Oleh :
ANGGA TRISNA NUGRAHA
16.1101.1015
Oleh:
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk
dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi S1 Keperawatan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
PENGESAHAN
Dewan Penguji Ujian Skripsi pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, Desember 2019
Penguji,
Mengetahui,
Dekan
iii
PENGUJI SKRIPSI
Penguji II
Penguji III
iv
ABSTRAK
Abstrak
Abstrak
v
ABSTRAK
Abstract
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH JEMBER
STUDY PROGRAM OF IS NURSERY
FACULTY 0F HYGIENICS
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Ayah dan Ibu tercinta, karena kasih sayang dan kesabaran yang selama ini
kalian berikan untukku, menjadikan kekuatan untuk putramu ini. Terima
kasih atas segala do’a dan pengorbanan yang tidak bisa tergantikan.
2. Kakak saya Fatkhul Iksan Hadi Siswanto Setiawan dan Erna Innaha, juga
kepada kakak Wahyuning Kholifatul Wasiah dan Hendra Kusuma yang
selalu kompak dan memberikan semangat dalam segala hal kebaikan.
3. Adik saya Nadia, Ara, dan Qisya yang selalu membuat saya tertawa saat
mengeluh mengerjakan skripsi.
4. Sahabat saya Intan Faratiti, Wendah, Rosita, Dian, Gafur, Lana, Iqbal,
Catur, Shobri, Fikri, Ayik, Candra dll, yang selalu membantu dan
memberikan waktunya untuk saya dalam keadaan susah maupun senang.
5. Keluarga Besar KSR Unit Universitas Muhammadiyah Jember khususnya
Angkatan x terimakasih atas supportnya dan semangatnya yang selalu
diberikan dalam keadaan susah maupun senang.
6. Teman–teman seperjuanganku angkatan’16 Fakultas Ilmu Kesehatan
7. Almamater ku tercinta yang sudah memberikan ilmu dan pengalaman
yang luar biasa.
v
MOTTO
Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang kau harus bergerak
(Albert Einstein)
Usaha yang kita tanam pada hari kemarin dan sekarang adalah buah yang akan
dipetik dikemudian hari
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Dukungan
Keluarga Dengan Perilaku Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi Di Ruang Bedah RSD
Kalisat”. Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat untuk melakukan penelitian dan
Peneliti merasa bahwa selesainya skripsi ini karena bimbingan, bantuan dan
selalu meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta selalu sabar dalam
ix
5. Ns. Mad Zaini, M. Kep, Sp. Kep. J selaku Dosen Pembimbing II yang juga selalu
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta selalu sabar dalam membimbing
6. Ayah saya, Kusnadi dan ibu saya, Umiatun selaku orang tua yang selalu
7. Kepada seluruh pihak RSD Kalisat dan petugas yang lain, saya mengucapkan
8. Responden yang telah bersedia dan meluangkan waktu nya menjadi responden
peneliti.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu peneliti sangat mengharap kritik dan saran demi
Peneliti
x
DAFTAR ISI
xi
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................ 49
A. Data Umum............................................................................. 49
B. Data Khusus............................................................................ 51
BAB VI PEMBAHASAN................................................................. 53
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil............................................... 53
B. Keterbatasan Penelitian......................................................... 57
C. Implikasi Keperawatan.......................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 61
LAMPIRAN
xii
LAMPIRAN DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
xvi
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
dan pada umumnya di lakukan dengan membuat sayatan pada bagian tubuh
yang akan di tangani lalu dilakukan tindakan perbaikan dan diakhiri dengan
Pada tahun 2011 terdapat 140 jt pasien di seluruh rumah sakit di dunia, pada
(Kemenkes RI, 2013). Sedangkan di Jawa Timur terdapat 10.503 kasus bedah
efektif yang di lakukan selama tahun 2015 (Dinkes Jawa Timur, 2015).
pembedahan diawali dengan suatu prosedur anestesi di mana salah satu tujuan
1
2
umum dan anestisi lokal. Anestesi umum artinya hilangnya rasa nyeri di tubuh
(Morgan et.al,2007).
