Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BISNIS DAN INOVASI

BISNIS LELE
Dosen pengampu :Sahyunan Harahap S.KOM ,M.KOM

Disusun oleh :
KEVIN
(2214370276)

Program Studi Sistem Computer


Fakultas Sains Dan Teknologi
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat sebagai acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis meminta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis
juga menerima kritik dan saran yang membangun guna
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………….......i
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………….i
BAB II TIM MANAJEMEN
2.1 PENGORGANISASIAN……………………………………………...i
2.2 CARA BUDIDAYA LELE………………………………………………i
BAB III RENCANA KEUANGAN
3.1 PENGHITUNGAN BIAYA …………………………………………..i
3.2 ANALISIS PENDAPATAN …………………………………………..i
BAB VI RENCANA PEMASARAN
4.1. PEMASARAN …………………………………………………………i
BAB V ANALISIS LOKASI
5.1 LOKASI …………………………………………………………………..i
BAB VI KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN ………………………………………………………….i
BAB VII DAFTAR PUSTAKA
BAB I
(Pendahuluan)
1.1 Latar Belakang
Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan,
dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, kami berencana ingin
membudidayakan ikan lele di sekitar rumah saya (hadi) yang berada di
jalan perjuangan 3, karena mempunyai halaman yang cukup luas untuk
membuat kolam, serta agar dapat mengawasi perkembangan ikan
dengan baik. Jenis ikan lele yang kami budidaya adalah jenis ikan lele
sangkuriang.

Jenis Lele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat
populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang,
tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak
memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang
singkat. Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang
usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak
terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi
semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang
cukup menjanjikan.

Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan


ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan
terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Dalam usaha ternak atau
budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan
berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini.

Ditambah lagi dengan semakin banyaknya informasi dari beberapa


media tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang semakin
menjanjikan karena pasarnya yang luas dan permintaan akan ikan lele
yang terus meningkat, bahkan belakangan ini telah ramai dibicarakan
bahwa ikan lele akan ikut andil dalam komoditi ekspor, dikarenakan ada
beberapa negara yang memang sangat membutuhkan pasokan ikan lele.
Oleh karena itu kami berkeinginan untuk membudidayakan ikan lele
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara melakukan budidaya ikan lele yang baik?
2. Bagaimana cara kita agar mampu bersaing dengan para
pembisnis budidaya ikan lele?
3. Tujuan
4. Untuk mengetahui cara budidaya ikan lele dengan baik
5. Untuk dapat mengetahui cara bersaing dan unggul diantara
pebisnis lain

BAB II
(TIM MANJEMEN)
2.1 Pengorganisasian
Dalam perencanaan bisnis budidaya ikan lele ini, kami tidak
melakukan perekrutan tenaga kora, kami dapat bekerja sama dengan
kelompok untuk menjalankan bisnis budidaya ikan lele tersebut. Baik
dari pemeliharaan ikan lele, perawatan kolam dan bagian pemasaran.
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan lele, kami akan menerapkan
sistem Analisis SWOT. Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus
mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan
harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses, yaitu dengan
melakukan analisis sebagai berikut:

1. Straight
a. Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu
memerlukan tenaga besar.
b. Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti
ikan yang lainya.
2. Weaknes
a. Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda
bisa membudidayakan ikan lele dengan menggunakan
kolam dari terpal
3. Opportunities
a. Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha
perikanan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan
ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.
b. Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat
yang hanya kurang lebih 3 bulan membuat banyak yang
memilih ikan lele untuk di budidayakan.
4. Threat
a. Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan
tidak tahan dengan cuaca yang tidak setabil.
b. Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air
jangan sampai kurang dari 70cm karena itu akan
menghambat pertumbuhan ikan.

2.2 Cara Budidaya Lele


1.   Sistem Budidaya

Kami menggunakan 2 sistem pembenihan yang dikenal,


yaitu :

1.      Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele


jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan
tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari
pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan,
sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan
mencari pasangannya.
2.      Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan
induk jantan dan betina pada satu kolam khusus.
Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan
pasangan yang cocok antara kedua induk.
 

