DOI: 10.31983/link.v14i2.3684
http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________
Prodi Gizi dan Fisioterapi; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Delima Persada Gresik
Jl Proklamasi No 54 Gresik, Jawa Timur; Indonesia
Abstrak
Imunisasi merupakan salah satu upaya promotif dan preventif yang meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Penurunan cakupan kelurahan UCI terjadi di
Puskesmas Sukomulyo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik yakni 80%, penurunan cakupan
kelurahan UCI menyebakan meningkatkan jumlah kasus PD3I di wilayah puskesmas Sukomulyo,
peningkatan jumlah kasus tersebut sebesar 20%. Upaya peningkatan kualitas imunisasi dapat
memanfaatkan integrasi sistem informasi program imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengembangan model sistem informasi surveilans imunisasi di Puskesmas Sukomulyo
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Jenis penelitian ini adalah actions research yakni berupa
pengembangan system. Langkah dalam penelitian ini : Mendeskripsikan sistem, identifikasi data
dan informasi yang dibutuhkan, mengembangkan desain sistem informasi surveilans imunisasi,
menyusun aplikasi sistem informasi surveilans imunisasi, dan uji coba serta evaluasi sistem
informasi. Berdasarkan hasil penelitian pada analisis masalah sistem menyebutkan bahwa
masalah sistem terdapat pada komponen input, proses dan output. Informasi baru yang
dibutuhkan adalah pemakaian NIK sebagai kode register, Persentase cakupan imunisasi dasar
lengkap, Jumlah balita yang telah diimunisasi/periode, kualitas pemberian vaksin, persentase
UCI/kelurahan, jumlah kasus PD3I/kelurahan, kelurahan dengan kasus PD3I dan wilayah
prioritas imunisasi. Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem informasi surveilans
imunisasi cukup mudah dan bermanfaat bagi petugas imunisasi di puskesmas Sukomulyo
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Abstract
Lingkungan Departemen Kesehatan Indonesia Jenis penelitian ini adalah actions research
menunjukan bahwa cakupan imunisasi di berupa pengembangan sistem (system
Indonesia dari tahun 2010-2014 terus mengalami development). Penelitian pengembangan sistem
peningkatan. Indikator keberhasilan imunisasi di dapat dikatakan menyusun sistem baru untuk
Indonesia, salah satunya adalah Universal Child menggantikan sistem yang lama secara
Imunisazion (UCI). Pada tahun 2013, Standart keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah
Universal Child Imunisazion (UCI) WHO adalah ada (Jogiyanto, 2005 & Nurul 2016). Lokasi dan
90%. Cakupan desa / kelurahan UCI di waktu Penelitian: di Puskesmas Sukomulyo
Indonesia pada tahun 2013 sebesar 100% dengan Kecamatan Manyar Kab Gresik, mulai bulan
kisaran 13,05% - 100% (Kemenkes RI, 2015). April hingga Agustus 2018
Penurunan cakupan kelurahan UCI ini juga Unit penelitian dalam penelitian ini adalah
terjadi di Puskesmas Sukomulyo Kecamatan kelurahan. Sistem informasi surveilans imunisasi
Manyar Kabupaten Gresik yakni menjadi 80%, akan melibatkan beberapa unit penelitian yang
penurunan cakupan kelurahan UCI juga akan saling berinteraksi. Informan pada
menyebakan meningkatkan jumlah kasus PD3I penelitian ini adalah: Kepala Puskesmas,
(Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) Pemegang Program Imunisasi, Bidan
di wilayah puskesmas Sukomulyo, peningkatan Koordinator, IT Puskesmas, Bidan Desa (5
jumlah kasus tersebut sebesar 20%. Kurangnya Orang), dan 2 Bidan dari RS Swasta.
kesadaran masyarakat terhadap imunisasi dan Tahapan dalam pengembangan sistem
belum adanya suatu sistem yang terintegrasi informasi meliputi kegiatan normalisasi data
menyebakan penurunan cakupan imunisasi dan yaitu proses pengelompokan data ke dalam
peningkatan kasus PD3I (Profil Dinas Kesehatan bentu tabel atau relasi atau file untuk
Kab.Gresik, 2015). menyatakan entitas dan hubungan sehingga
Masalah sistem informasi yang terdapat terwujud satu bentuk sistem informasi yang
pada program imunisasi adalah : (i) Belum mudah dimodifikasi, Pembuatan Entity
adanya koordinasi data dan informasi antara Relationship Diagram (ERD) yaitu penyajian data
program imunisasi dengan surveilans PD3I, dengan menggunakan entity dan relationship,
terkait dengan status imunisasi dan kejadian Perancangan output, output merupakan hasil
kasus PD3I. Sehingga perlu adanya suatu sistem input yang telah diproses oleh bagian pengolah
informasi yang dapat menghasilkan informasi dan merupakan tujuan akhir dari sistem.