Pada proses pemulihan ini terjadi reaksi kimia dalam tubuh sehingga nyeri di
yang di derita pasien, dalam kasus lain pasien yang mengalami kelainan
jantung bawaan, kondisi dalam hal ini penting dan perlu mendapatkan
finansial bantuan nyata yang efektif mengurangi kecemasan dalam hal ini
memberikan solusi dari masalah yang ada, dalam contoh keluarga dapat
kurang mengerti bagaimana cara merawat keluarga yang sakit. Oleh karena itu
semakin cepat bergerak semakin baik namun mobilisasi harus tetap di lakukan
secara hati-hati. Mobilisasi akan mencegah kekakuan otot dan sendi sehingga
Menggerakkan badan atau melatih otot-otot dan sendi pasca operasi di sisi
lain akan memperbugar pikiran dan mengurangi dampak negatif dari beban
psikologi yang tentu saja berpengaruh baik terhadap pemulihan fisik. Salah
satu dari perawatan klien post operasi adalah dengan dilakukannya mobilisasi.
4
kemampuan individu untuk dapat bergerak secara bebas, mudah, dan teratur
mobilisasi yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Seseorang
mobilisasi yang lebih sedikit dari pada seseorang yang tidak menjalani
tersebut melakukan aktivitas dan mobilisasi dari yang paling ringan hingga
Menurut Potter & Perry (2007) mobilisasi dini sangat penting sebagai
nyeri dengan cara menghilngkan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri atau
berjalan. Hal ini menjelaskan bahwa pasien post operasi atau bedah,
yang lebih berat. Namun mobilisasi yang di lakukan post operasi sangat
suatu aspek penting pada fungsi fisiologis karena komponen esensial guna
merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri (Smeltzer & Bare, 2006).
Mobilisasi dini juga dapat merupakan salah satu cara untuk dapat
aktivitas diri yang sederhana hingga yang lebih rumit. Pasien post operasi
merasa lebih sehat dan kuat dengan mobilisasi dini. Dengan gerakan miring
kanan dan kiri 6 jam post operasi, otot-otot akan kembali normal, sehingga
otot menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit. Dengan demikian
pemulihan yaitu terjadi reaksi kimia dalam tubuh sehingga nyeri di rasakan
oleh pasien. Akibat dari reaksi kimia inilah pasien mengalami kecemasan dan
6
data pasien post operasi di RSD Kalisat Kabupaten Jember pada tanggal 19
Keluarga dengan Perilaku Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Operasi di Ruang
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
2. Pertanyaan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan makna dan arti dari dukungan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Petugas Kesehatan
perannya dan dapat mengkaji mobilisasi pada kejadian post oprasi pada
5. Penelitian Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Post Operasi
1. Definisi Post Operasi
evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Tahap pasca operasi di mulai
dari memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit pasca operasi dan
1. Jenis-jenis Operasi
menjadi :
1) Mayor
9
10
2) Minor
tekanan darah systole kurang dari 70mmHg atau turun lebih dari 25% dari
sebabkan oleh analgesik dan hipnosis yang tidak adekuat, batuk, penyakit
bergerak, merasa haus, kulit dingin, basah, pucat, nadi meningkat, suhu
turun, pernapasan cepat dan dalam, bibir dan konjungtiva pucat dan pasien
melemah.
B. Mobilisasi Dini
1. Definisi Mobilisasi
kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan
otot, dan skletal harus tetap utuh dan berfungsi dengan baik (Potter & Perry,
2010).
otot dan posisi tubuh, mengontrol berat badan, mengurangi stress, serta dapat
dekubitus serta memelihara faal kandung kemih agar tetap berfungsi secara
baik dan pasien dapat beraktivitas. Mobilisasi juga memiliki banyak tujuan
12
a. Sistem Muskuloskeletal
Ukuran, bentuk, tonus dan kekuatan rangka dan otot jantung dapat
latihan, tonus otot dan kemampuan kontraksi otot meningkat serta dapat
b. Sistem Kardiovaskuler
menyuplai darah ke jantung dan otot. Jumlah darah yang di pompa oleh
jantung (cardiac output) meningkat karena aliran balik dari darah. Jumlah
liter/menit.
