Anda di halaman 1dari 28

Penyuluhan dan Pencegahan Katarak pada Kelompok Petani

USULAN PROGRAM
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT
SEMESTER GENAP 2018/2019
Bentuk Kegiatan: Penerapan IPTEKS

Oleh:
Kelompok 8 / Kelas C 2017
1) Muhammad Ryan Maisur Aniq NIM 152310101235
2) Siti Fathonah Awaliyah NIM 172310101111
3) Binti Nur Faida Arfianti NIM 172310101115
4) Wahidiyatul Hasanah NIM 172310101117
5) Feno Aureola Maharani NIM 172310101118
6) Devita Nandasari NIM 172310101125
7) Khoirum Misbahul Ummah NIM 172310101131
8) Nur Umi Amanah NIM 172310101136
9) Dinda Siswi Awaliyah NIM 172310101139
10) Viola Alvionita NIM 172310101146
11) Resti Indri Safitri NIM 172310101151
12) Yuan Ferdi Aridatama NIM 172310101152
13) Ledya Anggriani Hariyanto NIM 172310101153
14) Fitria Putri Ekawati NIM 172310101154
15) Dasri Alfalsah NIM 172310101156
16) Rizky Dewanda NIM 172310101160
17) Siti Sholikha NIM 172310101162
18) Iftitah Rahma Ramadhani NIM 172310101164

Dosen Pembimbing:
1) Ns. Siswoyo, S.Kep., M.Kep. (NIP. 19800412 200604 1 002)
2) Ns. Baskoro Setioputro, S.Kep., M.Kep. (NIP. 19830505 200812 1 004)
3) Ns. Muhamad Zulfatul A., S.Kep., M.Kep. (NIP. 19880510 201504 1 002)

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
(Sumber Dana Mandiri berdasarkan surat tugas nomor: )
LEMBAR PENGESAHAN

1) Judul Penyuluhan : Penyuluhan dan Pencegahan


Katarak pada Kelompok Petani
2) Ketua Tim Pengusul
A) Nama : Rizky Dewanda
B) NIM : 172310101160
C) Jabatan/Golongan : Ketua Pelaksana
D) Program Studi : Ilmu Keperawatan
E) Perguruan Tinggi : Universitas Jember
F) No. HP : 082228976826
G) E-mail : rizky.dewa17@gmail.com
3) Anggota Tim Pengusul
A) Jumlah Anggota : Mahasiswa 17 orang
B) Nama Anggota 1 : Muhammad Ryan Maisur Aniq
C) Nama Anggota 2 : Siti Fathonah Awaliyah
D) Nama Anggota 3 : Binti Nur Faida Arfianti
E) Nama Anggota 4 : Wahidiyatul Hasanah
F) Nama Anggota 5 : Feno Aureola Maharani
G) Nama Anggota 6 : Devita Nandasari
H) Nama Anggota 7 : Khoirum Misbahul Ummah
I) Nama Anggota 8 : Nur Umi Amanah
J) Nama Anggota 9 : Dinda Siswi Awaliyah
K) Nama Anggota 10 : Viola Alvionita
L) Nama Anggota 11 : Resti Indri Safitri
M) Nama Anggota 12 : Yuan Ferdi Aridatama
N) Nama Anggota 13 : Ledya Anggriani Hariyanto
O) Nama Anggota 14 : Fitria Putri Ekawati
P) Nama Anggota 15 : Dasri Alfalsah
Q) Nama Anggota 16 : Siti Sholikha

ii
iii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1) Judul Penyuluhan kepada Masyarakat: Penyuluhan dan Pencegahan Katarak


