Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“BUDIDAYA IKAN MUJAHIR”

OLEH :
KANYA TRI ANGGITA
KELAS : IX C

SMP NEGERI 23 MERANGIN


TP. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, oleh karena berkat izin-
Nya, karunia-Nya, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dengan judul “
Budidaya Ikan Mujahir ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, tetapi karena adanya niat dan usaha serta tujuan untuk membangun diri
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, khususnya kepada dosen mata
kuliah ini yang telah memberikan petunjuk untuk mengerjakan laporan ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan ................................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Syarat Lokasi......................................................................................2
2.2 Pedoman Teknis Budidaya.................................................................2
2.3 Hama dan Penyakit.............................................................................3
2.4 Panen...................................................................................................4
2.5 Pasca Panen........................................................................................5
2.6 Analisis Ekonomi Budaya..................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................7

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah selalu penulis ucapkan ke hadirat Allah Subkhanahu wa


Ta`ala yang telah melimpahkan banyak nikmat kepada kita semua. Salawat dan salam semoga
tetap tercurah kepada uswatun hasanah kita Nabi Muhammad Sallallahu `Alaihi wassalam.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapakan kepada yang
terhormat dosen mata kuliah Dasar – Dasar Manajemen Universitas Brawijaya yang telah
berkenan memberikan arahan secara teknik. Terimakasih kepada keluarga penulis yang telah
mendukung secara langsung hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Dan
terimakasih juga kepada seluruh teman kelas I04 yang sudah berjuang bersama – sama untuk
menyelesaikan tugas ini dan saling menyemangati satu sama lain. Dan selanjutnya, kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun
demikian, penulis sangat sadar bahwa pada makalah ini masih terdapat kekurangan, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman untuk dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Muara Delang, 28 Januairi 20122

Penulis

BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan mujair adalah jenis ikan konsumsi air tawar yang banyak diminati oleh
masyarakat. Ikan yang berasal dari family Cichlidae ini banyak di temukan di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Sumatera dan Kalimantan. Jenis-jenis ikan mujair yang sering dikenal yaitu
mujair biasa, mujair merah, dan mujair albino. Banyaknya kandungan gizi yang terdapat
pada ikan mujair menjadikan ikan ini salah satu ikan yang paling diincar.
Dengan adanya luas perairan umum Indonesia sebanyak 13 hektar, menjadikan
potensi untuk pembibitan ikan mujair ini sangat menjanjikan. Disamping itu banyak
potendi pendukung dari pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian,
penanganan penyakit, penanganan budidaya, serta adanya kemudahan dalam perizinan
import. Hal ini lah yang membuat ikan mujair menjadi lebih terkenal karena persyaratan
lokasi dan cara – cara membudidayakannya tergolong mudah disbanding ikan lain.
Dengan mengetahui bagaimana cara membudidayakan ikan mujair dengan baik dan
efisien, diharapkan dapat membantu para pengusaha budidaya ikan atau perusahaan –
perusahaan yang bergerak di bidang perikanan menjalankan usahanya dengan mudah dan
terstruktur dengan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
B. Tujuan Pembahasan

Melalui makalah ini, penulis bertujuan manambah pengetahuan pembaca


mengenai ikan mujair, mulai dari persyaratan lokasi pembudidayaan beserta teknis –
teknisnya, cara pemeliharaan ikan mujair, penyakit dan hama yang dapat menyerang, serta
analisis ekonomi budidaya yang dapat dijadikan salah satu patokan untuk berbisnis di
bidang ini.
C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana
cara memanajemen usaha ikan mujair secara efisien?