c. Sistem Respirasi
d. Sistem Gastrointestinal
e. Sistem Metabolik
f. Sistem Urinari
3. Dampak Imobilisasi
(Potter & Perry, 2010). Menurut Asmadi (2009), terdapat beberapa dampak
14
a. Sistem Integumen
Badrest yang lama dapat menyebabkan abrasi dan dekubitus. Hal tersebut
bergeser satu dengan yang lain, dan penurunan sirkulasi darah pada area
yang tertekan. Kondisi yang dapat memperburuk hal tersebut antara lain
oksigen dan nutrisi pada area yang tertekan menurun, sehingga laju
b. Sistem Kardiovaskuler
kebutuhan metabolisme tubuh. Pada kondisi bedrest yang lama juga dapat
c. Sistem Respirasi
15
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Perkemihan
Pada kondisi normal urin mengalir dari pelvis renalis masuk ke ureter
lalu ke kandung kemih yang disebabkan oleh gaya gravitasi namun pada
kondisi terlentang ginjal dan ureter berada pada posisi yang sejajar
sehingga urin tidak dapat melewati ureter dengan baik, akibatnya urin
16
f. Sistem Muskuloskeletal
pergerakan selanjutnya.
nyeri.
latihan umum diatas tempat tidur dalam 24 jam pertama, tujuan latihan ini
Bare, 2010).
Pada saat awal pergerakan fisik bisa dilakukan diatas tempat tidur
dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,
dan sendi pasca operasi di sisi lain akan memperbugar pikiran dan
5. Jenis Mobilisasi
a. Mobilisasi Penuh
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
saraf motorik volunter dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area
tubuh seseorang.
b. Mobilisasi Sebagian
dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena
18
pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan
keluar kamar.
dalam Rismalia,2010) :
dan fase selanjutnya duduk di atas tempat tidur dengan kaki yang
sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar
berikut :
lengan
4) Tahap 4 : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur dan berdiri
(3x/hari)
20
tanpa bantuan
misalnya penderita multipe aklerosis dan cidera pada urat saraf tulang
belakang. Demikian juga pada pasien post operasi atau yang mengalami nyeri,
2) Budaya
operasi harus membatasi gerakan aktivitas tubuh agar tidak memperparah luka
operasi.
3) Energi
4) Keberadaan nyeri
beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya, sehingga
pasien post operasi tidak berkenan untuk melakukan mobilisasi dini karena
5) Faktor perkembangan
Faktor yang mempengaruhi adalah umur sehingga pasien post operasi susah
ototnya berkurang.
6) Tingkat Kecemasan
permasalahan.
7) Tingkat Pengetahuan
8) Depresi
Biasanya depresi berlangsung sekitar satu sampai dua hari, hal ini dapat
C. Dukungan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
interaksi antara anak dan orang tua. Keluarga berasal dari bahasa sansakerta
kulu dan warga atau kuluwarga yang berarti anggota kelompok kerabat (Ali,
2010).
individu yang di ikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan tiap-
secara teratur antara satu dengan yang lain yang di wujudkan dengan adanya
2. Fungsi Keluarga
berikut:
23
1) Fungsi Afektif
terpenuhi.
2) Fungsi Sosialisasi
bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu
3) Fungsi Reproduksi
sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,
25
4) Fungsi Ekonomi
pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan
penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan
masalah kesehatan.
1) Dukungan emosional
2) Dukungan penilaian
3) Dukungan instrumental
4) Dukungan informatif
Pada pengisian skala ini, sampel diminta untuk menjawab pertanyaan yang
ada dengan memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang
tersedia. Skala ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari
pernyataan dari empat alternatif jawaban yaitu 1= tidak pernah, 2= kadang-
kadang, 3= sering , 4= selalu. Instrumen dukungan keluarga ini terdiri dari dua
tipe pertanyaan :
masyarakat.
kedudukannya masing-masing
diperlukan.
28
yaitu :
1) Dukungan Penilaian
kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping
merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif
2) Dukungan Instrumental
support material support) suatu kondisi dimana benda atau jasa akan
efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada
3) Dukungan Informasional
dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan
4) Dukungan Emosional
sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
memberikan semangat.
