Budi daya ikan konsumsi bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat, memenuhi kebutuhan
akan konsumsi ikan, dan sebagai sarana untuk menyalurkan hobi atau kegemaran memelihara ikan.
Untuk menunjang keberhasilan budi daya ikan konsumsi diperlukan sarana dan peralatan yang
mendukung, salah satunya wadah. Wadah budi daya adalah tempat untuk memelihara ikan.
Kolam
Kolam yang dindingnya terbuat dari tembok dan dasarnya dari tanah.
Kolam pembesaran
Bak merupakan wadah yang biasanya terbuat dari plastik atau terpal, serat, dan beton. Jenis-jenis bak
yang sering digunakan yaitu bak pemijahan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang
digunakan untuk budi daya ikan konsumsi pada lahan yang sempit dan praktis.
Akuarium
Syarat-syarat penggunaan wadah akuarium untuk budi daya ikan konsumsi. Adapun syarat-syarat
penggunaan wadah akuarium tersebut adalah sebagai berikut.
Memerlukan perlengkapan tambahan, seperti aerator, kabel listrik, dan pipa PVC yang
diletakkan secara tersembunyi.
Keramba
Keramba merupakan jenis wadah budi daya ikan di perairtan yang luas. Jenis-jenis keramba yang biasa
digunakan adalah jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang terbuat dari bambu.
1. Tahapan Perencanaan
2. Tahapan Persiapan
Benih
Pakan ikan
Obat-obatan
Vitamin
Timbangan
Penggaris
Baskom
Seser
3. Tahapan Pelaksanaan
Memilih indukan
Pemijahan
Pembibitan
Pembesaran
Pemberian pakan
Pemeliharaan
Budi daya ikan konsumsi yang telah ditempuh masyarakat dilakukan melalui pengembangan budi daya
ikan secara intensif. Contohnya, memilih lokasi pemeliharaan, menyediakan sarana dan peralatan yang
digunakan, menyiapkan media yang dibutuhkan, melakukan pembibitan, dan memilih induk yang
unggul.
a. Kolam Pemeliharaan
Kolam pemeliharaan sebaiknya berasal dari tanah liat atau lempung yang tidak berporos. Tanah liat atau
lempung dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang atau
dinding kolam.
b. Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan
pengairan kolam secara grativitasi.
c. Ketinggian Tempat
Ikan konsumsi dapat tumbuh normal apabila lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-
1000 mdpl.
d. Kualitas Air
Kualitas air yang dipakai harus bersih, tidak terlalu keruh, tidak tercemar bahan-bahan kimia yang
beracun minyak dan limbah plastik.
e. Tempat Pemeliharaan
Ikan konsumsi dapat berkembang pesat di kolam, sawah, dan sungai dengan air yang deras.
Derajat keasaman air (pH) yang baik untuk budi daya ikan konsumsi adalah antara 7-8.
g. Suhu
Suhu air yang baik untuk pemeliharaan ikan konsumsi berkisar antar 20⁰-25⁰C.
Jenis-jenis kolam budi daya ikan konsumsi berdasarkan pemanfaatannya adalah sebagai berikut :
Kolam pembesaran
Kolam intensif
a. Alat-Alat
Jala, hapa (kotal dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk dan benih), ember,
baskom, timbangan, cangkul, dan pisau.
Peralatan yang digunakan untuk memanen di antaranya ayakan, tempat menyimpan ikan,
keramba, sirib, dan jala.
b. Media
Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, ikan membutuhka media yang baik, salah
satunya air.
Kondisi air harus mengandung nutrisi untuk tumbuh dan berkembangnya fitoplankton sebagai
sumber makanan bagi ikan
c. Indukan/Bibit
Ciri-ciri bibit yang berkualitas di antaranya berukuran seragam, agresif, lincah, aktif, tidak ada lukanya di
tubuh, dan tidak cacat.
Pembibitan
Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit ikan konsumsi dimulai setelah telur hasil pemijahan menetas
Pembesaran
Pemupukan
Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk kandang (pupuk hijau).
Pemberian Pakan
Pakan alami: cacing, kutu air, larva, serangga siput kecil dan sebagainya.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk kandang (pupuk hijau)
Jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang ikan adalah sebagai berikut.
Pemanenan
Ikan bandeng merupakan jenis ikan yang mampu hidup di dalam kolam/tambak dengan kadar garam
yang tinggi. Ikan bandeng juga dapat hidup di air laut, air tawar, dan air payau.
Sumber Air
Air yang digunakan untuk budi daya ikan bandeng harus bersih secara fisik, kimiawi, dan biologis. pH air
yang cocok untuk hidup ikan bandeng adalah 7-8. Kadar oksigen terlarut yang baik sekitar 3,5 ppm.
Persiapan Tambak
Perbaikan konstruksi tambak, pengeringan tambak, pengapuran dasar tambak, dan pemupukan dan
penumbuhan pakan alami.
Benih (Nener)
Ciri-ciri benih yang berkualitas, yaitu berukuran seragam, gerakannya agresif dan lincah, berwarna
cerah, nafsu makannya tinggi, tidak ada luka ditubuhnya, dan tidak cacat.
Penebaran Benih (Nener)
Penebaran benih ikan bandeng dilakukan dengan hati-hati karena ikan bandeng sangat peka terhadap
perubahan lingkungan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan bandeng perlu dilakukan setelah penebaran benih meliputi pengamatan pada lahan
tambak terhadap tumbuhnya ganggang.
Hama adalah makhluk hidup yang bersifat pengganggu. Jenis hama yang biasanya menyerang ikan
bandeng di antaranya kepiting, udang tanah, teritip, kerang-kerangan, siput, musang air, dan ular.
Permanenan
Permanenan ikan bandeng dapat dilakukan setelah bandeng berusia 50 hari atau 3 bulan. Metode
pemanenan yang dilakukan dengan cara sistem serang.
Pemasaran
Ikan bandeng yang sudah dipanen harus segera dipasarkan untuk mencegah terjadinya pembusukan.
Sarana Penunjang
Sarana penunjang budi daya ikan bandeng meliputi, selang atau pipa paralon, jaring hapa, obat-obatan,
pompa, dan timbangan.