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Persyaratan Lokasi
Untuk membudidayakan ikan mujair, langkah awal yang harus dipahami terlebih
dahulu adalah lokasi tempat pembudidayaannya. Tidak boleh sembarang tempat,
karena ikan mujair tidak akan hidup normal dan tumbuh dengan baik pada ketinggian,
suhu, dan pH tertentu. Jadi pengawasan pada persyaratan lokasi pembudidayaan ikan
mujair ini harus dikelola dengan baik dan benar. Adapun syarat – syarat tersebut
adalah :
a. Tanah yang baik untuk budidaya ikan mujair adalah jenis tanah liat / lempung
dan tidak berporos, dapat menahan massa air yang besar dan tidak mudah bocor
sehingga dapat dijadikan dinding kolam.
b. Ikan mujair dapat hidup normal jika hidup pada ketinggian antara 150 – 1000
meter diatas permukaan laut.
c. Kualitas air yang digunakan harus bersih
d. pH air yang disyaratkan adalah antara 7 – 8
e. Suhu air yang baik berkisar antara 20 – 25
2. Pedoman Teknis Budidaya
Sebelum mengkoordinir segala bisnis tentang Ikan Mujair, harus diketahui dulu
bagaimana teknis budidaya nya. Karena proses pembudidayaan ini tentu diaharapkan
akan berumur panjang dengan menghasilkan pemasukan yang berlimpah. Disini
manajer berperan untuk mengkoordinasi seluruh anak buahnya agar paham bagaimana
pedoman – pedoman budidaya ikan mujair ini. Adapun pedoman – pedoman tersebut
adalah :
a. Penyiapan Sarana dan Prasarana
Sarana yang harus dipersiapkan didalam budidaya ika mujair ini adalah
kolam, peralatan dan persiapan media. Kolam yang sering digunakan oleh
pebisnis lain yaitu kolam pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran.
Masing – masing kolam tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda.
Sedangkan peralatan yang digunakan dibagi dua, yaitu peralatan untuk
pembenihan dan peralatan untuk memanen/menangkap ikan. Peralatan untuk
pembenihan antara lain jala, waring, hapa, seser, ember, timbangan skala kecil

6
dan besar, cangkul, arit, pisau, dan piring secchi. Sedangkan untuk penangkapan
ikan yaitu warring, ayakan panglembangan, tempat menyimpan ikan, keramba
kemplung, keramba kupyak, fish bus, kekaban, lambit, scoopnet, seser, dan jaring
segiempat. Dan sarana yang terakhir yakni persiapan media. Maksud dari
persiapan media ini adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan,
penanaman bibit, dll. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan, seperti
pengeringan kolam selama beberapa hari, pengapuran untuk memberantas hama
dan ikan – ikan liar, melakukan pemupukan berupa pupuk buatan.
b. Pembibitan
Untuk mendapatkan ikan mujair yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan
penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan
dan persyaratan bibit, ciri – ciri bibit dan induk yang unggul, dsb. Dengan
memperhatikan hal – hal dalam pembibitan ini serta mengaplikasikannya dalam
proses budidaya nantinya, tentu akan menghasilkan ikan mujair yang berkualitas
tinggi. Serta para calon pembudidaya ikan mujair harus paham mengenai sistim
pembibitan yang cocok dipakai sesuai dengan jenis kolam yang akan digunakan.
Karena pada masing – masing jenis kolam akan membutuhkan perlakuan yang
berbeda pula. Lalu pembenihan , hal yang perlu diperhatikan yaitu perlengkapan
sarana dan prasarana yang akan digunakan nantinya. Jika sarana yang disediakan
kurang lengkap, ini akan berdampak kepada kualitas ikan mujair nantinya.
Kurang koordinasi sedikit saja akan berdampak efek kepada hasil bisnis. Disini
lah seorang manajer harus mampu mengeluarkan kemampuannya. Tentu para
pekerja atau anak buah akan patuh kepada perintah atasannya, jika terjadi
kesalahan perintah atau tidak tepat dalam memilah – milah kerja, maka akan
berdampak negative pada hasilnya. Begitu pula dengan pembenihan dan
pemeliharaan bibit. Akan sangat bergantung dengan cara kerja para anak buah
yang dipercayai.

3. Hama dan Penyakit


Sebelum mengambil langkah terlalu jauh, akan lebih baik jika lebih dulu
mengetahui tentang apa – apa saja hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan
mujair. Agar hama dan penyakit ini dapat diantisipasi atau dicegah terlebih dahulu.
Karena pepatah yang mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati” itu