Menurut Friedman (2010), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang
berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhtian daripada anak-
anak yang berasal dari keluarga yang lebih besar. Selain itu dukungan
keluarga yang diberikan oleh orang tua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh
usia. Menurut Friedman (2010), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih
tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih
adalah kelas ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi meliputi tingkat
pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga
kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin
ada, sementara dalam keluarga kelas bawah hubungan yang ada lebih otoritas
dan otokrasi. Selain itu orang tua dan kelas sosial menengah mempunyai
tingkat dukungan afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari pada orang tua
dengan kelas sosial bawah (Friedman, 2010). Faktor lainnya adalah adalah
Post Operasi
dapat memunculkan berbagai keluhan dan gejala. Keluhan dan gejala yang
sering adalah nyeri. Semakin segera bergerak / mobilisasi maka semakin baik
namun mobilisasi dini harus tetap di lakukan secara berhati-hati dan mendapat
efektif dan efesien adalah mobilisasi dini (early ambulation) sesuai standart
(SOP)
otot dan membiasakan diri dalam melakukan aktivitas dari yang sederhana
hingga yang lebih rumit. Pasien post operasi merasa lebih sehat dan kuat
dengan mobilisasi dini atau early ambulation. Dengan gerakan miring kanan
dan kiri 6 jam post operasi, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal
sehingga otot perut menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit.
(Fitriyahsari, 2010).
adanya nyeri (Hidayat, 2010). Mobilisasi dini merupakan suatu aspek penting
Menurut Potter & Perry (2010) mobilisasi dini sangat penting sebagai
Pada saat awal pergerakan fisik bisa dilakukan diatas tempat tidur
dengan menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,
dan sendi pasca operasi di sisi lain akan memperbugar pikiran dan
D. Penelitian Terkait
1 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muslika, Ismonah, dan Meika
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Terlihat dari hasil uji shapiro wilk
sehingga dilanjutkan dengan uji mann whitney hasil menunjukkan (p=0,00). Pada
kelompok dewasa yaitu pada kisaran 26-35 tahun sejumlah 7 responden (46,7%)
(953,3%), sedangkan pada jenis kelamin responden dengan jenis kelamin laki-laki
2 Pada penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dan Budi (2011), dengan judul “
Dini Pada Ibu Nifas 1 Hari Post Sectio Caesarea”. Desain penelitian analitik
cross sectional. Populasi seluruh ibu nifas 1 hari post sectio caesarea. Sampel 20
responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, di ambil secara aksidental
dari sebagian melakukan tindakan mobilisasi dini yaitu 2 (66,7 %). Sedangkan
dengan tindakan mobilisasi dini pada ibu nifas 1 hari post sectio caesarea.
34
dini pada kelompok kontrol didaptkan penyembuhan luka kurang baik sebagian
Mobilisasi Pada Pasien Post Operasi Trans Urethral Resection Of Prostate (Studi
responden (75%).
BAB III
A. Kerangka Konsep
Variabel Confounding:
1. Pekerjaan
2. Pendidikan
3. Jenis kelamin
Keterangan:
Bagan 3.1 Kerangka konsep pengaruh dukungan keluarga dengan perilaku mobilisasi
dini pada pasien post operasi di Ruang Bedah RSD Kalisat
35
36
H1: Ada pengaruh antara dukungan keluarga dengan perilaku mobilisasi dini pada
pasien post operasi di Ruang Bedah RSD Kalisat.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
37
38
Sample pada penelitian ini adalah pasien post operasi di ruamg bedah
a. Kriteria Insklusi
berkomunikasi.
consent).
berusia ≥ 10 tahun.
di rumah sakit.
b. Kriteria Eksklusi
oleh keluarganya.
39
3. Sampling
C. Definisi Operasional
dari penelitian ini adalah perilaku mobilisasi dini pasien post operasi.
