Anda di halaman 1dari 13

TEMA

Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi.

NAMA: RIAN NUR RAHMADANI


KELAS: XI IPA
Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi.

Budi daya pembenihan ikan konsumsi adalah kegiatan atau usaha


yang dilakukan dengan cara menanam benih konsumsi. Budi daya
pembenihan ikan konsumsi juga diartikan sebagai usaha pemeliharaan
dan pengembangbiakan ikan konsumsi yang dapat membawa
keuntungan.
Jenis produk hasil budi daya pembenihan ikan konsumsi:

1. Ikan konsumsi yang berasal dari laut adalah ikan baronang, ikan ekor kuning, ikan
kakap, ikan kambing-kambing, ikan kerapu, ikan marlin/layaran, ikan pari, ikan
tenggiri, ikan teri, dan ikan tongkol.

2. Ikan konsumsi air tawar yang biasanya diminati oleh konsumen adalah ikan
baung, ikan bawal, ikan mujair, ikan belut, ikan gabus, ikan gurami, ikan lele, ikan
mas, ikan nila, ikan nilem, ikan patin, ikan sepat, dan
ikan tawes.
Budi daya usaha perikanan menurut jenisnya
1. Bidang usaha perikanan tangkap 
2. Bidang usaha budi daya atau akuakultur
3. Bidang usaha perikanan pengolahan

Desain budi daya pembenihan ikan konsumsi


Untuk membuat wadah budidaya ikan konsumsi diperlukan desain dan konstruksi
wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan. Wadah budidaya ikan sendiri terdiri
dari kolam, bak, akuarium dan keramba atau jaring apung. Desain merupakan
perencanaan dalam pembuatan wadah budidaya ikan. Sedangkan konstruksi adalah
susunan (model, tata letak) wadah yang akan dibuat. Wadah tersebut tentunya
memiliki desain dan konstruksi sesuai dengan tujuan pembuatan wadah budidaya
ikan.
Desain dan kontruksi kolam
1. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air di dalam kolam agar tidak
keluar. Tanah yang cocok untuk membuat pematang adalah tanah liat. Tanah liat
memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air.
Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Jenis tanah untuk
pematang harus kompak dan kedap air agar pematang tidak mudah bocor. 

2. Dasar kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan air. 

3. Saluran air dibuat keliling (ceren) dan tegah (kamalir). Saluran air ini dibuat
miring kearah saluran pembuangan air untuk memudahkan pengeringan kolam
dan pemanenan ikan. 

4. Pintu air pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang terpisah.  Letak
pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi
kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya.
Desain dan kontruksi bak
Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuaikan dengan beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :

1. Jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan

2. Tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran.

3. Keseimbangan antara volume air dan penyanggabak harus kuat.


4. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini
bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam.

5. Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan


6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi

7. Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan


Desain dan kontruksi kerambah jaring apung
Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah:
1. Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi
pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan
sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang
baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung adalah
perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat
kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan
oksigen pada malam hari relatif rendah.
2. Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam
perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga
mengurangi fungsinya.
3. Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang
memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan
4. Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung,
pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon dan tambang. 
Desain dan kontruksi aquarium

Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium,
segi enam, segi delapan, elips dan botol. Setelah mengetahui bentuknya hal
yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm –
16 mm. Ukuran ketebalan kaca untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1-2
mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin tebal ukuran kaca. 
Desain budidaya pembenihan ikan konsumsi:
    a. Mode
       Merupakan dasar atau hal terpenting dari suatu desain. Suatu
produk dapat dihasilkan karena adanya mode yang diminati
konsumen. Keadaan pasar akan menumbuhkan keinginan untuk
membuat produk yang memiliki kesamaan, baik segi desain maupun
kemasan.
    b. Teknologi
        Teknologi yang digunakan tergantung dari pemilihan produk yang
dihasilkan. Penentuan macam teknologi yang digunakan dapat
didahului hasil riset dan pengembangan produk.Perkembangan
teknologi memungkinkan para produsen memilih untuk menghasilkan
produk yang berkualitas dan memenuhi spesifikasi produk.
Proses pembenihan ikan lele
Pemilihan indukan lele:

indukan betina yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Bagian perut membesar ke arah anus, apabila diraba tersa lembek
• Apabila diurut akan keluar telur berwarna hijau tua
• Alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat membengkak
• Warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan
• Gerakannya lambat

Sedangkan untuk indukan jantan untuk pembenihan ikan lele hendaknya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
• Tubuhnya ramping
• Alat kelaminnya memerah
• Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan
• Gerakannya lincah
Teknik pemijahan ikan lele
Pemijahan atau mengawinkan ikan untuk pembenihan ikan lele bisa
dilakukan dengan berbagai metode, baik yang alami atau intensif.
Pemijahan alami yaitu perkawinan yang tidak memerlukan campur
tangan manusia dalam proses pembuahan sel telur dengan sperma.
Sedangkan pemijahan intensif merupakan proses perkawinan yang
memerlukan intervensi manusia dalam proses pembuahannya. Terdapat
beberapa cara populer yang biasa dipakai untuk memijahkan ikan lele
secara intensif, yaitu:
1) Penyuntikan hipofisa
2) Penyuntikan hormon buatan
3) Pembuahan in vitro (dalam tabung)
Pemeliharaan Larva
Setelah proses pemijahan yang menghasilkan larva, selanjutnya
pisahkan larva dari induknya. Air kolam harus terjaga kualitasnya agar
larva dapat tumbuh dengan baik. Kemudian suhu yang di perlukan
kisaran 28-29o  C.
Pakan larva berupa kuning telur yang telah direbus, haluskan kuning
telur kemudian campurkan dengan 1 liter air. untuk satu liter air cukup
untuk 100.000 larva. Kemudian setelah berumur 1 minggu berikan pakan
berupa cacing sutra. Pakan cacing sutra diberikan hingga larva berumur 3
minggu. Kemudian selanjutnya larva diberi makan pelet yang berbentuk
tepung.
Pendederan Benih
Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke
tempat pembesaran sementara. Tempat pendederan dilakukan di kolam
kecil dengan pengaturan kolam yang ketat.  Sehingga pendederan benih
perlu dilakukan karena ikan masih rentan terhadap hama dan perubahan
lingkungan.

Panen Pembenihan Ikan Lele


Untuk menghasilkan benih ikan lele perlu waktu yang cukup lama
sampai 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen
berkisar 5-7 cm.
Cara memanennya dengan mengeringkan air kolam cara pemanenan
dilakukan dengan mengeringkan air kolam secara pelan sampai ikan
berkumpul pada titik yang dalam. Kemudian ambil ikan dengan jaring
yang halus.

Anda mungkin juga menyukai