Anda di halaman 1dari 3

Nama : Halim Fathan Nurlaila Hanifah

NIM : 2210101008
Mata Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia

JAWABAN
1. Penyebab Gangguan tidur
-Penyakit
-Lingkungan
-Gaya hidup
-Diet
-Diet
-Stress emosional
-Stimulant dan alkohol
 Penatalaksanaan gangguan tidur
Terdapat 2 cara dalam penatalaksanaan pada gangguan tidur yakni Nonfarmakologis dan
Farmakologis

 Terapi Nonfarmakologis
Terapi nonfarmakologis untuk gangguan tidur dapat berupa sleep hygiene, cognitive behavioral
therapy, dan stimulus control therapy.
I. Sleep Hygiene
Sleep hygiene mencakup perubahan gaya hidup, seperti kontrol diet, olah raga teratur,
mengurangi penggunaan stimulant dan alkohol. Selain itu juga disarankan untuk
menghindari tidur siang dan makan malam yang berat.
II. Stimulus Control Therapy
Pasien yang mengalami gangguan tidur kronis cenderung mengalami conditioning
antara lingkungan tempat tidur dan jam tidur dengan perilaku-perilaku yang bisa
mengganggu tidur, seperti khawatir, membaca, menggunakan smartphone, atau
menonton TV di tempat tidur.
Instruksi untuk terapi ini mencakup:
1.Berbaring di tempat tidur hanya ketika sudah mengantuk
2.Hindari aktivitas yang membuat tetap terjaga di tempat tidur
3.Tidur hanya di kamar tidur dan bukan di tempat lain, seperti sofa
4.Segera meninggalkan tempat tidur setelah bangun
5.Hanya masuk ke kamar tidur ketika sudah mengantuk
6.Selalu bangun pada waktu yang sama, meskipun jumlah jam tidur malam berbeda-
beda
7.Hindari tidur di siang hari

III. Sleep Restriction


Terapi ini dilakukan dengan membatasi waktu terjaga di tempat tidur sebelum tidur.
Sebelum terapi dimulai, pasien diminta membuat sleep log selama 2 minggu untuk
mengetahui perbandingan waktu benar-benar tidur di tempat tidur dibandingkan
dengan seluruh waktu yang dihabiskan di tempat tidur (sleep efficiency).
IV. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
CBT untuk insomnia menggunakan pendekatan kognitif untuk mengatasi distrosi kognitif
dan miskonsepsi mengenai insomnia, pendekatan perilaku (seperti stimulus control dan
sleep restriction), dan pendekatan edukasional (misalnya sleep hygiene). CBT untuk
insomnia bisa dilakukan secara interpersonal maupun dalam bentuk group therapy.
V. Maintenance Patensi Jalan Nafas
Untuk mereka yang mengalami gangguan tidur dengan gangguan jalan nafas, maka bisa
dipertimbangkan untuk pemberian dental-oral appliance, pengaturan posisi tidur,
penurunan berat badan, atau tindakan operatif.

 Terapi Farmakologis
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk menangani gangguan tidur adalah
benzodiazepine (alprazolam, clonazepam), agonis reseptor melatonin (ramelteon,
tasimelteon), Z-drugs (zolpidem, zopiclone, eszopiclone, zaleplon), orexin antagonist
(suvorexant), antidepresan (mirtazapine, trazodone, amitriptyline), dan antihistamin.
Penggunaan obat sebaiknya diberikan dalam durasi singkat atau sebagai tambahan
untuk terapi nonfarmakologis dan juga resep Dokter.

2. Peran bidan dalam pemenuhan kebutuhan seksual remaja


A. pelaksanaan konseling remaja untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi
sebagai pemenuhan hak kesehatan reproduksi remaja
B. Pelayanan kesehatan terhadap keluarga berencana
C. Pelayanan kesehatan untuk keluarga baru menikah
D. Bidan melakukan pemberdayaan terhadap remaja wanita
E. Bidan penting untuk menegakkan hak atas layanan kesehatan seksual dan reproduksi
bagi perempuan dan remaja.

Anda mungkin juga menyukai