tentang status imunisasi, kualitas pemberian Langkah selanjutnya yakni melakukan Uji coba
vaksin, valid dose sebagai upaya deteksi dini dilakukan terhadap semua yang terlibat
kasus PD3I. (ii) Informasi yang dihasilkan dalam langsung untuk memastikan seluruh komponen
sistem informasi imunisasi hanya berupa laporan sistem sudah berjalan sesuai yang diinginkan,
bulanan, hal ini belum dapat digunakan untuk dengan dua variable, yaitu: Kemudahan
perencanaan, monitoring dan evaluasi program penggunaan (ease of use) dan Kemanfaatan
secara optimal karena informasi laporan hanya (usefulness).
pada cakupan imunisasi. Berdasarkan masalah Cara melakukan uji coba dengan melakukan
diatas maka perlu adanya pengembangan sistem entry data imunisasi yang sudah ada pada
informasi surveilans imunisasi dan dapat program basis data yang baru, oleh petugas yang
menjadi upaya preventif untuk deteksi dini terlibat langsung dalam pengelolaan data
terhadap kasus PD3I yg meningkat secara pelaporan imunisasi. Setelah mencoba petugas
signifikans di Puskesmas Sukomulyo Kecamatan diminta memberi tanggapan dan saran masukan
Manyar Kabupaten Gresik. Kajian Masalah : tentang sistem informasi baru tersebut.
Belum adanya koordinasi data dan informasi
antara program imunisasi dan surveilans PD3I di 3. Hasil dan Pembahasan
dinas kesehatan kota surabaya, sehingga sistem 3.1 Hasil
yang dihasilkan belum adekuat untuk Pengembangan model basis data pada
menyediakan data yang berkualitas terkait status sistem informasi surveians imunisasi berperan
imunisasi untuk deteksi kasus PD3I. Tujuan penting dalam sistem informasi, antara lain
penelitian : Mengembangkan model sistem sebagai sumber penyedia data untuk memenuhi
informasi surveilans imunisasi di Puskesmas kebutuhan informasi bagi pengguna atau
Sukomulyo Kecamatan Manyar Kab Gresik pengambil keputusan.
hingga pada tahap uji coba. Tahapan awal dalam pengembangan sebuah
sistem adalah : deskripsi dan analisis masalah
2. Metode pada program imunisasi. Hasil Analisis masalah
pada program imunisasi dan surveilans PD3I Normalisasi data, dan Entity Relationship
mendapatkan masalah yang sama yakni pada Diagram (ERD). Berikut ini adalah tahapan dalam
tabel berikut: pengembangan sistem informasi surveilans
imunisasi :
Tabel 1 Hasil analisis masalah imunisasi.
No Program imunisasi Surveilans PD3I
Komponen Input BPM Puskesmas
Pengumpulan
Data Individu dan
Pengumpulan Data Pengumpulan Data Pengumpulan Data
Rumah Sakit, dan yang tidak melaporkan ID Pasien - Jumlah bayi yang telah diimunisasi DPT 1 + HB 1
- Jumlah bayi yang telah diimunisasi DPT 2 + HB 2
- Unit Pelayanan pemberi
Imunisasi
Komponen Proses
2 Kelengkapan Data Kelengkapan Data
masih 70% masih 70% Dinas Kesehatan
3 Ketepatan Data masih Ketepatan Data masih
Interpretasi Data Analisis Data Pengolahan Data
Kabupaten Gresik
70% 70%
4 Penyajian data masih Penyajian data masih
berupa data rekapan sederhana yakni Peresentase
- Pemakaian NIK sebagai kode Register
- Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap
Tabel - Jumlah balita yang telah diimunisasi pada tiap periode
dari puskesmas rekapan jumlah kasus Wilayah Prioritas - Kualitas pemberian vaksin
- Presentase UCI/Kelurahan
5 Belum adanya integrasi Belum adanya integrasi - Jumlah kasus PD3I per kelurahan
- Kelurahan dengan kasus PD3I
data imunisasi dengan data riwayat imunisasi - Wilayah Prioritas program Imunisasi
Gambar 6 : Gambar cakupan imunisasi dasar lengkap Gambar 10 : Tampilan tabel kasus PD3I
untuk data individu di Microsoft excel 7. Kelurahan dengan Kasus PD3I
3. Jumlah Balita yang diimunisasi pada tiap
periode
puskesmas Sukomulyo (Kepala Puskesmas, program Microsoft Visual Basic untuk mendesain
Pemegang Program Imunisasi, IT/KA TU dan instrumen untuk entry data atau pengumpul
Bidan Koordinator), 5 Orang Bidan Desa, data individu di puskesmas. Data yang telah di
petugas KIA 3 dan Petugas Loket 1. entry pada Microsoft Visual Basic akan otomatis
Evaluasi Sistem Informasi Surveilans masuk pada basis data pada program Microsoft
Imunisasi dan PD3I dengan menggunakan dua excel. Pada view Microsoft Visual Basic berisi
variable, yaitu: Kemudahan penggunaan (ease of kolom kosong yang nantinya akan diisi identitas
use) dan Kemanfaatan (usefulness). pasien, status imunisasi dasar lengkap, serta
Setelah dilakukan tahapan uji coba dan kualitas pemberian vaksin, dan data kasus PD3I.
