Anda di halaman 1dari 5

Kerja Keras : Cerminan Hidup Bertanggung Jawab

Muhammad Arif | Teknik Elektro | Universitas Negeri Semarang

5302416016 | 4

Secara bahasa kerja keras terdiri dari dua kata yaitu kerja yang berarti
melakukan suatu pekerjaan (perbuatan), keras berarti gigih atau sungguh sungguh.
Jadi kerja keras dapat diartikan sebagai perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan selalu mengutamakan atau memperhatikan
kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Sedangkan menurut Kesuma, dkk (2011: 17) bahwa kerja keras adalah suatu
istilah yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah)
dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Kerja keras
bukan berarti bekerja sampai tuntas lalu berhenti. Akan tetapi, istilah yang
dimaksud adalah mengarah pada visi besar yang harus dicapai untuk
kebaikan/kemaslahatan manusia (umat) dan lingkungannya.
Semua agama menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus
dilakukan manusia atau disebut juga syari’at, sedangkan berdoa adalah ikhtiar batin
yang harus dilakukan manusia atau disebut juga hakikat. Sebaliknya, semua agama
membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau
bekerja mencari nafkah. Berkaitan dengan hal itu, segala sesuatu yang dilakukan
tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan sempurna. Namun, ketika seberat apa
pun suatu pekerjaan dilakukan dengan sungguh-sungguh, niscaya hasilnya akan
dapat diraih dengan sebaik-baiknya.
Sikap kerja keras harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Caranya
dengan menjalankan sesuatu secara sungguh-sungguh, istiqamah, dan tidak mudah
menyerah. Kerja keras sangat penting untuk dibiasakan dalam kehidupan sehari-
hari, meskipun memulainya dari hal-hal yang kecil dan terbatas. Sikap kerja keras
dapat dilakukan dalam berbagai lingkungan, misalnya keluarga, kampus, maupun
masyarakat. Misalnya dilakukan dalam bekerja mencari rezeki, menuntut ilmu,
berkreasi, membantu orang lain, atau kegiatan yang lainnya.
Seseorang yang bekerja keras biasanya dapat memanfaatkan waktu optimal
sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi.
Mereka sangat bersemangat dan berusaha keras untuk mencapai kesuksesan dalam
pekerjaaanya. Berkaitan dengan hal tersebut, Jansen Sinamo (2005) mengatakan
bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencari kesuksesan. Arti sukses dipandang
relatif oleh sebagian masyarakat dari segi pencapaiannya, namun ada satu hal yang
tetap dilihat sama oleh masyarakat dari zaman apapun yaitu cara untuk mencapai
kesuksesan dengan 8 etos kerja berikut ini:
1. Kerja adalah rahmat: Bekerja tulus penuh syukur
2. Kerja adalah amanah: Bekerja benar penuh tanggung jawab
3. Kerja adalah panggilan: Bekerja tuntas penuh integritas
4. Kerja adalah aktualisasi: Bekerja keras penuh semangat
5. Kerja adalah ibadah: Bekerja serius penuh kecintaan
6. Kerja adalah seni: Bekerja cerdas penuh kreativitas
7. Kerja adalah kehormatan: Bekerja tekun penuh keunggulan
8. Kerja adalah pelayanan: Bekerja paripurna penuh kerendahan hati
Kerja keras adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan
dalam hal apa pun. Sudah pasti kita memperoleh sesuatu itu bukanlah perkara yang
gampang semudah membalik telapak tangan atau hanya dengan meminta, tapi
sekali lagi harus dengan kerja keras. Arti kerja keras bukanlah dalam arti yang
sebenarnya yakni bahwa kita harus benar-benar bekerja dengan keras. Kerja keras
itu menunjukkan semangat yang menyala dan kemauan yang menjadi tolak ukur
bahwa apakah benar kita bisa keras pada diri kita sendiri atau tidak, untuk mampu
bertanggung jawab pada diri pribadi maupun orang lain.
Sikap kerja keras memiliki kaitan erat dengan sikap tekun, ulet dan teliti.
Maksudnya sebuah usaha yang dilakukan dengan giat atau keras maka akan lebih
maksimal apabila diiringi dengan ketekunan, keuletan dan ketelitian.
Untuk memperkuat pengetahuan tentang pentingnya nilai kerja keras, ada
dua kisah orang sukses yang mampu mengubah dunia, yaitu Thomas Alfa Edison
penemu lampu bohlam, dan Thomas Watson pendiri perusahaan komputer IBM.
Poin penting kisah Thomas A. Edison adalah sikap pantang menyerah sebelum
berhasil mencapai tujuannya. Edison menciptakan lampu bohlam setelah
melakukan 100 kali percobaan. Thomas Watson adalah seorang sales alat
perkantoran yang memiliki karakter gigih dalam menjual apa pun. Berkat kerja
kerasnya, Watson mengubah perusahaan yang hampir bangkrut menjadi pemenang
pasar dan terus-menerus melakukan inovasi sehingga menciptakan komputer
pertama dengan merk IBM. Ini merupakan sedikit contoh bahwa kita harus selalu
bersyukur dan menerima keadaan dengan senang hati, tentunya setelah berusaha
dan berdo’a. Seberat apapun pekerjaan, kalau kita lakukan dengan kerja keras, ulet,
tekun dan teliti bukan hal yang tidak mungkin pekerjaan tersebut akan menjadi
lebih ringan dan bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain.
Sedangkan dalam agama Islam sikap kerja keras telah jelas dicontohkan
oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Rasulullah bekerja keras dengan cara
berdagang untuk membantu perekonomian Abu Talib. Begitu pula para sahabat
memberikan keteladanan bekerja keras, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan lainnya. Mereka memiliki semangat kerja
keras yang tinggi baik dalam berusaha maupun berdakwah menegakkan agama
Allah. Harta yang mereka peroleh dari usaha yang kerja keras mereka gunakan
untuk menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Contoh lain dapat
ditemukan dalam sebuah hadits yang menunjukkan pentingnya bekerja keras,
seperti diriwayatkan oleh Imam Baihaqi bahwa Rasulullah pernah bersabda yang
artinya ”Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan
berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari.”
Sedikit kisah yang pernah terjadi di zaman Rasulullah, suatu ketika seorang
laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang
giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja
seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah),
maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasul pun menjawab, “Kalau ia bekerja
untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia
bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi
sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-
minta, maka itu fi sabilillah.” (HR. Thabrani)