pada Kelompok Petani
2) Tim Penyuluhan
No. Nama Jabatan Bidang Instansi
Keahlian Asal
1. Rizky Dewanda Ketua Mahasiswa UNEJ
Pelaksana
2. Muhammad Ryan Maisur A. Anggota Mahasiswa UNEJ
3. Siti Fathonah Awaliyah Anggota Mahasiswa UNEJ
4. Binti Nur Faida Arfianti Anggota Mahasiswa UNEJ
5. Wahidiyatul Hasanah Anggota Mahasiswa UNEJ
6. Feno Aureola Maharani Anggota Mahasiswa UNEJ
7. Devita Nandasari Anggota Mahasiswa UNEJ
8. Khoirum Misbahul Ummah Anggota Mahasiswa UNEJ
9. Nur Umi Amanah Anggota Mahasiswa UNEJ
10. Dinda Siswi Awaliyah Anggota Mahasiswa UNEJ
11. Viola Alvionita Anggota Mahasiswa UNEJ
12. Resti Indri Safitri Anggota Mahasiswa UNEJ
13. Yuan Ferdi Aridatama Anggota Mahasiswa UNEJ
14. Ledya Anggriani Hariyanto Anggota Mahasiswa UNEJ
15. Fitria Putri Ekawati Anggota Mahasiswa UNEJ
16. Dasri Alfalsah Anggota Mahasiswa UNEJ
17. Siti Sholikha Anggota Mahasiswa UNEJ
18. Iftitah Rahma Ramadhani Anggota Mahasiswa UNEJ

3) Obyek (khalayak sasaran) Penyuluhan kepada Masyarakat:


Kelompok petani.
4) Masa Pelaksanaan
Mulai: 14 April 2019
5) Biaya Mandiri: Rp. 450.000,00
6) Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Rumah Warga Desa Kelurahan
Slawu Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang
7) Permasalahan yang ditemukan:
Para petani belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan mata supaya terhindar dari penyakit katarak.

iv
Mulai dari mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung vitamin
untuk mata, melindungi mata dari paparan sinar UV ketika sedang
beraktifitas di sawah, dan cara perawatan ketika terkena penyakit katarak.
Solusi yang ditawarkan:
a) Mengadakan penyuluhan kesehatan.
8) Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (tekankan pada manfaat yang
diperoleh):
a) Memberikan edukasi atau penyuluhan kesehatan.
9) Rencana luaran:
a) Penerapan: peningkatan penerapan IPTEKS di masyarakat
(mekanisasi).
b) Sudah dilaksanakan: perbaikan tata nilai masyarakat (pendidikan,
kesehatan).

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ............................................................. iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ........................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra .................................................................. 2
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................... 3
2.1 Solusi ........................................................................................... 3
2.2 Target Luaran ............................................................................ 3
2.3 Rencana Target Capaian Luaran ............................................ 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................................. 4
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 6
4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi ................................................... 6
4.2 Jenis Kepakaran Sumber Daya Manusia ................................ 8
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 12
5.1 Anggaran Biaya ....................................................................... 12
5.2 Rencana Jadwal Kegiatan ...................................................... 12
BAB 6. HASIL KEGIATAN .......................................................................... 13
REFERENSI .................................................................................................... 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TABEL

vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Dokumentasi Kegiatan ............................................................. 26


Lampiran 2: Daftar Hadir ............................................................................. 27

vii
TABEL
Tabel 2.1 Rencana Target Luaran ....................................................................... 3
Tabel 3.1 Materi, Metode, Alokasi Waktu, dan Pemateri pada Kegiatan
Program Penyuluhan .......................................................................... 4
Tabel 5.1 Perincian Pembiayaan Kegiatan ....................................................... 12
Tabel 5.2 Rencana Jadwal Kegiatan ................................................................. 12

viii
RINGKASAN

Nama mitra yaitu Kelompok Petani Kecamatan Patrang, Jember.


Permasalahan mitra yaitu: para petani belum pernah mendapatkan penyuluhan
kesehatan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata supaya terhindar dari
penyakit katarak. Mulai dari mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung
vitamin untuk mata, melindungi mata dari paparan sinar UV ketika sedang
beraktifitas di sawah, dan cara perawatan ketika terkena penyakit katarak. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan pada para petani di daerah tersebut tentang pentingnya kesehatan mata
supaya terhindar dari penyakit katarak. Penyuluhan kesehatan ini sebagai upaya
untuk pencegahan sejak dini terjadinya katarak sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup dan produktif. Upaya penyuluhan kesehatan meliputi definisi
katarak, etiologi katarak, tanda dan gejala katarak, resiko katarak, pencegahan
katarak, pengobatan untuk katarak, dan komplikasi dari katarak. Target luaran
yang dicapai: 1) penerapan: peningkatan penerapan IPTEKS di masyarakat
(mekanisasi); dan 2) sudah dilaksanakan: perbaikan tata nilai masyarakat
(pendidikan, kesehatan). Metode yang dipakai: 1) tahap orientasi; 2) tahap kerja
(penyuluhan kesehatan); dan 3) tahap terminasi.