2. Cukup: 32-47
3. Baik: 48-64
D. Tempat Penelitian
Kabupaten Jember
E. Waktu Penelitian
2020
F. Etika Penelitian
Etika membantu manusia untuk melihat dan menilai secara kritis moralitas
yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Pelaku penelitian atau peneliti
memegang teguh sikap ilmiah serta berpegang teguh pada etika penelitian
responden.
3. Confidentiality (kerahasian)
4. Beneficence
pengumpulan data.
operasi)
teori House.
a) Kurang : 16-31
b) Cukup : 32-47
c) Baik : 48-64
43
operasi)
a. Kurang : 14-20
b. Cukup : 20-24
c. Baik : 24-28
1. Prosedur Administratif
peneliti.
untuk penelitian.
2. Prosedur Pelaksanaan
Kalisat.
responden.
I. Analisis Data
a. Editing
b. Scoring
operasi)
a) Kurang : 16-31
b) Cukup : 32-47
c) Baik : 48-64
pernah (1).
46
operasi)
a) Kurang : 14-20
b) Cukup : 20-24
c) Baik : 24-28
d) Skor :
c. Coding
operasi)
a) Kurang : 16-31
b) Cukup : 32-47
c) Baik : 48-64
operasi)
a) Kurang : 14-20
b) Cukup : 20-24
c) Baik : 24-28
d. Processing
47
e. Cleaning
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini melalui beberapa prosedur antara lain:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
PENELITIAN
Bab V ini menampilkan hasil penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan di interpretasikan pada tiap hasilnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni
A. Data Umum
49
50
bahwa sebagian besar umur remaja akhir terbanyak berada pada umur
B. Data Khusus
PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan terkait hasil penelitian baik secara umum maupun secara khusus
yang memperdalam tujuan inti dari penelitian ini disertai interprestasi atau penafsiran terkait
hasil-hasil dari penelitian tersebut serta keterbatasan dari penelitian yang telah dilaksanakan
1. Dukungan Keluarga
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada seluruh sampel yang
berjumlah 32 responden, di dapatkan hasil pada tabel 5.5 yaitu menunjukkan bahwa
dukungan keluarga pasien post operasi di ruang bedah RSD Kalisat Jember
dengan presentase 65,6% yang di dukung oleh faktor pekerjaan. Hasil dari pengisian
judul Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
orang (78,9%). Keluarga yang bekerja sebagai wiraswasta memiliki waktu yang
fleksibel daripada pekerja kantoran. Tentu saja hal itu dapat menguntungkan pasien
dan keluarga karena keluarga dapat menemani keluarga yang sakit tanpa harus diburu
waktu.
keluarga ketika pasien berada di rumah sakit akan sangat membantu dalam mengatasi
masalah yang sedang di alami, salah satu bentuk dukungan keluarga selain dukungan
dukungan keluarga yang baik sangat dibutuhkan oleh anggota keluarga. Rasa peduli
serta perlindungan yang senantiasa diberikan oleh keluarga dapat memberikan rasa
keluarga akan mengalami proses penyembuhan yang sangat cepat. Karena dengan
adalah sikap atau tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.
