Anda di halaman 1dari 5

0

0
Widgets

Contoh Karya Ilmiah Budidaya Ikan Lele


Posted by Bangkit Ade Saputra , 3:04 AM 3 Comments so far
I. Abstrak

Isi dalam karya ilmiah yang saya susun menjelaskan lingkungan bisnis yang mengacu
tentang Budidaya Ikan Lele, Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan,
dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, mempunyai halaman yang cukup luas untuk
membuat kolam, serta agar dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik.

Jenis ikan lele yang yang dibudidaya adalah jenis ikan lele sangkuriang. Jenis Lele
Sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Lele disukai konsumen karena
berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak
memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.

Dalam perencanaan bisnis budidaya ikan lele ini, tidak melakukan perekrutan tenaga kerja,
dapat bekerja sama dengan kelompok atau keluarga untuk menjalankan bisnis budidaya ikan lele
tersebut. Baik dari pemeliharaan ikan lele, perawatan kolam dan bagian pemasaran.

Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup
diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan
pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi
semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya
seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi
lingkungan.dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin menginspirasi banyak orang untuk
ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini. Ditambah lagi dengan semakin
banyaknya informasi dari beberapa media tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang
semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas dan permintaan akan ikan lele yang terus
meningkat.
II. Isi

Usaha ikan lele adalah salah satu bisnis yang sangat menguntungkan pada era sekarang ini
karena banyak usaha yang membutuhkan ikan lele khususnya restauran, dan menjadikan usaha
ini diminati bayak orang baik kalangan muda maupun tua karena mudahnya merawat dan
cepatnya memanen. Bahkan belakangan ini telah ramai dibicarakan bahwa ikan lele akan ikut
andil dalam komoditi ekspor, dikarenakan ada beberapa negara yang memang sangat
membutuhkan pasokan ikan lele. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
usaha ini :

1. Pembuatan Kolam
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam
tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak
maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
a) Kolam Tandon.
Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air.
b) Kolam pemeliharaan induk.
Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang
sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
c) Kolam Pemijahan.
Tempat perkawinan induk jantan dan betina.
d) Kolam Pendederan.
Membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari

2. Pemilihan Induk
Pastinya dalam usaha budidaya ikan lele meninginkan agar lelenya bertelur dan
menghasilkan anakan ikan lele yang banyak dengan cara mempunyai ikan lele jantan dan betina
yang seimbang maupun lebih banyak lele betina agar kawin,

3. Persiapan Lahan
a) Proses pengolahan lahan pada kolam tanah meliputi :
1. Pengeringan.
Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
2. Pengapuran.
Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman
tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).
Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa
budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2.
Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
4. Pemasukan Air.
Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk
menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

b) Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah
1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan
segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

4. Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan
sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina
tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah
dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

5. Pemindahan
a) Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
b) Menyiapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
c) Menyamakan suhu pada kedua kolam
d) Memindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
e) Memindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari,
karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

6. Pendederan
Pendederan Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 –
12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng
gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele
mudah stress.

7. Manajemen Pakan
Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan.
Pakan anakan lele berupa Pakan alami yaitu berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari. Dan menggunakan Pakan buatan
untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.

8. Manajemen Air
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON
sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein,
karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa
plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem
kolam yang seimbang. Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik yaitu air harus
bersih,berwarna hijau cerah dan kecerahan/transparasi sedang (30 -40 cm). Untuk ukuran
kualitas air secara kimia sendiri yaitu bebas senyawa beracun seperti amoniak dan mempunyai
suhu optimal (22-26 0C).

9. Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh
yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan air yang
jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang
berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan
lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang
tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila
anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati
dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut
haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
III. Re

Anda mungkin juga menyukai