Anda di halaman 1dari 4

Khoirudin dan Muhammad Afif Zahid A.

Analisis Usaha Budidaya Ikan Lele"Zuhdy"


PROFIL USAHA

Penelitian ini dilaksanakan pada usaha budidaya ikan lele “Zuhdy” di Desa Dengok,
RT07/RW02 Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari 2023.
Usaha kecil budidaya ikan lele zuhdy saat ini sudah berjalan sampai 5 tahun lebih dan
mampu bertahan melawan perkembangan zaman. Yang berawal dari usaha coba- coba kini
dijadikan usaha utama sebagai mata pencarian sekeluarga. Usaha ini dikelola oleh 4 orang,
mulai dari pembibitan hingga pemasaran dikelola sendiri. Meskipun ada 1 anggota keluarga
yang tidak ingin melanjutkan usaha ini dan lebih memilih untuk bekerja. Sedangkan
ketersediaan tenaga kerja 1 orang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha budidaya
ikan lele ini.
Dengan metode pengelolaan secara Bioflok(mengubah nitrogen anorganik menjadi nitrogen
organik yang tidak berbahaya) Nitrogen organik inilah yang nantinya bisa menjadi pakan lele
alami yang pada akhirnya bisa menekan biaya untuk kebutuhan pakan lele.

ASPEK ASPEK

a. Aspek Manajemen strategi


Aspek manajemen strategi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan, dengan uraian sebagai berikut :
- Perencanaan meliputi perencanaan dalam penyediaan bibit bahan baku,
ketersediaan tenaga kerja, kelancaran proses produksi sampai proses pemasaran.
- Pengorganisasian, dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Kepala keluarga
bertugas sebagai penanggung jawab mulai dari penyediaan bibit, sarana dan
prasarana, dan menjalin kontrak dengan tengkulak. Sedangkan yang lainnya
bertugas sebagai pelaksana pada bagian teknis seperti persiapan kolam, memberi
pakan, mengontrol kualitas air, dan pengusiran hama disekitar lingkungan kolam.
- Pengawasan, dilakukan secara langsung oleh seluruh anggota keluarga
terhadap proses produksi ikan lele mulai dari pengawasan terhadap hama dan
penyakit yang muncul dan sebagainya

b. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran meliputi strategi pemasaran (segmentasi, posisi, dan target pasar)
dan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi). Untuk pemasaran
sudah banyak bekerja sama dengan para penjual ikan dan pengepul ikan.

c. Aspek penjualan
Aspek penjualan usaha ikan lele Zuhdy ini dalam sekali panen atau 2-3 bisa
menghasilkan 1 ton lebih dan dijual langsung ke pengepul ataupun pedagang ikan
sekitar 20.000/kg.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis pada usaha budidaya bibit ikan lele “Zuhdy’ meliputi sarana dan
prasarana yang terdiri dari 12 kolam ikan, aerator, alat greding, seser, pH. Proses
produksi, mulai dari perolehan bahan baku berupa bibit-bibit ikan lele ukuran 3-5 cm.
Proses budidaya mulai dari pembesaran sampai pemasaran.

c. Aspek Lingkungan
Usaha ini mampu menghasilkan limbah yang dimanfaatkan sebagai pupuk cair, yang
membantu meningkatkan kesuburan tanaman perkebunan tanpa mengeluarkan
biaya untuk membeli pupuk.

ANALISIS SWOT

-Kekuatan

a. Budidaya mudah
Budidaya ikan lele secara umum mudah dilakukan berdasarkan informasi responden
bahwa ikan lele dapat berkembang pesat dikarenakan dapat budidaya di lahan dan
sumber air terbatas dengan padat tebar tinggi mencapai 300 – 500 ekor dalam 1
kolam yang berukuran 2x1 meter. Ikan lele juga memiliki kelebihan, diantaranya
pertumbuhan cepat, ketahanan hidupnya tinggi, tidak terlalu sulit dalam hal pakan,
karena pakan yang digunakan untuk ikan lele yaitu pelet

b. Kontinuitas hasil panen


Dalam pembelian ikan lele konsumen atau pedagang tidak perlu menunggu musim
panen tiba atau harus panen terlebih dahulu. Ikan lele sudah di sortir langsung oleh
petani jadi konsumen atau pedagang bisa langsung memilih sesuai ukuran ikan lele
yang dikehendaki.