ix
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Berdasarkan
data dari WHO (2012), terdapat 39 juta orang di seluruh dunia mengalami
kebutaan dan sebesar 51% penyebab utamanya adalah katarak. Katarak juga
merupakan penyebab kedua gangguan penglihatan di dunia dengan angka
kejadian sebesar 33% (Aini dan Yunita, 2018). Adapun di tahun 2010,
jumlah orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia mencapai 285
juta orang atau 4,24% populasi, 0,58% atau 39 juta orang menderita
kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami penurunan penglihatan.
Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di
Indonesia. Berdasarkan Riskesdas, prevalensi angka kejadian katarak di
Indonesia di tahun 2007 dan 2013 pada semua rentang usia adalah sebesar
1,8% atau sekitar 18.499.734 orang. Perkiraan insiden katarak adalah 0,1%
tiap tahun atau sebanyak 1.000 populasi penderita baru katarak. Penduduk
Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih
cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22% penderita
katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun (Kemenkes RI, 2013).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa seseorang yang bekerja di luar
gedung memiliki risiko terkena katarak 2.908 kali lebih besar dibandingkan
dengan yang bekerja di dalam gedung. Sehingga, dapat disimpulkan
terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian katarak (Laila dkk.,
2017). Persentase katarak pada kelompok petani/nelayan/buruh cukup
tinggi, 2.5 kali dibandingkan pada pegawai. Pekerjaan petani/buruh/nelayan
dapat dikategorikan di luar rumah yang menyebabkan adanya pajanan
kronis sinar matahari. Bekerja di luar gedung dan terpajan radiasi UV B dari
sinar matahari merupakan faktor yang berhubungan dengan berkembangnya
katarak. Pajanan UV akut mempunyai efek pada kulit, kornea, dan lensa
mata. Pada pajanan kronis UV dengan tingkat bermakna dan waktu yang

10
berlebihan akan menyebabkan hilangnya elastisitas pada kulit atau penuaan
kulit dini dan resiko terjadinya kanker kulit dan kekeruhan lensa. Proses
oksidasi membran lipid, struktur atau enzim protein atau DNA oleh radikal
bebas dari sinar UV menginisiasi hilangnya transparansi pada nuklear dan
kortikal pada lensa (AOA, 2010).

1.2 Permasalahan Mitra


Permasalahan yang dihadapi oleh warga yang berprofesi sebagai
petani yaitu belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai
pentingnya menjaga kesehatan mata agar terhindar dari penyakit mata yaitu
katarak. Mulai dari mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung
vitamin untuk mata, melindungi mata dari paparan sinar UV ketika sedang
beraktifitas di sawah, dan cara perawatan ketika terkena penyakit katarak.
Pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan terhadap para petani
sabagai upaya untuk pencegahan sejak dini terjadinya katarak sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas para petani.

11
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi
Solusi yang ditawarkan yaitu: mengadakan penyuluhan dan
pencegahan pasien katarak pada kelompok petani di Kelurahan Slawu
Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

2.2 Target Luaran


Target luaran yang dicapai yaitu: 1) penerapan: peningkatan
pengetahuan tentang pencegahan katarak pada kelompok petani; 2)
pelatihan deteksi dini penyakit katarak melalui tanda dan gejala yang
muncul.

2.3 Rencana Target Capaian Luaran


Tabel 2.1 Rencana Target Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Meningkatkan status kesehatan mata dan gizi Sudah dilaksanakan
masyarakat
2. Dapat mengidentifikasi keluhan kesehatan mata Sudah dilaksanakan
3. Dapat mencegah terjadinya katarak Belum/tidak ada
4. Menerapkan hal penting yang sudah diberikan Belum/tidak ada
5. Tidak salah dalam menangani katarak bila tanda Belum/tidak ada
dan gejala sudah muncul

12
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Pengabdian pada masyarakat menggunakan metode: menjalin kerjasama


antara tim pengusul program pengabdian pada masyarakat dengan
kelompokpPetani di Kelurahan Slawu Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember melalui tahapan: 1) fase orientasi; 2) fase kerja; dan 3) fase
terminasi. Program pengabdian pada masyaraka bertujuan memberikan
penyuluhan kesehatan pada kelompok petani yang belum mendapatkan informasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata supaya terhindar dari penyakit
katarak sehingga memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif. Sarana
dan prasarana yang digunakan antara lain LCD, viewer, laptop, leaflet, dan
pengeras suara.

