Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN ISTIRAHAT

DAN TIDUR

M. Ismail Adityanata, S.Kep, Ns


KONSEP DASAR ISTIRAHAT DAN TIDUR

1. Pengertian Istirahat dan Tidur


• Istirahat merupakan suatu keadaan relaks tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga
kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti berhenti
sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri
atau melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan
bahkan menjengkelkan (Hidayat, 2008).

• Tidur merupakan berkurangnya keadaan individu terhadap persepsi dan


reaksi terhadap lingkungan. tidur merupakan keadaan tidak sadar yang
memiliki ciri-ciri minimnya aktivitas fisik : perubahan level
kesadaran, perubahan proses fisiologi dalam tubuh : dan berkurangnya
respon individu terhadap rangsangan luar (Fundamental Nursing, 2012)
2. PERBEDAAN TIDUR DAN ISTIRAHAT
• Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,
relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan
gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan
aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman
juga bias dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. 
• Sedangkan tanda dari tidur antara lain :
 Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara
normal dan periode
 Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami
seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan
indra atau rangsangan yang cukup (Wahit, 2007)
3. Fisiologi Tidur
• Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak yaitu
Retikular Activating system (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR)
(Potter & Hery 2005).
• Reticular Activating System  (RAS) sel yang terdapat pada batang otak bagian
atas yang melepaskan katekolamin dan berfungsi menjaga tubuh untuk tetap
terjaga dan sadar. RAS menerima stimulus indera pengelihatan,
pendengaran, nyeri, sentuhan, dan suhu. RAS juga dapat menerima stimulasi
dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Bila reticular
activity system  ini aktivitasnya meningkat maka orang tersebut
dalam keadaan sadar dan terjaga,  keadaan sadar neuron dalam RAS akan
melepaskan katekolamin seperti norepineprin bila aktivitas reticular activity
system menurun seseorang akan mengalami keadan tidur.
•  Bulbar Synchronizing Region adalah sel &ang ter-apat pa-a atang otak&ang
melepaskan serum serotonin >)i-a&at< 200'?. +erotonin akanmen&eakan
seseorang terti-ur. 
4. TAHAPAN TIDUR

Tidur dapat
diklasifikasikan
dalam 2 kategori

NREM
REM
(Non- Rapid Eye
(Rapid Eye Movement)
Movement)
NREM (Non- Rapid Eye Movement)

• Tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat


penuh, dengan gelombang otak yang lebih lambat,
atau juga dikenal dengan tidur nyenyak. Ciri-ciri
tidur nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi,
atau tidur dengan gelombang delta. Ciri lainnya
adalah individu berada dalam keadaan istirahat
penuh, tekanan dara menurun, frekuensi napas
menurun, pergerakan bola mata melambat,mimpi
berkurang, dan metabolisme menurun.
Tahapan tidur jenis NREM
REM (Rapid Eye Movement)

• Tidur jenis ini berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 menit, rata-rata
timbull setiap 90 menit. Periode pertama terjadi selama 800-100 menit. Namun
apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal tidur sangat cepat bahkan jenis tdur ini
tidak ada.
• Ciri tidur REM adalah sebagai berikut: 
Biasanya disetai dengan mimpi aktif
 Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak NREM
Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi kuat proyeksi
spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
 Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
 Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah
meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat.
Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar,
memori, dan adaptasi.
Siklus Tidur
• Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan
REM. Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung
selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melaui
empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus
tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke
tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30
menit, kemudia diteruskan ke tahap IV selama 20
menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III
dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul
sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit .
Kebutuhan Tidur
• Kebutuhan tidur pada manusian bergantung
pada usia dan tingkat perkembangan.
Umur Tingkat perkembangan Jumlah kebutuhan tidur

0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari


1-18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18bulan-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari
40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam /hari
Fungsi dan Tujuan Tidur
Fungsi dan tujuan tidur diduga bermanfaat untuk menjaga
keseimbangan mental, emosional, dan kesehatantidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional,
dan kesehatan. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur,
pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan
dapat  memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di
antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh
yang dapat memulihkan kesegaran da fungsi organ dalam tubuh,
karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas organ-
organ tubuh tersebut. (Widianti, 2011)
Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas dan
Kualitas Tidur
• Kualitas dan kuantitas tidur diperngaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas
tersebut dapat menunjukan adanya kemampuan individu untuk tidur dan
memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini
merupakan faktor yang dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur,
antara lain (Widianti, 2011):
1. Penyakit
2. Latihan dan kelelahan
3. Stres psikologis
4. Obat
5. Nutrisi
6. Lingkungan
7. Merokok
8. Motivasi
1. Insomnia
Merupakan suatu kondisi ketidakmampuan untuk
mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun
kuantitas :

Insomnia
Insomnia Insomnia Insomnia
Insomnia
Insial
Insial Intermiten Terminal
Terminal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PEMENUHAN
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

• Proses asuhan keperawatan meliputi :


Pengkajian

Diagnosa

Intervensi

Implementasi

Evaluasi
Pengkajian
Identitas
Riwayat 1. Keluhan utama
kesehatan 2. Riwayat kesehatan keluarga
3. Riwayat penyakit Sebelumnya
4. Pengkajian Pola Gordon
Pengkajian pola
Gordon
5. Pemeriksan fisik

1. Pola Persepsi dan 1. Pola peran hubungan


Pemeliharaan Kesehatan 2. Pola reproduksi/ seksualitas
2. Pola Nutrisi dan Metabolik 3. Pola mekanisme koping
3. Pola Eliminasi 4. Nilai kepercayaan/
4. Pola Aktivitas/ Istirahat kenyakinan
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola Kognitif persepsi
7. Pola persepsi sensori dan
kognitif
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pola tidur berhubungan dengan :
Batasan Karakteristik :
• Perubahan pola tidur normal
• Penurunan kemampuan fungsi ti
•  Ketidakpuasan tidur
• Menyatakan sering terjaga
• Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur
• Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
Faktor Yang berhubungan :
• Kelembaban lingkungan sekitar
• Suhu lingkungan sekitar
• Tanggung jawab memberi asuhan
• Perubahan pejanan terhadap cahaya gelap
• Gangguan(mis.,untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium)
• Kurang kontrol tidur
• Kurang privasi, Pencahayaan
• Bising, Bau gas
• Restrain fisik, Teman tidur
• Tidak familier dengan prabot tidur
Intervensi Keperawatan
Rasional
1. Menentukan dan
menetapkan efek dari
obat atau medikasi
dapat membantu pola
tidur agar lebih baik.
2. Tidur yang adekuat
seperti 6-8 jam dapat
meningkatkan
kebugaran pada saat
bangun
3. Lingkungan yang
nyaman seperti bersih,
dan tenang membuat
tidur semakin nyaman.
• Implementasi
Inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan
dimulai setelah rencana tindakan di susun
untuk membantu pasien mencapai tujuan yang
diharapkan.
• Evaluasi
Rencana evaluasi menjawab jawaban dari
kriteria hasil pada proses tindakan
keperawatan, jika tindakan belum teratasi
tindakan di lanjutkan, evaluasi terdiri dari
(SOAP).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai