DILAKUKAN NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK A PERSIAPAN ALAT 1. Baki berisi selang NGT (ukuran dewasa 14 – 20Fr dan anak-anak 8–16Fr) 2. 2 buah baskom 3. Perlak dan handuk pengalas 4. Stetoskop 5. Spuit 50 cc 6. Plester 7. Nierbeken (bengkok) 8. Kom penampung 9. Air hangat 10. Kassa/tissue 11. Jelly 12. Handscoon/sarung tangan 13. Pinset 14. Tongue spatel 15. Corong 16. Gelas ukur B ORIENTASI 1. Beri salam dan panggil klien dengan nama yang disukai 2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya 4. Jaga privasi klien (tutup sampiran/skerm) C KERJA 1. Beri posisi fowler 90˚ (pada klien sadar) atau tinggikan kepala dari tempat tidur 30˚. 2. Perawat mencuci tangan enam langkah 3. Gunakan sarung tangan bersih 4. Periksa lubang hidung yang akan dimasuki selang menggunakan pen light. Tujuan pemeriksaan utuk melihat adanya iritasi, obstruksi dan kebersihan hidung klien. Jika ada kotoran pada hidung pasien bersihkan dengan menggunakan cotton bud. 5. Letakkan perlak/handuk diatas klien (dada), dekatkan tisu, air minum diposisi yang mudah dijangkau 6. Letakkan bengkok disisi klien 7. Buka plastik pembungkus selang NGT 8. Tentukan bagian hidung yang akan dipasang NGT 9. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara : (a) dari puncak hidung ke prosesus xifoideus di sternum, kemudian dari puncak hidung ke bawah telinga; (b) dari frontal ke prosesus xifoideus dilebihkan ± 5 cm. Tandai selang menggunakan plester 10. Beri jelly pada ujung selang 10 – 15 cm. 11. Beritahu pasien bahwa selang akan dimasukkan. Ekstensikan kepala pasien dan masukan selang masukan selang pada hidung yang telah ditentukan 12. Jika selang telah sampai ke orofaring (tenggorokan), pasien akan merasa ingin muntah dan bahkan muntah. Minta pasien untuk menekuk kepala kedepan dan anjurkan pasien untuk menelan. 13. Jika pasien ingin muntah , hentikan pemasangan selang. Anjurkan pasien beristirahat sejenak, ambil nafas dalam, anjurkan minum sedikit untuk menghilangkan reflex muntah. 14. Masukkan selang kembali. Jika selang tidak maju pada setiap gerakan menelan, tarik sedikit selang tersebut dan inspeksi posisi selang dengan menggunakan spatel lidah dan senter. 15. Pastikan selang masuk ketempat yang benar, dengan cara : (a). aspirasi isi lambung dengan menggunakan spuit; (b). auskultasi suara udara yang masuk dengan cara pasang spuit pada ujung selang yang sebelumnya telah diberikan udara 10 – 20 mL, letakkan stetoskop pada abdomen sebelah kiri kemudian masukan udara perlahan, jika terdengar bunyu “blup”, udara masuk kelambung.
Prosedur Bilas Lambung| 1
16. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka. 17. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke dalam corong jumlah cairan sesuai kebutuhan (±500 cc). Cairan yang masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam baskom 18. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar dari lambung sudah jernih. 19. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan diletakkan dalam baki. 20. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan tissue. D TERMINASI 1. Rapihkan pasien dan atur kembali posisi pasien 2. Rapihkan peralatan 3. Evaluasi keadaan pasien setelah tindakan 4. Beri reinforcement pada pasien 5. Cuci tangan E DOKUMENTASI Dokumentasi tindakan yang dilakukan (tanggal tindakan, nama pasien, perawat yang melakukan, keluhan pasien). Ket : A = 80 – 100, B+ = 75 - 79, B = 70 – 74, C = 56 – 65, D = 46 – 55, E = >46