Anda di halaman 1dari 5

BAB I

1.1 Latar Belakang

Lembat (Clarias nieuhofi adalah sejenis ikan lele yang bertubuh panjang dan umumnya
kekuning - kuningan. Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara termasuk di semenanjung Malaya,
Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Filipina. Di Kampar, Riau disebut limbek, Jambi disebut
lembat, di Jakarta dikenal sebagai lindi. Ikan ini tidak pernah ditemukan di air payau atau air
asin. Ikan ini bersifat nocturnal yaitu aktif bergerak pada malam hari dan mencari makan. Pada
siang hari ikan ini berdiam diri dan berlindung di tempat tempat gelap Di alam ikan ini memijah
pada musim penghujan. Ikan Lembat banyak ditemukan di Benua Asia dan Afrika. Karena
budidaya ikan lembat yang jarang ditemukan. Dan dengan harga ekonomi ikan lembat masih bisa
dijangkau.

1.2 Jenis dan morfologi

1.) Limbat hitam (Clarras nigricans Ng. 2008)

 Sirip punggung dan dubur yang menyatu dengan sirip ekor


 Kepalanya relatif sempit (11,7 - 12,3% SL)
 Moncongnya juga menyempit
 Bintik bintik di sisi tubuh relatif lebih kecil
 Biasa menyebar terbatas di Kalimantan Timur (sekitar aliran sungai Mahakam)

2.) Limbad Sentarum (Clarias pseudonieuhofii)

 sama seperti limbat biasa, bahkan sukar dibedakan dari limbat biasa tanpa melakukan
pengukuran morfometrik yang teliti atau melakukan analisis genetika. Namun sejauh ini
Iimbat sentarum hanya didapati di hulu aliran Sungai Kapuas, khususnya di sekitar
Danau Sentarum.

1.3 Analisa Swot

1. Kekuatan Strength

 Kekuatan dari usaha pengelolahan Ikan Lembat yaitu tersedianya jenis lain variasi
produk penjualan; kualitas produk penjualan Ikan ini tinggi. Dapat ditunjang dengan
modal yang cukup memadai. Luasnya pemasaran hasil budidaya ikan lembat khususnya
pada saat musim panen

2. Kelemahan (weakness)

 Pada dasarnya kelemahan ataupun kesulitan yang ditemukan dalam pembudidayaan ikan
lembat antara lain sulitnya mendapatkan bibit ikan yang mempunyai kualitas baik.
Berkaitan dengan permasalahan yang pertama, seringnya bibit ataupun air yang terserang
bakteri yg nantinya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan yg ada. Belum
terlalu banyak pengalaman dalam budidaya yg perlu untuk memperluas dan menggali
lebih banyak pengalaman.

3. Kesempatan (oppotuinity)

 Budidaya ikan lembat cukup mudah dan menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
Pasalnya budidaya ikan lembat ini terbilang cukup mudah, dan perawatannya sampai
Sistem pengairannya pun Tidak terlalu merepotkan, selain itu pada dasarya ikan lembat
mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup yg cukup tinggi sekalipun hidup di
lumpur.

4. Ancaman (threat)

 Berbagai ancaman ataupun resiko yang muncul didalam pembudidayaan ikan limbat ini
antara lain banyaknya persaingan antara pembudidaya yang satu dg yang lainnya.
BAB II
2.1 visi

 Menjadi pembudidaya yang mampu memperkenalkan ikan lembat yang berkualitas


kepada masyarakat , serta mengangkat ikan lembat menjadi ikan yang banyak diminati
masyarakat kabupaten lumajang.

2.2 misi

 Membudidayakan ikan lembat dengan gaya peternak ikan modern


 Selalu berusaha meneliti dan konsisten dalam merawat dan mengembangbiakkan ikan
lembat
 Memberikan makan ikan lembat drngan gizi dan nutirisi sesuai standar peternakan.

2.3 Tujuan

 Untuk menyediakan bibit ikan lembat yang berkualitas bagi masyarakat lumajang.
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar
 Merekrut penduduk sekitar unyuk dijadikan pekerja
 Mendapatkan keuntungan atau laba dari budidaya ikan lembat

2.4 ruang lingkup

 Budidaya ini hanya sebatas bibit ikan lembat


 Penjualan lembat ini hanya sebatas di Kabupaten Lumajang-Probolinggo
BAB III
3.1 SUMBER DAYA PENDUKUNG
A. Man (Manusia)
Sumber daya manusia adalah faktor daya yang berasal dari Manusia. Manusia sebagai pelaku
utama yang melaksanakan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam usaha ini, kami
membutuhkan Sumber Daya manusia sebanyak 4 dengan syarat:
1. Umur Minimal 20 tanun
2. Memiliki pengalaman dalam berbudidaya ikan lele
3. Tidak memiliki riwayat kriminal
4. Memiliki identitas yang jelas
B. Money (uang)
Uang adalah faktor yang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama
proses produksi, seperti untuk pembelian bahan baku yang akan diolah, perawatan mesin
produksi ataupun gaji para karyawan. Perkiraan biaya usaha budidaya pembenihan ikan lembat
selama 1 bulan
Biaya Produksi: Lahan Budidaya (1 tahun) Rp. 1.000.000,-
Terpal Rp. 500.000,-
15 lembat indukan Rp. 200.000,-
Makanan ikan (1 tahun) Rp. 2.000.000,-
Vitamin Rp. 100.000,-
Peralatan tambahan Rp. 100.000,-
C. Material (fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi
membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh
bahan mentah dengan harga paling murah menggunakan cara pengangkutan yang murah
dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin. Dengan alat dan bahan sebagai
berikut:
1. Terpal
2. Lembat indukan
3. Makanan ikan
4. Vitamin
5. Selang
6. Lahan budidaya
7. Air
D. Machine (Teknologi)
Hewan memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industry, banyak
pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat. Banyaknya mesin baru yang ditemukan
oleh para ahli memungkinkan peningkatan produksi sangat tinggi. Pada kali ini, machine
(Teknologi) yang digunakan yakni berupa kolam sebagai lahan budidaya ikan lembat.
E. Method ( Metode)
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode Kerja yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun
administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Metode yang
dilakukan, diantaranya:
1. Isi kolam yang telah disewa dengan air jernih
2. Masukkan indukan ikan lembat.
3. Pencitraan ikan lembat:
a. Member pakan ikan lembat 3x sehari
b. Memberi vitamin 1x Sehari
c. Menguras air 6 bulan sekali
4. Memisahkan bibit dari indukan
5. Panen bibit lembat
F. Market (Pasar)
Jika barang yang diproduksi tidak tahu, proses produksi barang akan berhenti. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai kualitas barang. Dalam market digunakan marketip mix
(4P)
1. Product
Indukan lembat yang memiliki kualitas unggul
2. Price
Rumus rumus perhitungan harga pokok & harga jual yaitu (TC + Laba)
3. Place
Tempat budidaya: Pada kolam terpal
Tempat pemasaran: wilayah kabupaten Lumajang
4. Promotion
Melalui media Sosial, melalui sosialisasi kepada masyarakat

G. Informasi
Dibutuhkan agar usaha menjadi lebih lancar dan berkelanjutan. Proses produksi tidak akan
berkembang dengan bak jika tidak memiliki informasi pasar produk usaha dari Seorang
profesional maupun dari berbagai media, seperti internet, buku, Majalah, maupun Koran. Di sini
kami mencari informasi dari internet dan media sosial.

Anda mungkin juga menyukai