PENDAHULUAN
Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas
penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter
umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan
terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan
rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele
"Sangkuriang". Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong
omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing,
insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya (Rahmat. 1991)
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasayang lezat, daging empuk,
duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagaimacam menu masakan. Lele merupakan jenis
ikan yang digemarimasyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan
dapatdisajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapun manfaat yang dihasilkan dari
budidaya lele antara lain:
1
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk mengobati penyakit
asma, menstruasi (datang bulan tidak teratur), hidung berdarah, kencing berdarah, dan lain-
lain.
5. Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan jantung. Karena ikan
lele lebih banyak mengandung omega 3 dibanding dengan jenis ikan lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara
mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele
mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha
pembesaran lele (Rahmat. 1991).
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk
pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini
merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
3
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur
dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel
sperma. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus
tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan
induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang
telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena
anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning
telur induk dalam saluran pencernaannya.
6. Pendederan Lele
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm, 7-9 cm dan 9-12 cm dengan
harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok
atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah
4
stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan
ini (Budi, 1993)..
Manajemen Air
5
Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh
yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air)
yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik
yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah
a. Penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah,
peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur
terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai (Komar,
1981). Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur
dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur.
Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus
sesuai.
b. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
2. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
a. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak
20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
c. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.
6
Keterangan Tanggal Pemasukan Pengeluaran
Bibit dan Pelet 24/10/2023 Rp. 55.000 Rp. 55.000
7
Gambar Kegiatan
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek
yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele semakin meningkat.
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang
memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan ikan Lele sangat baik
untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan juga lumayan besar.
3.2 Saran
Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus memperhatikan faktor
fisik kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam
terkontrol agar menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djamiko, H., Rusdi, T. 1986. Lele. Budidaya, Hasil Olah dan Analisa Usaha. C.V. Simplex.
Jakarta.
Mahyudi, Kholis, S.Pi, MM. Pengajuan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.
2004
Saparinto, Cahyo. 2009. Budidaya Ikan di Kolam Terpal. Bogor. Penebar Swadaya.
10
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasamemberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berjudul “Budidaya Ikan Lele” yang membahas tentang proses budidaya lele
serta pemanenan ikan lele.Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
Untuk itu penulismengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
12