:
Prodi : Teknologi Akuakultur (TAK–
A)
Semester : VI/Ank.57
Mata Kuliah : Metode Penelitian dan
Penulisan Karya Ilmiah
Pengampu : Moch. Nurhudah, Dr. M.Sc
REVIEW LAPORAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGANTAR BUDIDAYA PERAIRAN
“Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus)”
Oleh:
Riko
(2021611035)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan KaruniaNya,
sehingga penulis dapat merampungkan laporan praktikum pengantar budidaya
perairan dengan judul “Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus)”.
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu penulis berikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada,
1. Kedua orang tua yang senantiasa mendo’akan penulis dan segala fasilitas
yang mereka berikan
2. Dosen pengampu Pak Okto Supratman, S.Pi.,M.Si. yang menyampaikan
materi dengan baik
3. Asisten dosen dan pihak BBI Senter Pemali Sungailiat Kab. Bangka yang
membimbing penulis dalam praktikum
4. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amiin.
Riko
2021611035
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1
3. Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk
memberantas hama padi berupa serangga air. Karena merupakansalah
satu makanan alami ikan lele.
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak
teratur),hidung berdarah, kencing berdarah, dan lain-lain.
5. Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan
jantung. Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega 3 dibanding
dengan jenis ikan lainnya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui tentang budidaya ikan lele.
1.2.2 Untuk mengetahui proses budidaya ikan lele.
1.2.3 Untuk mengetahui proses panen budidaya ikan lele.
1.3 Manfaat
1.3.1 Menambah pengetahuan mengenai budidaya ikan lele
1.3.2 Mengetahui cara analisis data budidaya ikan lele
1.3.3 Mengetahui cara memanen ikan lele
2
BAB II.
TIUJAUAN PUSTAKA
3
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air.
Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton.
Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
4
b. Pengapuran, dlakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati
oleh pengeringan.
c. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan
berbagairacun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa
budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan
untukmenambah kesuburan lahan.
d. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan
dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami
lele. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan
adalah : Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya,
penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat
langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
4. Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk
mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat
kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika
belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang
dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele (Budi, 1993).
5
6. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan
9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung
berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air
yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak
anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini (Budi, 1993).
Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
1. Air harus bersih
2. Berwarna hijau cerah
3. Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak
2. Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
6
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,
pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur
mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu
menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis
cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam
yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara
dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu
pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis
pemakaian TON adalah 25 g/100m2 (Komar, 1981).
Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai
ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan
oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong
tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan
lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting
dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam
kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila
anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan
yang sesuai (Komar, 1981).
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur
dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam
dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga
harus sesuai.
7
c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan
seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2
hari tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
2. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara :
a. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur
sebanyak 20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
c. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di
kolam.
8
BAB III.
METODOLOGI
9
ukuran ikan mulai besar pakan diganti dengan pelet yang ukurannya lebih besar dari
ukuran pelet sebelumnya dan pemberian pakan disesuaikan dengan teknik dan cara
pemberian pakan yang sudah dipelajari.
Keempat melakukan pengurasan air dan menggantinya dengan air baru saat air
sudah kelihatan kumuh dan mengandung banyak racun dari sisa pembuangan ikan.
Saat ikan dibudidaya selama 45 hari, ikan dipanen dengan melakukan teknik
pembuangan air dan menangkap ikan dengan alat tangkap tangkap yang telah
disediakan, kemudian melakukan perhitungan dan penimbangan dari rata-rata jumlah
ikan tersebut.
