Anda di halaman 1dari 2

Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah

Teknik Memilih Ikan Lele Untuk Dibudidayakan


1. Menentukan jenis ikan lele
Ikan lele ada beberapa jenis, seperti ikan lele local, dumbo, arab, phyton dan sangkuriang.
Sebelum memulai beternak lele, ada baiknya jika Anda memilih jenis ikan yang terbaik
untuk dibudidayakan. Hal itu dikarenakan setiap ikan pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
2. Memilih benih ikan yang unggul dan berkualitas
Setelah Anda menentukan jenis ikan untuk dipelihara, Anda harus memilih benih yang
unggul dan berkualitas. Kriteria benih unggul yaitu berwarna hitam, ukuran benih seimbang
antara kepala dengan badannya, gerakan bibit lincah, serta tidak terserang penyakit (cacat).
Selain itu Anda juga perlu mengetahui indukan lele tersebut unggul ataukah tidak.
Cara Membuat Kolam Tanah
1. Pembuatan kolam dan pengukuran lahan
Ketika Anda telah menentukan bibit lele, selanjutnya ialah proses pembuatan kolam tanah.
Lahan untuk kolam lele sebaiknya jangan terlalu lebar, kedalaman sekitar 1- 1.5 m. Hal itu
untuk memudahkan peternak dalam mengelola debit air dan proses penontrolannya.
Pembutaan kolam dilakukan dengan cara menggali, baik dengan alat ataupun cangkul.
Tanah galian tersebut dapat Anda jadikan tanggul. Sebaiknya tanggul dibuat lebar agar kuat
dalam menahan debit air kolam. Salah satu sisi tanggul diberi saluran pembuangan untuk
membuang air agar tidak meluap.
2. Pengeringan dan pengolahan kolam
Proses selanjutnya ketika tanah selesai dibuat ialah proses pengeringan. Pengeringan kolam
berfungsi untuk membunuh organisme pathogen yang menyebabkan penyakit di kolam.
Proses ini dilakukan selama 6 hari atau lebih tergantung cuaca. Pengeringan selesai ditandai
dengan tanah dasar retak-retak. Jika sudah seperti itu, dasar kolam dicangkul lagi agar
tanah kolam gembur.
3. Pengapuran kolam
Lele tidak suka tanah yang terlalu asam. Untuk menyiasatinya, taburkan jenis kapur tohor
selama tujuh hari. Pengapuran dapat dilakukan sebesar 20 hingga 50 gram untuk setiap m2.
4. Pemupukan kolam
Setelah proses pengeringan sekitar 7 hari, lakukan pemupukan organic. Pemupukan dapat
menggunakan kotoran sapi, kerbau, dan ayam yang telah kering. Pemberian pupuk
bertujuan untuk menumbuhkan fitoplankton di dasar air sehingga tanah menjadi gembur
dan subur.
5. Pengisian air pada kolam
Setelah pemupukan, sebaiknya kolam diisi air dengan kedalaman setinggi kurang lebih 40
cm. Dengan kedalaman air yang tidak begitu dalam, sinar matahari dapat sampai ke dasar
tanah. Hal itu berguna untuk perkembangbiakan cacing dan fitoplankton yang merupakan
sumber makanan alami bagi lele.
6. Penyebaran benih ikan
Penebaran ikan dilakukan selang satu minggu setelah pengisian air kolam. Tunggu sampai
warna air kehijauan. Setelah air hijau barulah ikan ditebar ke kolam. Sebaiknya saat
penyebaran ikan, ketinggian debit air tetap berada pada level 40 cm. Itu akan memudahkan
ikan lele beradaptasi dengan lingkungannya. Setelah itu penambahan air dapat dilakukan
secara berkala.
Untuk menghindari stress pada ikan, benih tidak boleh ditebar langsung ke kolam. Benih
ikan memerlukan penyesuaian terhadap iklim barunya sehingga perlu penanganan sebelum
ditebar. Penanganannya ialah dengan benih dimasukkan ke kolam bersama wadahnya
selama 20 menit. Selang waktu tersebut dipergunakan benih untuk menyesuaikan diri
terhadap suhu yang berbeda. Terakhir, miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan
sendirinya.
7. Pilihlah pakan yang berkualitas
Pakan menjadi hal terpenting dalam budidaya ikan lele. Pasalnya, pemberian pakan dengan
gizi, vitamin, dan mineral yang seimbang akan mempengaruhi perkembangan ikan lele.
Makanan utama lele ialah pellet.
8. Lakukan pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit ikan
Seperti halnya tumbuhan, ikan lele juga dapat diserang oleh hama dan penyakit. Hama yang
seringkali menjadi dilemma ialah adanya biawak, ular, burung, serta hewan lain yang masuk
ke kolam. Pemasangan pagar jaring di sekeliling kolam dan saluran air sangat diperlukan.
Sedangkan penyakit yang menyerang biasanya disebabkan akibat adanya pathogen dalam
air. Mikroorganisme tersebut menyebabkan ikan terkena penyakit bintik-bintik putih
disertai dengan perut yang membesar.Cara penanganannya ialah memberi pakan sesuai
porsinya, menjaga kualitas kebersiahan air, serta mengatur suhu udara kolam.
9. Proses panen
Ikan lele yang berusia sekitar 2,5 hingga 3 bulan merupakan ikan siap panen. Bobot setiap
ikan ada yang berbeda-beda sekitar 80-100 gr/ ekor, untuk itu sebelum dijual ke konsumen
sebaiknya Anda sortir dulu.

Anda mungkin juga menyukai