c. Pangsa Pasar Luas


Ikan lele sangat populer di kalangan masyarakat karena rasanya yang nikmat. Di
Indonesia banyak makanan olahan lele yang sering dijual seperti pecel lele, sambel
lele, dan lele bakar. Banyaknya konsumsi ikan lele ini akan berbanding lurus
terhadap permintaannya. Oleh karena itu, Pembudidaya ikan lele tidak akan
kesulitan menemukan pangsa pasar.

d. Pengendalian Limbah .
Dalam proses pembudidayaan ikan lele para nelayan tidak kesulitan dalam
mengatasi limbah ikan lele karena limbah yang diatasi hanya ikan yang mati akibat
terkena penyakit.

e. Tahan Penyakit
Ikan lele dikenal karena memiliki ketahanan yang baik terhadap serangan penyakit.
Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki kekebalan tubuh yang baik karena dilindungi
lendir pada bagian tubuhnya.
-Kelemahan
.
a. Jumlah tenaga kerja masih kurang
Karena usaha ini usaha keluarga Tenaga kerja yang dihasilkan pun sedikit dan
banyak anak anak muda yang menjadi penerus usaha ini lebih ingin bekerja
daripada mengurus usaha budidaya ikan lele ini.

b. Tempat kurang luas


Dikarenakan kurangnya tenaga kerja dan enggan untuk mencari karyawan jadi untuk
mengembangkan usaha lebih luas lagi bapak rukmin masih pikir pikir lagi apalagi
usaha ini berada di perkotaan dimana harga tanah per hektarnya cukup mahal.

-Peluang
a. Lokasi usaha yang strategis
Dikarenakan tempat usaha ini berada di pertengahan kota-kota yaitu antara Cepu,
Batokan dan padangan jadi banyak pedagang warung warung atau pasar-pasar
yang mencari bahan baku ikan lele untuk digunakan sebagai bahan pelengkap
dalam pembuatan produk yang lebih berkualitas, misalnya pembuatan pecel
lele,Geprek lele dan makanan lainnya yang menambah nilai jual serta menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen untuk mencoba produk-produk tersebut. Semakin
banyaknya permintaan dan meningkatnya kreativitas masyarakat untuk menciptakan
produk olahan ikan lele yang potensial untuk dipasarkan menjadikan kebutuhan
bahan baku ikan lele meningkat sehingga dapat menambah penjualan.

b. Perkembangan teknologi
Dengan adanya perkembangan teknologi yang terus mengalami kemajuan
membawa dampak yang cukup besar. Hal ini dapat menjadi faktor yang mendukung
pemasaran berupa teknologi komunikasi (HP), yang digunakan untuk memasarkan
usahanya hingga ke berbagai daerah.

-Ancaman
a. Preferensi masyarakat pada ikan lele kurang
Sebagian masyarakat kurang menyukai ikan lele hal ini dikarenakan ikan lele
dibudidayakan di air yang keruh seperti di sungai. Cita rasa yang dimiliki ikan lele
berbeda dengan ikan air laut.

e. Harga pakan kian menaik


Setelah terjadinya pandemi dampak dari kenaikan pakan masih terjadi banyak
pengusaha yang gulung tikar akibat naiknya harga pakan, sedangkan dalam
melakukan kegiatan pembesaran ikan lele dibutuhkan ketersediaan dalam hal
pemberian pakan. Karena ikan jenis ini apabila terlambat dalam pemberian pakan
maka ikan lele akan saling memakan sesamanya. Resiko ini apabila tidak
diperhatikan maka akan mengurangi hasil produksi yang telah ditetapkan.
Analisis masalah dan solusi
a. Pengelolaan air yang kurang tepat
Jika pH air kolam tidak stabil, ikan lele akan mengalami stres yang berdampak pada
hilangnya nafsu makan lele. Dampak lele yang tidak mau makan (terlebih jika
usianya masih muda) akan sangat fatal, yakni kematian.

Solusi: Hindari penggunaan air PDAM karena berdampak buruk pada kesehatan
ikan lele. Air PDAM mengandung kaporit yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.

b. Naiknya harga pakan


pakan adalah item pokok untuk pembesaran ikan lele apabila terjadi kenaikan harga
pakan itu sangat berdampak besar terhadap terhadap hasil produksi yang telah
ditetapkan.

Solusi: untuk mengatasi kebutuhan pakan lele, pak Zuhdy menggunakan metode
pengelolaan secara Bioflok(mengubah nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik
yang tidak berbahaya) Nitrogen organik inilah yang nantinya bisa menjadi pakan lele
alami yang pada akhirnya bisa menekan biaya untuk kebutuhan pakan lele.

_ >_< _

Anda mungkin juga menyukai