Dukungan ini dapat memberikan efek langsung yang menciptakan situasi yang
menyenangkan dan tidak menekan. Dalam hal ini dukungan keluarga meringkan
beban hidup individu dan membantu berfungsi lebih efektif. Dukungan keluarga pada
pasien pasca operasi sudah cukup baik sehingga pelaksanaan mobilisasi pasien pasca
2. Mobilisasi Dini
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada seluruh sampel yang
berjumlah 32 responden, di dapatkan hasil pada tabel 5.6 yaitu menunjukkan bahwa
pasien post operasi di ruang bedah RSD Kalisat Jember melakukan mobilisasi dini
dengan katagori baik sebanyak 21 orang dengan presentase 65,6% yang di dukung
55
oleh faktor usia pada rentang umur 17-25 tahun sebanyak 11 responden dengan
presentase 34,4%. Usia merupakan suatu faktor proses penyembuhan luka. Kecepatan
40,6%. Menurut Ilham (2016) tingkat pendidikan pasien sangat berkaitan dengan
post operasi harus diperhatikan untuk melakukan mobilisasi dini, dan harus dilakukan
menimbulkan nyeri yang menyebabkan kecemasan dan rasa takut untuk melakukan
jalannya mobilisasi yang optimal, dan dilakukan secara bertahap, sosial budaya di
lingkungan tempat tinggal juga ikut berperan dalam melakukan mobilisasi dini yang
kembali sembuh didalam diri pasien baik, artinya pasien mengerti pentingnya hidup
sehat sehingga mau melakukan mobilisasi pasca operasi. Mobilisasi yang dilakukan
secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan
pasien. Demikian danya dukungan dari keluarga maupun tenaga kesehatan yang
memberi pengetahun tentang mobilisasi pada pasien post operasi, keluarga sangat
56
bahwa dia mulai merasa sembuh. Perubahan gerakan dan posisi harus di jelaskan pada
keluarga yang menunggu dan pasien. Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui
3. Pengaruh Dukungan Keluarga dengan Perilaku Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi di
Pada penelitian ini ditemukan bahwa hasil observasi dengan kuesioner setelah
peroleh hasil p value sebanyak 0,003 < 0,05. Dengan demikian H1 diterima yang
berarti ada pengaruh dukungan keluarga dengan perilaku mobilisasi dini pasien post
teori, hasil penelitian, dan kenyataan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa asumsi
operasi di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tahun 2015 terbukti dengan nilai p =
0,002 < 0,05. Namun secara umum berdasarkan hasil penelitian, tampak bahwa pasien
post operasi yang mendapat dukungan keluarga dengan baik, cenderung dapat
melakukan mobilisasi dini dengan baik pula, sebaliknya bahwa pasien post operasi
mobilisasi dini. Ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada pasien post operasi
memiliki peran yang penting dalam mendorong pasien post operasi untuk melakukan
57
mobilisasi dini sebagai rangkaian proses percepatan pemulihan luka pasien post
operasi.
Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
keluarga dalam kategori sedang 96,4%. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga
pasien untuk mendukung pasien pasca operasi appendicitis sudah tergolong cukup
baik, artinya peran keluarga sebagai orang terdekat pasien sudah dilakukan. Setiadi
dengan berbagai kepandaian dan akal sebagai akibtanya, hal ini dapat meningkatkan
baik dukungan keluarga pasien post operasi akan semakin baik pelaksanaan
mobilisasi, terutama pada pasien yang kurang mendapatkan dukungan dari keluarga,
B. Keterbatasan Penelitian
oleh peneliti pada saat pengambilan data sehingga berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
58
1. Pengambilan Data
Dalam pengambilan data peneliti terhambat oleh adanya wabah Covid 19 karena
2. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pengaruh dukungan keluarga dengan
perilaku mobilisasi pasien post operasi jika ada faktor lain yang mempengaruhi
C. Implikasi Keperawatan
dukungan keluarga yang baik sangat dibutuhkan oleh anggota keluarga. Rasa peduli
serta perlindungan yang senantiasa diberikan oleh keluarga dapat memberikan rasa
Mobilisasi secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya
post operasi dan mobilisasi yang kurang baik proses penyembuhan luka post operasi
akan lama dan menyebabkan beberapa otot dan kekakuan sendi. Secara psikologis
mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai merasa
sembuh. Perubahan pergerakan dan posisi ini harus diterangkan pada pasien atau
keluarga yang menjaga. Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui manfaat
pasien post operasi di ruang bedah RSD. Kalisat sudah secara maksimal dan baik
A. Kesimpulan
1. Dukungan keluarga pasien post operasi di ruang bedah RSD Kalisat Jember
2. Pasien post operasi di ruang bedah RSD Kalisat Jember melakukan mobilisasi dini
3. Ada pengaruh dukungan keluarga dengan perilaku mobilisasi dini pasien post
peroleh hasil p value sebanyak 0,003 < 0,05 yang berarti H1 diterima di ruang
B. Saran
a. Responden
semakin baik dukungan keluarga pasien post operasi akan semakin baik
b. Profesi Keperawatan
c. Tempat Penelitian
post operasi.