10
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.I Hasil
No. Sampling komoditas budidaya Jumlah
1. Tingkat kelangsungan hidup (SR) 93,33 %
2. Jumlah ikan yang hidup pada akhir 280 ekor
penelitian (Nt)
3. Jumlah ikan yang hidup pada awal 300 ekor
penelitian (No)
4. Konversi pakan (FCR) 6,94 kg
5. Pakan total (Pt) 15 kg
6. Bobot total (Bt) 10,84 kg
7. Bobot awal penebaran benih (Bo) 8,68 kg
8. Pertumbuhan Spesifik (SGR) 4,11%
9. Berat pada akhir penelitian (Wt) 1.084 gr
10. Waktu hingga dibutuhkan dari berat awal 45 hari
hingga berat akhir (t)
11. Pertumbuhan mutlak (GR) 4,8 gr/hari
12. Berat rata-rata pada waktu ke t (Wt) 1.084 gr
13. Waktu Pemeliharaan (t) 45 hari
11
= 6,94 kg
= (45√1.084/868 - 1) x 100%
= (45√1,24 - 1) x 100%
= (50,1-1) x 100%
= 49,11 x 100%
= 4,11%
4. Pertumbuhan mutlak
GR = (Wt-Wo) / t
= (1.084-868)/45
= 216/45
= 4,8 gr/hari
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan setelah dilakukan perhitungan
terhadap analisis data mengenai tingkat kelangsungan hidup ikan, konversi pakan,
laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan mutlak didapatkankanlah hasil dari
masing-masingnya yaitu 93,33%, 6,94 kg, 4,11% dan 4,8 gr/hari.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa jumlah ikan yang hidup hingga akhir
pembesaran 93,33% lebih tinggi dari pada jumlah ikan yang mati hingga akhir
pembesaran hal ini membuktikan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan baik dan
keadaan kolam masih aman dari faktor lain seperti adanya hewan asing diperairan.
sedangkan untuk konversi pakan menghabiskan pakan sebanyak 6,94 kg untuk
menghasilkan 1 kg daging hal ini membuktikan bahwa kegiatan budidaya ini belum
mencapai maksimal karena seharusnya untuk menghasilkan 1 kg daging maka pakan
yang dibutuhkan juga harus 1 kg.
12
Kemudian untuk laju pertumbuhan harian ikan 4,11% hal ini membuktikan
bahwa tingkat pertumbuhan ikan sangat kecil sehingga ikan membutuhkan proses
yang lama untuk bisa tumbuh sesuai dengan minat ukuran pasar. Hal ini disebabkan
selain jumlah ikan didalam kolam melebihi jumlah standar ikan yang seharusnya
dimuat dalam kolam 3x2 meter juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti
genetik dan kondisi fisiologi ikan juga terdapat faktor eksternal lainnya seperti
kualitas perairan, ketersediaan pakan dan serangan penyakit. Adapun untuk
pertumbuhan mutlak atau pertumbuhan total ikan 4,8 gr/hari membuktikan bahwa
ikan masih belum tumbuh optimal.
13
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Tingkat kelangsungan hidup Ikan Lele (Clarias gariepinus) baik.
2. Konversi pakan belum mencapai maksimal untuk menghasilkan 1 kg
daging
3. Laju pertumbuhan harian ikan sangat kecil untuk bisa tumbuh sesuai
ukuran pasar.
4. Pertumbuhan mutlak atau pertumbuhan total ikan masih belum tumbuh
optimal.
3.2 Saran
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus
memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol agar menghasilkan
produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Djamiko, H., Rusdi, T. 1986. Lele. Budidaya, Hasil Olah dan Analisa Usaha. C.V.
Jakarta: Simplex
Mahyudi, Kholis, S.Pi, MM. Pengajuan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta :
Penebar Swadaya. 2004
Saparinto, Cahyo. 2009. Budidaya Ikan di Kolam Terpal. Bogor: Penebar
Swadaya.
Supratman, O. 2016. Modul Praktikum Pengantar Budidaya Perairan (MSP-203).
Bangka: Universitas Bangka Belitung
http://gudankmakalah.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-budidaya-lele.html
(Diakses pada hari Rabu tanggal 27 Desember 2017 pukul 19.00 WIB)
Http://Teknis-Budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-lele.html (Diakses pada
hari Jum’at tanggal 27 Desember 2017 pukul 20.00 WIB)
15