Tabel 3.1 Materi, Metode, Alokasi Waktu, dan Pemateri pada Kegiatan Program
Penyuluhan

No. Materi Metode Waktu Pemateri


1. Fase orientasi: Ceramah, Sesi Tim
1. Salam terapeutik diskusi pertama
2. Evaluasi pertemuan
3. Kontrak (topik, waktu, tempat)
2. Fase kerja: Ceramah, Sesi kedua Tim
1. Tahap edukasi atau penyuluhan diskusi,
kesehatan tentang: dan
1.1 Definisi katarak operasi
1.2 Etiologi katarak
1.3 Tanda dan gejala katarak
1.4 Resiko katarak
1.5 Pencegahan katarak
1.6 Pengobatan untuk katarak
1.7 Komplikasi dari katarak
3. Fase resolusi: Ceramah, Sesi ketiga Tim
1. Evaluasi (evaluasi respons para diskusi
kelompok petani) secara subyektif
dan obyektif.
2. Tindak lanjut (tugas untuk
peserta).
3. Kontrak yang akan datang (topik,
waktu, tempat).

13
Tugas dan Tanggung Jawab
a) Pihak Tim Baksos
1) Menyiapkan alat-alat penyuluhan seperti LCD, viewer, laptop, leaflet,
dan pengeras suara.
2) Menyiapkan materi tentang katarak.
3) Menyiapkan konsumsi.

b) Pihak Mitra
1) Menyediakan tempat penyuluhan
2) Mengkoordinasi pertemuan kelompok petani di Kelurahan Slawu
Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.

Pada aspek kesehatan, pelaksanaan program penyuluhan pada kelompok


petani di Kelurahan Slawu Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang Kabupaten
Jember diharapkan dapat:
1) Memahami definisi katarak, etiologi katarak, tanda dan gejala katarak,
resiko katarak, komplikasi katarak, pencegahan katarak, dan pengobatan
katarak.
2) Meningkatkan kualitas hidup sehingga menjadi lebih produktif.

14
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi


Universitas Jember merupakan lembaga pendidikan yang memiliki
visi menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas, berwawasan
lingkungan, dan berkemampuan mengembangkan IPTEKS dan seni bagi
kepentingan kemanusiaan, terutama agroindustri. Visi Universitas Jember
yaitu: 1) meningkatkan kualitas tridharma perguruan tinggi dan sistem
manajemen; 2) meningkatkan peran serta dalam pelestarian lingkungan; 3)
mengembangkan IPTEKS untuk kesejahteraan masyarakat; dan 4) membina
dan mengembangkan jaringan kerjasama berdasarkan asas kesetaraan.
Fakultas Keperawatan Universitas Jember menindaklanjuti misi ketiga,
maka perlu melakukan pembinaan penyuluhan kepada masyarakat melalui
alih teknologi keperawatan kepada masyarakat. Penyuluhan kepada
masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sivitas akademika adalah masyarakat
akademik yang terdiri atas mahasiswa dan dosen. Universitas Jember sudah
melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam kegiatan tersebut.
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Jember sampai saat ini
sudah memfasilitasi terkait pengabdian masyarakat seperti IPTEKS bagi
masyarakat (IbM), IPTEKS bagi kewirausahaan (IbK), IPTEKS bagi produk
ekspor (IbPE), IPTEKS bagi inovasi kreativitas kampus (IbIKK), IPTEKS
bagi wilayah (IbW), IPTEKS bagi wilayah antara PT-CSR atau PT-pemda-
CSR (IbWPT), dan hibah Hi-Link. Fakultas keperawatan Universitas Jember
melakukan pembinaan kegiatan masyarakat melalui praktik belajar lapangan
(PBL) di masyarakat. Tim pelaksana program penyuluhan pada masyarakat
adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Fakultas
Keperawatan Universitas Jember memiliki daerah binaan sebagai tempat
praktik belajar lapangan dan memiliki laboratorium yang dilengkapi dengan

15
peralatan yang mendukung pengembangan baik di kampus maupun di
lapangan.