7
adalah benar adanya. Maka cara – cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hama
dan penyakit bagi ikan mujair adalah :
a. Menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi untuk
menghindari hama bebeasan.
b. Menghindari bahan organic menumpuk di sekitar kolam. Hal ini harus sangat
diperhatikan karena hama ucrit sangat susah diberantas.
c. Lakukan pemagaran kolam untuk menghindari datangnya ular ke dalam kolam
ikan mujair. Karena ular ini dapat menyerang benih dan ikan kecil pada kolam
mujair.
d. Diberi penghalang bamboo agar sulit diterkam oleh hama burung dan diberi
rumbai – rumbai atau tali penghalang.
e. Peneliharaan ikan yang benar – benar bebas penyakit.
f. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitas.
g. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati –
hati dan benar.
Dengan memperhatikan hal – hal tersebut, pembudidayaan ikan mujair akan lebih
aman dilaksanakan dalam waktu yang cukup panjang.
4. Panen
Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara panen total dan panen
sebagian. Panen sebagian atau panen selektif dapat dilakukan tanpa pengeringan
kolam. Ukuran benih yang akan dipanen tergantung dari permintaan konsumen.
Pemanenan ini dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi
umpan. Sedangkan panen total dilakukan untuk menangkap / memanen ikan hasil
pembesaran. Panen total dilakukan dengan cara menegeringkan kolam, hingga
ketinggian air tinggal 10 – 20 cm. pemanenan ini dilakukan menggunakan waring
yang halus dan pemanenan harus dilakukan secepatnya dan hati – hati untuk
menghindari luka ikan.

5. Pascapanen
Penanganan ikan pascapanen dapat dilakukan dengan cara penangan ikan hidup
maupun ikan segar. Adapun penjualan ikan mujair ini akan lebih berharga lebih tinggi
jika ikannya masih dalam keadaan hidup. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk
menjaga ikan agar tetap hidup sampai ke tangan konsumen, antara lain pengangkutan
hendaknya menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat Celcius, waktu

8
untuk penangkapan diusahakan pada pagi hari atau sore hari, dan jumlah kepadatan
ikan alam alat pengangkutan tidak terlalu padat. Sedangkan untuk penanganan ikan
segar memerlukan banyak perhatian khusus karena jenis ikan mujair adalah ikan yang
cepat turun kualitasnya. Perhatian khusus tersebut harus benar – benar dapat terjamin,
karena ikan mujair harus tetap segar sampai ke tangan konsumen.

6. Analisis Ekonomi Budaya


Jika dilakukan dengan baik dan benar, pembudidayaan ini akan meraup untung
50% dari pengeluaran untuk produksi. Dengan ketelatenan seorang manajer, jika ia
mampu membawa dan membimbing anak buahnya lebih giat dan berhati – hati,
keuntungan itu tentunya akan bisa lebih dari 50%. Bisnis ini akan sangat
menguntungkan banyak pihak jika bisa sukses dan tentunya ikan mujair akan menjadi
ikan yang favorit dikalangan masyarakat mengalahkan ikan konsumsi yang lain seperti
ikan lele.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ikan mujair adalah salah satu ikan konsumsi yang dapat hidup mudah ditempat
tertentu. Sarana dan prasarana yang digunakan juga cukup mudah untuk didapati atau dibuat.
Proses pembibitan, panen, dan lain sebagaimana juga mudah dilakukan asalkan memenuhi segal
persyaratannya. Namun tidak berarti dalam pembudidayaan ikan mujair ini tidak memerlukan
koordinasi yang tepat dan pas. Karena itulah, dibutuhkan seorang manajer yang mampu
memahami berbagai macam syarat – syarat dalam pembudidayaan ikan mujair ini. Cara – cara
dan proses dalam pembudidayaan ikan mujair yang simple namun banyak persyaratannya ini
lah yang harus bisa dikondisikan oleh seorang manajer. Lalai sedikit saja dapat mengakibatkan
penurunan kualitas ikan yang akan dihasilkan.

B. SARAN
Walaupun proses pembudidayaan ikan mujair ini terbilang simple, namun pekerjaan
ini tidaklah mudah. Jika bisnis ini terbilang sukses, maka para pekerja harus lebih siap untuk
bekerja lebih giat dan tidak melalaikan sedikitpun pekerjaan mereka. Manajer harus mampu
memilih pekerja yang paham dan berkompeten di bidangnya. Manajer juga harus ahli dalam
mengambil keputusan secara cepat. Karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh kejutan.
Kadang hasilnya bisa diatas rata – rata, namun bisa juga turun dibawah garis modal. Manajer
harus mengkondisikan segala kemungkinan. Dan harus mampu menyusun berbagai rencana
cadangan untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

smknegeri2metro.2014.wwwsmknegeri2metro.sch.id/uploaddata/file/74budidaya-ikan-
mujair.pdf (diakses pada tanggal 30 Oktober 2014_dilampirkan)

12

Anda mungkin juga menyukai