1. Peneliti Selanjutnya
mobilisasi dini ini dengan menghubungkan faktor lain selain dari faktor
dukungan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Apriansyah, A., Romadoni, S., & Andrianovita, D. (2015). Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Pre Operasi dengan Derajat Nyeri pada Pasien Post Sectio Cesarea
di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, Volume 2- Nomor 1, Januari 2015.
Anggraeni, R. (2018). Pengaruh Penyuluhan Mobilisasi Dini Terhadap Pelaksanaan
Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca Pembedahan Laparatomi.
Ali, Z. (2018). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Asmadi. (2010). Efektifitas Edukasi Video Animasi Mobilisasi Dini pada Pemulihan
Kemampuan Berjalan Pasien Post Pembedahan. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta.
Brunner & Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta: EGC
Carpenito. (2009). Effectiveness of an Early Mobilization Protocol in a Trauma and Burns
Intensive Care Unit . Critical Illness, 93, 186-196.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2015).
Ditya. W . (2018). Hubungan Mobilisasi Dini dengan Proses Penyembuhan Luka pada Pasien
Pasca Laparatomi di Bangsal Bedah Pria dan Wanita RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018.
Friedman,M.M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta:
EGC
Field, (2010). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Harnilawati. (2018). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka
As Salam
Hidayat, (2011). Pengaruh Edukasi Mobilisasi Dini Terhadap Perilaku Pasien dalam
Mobilisasi Pasca Operasi di Ruang Kenanga RSUD. Dr. H. Soewondo Kendal.
Naskah Publikasi, STIKes Muhammadiyah Pakajangan, Pekalongan.
Hidayani, E., & Arifiyanto, D (2019). Pengaruh Edukasi Mobilisasi Dini Terhadap Perilaku
Pasien dalam Mobilisasi Pasca Operasi Hernioraphy di Ruang Kenanga
RSUD. dr. H. Soewondo Kendal. Naskah Publikasi, STIKES Muhammadiyah
Pekajangan, Pekalongan.
Kementrian Kesehatan RI. (2013)
Kozier, B., Glenora, E., Berman, A., & S. S. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Prose & Praktik. Jakarta: EGC.
Kurniawan, A., Armiyati, Y., & Astuti, R. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pre
Operasi terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Hernia di RSUD
Kudus. Jurnal Keperawatan, Vol 6 No. 2, Oktober 2018: 139-148.
62
Habiawati. 2018. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post
Sectio Caesaria Di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018. Skripsi.
64
LAMPIRAN
65
Lampiran 1
LEMBAR PERMOHONAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/saudara responden
Di Tempat
Peneliti
Lampiran 2
Kepada Yth.
Saudara/ Saudari/ Responden
Di Tempat
Yang menyatakan
(…………….………)
67
Lampiran 3
DATA DEMOGRAFI
A. Identitas Responden
Berilah tanda (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara pilih.
No Responden : ....................(diisi oleh peneliti)
Nama (inisial) : ...............................
1. Jenis kelamin : P/L
2. Usia : ...........tahun
3. Pendidikan terakhir : a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Diploma
f. S1
g. S2
h. S3
4. Pekerjaan : a. Profesional, sebutkan ..........
b. Pegawai negri/swasta
c. Wiraswasta
d. Tidak bekerja
68
Lampiran 4
Lampiran 5
No Observasi Ya Tidak
1 Saya melakukan pergerakan tanpa paksaan dari siapapun atau orang
lain.
3 Saya ingin cepat sembuh,oleh karena itu saya ingin cepat bergerak.
4 Jika saya merasa lelah dan masih merasakan nyeri pada daerah post
operasi, saya malas untuk bergerak.
Lampiran 6
72
Lampiran 7
73
Lampiran 8
74
Lampiran 9
75
Lampiran 10
76
Lampiran 11
77
Lampiran 12
78
Lampiran 13
79
80
Lampiran 14
OUTPUT SPSS
DATA UMUM
jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
DATA KHUSUS
Correlations
dukungan_kelua
rga mobilisasi_dini
N 32 32
N 32 32
dukungan_keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mobilisasi_dini
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mobilisasi_dini
48-64 Count 0 0 11 11
Total Count 3 8 21 32
Lampiran 15
DOKUMENTASI
84