2.      Tahap Proses Budidaya


A.    Pembuatan Kolam
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam
galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan
dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak
maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :

a.  Kolam tandon.
 Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air.
Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan
penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber
air untuk kolam yang lain.
b. Kolam pemeliharaan induk.
jantan dan bertina selama masa pematangan telur
dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai
tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
c. Kolam Pemijahan
 Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini
harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu
dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan
betina.
d. Kolam Pendederan.
Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas
dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada
umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang
sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur
induk dalam saluran pencernaannya.

B.Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :

1. Tulang kepala berbentuk pipih


2. Warna lebih gelap
3. Gerakannya lebih lincah
4. Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada
punggung
5. Alat kelaminnya berbentuk runcing.

Induk betina bertanda :

1. Tulang kepala berbentuk cembung


2. Warna badan lebih cerah
3. Gerakan lamban
4. Perut mengembang lebih besar daripada
punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan

A. Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :


1. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan
mematikan berbagai bibit penyakit.
2. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau
Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan
keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang
tidak mati oleh pengeringan.
3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).
Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya
hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya
sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr
(2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk
kandang juga dapat dilakukan untuk menambah
kesuburan lahan.
4. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-
mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari
untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami
lele.

B . Tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat


dilakukan adalah :

1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan


sebelumnya.
2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit
mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera
diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina


untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk
jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk
betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum
matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi
menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan
menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan
Cara pemindahan :

1. Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi


air 10-20 cm.
2. Menyiapkan tempat penampungan dengan
baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
3. Menyamakan suhu pada kedua kolam
4. Memindahkan benih dari sarang ke wadah
penampungan dengan cawan atau piring.
5. Memindahkan benih dari penampungan ke kolam
pendederan dengan hati-hati pada malam hari,
karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan

Pendederan adalah pembesaran hingga berukuran siap jual,


yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga
berbeda. Kolam pended ran permukaannya diberi pelindung
berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk
menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele
mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak
anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

A. Manajemen Pakan

Pakan anakan lele berupa :

1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air


dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur
di bawah 3 – 4 hari.
2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari.
Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar
proteinnya.
3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian
pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan
dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya),
untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan
tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral
penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang
optimal.

B. Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

1. Air harus bersih


2. Berwarna hijau cerah
3. Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :

1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak


2. Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang


optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang
mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein,
karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan
menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-
cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan
ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada
saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada
permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru
atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian
TON adalah 25 g/100m2.

C. Manjemen Kesehatan

Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika
mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi
sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang
jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya
berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri
dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele,
yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan
pemberian nutrisi yang tinggi.

Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat
besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit,
dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur
dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat)
atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati
dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
BAB III
(RENCANA KEUANGAN)
3.1 Penghitung Biaya
BIAYA TETAP

Rincian biaya tetap adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan 3 kolam ukuran 5×4 m = Rp


7.000.000
2. Disel + selang = Rp
2.000.000
3. Sumur bor = Rp
500.000
4. Jaring = Rp 50.000

Jumlah = Rp9.550.000

BIAYA VARIABEL

Rincian biaya variabel dalah sebagai berikut:

1. Bibit ikan lele Rp120@2000 ekor = Rp


240.000
2. Bibi indukan dan pejantan 7000@20 ekor = Rp
140.000
3. Haraga TON Rp32.000@5botol = Rp
160.000
4. Harga POC NASA Rp23.000@5botol = Rp
115.000
5. Pelet ikan Rp200.000@15 karung =
Rp3.000.000

Jumlah = Rp3.655.000

Jadi modal yang akan kami keluarkan untuk memulai


budidaya ikan lele tersebut berkisar Rp15.000.000 –
( biaya tetap + biaya variabel ) atau Rp15.000.000 –
Rp13.205.000= Rp1.795.000, hasil dari pengurangan
modal dengan biaya tetap dan biaya variabel, merupakan
biaya untuk tak terduga.
3.2 ANALISIS PENDAPATAN .
Di perkirakan jika hasil 1 kali panen/3 bulan sebanyak 1500
ekor, Harga per/kg ikan lele Rp9.000 ( Rp9.000@1500=
Rp13.500.000 )

