Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG BUDIDAYA IKAN LELE

Disusun

LADISLAUS ELU
iiiii. KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasamemberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul“BudidayaIkan Lele” yang membahas tentang proses budidayalele
sertapemanenan ikan lele.Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih
banyakkekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulismengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dan mendidikuntuk perbaikan selanjutnya. Walaupun
demikian penulis tetap berharapmakalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Terimakasih.Belitang, April 2016Penulis,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ iKATA
PENGANTAR ........................................................................... iiDAFTAR
ISI ...................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN1.1

Latar Belakang .......................................................................... 11.2

Tujuan dan Manfaat Makalah ................................................... 21.3

Permasalahan ............................................................................ 2BAB II PEMBAHASAN2.1


Pembenihan Lele......................................................................... 32.2 Proses Budidaya
Lele .................................................................. 32.3 Proses Panen Budidaya Ikan
Lele ............................................... BAB III PENUTUP3.1
Kesimpulan ................................................................................ 93.2
Saran .......................................................................................... DAFTAR
PUSTAKA ...............................10
BAB. 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yanglezat, daging
empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam menu masakan.
Pengembangan usaha budidaya ikan lelesemakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele
dumbo keIndonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokalantara lain
tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebihtahan terhadap penyakit. Namun
demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik
menyebabkanlele dumbo mengalami penurunan kualitas (Rahmat. 1991)

Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas
penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunankualitas ini dapat diamati dari
karakter umum pertama matang gonad,derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya
tahan terhadappenyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).

Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telahberhasil
melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbostrain baru yang diberi nama
lele "Sangkuriang".Seperti halnya sifatbiologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang
tergolong omnivora. Dialam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan
plankton,cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya(Rahmat.
1991)Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayanglezat, daging
empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalamberbagaimacam menu masakan. Lele
merupakan jenis ikan yangdigemarimasyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
dan dapatdisajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapunmanfaat yang dihasilkan
dari budidaya lele antara lain :

1.Sebagai bahan makanan

2.Ikan lele jenis C. Batrachus juga bisa dimanfaatkan sebagaiikanpajangan atau hiasan.
3.Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaatuntuk memberantas hama padi
berupa serangga air. Karenamerupakansalah satu makanan alami ikan lele.

4.Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lainuntuk mengobati penyakit
asma, menstruasi (datang bulan tidakteratur),hidung berdarah, kencing berdarah, dan lain-
lain.

5.Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapatmenyehatkan jantung. Karena ikan
lele lebih banyak mengandungomega 3 dibanding dengan jenis ikan lainnya.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Makalahi

1.2.1 Untuk mengetahui tentang pembenihan ikan lelle

1.2.2 Untuk mengetahui proses budidaya ikan lele.

1.2.3 Untuk mengetahui proses panen budidaya ikan lele.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Jelaskan tentang pembenihan ikan lele?

1.3.2 Jelaskan proses budidaya ikan lele?

1.3.3 Bagaimana proses panen budidaya ikan lele?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembenihan Lele


Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukurantertentu dengan cara
mengawinkan induk jantan dan betina padakolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele
mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya
usahapembesaran lele (Rahmat. 1991).Sistem Budidaya Lele : Terdapat 3 sistem pembenihan
lele yang dikenal, yaitu :

1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan danbetina dalam satu kolam
dengan perbandingan tertentu. Padasistem ini induk jantan secara leluasa mencari
pasangannya untukdiajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantungpada
keaktifan induk jantan mencari pasangannya.

2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan danbetina pada satu
kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan olehketepatan menentukan pasangan yang cocok
antara kedua induk.

3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan denganmerangsang lele untuk memijah


atau terjadi ovulasi dengan suntikanekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah
bawah otakbesar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjarHyphofise yang
juga harus dari jenis lele.

2.2 Proses Budidaya Lele

1. Pembuatan Kolam lele

Ada dua macam / tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian).Pemilihan tipe kolam
tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yangtersedia. Secara teknis baik pada tipe bak
maupun tipe galian,pembenihan lele harus mempunyai (Budi, 1993:

44Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumberair. Berfungsi untuk
pengendapan lumpur, persediaan air, danpenumbuhan plankton. Kolam tandon ini
merupakan sumber air untukkolam yang lain.Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan
bertina selama masapematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang
sekaligussebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma. Kolam Pemijahan. Tempat
perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harustersedia sarang pemijahan dari
ijuk, batu bata, bambu dan lain-lainsebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam
Pendederan.Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telahberumur 3-
4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karenaanakan mulai memerlukan pakan,
yang sebelumnya masihmenggunakan cadangan kuning telur induk dalam
saluranpencernaannya.2. Pemilihan Induk lelea. Induk jantan mempunyai tanda :1) Tulang
kepala berbentuk pipih2) Warna le

air Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, danpenumbuhan plankton. Kolam
tandon ini merupakan sumber air untukkolam yang lain.Kolam pemeliharaan induk. Induk
jantan dan bertina selama masapematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang
sekaligussebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma. Kolam Pemijahan. Tempat
perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harustersedia sarang pemijahan dari
ijuk, batu bata, bambu dan lain-lainsebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam
Pendederan.Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telahberumur 3-
4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karenaanakan mulai memerlukan pakan,
yang sebelumnya masihmenggunakan cadangan kuning telur induk dalam
saluranpencernaannya.2. Pemilihan Induk lelea. Induk jantan mempunyai tanda :1) Tulang
kepala berbentuk pipih2) Warna lebih gelap3) Gerakannya lebih lincah4) Perut ramping tidak
terlihat lebih besar daripada punggung5) Alat kelaminnya berbentuk runcing.b. Induk betina
bertanda :1) Tulang kepala berbentuk cembung2) Warna badan lebih cerah3) Gerakan
lamban4) Perut mengembang lebih besar dari pada punggung alat kelaminberbentuk bulat3.
Persiapan Lahan leleProses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