Keutamaan Kerja Keras


Bekerja keras sangat penting untuk dilakukan. Di antara alasan pentingnya
bekerja keras adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya. Manusia telah
dikaruniai akal, rasa, dan karsa sehingga harus menjaga harkat dan martabat
dirinya.
2. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik.
3. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri.
4. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.

Hikmah Bekerja Keras


Di antara hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan,
maupun keterampilan.
2. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.
3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.
5. Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.

Perilaku Yang Mencerminkan Bekerja Keras


Perilaku yang dapat mencerminkan seseorang bekerja keras adalah sebagai
berikut:
1. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu agar meraih hasil yang
maksimal.
2. Menjalankan sebaik-baiknya pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Mengerjakan suatu tugas pekerjaan selalu tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Probowati, Anna. 2008. “Membangun Sikap dan Etos kerja”. Jurnal Manajemen
dan Bisnis. 1: 15-26

Ikhwanuddin. 2012. “Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan Kerja


Sama Dalam Perkuliahan”. Jurnal Pendidikan Karakter. 2: 153-163

Tigetige, Amanah. 2015. Pengertian Kerja Keras dan Contohnya Menurut Agama
Islam. http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-kerja-keras-dan-
contohnya.html (diakses tanggal 12 Desember 2016)

Bantubelajar.com. 2014. Pengertian Perilaku dan Hikmah Kerja Keras.


http://www.bantubelajar.com/2014/12/pengertian-perilaku-dan-hikmah-kerja.html
(diunduh tanggal 12 Desember 2016)

Anda mungkin juga menyukai