Pendapatan dalam 1 tahun Rp13.500.000 x 4 = Rp54.000.000

Laba bersih yang didapat selama 1 tahun adalah

Pendapatan panen/th – (( biaya variabel x 4) + biaya tetap ) =

Rp54.000.000 – (( Rp9.550.000×4) + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – ( Rp38.200.000 + Rp3.655.000 )=

Rp54.000.000 – Rp41.855.000 = Rp12.145.000

Jadi pendapatan setelah modal kembali adalah Rp12.145.000


PENGHITUNGAN BEP ( Break Even Point )

Dik : FC = Rp9.550.000 P = Rp9.000

VC = Rp3.655.000

Hasilnya adalah: 2,6

Dibulatkan menjadi 3 unit.

Artinya kami perlu menjual 3 unit ikan lele agar terjadi BEP
( break even point ).

Artinya uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP


( break even point ) adalah Rp23.580

BAB IV
4.1 Pemasaran
Dalam satu usaha, pemasaran merupakan hal yang sangat penting,
demikian juga halnya dalam pemasaran lele, namun sangat disayangkan
jika kegagalan pemasaran produksi lele terjadi karena faktor usaha
pemasaran yang kurang atau memang belum menjalankan strategi
pemasaran lele secara maksimal, Peluang pemasaran lele sangat besar,
ini bukan sekedar slogan atau propaganda, telah banyak survey dan
riset-riset pemasaran dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli
dibidangnya, kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi memang
semakin meningkat, Sebelum membahas tata cara pemasaran lele, yang
pertama kita lakukan adalah mengetahui sasaran atau target pasar ikan
lele konsumsi, mungkin telah banyak diinformasikan bahwa terdapat
beberapa target pasar untuk ikan lele konsumsi, diantaranya adalah ;
warung pecel lele, warteg, rumah-rumah makan lainnya atau bahkan
resto-resto yang sudah mulai menawarkan menu special ikan lele,
ditambah lagi belakangan ini semakin banyak berkembang tempat-
tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal
dengan istilah lele olahan, mulai dari baso lele sampai dengan lele
presto, ini baru target pemasaran lele secara umum, namun untuk
orang-orang yang ingin melakukan pemasaran lele hal ini jangan
dianggap remeh, dari tempat-tempat inilah sebetulnya daya serap
kebutuhan lele sangat tinggi.

Bab V
5.1 LOKASI
Dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, kami berencana ingin
membudidayakan ikan lele di sekitar rumah karena mempunyai
halaman yang cukup luas untuk membuat kolam, karena lokasi untuk
kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan
tidak dekat dengan jalan raya. Dan juga lokasi kolam berada di tempat
yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah
rontok. Kami mendirikan di sekitar rumah karena agar dapat mengawasi
perkembangan ikan dengan baik.

Selain itu kami mendirikan budidaya ikan lele di rumah karena


lokasainya sanggat strategis. Karena di sepanjang jalan perjuanagn
banyak sekali warung – warung pecel, warteg dan rumah makan lainy,
sehingga memudahkan kami untuk mendistribusikannya.

BAB VI
6.1 Kesimpulan.
Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika
sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang
besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit dan tidak
memakan banyak biaya,

Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan keuangan
di bab sebelumnya menunjukkan Pendapatkan laba Rp12.145.000
bagaimana bila usaha ikan lele ini sudah dijalankan dalam jumlah yang
lebih besar, tentu keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://whendie90.wordpress.com/2012/10/01/
makalah-pengantar-bisnis-budidaya-ikan-lele/
2. https://www.merdeka.com/jateng/cara-budidaya-
lele-dengan-mudah-hasilkan-bibit-berkualitas-tinggi-
kln.html
3. https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/886-
cara-budidaya-ikan-lele-yang-baik

Anda mungkin juga menyukai