2.Induk jantan mempunyai tanda

:1) Tulang kepala berbentuk pipih

2) Warna lebih gelap

3) Gerakannya lebih lincah

4) Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung

5) Alat kelaminnya berbentuk runcing.


b. Induk betina bertanda :

1) Tulang kepala berbentuk cembung

2) Warna badan lebih cerah

3) Gerakan lamban

4) Perut mengembang lebih besar dari pada punggung alat kelaminberbentuk bulat

3. Persiapan Lahan lele

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

a. Pengeringan, Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagaibibit penyakit.b.


b. Pengapuran, dlakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibitpenyakit yang tidak mati oleh
pengeringan.

c. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkanberbagairacun dan gas


berbahaya hasil pembusukan bahan organiksisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol
TON/ha atau 25 gr (2sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga
dapatdilakukan untukmenambah kesuburan lahan.d.

d. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30cm dan dibiarkan
selama 3-4 hari untuk menumbuhkan planktonsebagai pakan alami lele. Pada tipe kolam
berupa bak, persiapankolam yang dapat dilakukan adalah : Pembersihan bak
darikotoran/sisa pembenihan sebelumnya, penjemuran bak agar keringdan bibit penyakit
mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dansegera diberi perlakuan TON dengan dosis
sama

4. Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untukmengeluarkan sel telur
dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna
merah. Induk betina tandanya sel telurberwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau).
Sel telur yangtelah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akanmenetas
menjadi anakan lele (Budi, 1993).5.

5. Pemindahan Lele
Cara pemindahan :

a. Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20cm.

b .Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisidengan air di
sarangSamakan suhu pada kedua kolam.

C. Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawanatau piring.

d. Pindahkan beni dari penampungan ke kolam pendederan denganhati-hati pada malam


hari, karena masih rentan terhadap tingginyasuhu air.

6. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7– 9 cmdan 9 –

12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannyadiberi pelindung berupa


enceng gondok atau penutup dari plastik untukmenghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stress.Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele
dipindahkan kekolam pendederan ini (Budi, 1993).

Manajemen Pakan Lele

Pakan anakan lele berupa :1.

1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil(paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3– 4 hari.2.

2.Pakan buatan untuk umur diatas 3– 4 hari. Kandungan nutrisiharus tinggi, terutama kadar
proteinnya.

3.Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatandicampur dengan POC
NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan(dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan
pertumbuhan danketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineralpenting,
protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

1.Air harus bersih.

2.Berwarna hijau cerah3.

3.Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm

.Ukuran kualitas air secara kimia :

1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak2.

2. Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,pemberian pupuk TON
sangat diperlukan. TON yang mengandungunsur-unsur mineral penting, lemak, protein,
karbohidrat dan asamhumat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami
yangberupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawaberacun dan
menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan
dengan cara dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu
pemasukanair baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosispemakaian TON
adalah 25 g/100m2 (Komar, 1981).

Manajemen Kesehatan

Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jikamempunyai ketahanan tubuh
yang tinggi. Anakan lele menjadi sakitlebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air)
yang jelek.Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibitpenyakit baik
yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Makadalam menejemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih pentingdilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian
nutrisi yangtinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangatbesar. Namun
apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit,dianjurkan untuk melakukan pengobatan
yang sesuai (Komar, 1981).Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri
dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Ka

2.3 Proses panen Budidaya ikan lele

1. Penangkapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan :

a. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki,sewaktuwaktu dapat dipanen.
terlalu kepanasan.

c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap denganmenggunakan seser halus,
tangan, lambit, tangguh atau jaring.

d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapaselama 1-2 hari tanpa
diberi makan agar bau tanah dan bau amisnyahilang.

e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

2. Pembersihan

Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara :

a. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutankapur sebanyak 20-


200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.

b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutanpermanganat kalikus


(PK) dengan cara yang sama.c.

c. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkandengan sinar matahari
langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuhpenyakit yang ada di kolam.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupunpembesaran mempunyai prospek
yang cukup baik. Permintaankonsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat.
Denganteknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan
dan diminati konsumen. Oleh karena ituPembudidayaan ikan Lele sangat baik untuk
dilakukan mengingatoutput yang dihasilkan juga lumayan besar.

3.2 SaranDiharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harusmemperhatikan


faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada
kolam terkontrol agarmenghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

DAFTAR PUSTAK
Djamiko, H., Rusdi, T. 1986.Lele. Budidaya, Hasil Olah dan AnalisaUsaha.

C.V. Simplex. Jakarta.Mahyudi, Kholis, S.Pi, MM.Pengajuan Lengkap Agribisnis Lele.

Jakarta :Penebar Swadaya. 2004Saparinto, Cahyo. 2009.Budidaya Ikan di Kolam Terpal.


Bogor.PenebarSwadaya.http://gudankmakalah.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-
budidaya-lele.html(Diakses pada hari Jum’at tanggal 8 April 2016 pukul19.00
WIB)Http://Teknis-Budidaya .blogspot.com/2007/10/budidaya-lele.html

(Diakses pada hari Minggu tanggal 5 Maret 2023 pukul 17.16WIB)

Anda mungkin juga menyukai