evaluasi Sistem Informasi Surveilans Imunisai, Tahapan uji coba meliputi persiapan uji coba
maka perlu disampaikan rekomendasi kepada dan pelaksanaan uji coba. Pada tahap
Kepala Puskesmas supaya Sistem Informasi persiapan uji coba di bagi dalam komponen
Surveilans Imunisai yang sudah dikembangkan input, proses dan output. Dalam komponen
ini dapat berjalan. input yang dipersiapkan adalah data simulasi
Hasil rekomendari adalah sebagai berikut : imunisasi dan kasus PD3I, informan dalam hal
1. Pembuatan buku panduan dan penyusunan ini 15 orang untuk puskesmas. Tempat
Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan adalah di puskesmas Sukomulyo.
2. Menyediakan tenaga dan fasilitas yang Informan dibekali dengan buku panduan
berhubungan dengan back up data (Manual Book) Sistem informasi surveilans
mengingat sistem komputerisasi yang imunisasi. Buku petunjuk yang digunakan
dijalankan rawan dengan terjadinya error dalam kegiatan Uji Coba Sistem informasi ini
system adalah buku manual penggunaan sistem
3. Mengadakan pelatihan dan pendampingan informasi surveilans imunisasi yang sudah
rutin terutama pada petugas puskesmas disusun oleh peneliti.
untuk menjalankan Sistem Informasi Evaluasi Sistem Informasi Surveilans
Surveilans Imunisai. Imunisasi dan PD3I dengan menggunakan
Menurut Sutabri, T, 2010 menyatakan bahwa variable, yaitu: Kemudahan penggunaan (ease of
pada komponen proses uji coba yakni use) dan Kemanfaatan (usefulness). Berdasarkan
melakukan kegiatan pengisian atau entry data hasil kuesioner uji coba, semua informan peserta
imunisasi dan kasus, analisis data, menyimpan, uji coba Sistem Informasi Surveilans Imunisasi
dan memanggil kembali atau menampilkan data dan PD3I menyatakan bahwa untuk melakukan
atau informasi yang telah disimpan. Pada entry data pada program visual basic sudah cukup
komponen output yaitu sistem informasi mudah, demikian pula untuk memanggil
surveilans imunisasi menghasilkan suatu kembali data yang diinginkan serta melakukan
informasi yang dibutuhkan untuk monitoring, analisi data, hanya saja membutuhkan waktu
evaluasi dan alat bantu dalam pengambilan untuk memahami perintah-perintah dalam
keputusan oleh pemegang program. analisis data serta pemahaman terhadap
variabel-variabel yang akan dianalisis. Semua
3.3 Pembahasan informan menyatakan bahwa sistem informasi
Pengembangan model basis data pada sistem surveilans imunisai dan PD3I ini sangat
informasi surveians imunisasi dan PD3I bermanfaat, terutama untuk integrasi data
berperan penting dalam sistem informasi, antara surveilans PD3I dan Imunisasi. Informan juga
lain sebagai sumber penyedia data untuk dapat melihat valid atau tidaknya pemberian
memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna imunisasi dengan cara membandingkan tanggal
atau pengambil keputusan. Pengembangan basis pemberian imunisasi dengan tanggal jadwal
data ini merupakan perancangan pengelolaan imunisasi.
berbagai data yang disimpan dalam file,
sehingga satu dengan yang lainnya dapat 4. Simpulan dan Saran
dihubungkan membentuk suatu informasi. 4.1 Simpulan
Pengembangan basis data pada sistem informasi 1. Sistem informasi program surveilans
surveilans imunisasi dan PD3I ini menggunakan imunisasi yang sudah berjalan selama ini di
tahapan pembuatan diagram konteks, Puskesmas Sukomulyo Kecamatan Manyar
Normalisasi data, dan Entity Relationship Diagram Kabupaten Gresik meliputi keseluruhan
(ERD). komponen input, proses dan output.