Gambar 4.1
ROAD MAP LEMBAGA PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2011 – 2015

16
4.2 Jenis Kepakaran Sumber Daya Manusia
Usulan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dalam hal ini,
merupakan sebuah kegiatan sejalan dengan visi lembaga penyuluhan kepada
masyarakat Universitas Jember. Universitas Jember sebagai sebuah
perguruan tinggi memiliki tugas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang meliputi berbagai aspek bidang kehidupan manusia dengan
memanfaatkan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS) sebagai upaya memberikan sumbangan demi
kemajuan masyarakat.
Dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi tersebut, maka
dibutuhkan kepakaran sumber daya manusia dalam bentuk tim kerja. Tim
pengusul terdiri dari beberapa mahasiswa di Fakultas Keperawatan
Universitas Jember, yang memiliki keahlian dalam melakukan pendekatan
pada masyarakat baik secara keilmuan maupun pendekatan langsung pada
masyarakat.
Susunan tim pengusul sebagai berikut:
a) Ketua pelaksana kegiatan
Nama : Rizky Dewanda
NIM : 172310101160
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
b) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Muhammad Ryan Maisur Aniq
NIM : 152310101235
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
c) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Siti Fathonah Awaliyah
NIM : 172310101111
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember

17
d) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Binti Nur Faida Arfianti
NIM : 172310101115
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
e) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Wahidiyatul Hasanah
NIM : 172310101117
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
f) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Feno Aureola Maharani
NIM : 152310101118
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
g) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Devita Nandasari
NIM : 172310101125
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
h) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Khoirum Misbahul Ummah
NIM : 172310101131
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
i) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Nur Umi Amanah
NIM : 172310101136
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
j) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Dinda Siswi Awaliyah
NIM : 172310101139
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember

18
k) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Viola Alvionita
NIM : 172310101146
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
l) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Resti Indri Safitri
NIM : 172310101151
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
m) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Yuan Ferdi Aridatama
NIM : 172310101152
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
n) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Ledya Anggriani Hariyanto
NIM : 172310101153
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
o) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Fitria Putri Ekawati
NIM : 172310101154
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
p) Anggota pelaksana Kegiatan
Nama : Dasri Alfalsah
NIM : 172310101156
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember
q) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Siti Sholikha
NIM : 172310101162
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember

19
r) Anggota pelaksana kegiatan
Nama : Iftitah Rahma Ramadhani
NIM : 172310101164
Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Jember

20
BAB 5 . BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya


Tabel 5.1 Perincian Pembiayaan Kegiatan
No Bahan dan Peralatan Jumlah (Rp)
1. Fotokopi Leaflet 50.000
2. Konsumsi 200.000
3. Fotokopi Proposal dan Laporan 20.000
4. Cetak Banner 130.000
5. Transportasi 50.000
Jumlah 450.000

5.2 Rencana Jadwal Kegiatan


Tabel 5.2 Rencana Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
1. Tahap edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang:
1.1 Definisi Katarak
1.2 Etiologi katarak
1.3 Tanda dan gejala katarak
1.4 Resiko katarak
1.5 Pencegahan katarak
1.6 Pengobatan untuk katarak
1.7 Komplkasi dari katarak
2. Evaluasi

