Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

BUDIDAYA TERNAK IKAN LELE

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Endang Suhesti, MP

Di SusunOleh:

Muhammad Afandi Rozaq ZA (202223011)

Lindhu Jawara N (202223037)

Aidul Ghani (202223032)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH

SITUBONDO

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Laporan Perusahaan Mebel” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Demikian penulisan makalah ini kami buat dengan sebenarnya semoga dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, kami Mohon Maaf apabila ada kesalahan
atas makalah ini atas saran yang diberikan kami ucapkan Terima Kasih.
I. Profil Perusahaan

Nama : Usaha ternak lele

Pemilik : Bapak Firman

Bentuk Usaha : Perorangan

Tahun berdirinya : 2018

Produksi : Ikan lele

Alamat : Kalompangan – Kec.Kendit

II. Proses Kerja

Bapak Firman sebagai pemilik budidaya ternak lele memulai usaha dengan bermodalkan
pengalaman dan pengetahuan dibidang perikanan, dan tabungan yang disisihkan dari uang
sakunya setiap hari. Uang yang disisihkannya setiap hari selama menjadi Mahasiswa ia
manfaatkan untuk membeli bibit-bibit lele yang berkualitas. Mebel ini melakukan produksi
dengan sistem pesan terlebih dahulu dan membuat sampel untuk promosi. Dalam proses
produksi ada beberapa tahapan mulai dari pemilihan bahan, pengukuran, perakitan,
penyelesaian.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi.
Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat
seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen
pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan
segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi.

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele.
Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi
usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi
lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Tipe-tipe kolam yang umum
digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring
apung dan keramba.

III. Resiko dan cara meminimalisir produksi dalam budidaya ternak lele

Resiko yang mungkin dialami pembudidaya lele adalah kematian sejumlah lele dalam
jumlah yang banyak, umunya terjadi pada ikan ukuran benih siap tebar. Cara
meminimalisisrnya dengan menyaring benih, lalu memindahkan ke kolam atau wadah lain
yang airnya baru. Air harus di kondisikan dan terdapat kandungan pakan alami yang cukup.
Berikut adalah beberapa cara mencegah kematian ikan lele yang dapat dilakukan.

1. Proses Membersihkan Kolam Sebelum Dipakai


Sebelum kolam dipakai untuk berbudidaya ikan lele, sebaiknya disterilkan terlebih dulu
dengan cara dibersihkan menggunakan sabun atau air cucian yang diendapkan dan
dikuras. Saat proses pengurasan pastikan tidak ada sabun atau detergen yang tersisa, lalu
jemur kolam untuk beberapa waktu.
2. Jaga Kebersihan dan Kualitas Air Kolam
Untuk menjaga kebersihkan dan kualitas air kolam, Bapak/Ibu wajib membersihkan
kolam dan mengganti airnya setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali. Caranya
dengan menguras air sebanyak 30-50% dari total volume air.
3. Buat Ruangan Gelap Di Dalam Kolam
Ikan lele termasuk ke dalam kategori hewan nokturnal, yakni hewan yang aktif di malam
hari dan pasif di siang hari. Untuk menambah rasa nyaman dan aman ikan selama di
kolam budidaya, Bapak/Ibu bisa membuat ruangan khusus yang lebih gelap di dalam
kolam.
4. Pemberian Pakan dan Suplemen
Proses pembesaran benih jadi ikan dewasa merupakan proses yang cukup krusial. Faktor
utama yang mendukung kesuksesan proses pembesaran adalah pemberian pakan dan
suplemen yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan gizi ikan lele. Ada banyak
rekomendasi pelet alami maupun buatan yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk memberi
pakan lele. Selain itu, pastikan juga untuk mengontrol banyaknya pakan yang diberikan
dan juga waktu pemberian pakan yang rutin.
5. Pemberian Probiotik
Penggunaan probiotik memiliki fungsi ganda antara lain membantu pencernaan ikan,
membantu metabolisme tubuh. Bahkan ada jenis probiotik yang dapat menekan laju
pertumbuhan bakteri merugikan di dalam kolam budidaya. Dengan menggunakan
probiotik daya tahan tubuh lele makin bagus dan tahan terhadap jenis virus, bakteri, dan
penyakit lain yang bisa membuat lele stres.
6. Pemilihan Bibit Lele Berkualitas Unggulan
Pemilihan bibit ikan lele juga bisa menjadi cara terbaik untuk merawat lele agar tidak
mati. Sebab bila sedari awal Bapak/Ibu telah menggunakan bibit berkualitas unggulan
dan terbaik, maka DNA yang ada di dalam bibit tersebut mampu memberikan proteksi
mandiri terhadap virus dan bakteri.
7. Memiliki Alat Aerator
Cara merawat ikan lele agar tidak mati yang terakhir adalah dengan menggunakan
aerator. Aerator merupakan alat yang dapat memproduksi gelembung oksigen yang
dibutuhkan ikan lele. Dengan begitu, Bapak/Ibu tak perlu khawatir saat lele kurang
mendapatkan oksigen karena aerator akan memproduksinya.
Resiko dan cara meminimalisir pada pengelolaan budidaya ternak lele
Resiko dalam pengelolaan budidaya ternak lele melibatkan beberapa faktor
seperti kesehatan ikan, lingkungan, dan manajemen. Untuk meminimalisirnya adalah
dengan :
1. Manajemen kesehatan
2. Manajemen lingkungan
3. Pemilihan bibit yang berkualitas
4. Pemilihan pakan yang tepat
5. Monitoring pasar dan harga
6. Manajemen keuangan
7. Pelatihan dan peningkatan keahlian
8. Asuransi ternak
9. Kebersihan dan biosecurity
10. Pemantauan cuaca
11. Pemasaran yang efektif

IV. Resiko dan cara meminimalisir pada pemasaran / penjualan pada


ikan lele

Tidak Melakukan Pemasaran Melalui Media Sosial

Bapak Firman hanya melakukan pemasaran offline sehingga kurangnya


pelanggan dan tidak banyak orang yang mengetahui tentang usaha ternak lelenya ini.
Upaya yang seharusnya dilakukan yaitu dengan menggunakan media sosial seperti
Facebook, WhatsApp dan Instagram agar banyak masyarakat yang tertarik dengan
ikan-ikan lelenya tersebut agar bisa terjual lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai