengan Ari Panggih Nugroho sebagai General Manager yang
telah punya banyak pengalaman dalam berbisnis yang bertanggung jawab
pada controlling manager serta pengembagan usaha. Khahap Nurfan Sebagai
Manager Keuangan yang memiliki kemampuan ekonomi dan akuntansi
berbasis syariah yang cukup memadai, dan Teguh Tedi sebagai Manager
Administrasi & HRD yang bertanggung jawab pada kepegawaian, keamanan
kolam dan rencana pengembangan usaha serta yang tidak kalah penting
adalah Hafis Firmansyah sebagai Manager Resource Development yang
bertanggungjawab pada pembesaran lele yang meliputi pembelian benih lele,
proses pembesaran lele, antisipasi & penanggulangan penyakit serta link
penjualan ketika lele sudah besar
Kami berempat adalah mahasiswa dari Program Studi Budidaya
Perairan (Akuakultur) Universitas Diponegoro yang sudah komitmen untuk
menjalankan dan mengembangkan bisnis ini dengan sungguh-sungguh, setiap
dari kami memiliki keunggulan masing-masing dibidangnya sehingga
menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, amanah dan bertanggung
jawab.
petani
yang
memBudidayakan
lele
di
daerah
9. ANALISIS KEUANGAN
7.1 Modal
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis lele, biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain sebagai
berikut:
- Biaya Awal
Biaya awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan satu kali, perinciannya
sebahai berikut:
No
Nama
Kolam Terpal
1
(Rangka Besi & Terpal)
ukuran 3x3
Pagar, pipa paralon, selang
2
dan Jembatan
Jaring paranet dan jaring
3
serokan
4
Pompa Sirkulasi
Jumlah
Jumlah
Satuan
Harga satuan
Total
set
Rp 1.200.000,-
Rp 2.200.000,-
set
Rp 300.000,-
Rp 600.000,-
Set
Rp 300.000,-
Rp 600.000,-
Set
Rp 150.000,-
Rp 300.000,Rp 2.700.000,-
- Biaya Operasional
Biaya operasional dibagi menjadi 2 yaitu biaya operasional awal dan biaya
operasional berjalan. Pada masa pembesaran membutuhkan biaya operasional
awal dan biaya operasional berjalan, sedangkan pada masa peternakan hanya
biaya operasional berjalan.
No
Nama
Biaya operasi awal
1 lele pembesaran ukuran
Biaya operasi berjalan
2 kapur
3 garam
4 pupuk
5 Bakteri Boster
5 Pakan (Pelet)
Jumlah
Jumlah satuan
7000 ekor
2
25
64
2
550
sak
kg
kg
Botol
kg
harga satuan
Rp
150,-
Rp 1.000.000,-
Rp 4.000,Rp
1000,Rp 10.000,Rp 150.000,Rp. 7.000,-
Rp
8000,Rp 25.000,Rp 600.000,Rp 300.000,Rp 3.850.000,Rp 5.783.000,-
Total
Dari investasi awal tersebut maka dapat dihitung cash flow (dengan asumsi bahwa
minimal lele panen 3 kali dalam setahun dan jumlah tingkat kehidupan 80%)
Bibit
Tingkat
kehidupan
7000
80%
Harga/Kg
Total
Rp 12.000,-
Rp 10.200.000,-
10.551.000,-