Tahapan yang dilakukan dalam merancang Komponen input terdiri dari data, sumber
aplikasi adalah dengan membuat view pada daya manusia dan sarana prasarana yang
digunakan dalam program imunisasi. visual basic sudah cukup mudah dan
Komponen proses terdiri dari pengumpulan bermanfaat
data, kelengkapan dan ketepatan dalam
pengumpulan data, pengolahan, analisis dan 4.2 Saran
penyajian data dalam bentuk laporan 1. Berdasarkan kemudahan dan kemanfaatan
imunisasi dan kasus PD3I. Output yang yang dapat dihasilkan oleh Sistem informasi
dihasilkan dari masing masing sistem belum surveilans imunisasi yang telah
terintegrasi dengan baik, sehingga perlu ada dikembangkan, sebaiknya sistem pencatatan
sistem yang mengintegrasikan data dari dan pelaporan kegiatan imunisasi dan
imunisasi dan PD3I, data tersebut adalah surveilans PD3I ke depannya Puskesmas
kualitas pemberian vaksin data imunusasi Sukomulyo Kecamatan Manyar Kabupaten
dan data kasus yang dihubungkan dengan ID Gresik bisa menggunakan Sistem informasi
pasien/NIK. surveilans imunisasi yang telah disusun ini.
2. Pada hasil identifikasi kebutuhan data dan 2. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan dalam
informasi masih terdapat beberapa masalah Sistem informasi surveilans imunisasi
diantaranya ID pasien yang tidak seragam diharapkan dapat dilakukan pada periode
antara pelayanan kesehatan (imunisasi), bulanan, maka dibutuhkan sarana dan
adanya duplikasi dalam pencatatan data, prasarana seperti komputer yang khusus
penyimpanan data yang masih manual dan untuk melakukan kegiatan pencatatan dan
kelengkapan dan ketepatan laporan masih pelaporan imunisasi dan PD3I.
70% untuk imunisasi dari Rumah Sakit 3. Diperlukan sosialisasi, pelatihan sederhana
Swasta. dan adanya buku panduan untuk
3. Pengembangan Sistem informasi surveilans meningkatkan kemampuan petugas dalam
imunisasi dimulai dengan membuat diagram mengentry data, membuat rekap data,
konteks. Sumber data dikumpulkan memanggil kembali data yang dibutuhkan
berdasarkan variabel yang telah disepakati serta menganalisis data sehingga mampu
dari hasil wawancara. Tahap pengembangan menghasilkan laporan yang lengkap dan
Sistem informasi surveilans imunisasi dan akurat.
PD3I yaitu merumuskan Data Flow Diagram
(DFD). Model basis data yang digunakan 5. Ucapan Terimakasih
pada Sistem informasi surveilans imunisasi 1) Direktorat Riset dan Pengabdian
dan PD3I yaitu Entity Relationship Diagram Masyarakat Direktorat jenderal Penguatan
(ERD) yang merupakan suatu model data Riset dan Pengembangan Kementerian
yang dikembangkan berdasarkan obyek. Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Tahapan yang dilakukan dalam menyusun 2) Koordinator Kopertis VII wilayah Jawa
aplikasi adalah dengan membuat view pada Timur
program Microsoft Visual Basic untuk 3) Ir. Tugas Husni Syarwanto, M. MT selaku
mendesain instrumen untuk entry data atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan,
pengumpul data individu di puskesmas. Data Penelitian dan pengambangan Daerah
yang telah di entry pada Microsoft Visual Basic (BAPEDDA) Kabupaten Gresik
akan otomatis masuk pada basis data pada 4) UPPM Poltekkes Kemenkes Semarang
program Microsoft excel. Pada view Microsoft 5) dr. Abdur Rivai, M.Kes selaku Ketua
Visual Basic berisi kolom kosong yang STIKes Delima Persada Gresik
nantinya akan diisi identitas pasien, status 6) dr. Anik Lutfiyah, M.Ked.Trop selaku
imunisasi dasar lengkap dan booster, serta Kepala UPT Puskesmas Sukomulyo
kualitas pemberian vaksin, dan data kasus Kecamatan Manyar
PD3I. 7) Bidan Koordinator Puskesmas Sukomulyo
5. Uji Coba Sistem Informasi Surveilans Kecamatan Manyar
Imunisasi dan PD3I dengan menggunakan 8) Koordinator Program Imunisasi
variable, yaitu: Kemudahan penggunaan (ease Puskesmas Sukomulyo Kecamatan
of use) dan Kemanfaatan (usefulness). Manyar
Berdasarkan hasil kuesioner uji coba, semua 9) Karyawan/Karyawati Puskesmas
informan peserta uji coba Sistem Informasi Sukomulyo Kecamatan Manyar
Surveilans Imunisasi menyatakan bahwa 10) Semua teman- teman sejawat STIKes
untuk melakukan entry data pada program Delima Persada Gresik