21
BAB 6. HASIL KEGIATAN

Hasil kegiatan program penyuluhan kepada masyarakat berupa edukasi atau


penyuluhan kesehatan di Kelurahan Slawu Lingkungan Poreng Kecamatan
Patrang Kabupaten Jember yaitu: edukasi atau penyuluhan kesehatan.
Memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok petani dengan materi
pendidikan kesehatan tentang pencegahan katarak meliputi:
1) Fase orientasi (selama 5 menit):
a) Salam terapeutik (mengucapkan salam, memperkenalkan nama).
b) Evaluasi pertemuan (menanyakan tentang kondisi kelompok petani
mengenai kesehatan mata).
c) Kontrak (topik tentang pencegahan katarak, waktu penyuluhan 30
menit, tempat penyuluhan di Rumah Warga Desa Kelurahan Slawu
Lingkungan Poreng Kecamatan Patrang).
2) Fase kerja:
a) Tahap edukasi atau penyuluhan kesehatan tentang:
- Definisi katarak
- Etiologi katarak
- Tanda dan gejala katarak
- Resiko katarak
- Pencegahan katarak
- Pengobatan untuk katarak
- Komplikasi dari katarak
3) Fase resolusi:
a) Evaluasi (evaluasi respons kelompok petani yang telah diberi
penyuluhan tentang pencegahan katarak) secara subyektif yaitu para
petani mengatakan senang dengan diberikan penyuluhan karena
menambah ilmu tentang deteksi dini dan pencegahan penyakit katarak.
Secara obyektif yaitu para petani nampak kooperatif bertanya dan
memperhatikan saat penyuluhan sedang berlangsung).

22
b) Tindak lanjut (tugas untuk peserta yaitu melakukan pemeriksaan mata
secara mandiri).

23
REFERENSI

Ali, I. 2003. Khasiat & Manfaat Kitolod: Penakluk Gangguan pada Mata. Depok:
PT AgroMedia Pustaka..

Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.

Bare dan Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Terjemahan oleh A. Waluyo. Edisi Kedelapan. Volume 3.
Jakarta: EGC.

Hadini, M. A., A. Eso, dan S. Wicaksono. 2016. Analisis Faktor Risiko yang
Berhubungan dengan Kejaian Katarak Senilis di RSUD Bahteramas Tahun
2016. Universitas Halu Oelo. 3(2):256-267.

Ilyas S, dan S. R. Yulianti. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kelima. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ilyas, S. dan Sidarta. 2006. Dasar-Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit


Mata. Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

James, E., F. Roger, D. Blackwell, dan P. W. Miniard. 2006. Consumer


Behaviour. Mason: Permissions Department, Thomson Business and
Economics.

Kanski, J. 1994. Clinical Ophthalmology. Edisi Ketiga. Oxford: Butterarth-


Heinerman.

Lou, J., V. Lee, dan D. Fan. 2002. British Medical Journal.


www.bjo.bmjjournals.com. [Diakses pada 9 April 2019].

Lumenta, N. A., dkk. 2006. Kenali Jenis Penyakit dan Cara Penyembuhannya:
Manajemen Hidup Sehat. Diedit oleh Toruan R. L. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

24
Mechanic, D. 1995. Sociological Dimensions of Illness Behaviour. Social Science
and Medicine. 41(9): 1207-1216.

Skuta, G L,. L. B. Cantor, dan J. S. Weiss. 2010. American Academy


Ophtalmology, Lens and Cataract. Basic and clinical Science Course.
Bagian 11. Sanfransisco 2009 – 2010. 5-9, 34-38. 199-204.

Siswoyo. 2015. Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Pengetahuan, Intensi, dan Sick


Role Behaviour pada Pasien Katarak dengan Pendekatan Model Theory of
Planned Behaviour Ajzen. Jurnal Ilmu Keperawatan. 3(2): 198-210.

Soekardi, I., Hutahuruk, dan A. Johan. 2005. Transisi Menuju Facoemulsifikasi.


Jakarta: Perpustakaan Universitas Indonesia.

Suhardjo dan Asfani. 1999. Hifema pada Glaukoma Fakolitik: Laporan Kasus.
Berkala Ilmu Kedokteran. 31(2): 119-23.

Tana, L. 2006. Faktor Resiko dan Upaya Pencegahan Katarak pada Kelompok
Pekerja. Media Litbang Kesehatan. 16(1): 3-50.

Truscott, R. J. W. dan G. F. Michael. 2015. The Etiology of Human Age-Related


Cataract: Proteins Don’t Last Forever. Biochim Biophys Acta. 1860(1 Pt
B):192–198.

25
Lampiran 1: Dokumentasi Kegiatan

26
Lampiran 2: Daftar Hadir

27
28

Anda mungkin juga menyukai